Nita merasa sangat terpuruk saat tahu kekasih dan sahabatnya telah mengkhianatinya, akhirnya dia terpaksa menerima perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tuanya.
Nathan Gabriel adalah pria yang di jodohkan dengan Nita. Demi menghormati ibunya, Nathan menerima Nita sebagai istrinya tetapi pernikahan mereka hanya akan berlangsung selama setahun.
Mereka akan bercerai karena kekasih Nathan kembali dari luar negeri. Nathan akan menikah dengan kekasihnya tersebut.
Setahun kemudian, setelah sidang perceraian baru saja usai, Nita mengatakan perasaannya pada mantan suaminya itu bahwa ia mencintainya.
Bagiamana tanggapan Nathan setelah mengetahui perasaan Nita?
Lima tahun kemudian, Nathan bertemu kembali dengan Nita yang kini sudah tampil sangat berbeda. Bertemu dengan mantan istri yang dulu mencintainya, bagaimana sikap Nathan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Navizaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nita Yang Dulu Sudah Tidak Ada
Happy Reading.
Nita dan Rara baru saja tiba di restoran dimsum, tempat yang di referensikan oleh Nita. Kedua gadis itu langsung masuk kedalam restoran tersebut dan mencari meja yang kosong.
"Aku pernah makan di sini sekali, dan rasanya sangat enak," ucap Nita mengambil tempat duduk di meja bagian tengah.
Tempat itu lumayan cukup ramai, sebagian besar pengunjung nya adalah pasangan muda-mudi yang menghabiskan waktu malam mereka bersama dengan orang terkasih.
"Kalau begitu cepat pesankan aku dimsum yang enak itu," ucap Rara antusias.
Nita memanggil pelayan dan memesan menu dimsum favorit di restoran itu.
Sedangkan Nathan sudah sampai di depan restoran yang disebutkan oleh anak buahnya. Ternyata bukan restoran Korea, melainkan restoran China yang terletak tidak jauh dari rumah sakit tempat Nita bekerja.
Pria itu berjalan masuk dan mengedarkan pandangannya ke segala arah.
Nathan tersenyum saat melihat wanita yang selama Lima tahun ini telah mengobrak abrik hatinya sedang tertawa bersama dengan kakak kandungnya, satu-satunya saudara yang dimiliki oleh Nita.
Berjalan dengan membawa ponsel di tangannya, berlagak seperti seorang pelanggan yang akan makan di tempat itu dan duduk di kursi yang berada di belakang kedua gadis tersebut.
Nathan ingin mendengarkan percakapan antara Nita dan Rara, dia tidak akan langsung menampakkan dirinya karena pasti Rara tidak akan membiarkan dirinya berbicara dengan Nita.
Kedua wanita itu tidak menyadari bahwa ada seseorang yang sedang mendengarkan percakapan mereka di belakang.
"Bagaimana dengan acara reuni yang kamu katakan kemarin? Katanya kamu akan mengadakan pertemuan dengan sahabat karib mu, siapa namanya, Ara! Iya, kan?" tanya Rara.
"Ya, sebenarnya sih bukan acara reuni resmi," jawab Nita.
Seorang pelayan membawakan pesanan mereka dan mempersilahkan untuk menikmatinya.
Nathan masih setia mendengarkan obrolan Nita dan Rara, pria itu akan mencari celah di mana dia bisa bertemu dengan berbicara dengan Nita secara leluasa.
Kalau di rumah sakit, Nita pasti tidak akan mau merespon dirinya, apalagi di situ ada Silvia. Nathan butuh tempat yang privasi untuk menanyakan hal 'itu' pada Nita.
"Akhir pekan kita akan reunian di acara salah satu sahabat ku yang akan mengadakan acara resepsi, aku juga baru tahu kabar itu kemarin, saat bertemu dengan Gilang di rumah sakit. Gilang memberitahu ku bahwa Vero akan menikah," jawab Nita sambil menyumpit dimsumnya.
"Jadi kamu akan menghadiri acara akad nikah Vero?"
"Tidak, aku tidak di undang, sepertinya aku hanya akan datang pada waktu resepsi nya saja," jawab Nita.
'Vero? siapa dia? apakah nanti Nita akan datang sendiri ke acara resepsi itu?' batin Nathan bertanya-tanya.
Nathan akan mencari tahu siapa Vero itu, mungkin di acara resepsi pernikahan sahabat Nita, dia bisa dengan leluasa bicara dengan mantan istrinya.
Setelah menjadi penguping yang unfaedah, Nathan segera bangkit dan berpura-pura berjalan mendekat ke arah meja Nita dan Rara. Rasanya dia sudah tidak sanggup lagi jika harus bersembunyi seperti ini, seperti pengecut saja.
Nathan juga ingin segera menyapa Nita, entah kenapa rasanya begitu rindu dengan celotehan wanita yang pernah mendampingi nya selama setahun itu.
"Nita, Rara! Kebetulan sekali kalian ada di sini?" Nita dan Rara mendongak untuk melihat siapa yang menyapa mereka.
"Nathan? Untuk apa kamu ada di sini?" tanya Rara tidak bersahabat.
"Loh, aku di sini untuk makan dimsum, memangnya untuk apa? Wah kebetulan sekali bisa bertemu kalian," ucap Nathan berpura-pura.
Pria itu memutuskan untuk duduk di depan Nita, menatapnya tanpa berkedip, bahkan senyum tampan itu selalu menghiasi bibir Nathan.
"Bolehkah aku gabung bersama kalian?" tanya Nathan masih tidak melepaskan pandangannya terhadap Nita, seakan mengunci mata itu agar tidak beralih.
Nita merasa gerah dengan kehadiran mantan suaminya itu. Ingin sekali rasanya cepat-cepat pergi dari tempat tersebut.
"Kalau mau makan, cari tempat sediri! jangan di meja kami!" seru Rara.
"Kenapa? kita bukan orang asing, Ra! kita saling mengenal!"
"Tapi kedatangan mu ini sangat mengganggu, Nathan!" seru Rara tidak suka.
"Ra, jangan galak-galak donk, nanti cepat tua baru tau rasa, loh, iya kan, Ta?" Nathan bertanya pada mantan istrinya, seakan mereka masih begitu akrab.
Nita mengalihkan pandangannya tanpa menjawab Nathan, rasanya tidak ingin melihat wajah tampan yang dulu selalu membuat hatinya berdebar itu.
Nita takut kalau hatinya masih lemah seperti dulu, tapi dia sudah memastikan bahwa rasa cinta itu sudah hilang sejak dulu.
"No, no, no! kita tidak seakrab itu, tuan!" Rara masih ngotot.
Sedangkan Nathan tidak peduli dengan penolakan dari dua gadis tersebut. Oh iya, masih gadiskah mereka? Tidak, Rara sudah pernah menikah dan suaminya meninggal dunia dua tahun yang lalu. Pernikahan mereka berlangsung selama tujuh tahun tapi belum di karuniai seorang anak.
Sedangkan Nita? Nathan tahu bahwa gadis itu masih single. Dari penyelidikan nya beberapa hari ini, Nita tinggal di rumah kedua orang tua mereka hanya dengan Rara.
Tidak pernah terlihat bersama dengan seorang pria ataupun tinggal dengan pria. Itu artinya Nita masih sendiri dan belum menikah lagi.
"Aku sudah kenyang, dan ingin segera pulang," ucap Nita tiba-tiba, membuat Nathan membulatkan matanya.
"Kenapa buru-buru? Apa kamu tidak ingin mengobrol dengan ku? Ta, jangan menghindar? Kenapa kamu jadi seperti ini? Kemana Nita yang lembut dan selalu ceria dulu?" Nita benar-benar terkejut dengan semua pertanyaan Nathan.
Pria itu kenapa menjadi seperti ini?
Nita yang dulu sudah tidak ada, jangan harap sekarang aku akan bersikap lembut padamu, Nathan! batin Nita.
"Waktu yang merubahku, jadi tidak perlu terkejut, lagian sudah tidak ada yang perlu di obrolin lagi, kan? Kita hanya partner sekarang, aku dokter pribadi kekasihmu dan bukan siapa-siapa mu lagi! Sudah tidak ada yang penting untuk di bicarakan, Nathan!"
"Kamu masih berutang penjelasan padaku! Apa kamu lupa, setelah kita bercerai, kamu mengirim kan pesan padaku kan?" tanya Nathan dengan wajah serius.
Nita berdehem sebentar untuk membasahi tenggorokan nya. Dia tidak menyangka bahwa mantan suaminya itu masih ingat dengan pesan itu.
Pesan yang pernah di sesali Nita ketika dia merasa sudah jauh lebih baik, ah kenapa dulu dia begitu gila!
"Pesan apa? Aku sudah lupa?" ucap Nita bersedekah dada, membuat Nathan melongo tidak percaya.
"Apa kamu sudah lupa, Ta? jangan berpura-pura, aku tahu kamu tidak akan pernah lupa dengan pesanmu itu!" Nita mengatupkan bibirnya. Merasa tersudut dengan pertanyaan Nathan.
Rara yang sedari tadi menyimak merasa bahwa adiknya akan kesulitan dengan pertanyaan-pertanyaan dari mantan suaminya itu.
"Ra, ada pasien yang harus kamu tangani, ayo ke rumah sakit sekarang!" ucap Rara menarik tangan Nita dan membawanya pergi dari hadapan Nathan.
Sebelumnya Rara sudah meletakkan dua lembar uang di atas meja. Nathan terkesiap mendapati Nita sudah tidak ada di hadapannya, Rara telah membawa pergi mantan istrinya itu.
Bersambung.
Mohon dukungannya ya akak2 reader semuanya 🥺🤧