NovelToon NovelToon
Keterikatan Cinta

Keterikatan Cinta

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Romansa-Solidifikasi tingkat sosial / Romansa
Popularitas:584.7k
Nilai: 5
Nama Author: Neen@

Kamisha Naeswari seorang gadis dari Jogja yang sudah lama merantau di Bandung. Setelah selesai kuliah ia bekerja di sebuah EO dan memiliki toko kue yang kecil.

Dalam waktu satu hari hidupnya berubah seratus delapan puluh derajat karena pengkhianatan kekasih yang sudah dua tahun menjalin hubungan. Setelah itu ia harus merawat seorang bayi yang bukan darah dagingnya di usia yang masih muda.

Takdir memang selalu punya cara yang tak terduga agar selalu tampak mengejutkan. Semula ingin berkelana ke utara tapi malah terbang ke selatan bahkan berpindah dengan sukarela.

Banyak hal yang harus dikorbankan Kamisha termasuk hidupnya, kebebasannya, tapi akan indah pada waktunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neen@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembalinya Kyara

Kamisha mulai membuka lembaran baru. Setelah mencabut laporan atas tindak penganiayaan Rama terhadapnya, ia sudah tidak mendapat ganggungan baik dari Rama, Rani ataupun tante Santi.

Tak terasa event dari Hadid Corporation telah tiba. Semua di sibukkan oleh persiapannya. Kamisha bahkan kerja lembur dan terkadang membawa Axel ke kantor. Beruntung teman kantor menerima Axel dengan baik. Terkadang membantu Kamisha menjaganya.

"Gila! kenapa kau bawa Axel ke sini?"

"Axel semalam panas dan rewel. Ini sudah mendingan cuma masih rewel."

"Mbok Sri?"

"Kewalahan. Axel tenang kalau dalam gendonganku."

"Kamu bisa kerja sambil gendong Axel? kamu pasti akan sibuk mondar mandir."

"Nggak apa - apa, dari pada aku kerja disini tidak tenang dan pikiranku bercabang kemana - mana. Aku sudah minum vitamin kok."

"Baiklah kalau begitu, ayo kerja."

Kamisha dan Sofi mulai mengecek segala sesuatunya. Dari keamanan, dekorasi, sound system, rangkaian acara, bintang tamu, katering sampai dengan souvenir.

"Sof kue yang nanti akan di potong sudah datang?" tanya Kamisha.

"Sudah."

"Warna putih dan gold kan?"

"Iya, sesuai pesanan."

"Ah syukurlah. Aku cek dulu." Kamisha menuju ruang transit yang juga digunakan untuk menyimpan barang - barang yang akan dipakai untuk serangkaian acara.

Setelah memastikan segala sesuatunya beres ia kembali bergabung bersama Sofi dan tim yang lain. Beruntung Axel tidur dan tidak rewel.

"Sof, bintang tamunya sudah datang?"

"Belum."

"Angga mana?"

"Tuh," tunjuk Sofi yang masih sibuk mengecek sound system dan lighting nya.

"Angga!" panggil Kamisha.

"Ya Sha," Angga setengah berlari menghampiri Kamisha.

"Sudah kau telepon bintang tamunya?"

"Sudah, hmm... tiga puluh menit lagi sampai."

"Oke bagus, nanti kamu taruh di ruang VIP yang no tiga ya."

"Oke."

"Oya ruang VIP satu dan dua untuk pemilik dan keluarga Hadid Corporation."

"Oke," jawab Angga. "Untuk membedakan tamu dan keluarga gimana?"

"Undangan keluarga warna gold, otomatis masuk ruang VIP satu dan dua, yang undangan warna hitam itu milik tamu jadi langsung saja persilahkan duduk."

"Oh oke," jawab Angga, kemudian melanjutkan pekerjaannya.

Kamisha mulai mengecek dekorasi terutama bunga - bunganya. Klien meminta agar bunga untuk dekorasi adalah bunga segar.

Tunggu, apa ini bunga krisan? bukankah istri dari pemilik Hadid Corporation alergi serbuk bunga Krisan. Kamisha setengah berlari menghampiri Sofi. "Sof... Sofi..!" panggilnya.

"Apa." jawab Sofi yang masih sibuk dengan progam lightingnya

"Siapa yang memesan bunga?"

"Dewi."

"Kau sudah cek bunganya?"

"Sudah dan semuanya oke, segar dan tidak ada yang layu sedikit pun."

"Kau tidak tahu kalau istri pemilik Hadid Corporation alergi serbuk bunga Krisan?"

"Benarkah? dari mana kamu tahu?"

"Di meeting awal sudah di jelaskan oleh klien, jangan sampai ada hiasan berupa bunga Krisan karena istri pemilik alergi serbuk bunga."

"Gawat aku tidak memperhatikan penjelasan klien, gimana ini?"

"Masih ada waktu aku akan suruh Dewi ganti bunga Krisan dengan yang lainnya."

Kamisha segera memanggil Dewi.

"Ya Sha ada apa?"

"Cepat kamu telepon toko bunga langganan kita, ganti semua bunga krisan yang ada."

"Ini terlalu mepet Sha."

"Harus bisa! bagaimana kalau alerginya parah sehingga masuk ke rumah sakit. Perusahaan kita bisa gulung tikar dan tidak menutup kemungkinan kita semua masuk penjara. Ini klien VIP jangan sampai ada sabotase."

"Kan bukan salah kita mereka tidak memberitahu."

"Kamu salah, di meeting awal klien sudah menjelaskan kalau ada alergi bunga Krisan."

"Oke Sha kalau begitu aku segera telepon toko bunganya."

"Jika tidak ada cari toko bunga yang lain, ini kontak person mereka semua." Kamisha menyerahkan agenda pribadi miliknya yang berisi beberapa no telepon toko bunga."

"Di ganti apa Sha? soalnya bunga krisan ini warna warni membuat suasana lebih hidup."

"Anggrek, Anyelir, Gardenia dan Lily. Aku rasa empat bunga itu sudah bisa mengganti Krisan."

"Oke," Dewi segera melakukan perintah Kamisha.

"Angga___ Angga sini."

"Ya," jawab Angga sambil berlari mendekat

"Sterilkan ruangan ini dari serbuk Krisan. Pastikan benar - benar steril."

"Oke."

Kamisha sedikit lebih tenang karena semua masih bisa dikendalikan. Sofi juga sudah selesai di bagian sound system dan lighting. Semua meja sudah tertata dengan rapi, panggung untuk bintang tamu dan acara hiburan juga sudah siap. Beberapa penjaga keamanan yang cukup ketat sampai dengan penerima tamu yang datang.

"Sha istirahat dulu."

"Iya nih, baru terasa capeknya. Untung tadi aku pakai flat shoes."

"Nih minum."

"Makasih ya Sof."

"Sebentar lagi acara mulai."

"Aku disini saja, nggak enak rasanya di acara ini jika ada Axel."

"Tapi____"

"Tenang saja aku di pojok sana, kan kita bisa komunikasi dengan HT."

"Baiklah, aku masuk dulu."

"Oke, aku di pojok sana dekat pintu keluar jika kamu mencari aku."

Sofi segera masuk ke dalam ballroom. Kamisha istirahat sebentar sebelum mengikuti Sofi masuk. Cuma nanti ia hanya di belakang layar. Pundak dan kakinya terasa pegal. Kamisha mengusap peluh yang ada di keningnya. Terima kasih Axel sayang, mommy sangat senang. Hari ini kamu begitu tenang dan tidak rewel seperti tadi malam batin Kamisha membelai rambut dan mencium Axel dengan lembut.

Kamisha masuk ke dalam. Ia memantau semua kegiatan di pojok ruangan dan menggunakan HT. Sepertinya semuanya berjalan dengan lancar. Tiba - tiba handphone nya berdering "Ya mbok."

"Mbak Misha cepat pulang! toko kue nya kebakaran."

"Apa! kebakaran?! ya aku segera ke sana mbok."

Kamisha segera menghubungi Sofi. "Sof aku harus pulang toko kue ku kebakaran, aku serahkan sisanya padamu dan team."

Dengan langkah seribu Kamisha segera pulang ke rumah. Menurut keterangan mbok Sri tidak ada konsleting tapi tercium bau bensin. Apalagi toko itu sudah tiga bulan tidak beroperasi karena belum memiliki pelayan baru.

Begitu sampai di sana, api telah berhasil di padamkan. Beruntung tidak banyak yang rusak karena warga segera membantu memadamkan api. Ada beberapa polisi meminta keterangan karena di duga ini bukan kecelakaan melainkan sengaja di bakar.

Tapi sungguh di sayangkan di rumah maupun toko kue milik Kamisha sama sekali tidak terpasang CCTV. Jadi pihak kepolisian agak kesulitan.

Yah cobaan apa lagi ini batin Kamisha. Tapi ia bersyukur kerusakannya tidak terlalu parah. Masih bisa diperbaiki. Tidak memakan korban jiwa itu yang paling penting.

"Mbak Misha."

"Ya mbok."

"Apa mungkin pelakunya mas Rama ya?"

"Jangan asal menuduh mbok, kita tidak ada bukti kuat. Nanti yang ada kita fitnah orang, malah bisa di laporkan balik dengan dugaan perbuatan tidak menyenangkan."

"Eh benar juga ya mbak, pikiran saya kok nggak sampai kesitu."

"Sudah tidak apa - apa, ayo kita bersihkan."

Kamisha di bantu mbok Sri dan beberapa warga membersihkan barang - barang yang rusak. Kamisha juga sudah mulai menghitung kira - kira berapa biaya yang dibutuhkan untuk memperbaiki toko kue miliknya.

Ditengah kesibukan mereka ada mobil berhenti di depan rumah. Turunlah bu Tiwi, Sofi dan team work mereka.

"Bagaimana kondisi toko mu Sha?"

"Syukurlah masih bisa di perbaiki bu," jawab Kamisha. "Terima kasih ibu bersedia datang ke rumah saya."

"Yah kesuksesan EO yang aku dirikan banyak terdapat campur tangan darimu."

"Terima kasih bu. Oya bagaimana acara tadi?"

"Sukses. Sangat sukses, semua berjalan dengan lancar."

"Tanggapan klien?"

"Sangat puas, bahkan mereka bekerja sama dengan kita untuk setiap event yang mereka adakan," jelas bu Tiwi.

"Tenang saja Sha, kita semua dapat bonus dari bu bos ya kan bu?" ucap Sofi sambil memandang ke bu Tiwi.

"Iya... iya kalian dapat bonus sekaligus waktu untuk berlibur."

"Yeayy," teriak mereka semua.

"Oya, bagaimana kalau waktu liburnya kita gunakan memperbaiki tokonya Kamisha?" ucap Sofi.

"Wah bener juga tu pasti seru," jawab Angga.

"Aduh malah jadi merepotkan kalian," ucap Kamisha.

"Santai saja Sha, kita semua kan sudah seperti saudara."

Mereka semua setuju.

"Baiklah kalau itu yang kalian inginkan. Ibu tinggal dulu kalau begitu."

"Sekali lagi terima kasih bu, hati - hati di jalan," Kamisha mengantar bu Tiwi sampai naik ke dalam mobil. Ia merasa lega di kelilingi oleh orang yang menyayanginya bagai keluarga sendiri.

Dan dengan kerja kerasnya akhirnya banyak hal baik yang terjadi pada Kamisha.

🍁🍁🍁🍁

Tak terasa sudah empat tahun ini Kamisha menjalani kehidupannya berdua dengan Axel. Kariernya juga bertambah meningkat. Ia sudah bisa merenovasi rumahnya sedikit demi sedikit menjadi lebih baik. Toko kue miliknya sudah beroperasi lagi. Ada satu pelayan yang menjaga tokonya namanya Suci orangnya kecil berkulit coklat, kebetulan ia berasal dari Jogja tapi beda Kabupaten dengan Kamisha. Hasil tabungannya ia belikan sebuah mobil kecil walaupun tidak baru untuk bekerja dan antar jemput Axel.

"Axel, kau sudah siap."

"Aku sudah menunggumu dari tadi mommy Sha."

"Maafkan mommy ya, kau sudah menunggu lama."

"It's okey.. tapi bisakah mommy tidak memakai bulu mata itu, aku seperti melihat monster."

"What? mommy is monster? monster apa yang secantik ini?" Kamisha melanggak lenggok di depan putranya itu.

"Maleficent mungkin."

"Hmm oke, kalau begitu mommy akan terbang menangkapmu." Kamisha mulai mengejar Axel. Bocah kecil itu berlari menghindar tapi berhasil di tangkap. Kamisha menggelitik dan menciumnya tanpa ampun.

"Hahahhhh.. Please mommy, stopped. Bajuku jadi kumal."

"Oh iya mommy lupa, kau harus sekolah. Sini mommy rapikan."

Dengan penuh kasih sayang Kamisha membenahi baju Axel yang sedikit kurang rapi.

"Nah, sudah tampan anak mommy. Ayo berangkat."

Kamisha mengambil bekal makanan yang selalu ia sediakan untuk Axel. Ia mau gizi anaknya itu terpenuhi dan tidak jajan di sembarang tempat.

"Mbok Sri aku berangkat dulu."

"Ya mbak."

Kamisha keluar bersama dengan Axel. Dia sengaja mencarikan tempat sekolah yang satu arah dengan tempatnya bekerja. Saat ini Axel duduk di TK, kamisha mencarikan sekolah yang baik untuknya.

"Hari ini Axel pulang jam berapa?"

"Seperti biasa mommy jam dua belas siang."

"Hmm ingin di jemput siapa hari ini?"

"Sebenarnya aku ingin mommy yang menjemputku tapi aku tahu kalau mommy sedang sibuk jadi mbok Sri saja."

"Dari mana kau tahu mommy sibuk hari ini?"

"Dari onty Sofi, aku mendengar pembicaraan kalian."

"Hmm begitu ya, memang hari ini mommy sedikit sibuk. Terima kasih pengertiannya sayang. Mommy janji besok mommy akan jemput oke."

"Oke."

"Baik - baik di sekolah ya, love you," Kamisha mencium kening, kedua pipi dan hidung anak yang menggemaskan itu.

"Bye mommy Sha." Axel melambaikan tangan.

Kamisha mengantar Axel hanya sampai gerbang saja. Itu merupakan peraturan dari pihak sekolah agar anak memiliki keberanian dan tanggung jawab.

Drrrtt... drrtt... handphone nya berdering

"Ya mbok."

"Maaf mbak ada tamu."

"Siapa?"

"Itu___ itu___ ada___ ada___"

"Mbok bicara yang jelas."

"Ada mbak Kyara datang."

"Kyara keponakanku? anaknya mbak Ayu?"

"Iya mbak."

Darimana dia tahu alamatku, pasti dari mbak Ayu batin Kamisha. "Ya sudah aku akan pulang mbok, suruh dia tunggu sebentar."

Ya tuhan ada apa lagi ini. Apa dia mau mengambil Axel dari sisiku. Apa aku harus merelakannya, Kyara kan ibu kandungnya, banyak pertanyaan berkecamuk di pikiran Kamisha.

🍁🍁🍁🍁

1
Sugiharti Rusli
wah akhirnya dapat sepasang anak yah🥰
Sugiharti Rusli
karena obsesi seseorang bisa jadi gila yah
Sugiharti Rusli
hampir jadi korban sasaran si Misha nih
Sugiharti Rusli
waduh apa ada unsur kesengajaan dari seseorang yah itu
Sugiharti Rusli
lha si Sofi rumahnya ga dikunci apa
Sugiharti Rusli
walah malah disangka pacar si Matteo lagi di Misha,,,
Sugiharti Rusli
pasti shock lha walo ga ada yang terjadi yah Sof,,,
Sugiharti Rusli
oh seperti itu ternyata si Matto dah notice sama Sofi rupanya
Sugiharti Rusli
jiahh kerjaannya berdua yah,,,
Sugiharti Rusli
semoga kamu konsisten deh sama ucapan kamu Sof,,,
Sugiharti Rusli
kalo playboy mah kasihan Sofi yah
Sugiharti Rusli
siapa laki" itu
Sugiharti Rusli
sakitnya sang mama membawa berkah yah Xan ternyata,,,
Sugiharti Rusli
namanya suami sendiri, kalo dicemburuin sebatas normal wajar ko Sha,,,
Sugiharti Rusli
mang kalo sama" ego yah harus ada yang jadi korban dulu tuk meruntuhkannya, dan dalam hal ini sakitnya Enzio
Sugiharti Rusli
apa berhasil kali ini usaha mama Xander😁
Sugiharti Rusli
sepertinya memang sang mama yang harus turun tangan tuk menyatukan mereka b-2 yang terlalu mengutamakan ego masing" yah,,,
Sugiharti Rusli
terus aja main kucing" an yah Xan😆😆
Sugiharti Rusli
nih mereka ke setealn awal sebelum nikah, sama" gengsi da ga ada yang mengalah🤭
Sugiharti Rusli
apa Misha mau menerima Xander lagi sekarang,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!