NovelToon NovelToon
Dia Lelakiku

Dia Lelakiku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama
Popularitas:166k
Nilai: 5
Nama Author: Erna Sikumbang

Ini menceritakan seorang gadis bernama Dita yang jatuh cinta kepada seorang pria sejak masih disekolah dasar. Ketika mereka sudah dewasa mereka bertemu kembali. Dita selalu yakin bahwa Abian adalah lelakinya. Namun Abian tidak menyukai gadis yang manja seperti Dita. Abian mempunyai sangat mencintai kekasihnya Mira. Berbagai cara dilakukan oleh Dita untuk bisa mendapatkan cinta lelakinya. Namun Abian semakin tidak menyukai Dita. Bahkan Abian terang - terangan mengakui bahwa ia mencintai Mira. Apakah Dita bisa mendapatkan cinta Abian? Apakah Abian memang lelakinya Dita? Apakah Abian adalah pria yang ditaksir Dita sejak kecil?
Yuk baca dalam novel Dia lelakiku

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erna Sikumbang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5

Pagi ini Dita sudah bangun pagi-pagi sekali. Ia berdandan sangat lama karena ingin tampil dengan sangat sempurna. Ia terlalu bersemangat sekali pagi ini. Bagaimana tidak, ia akan memulai magangnya hari ini dikantor Abian. Dita masih ingat dengan merajuknya Alan kemaren. Alan begitu kesal dengan dirinya karena dialah yang mengajak Alan magang dikantor papanya tapi dianya magang ditempat lain. Dita memang lupa memberi tau Alan jika memang dirinya mengajukan tempat magang ditempat lain. Lagian ia juga tidak mau perjuangannya mengejar cintanya terhalang oleh Alan. Setelah turun dari kamar Dita lansung menuju meja makan untuk sarapan pagi. Dimeja makan sudah ada papa dan mamanya yang sudah mulai sarapan.

" Pagi pa, pagi ma." Dita mencium papa dan mamanya lalu duduk disebelah kiri papanya.

" Semangat kali anak papa pagi ini." canda papanya.

" Bagus dong pa, biar nilai mata kuliahnya bagus, jangan banyak main lagi kamu Dita, serius kuliah." omel mamanya.

" Siap Bu bos." Dita memberikan hormat kepada mamanya.

" Jangan cuma siap aja, belajar yang betul karena siapa lagi yang menggantikan papamu nanti." kata mamanya dengan serius.

" Ma, papa masih muda loh." ujar papanya dengan tersenyum.

" Iya, mama ini ada - ada aja, lagian kan papa masih bisa mengurus perusahaan sampai tua kan pa?, aku ini anak cewek loh ma nanti jadi ibu rumah tangga aja kayak mama." cengirnya Dita.

" Juga banyak CEO yang wanita, lagian siapa lagi yang melanjutkan perusahaan papa jika bukan kamu." kata mamanya lagi.

" Udah ma, biarkan aja Dita mencari kebahagiaan nya waktu muda, toh papa juga masih 48 tahun, masih muda loh." kata papanya.

Dita merasa bahagia diberikan papa yang selalu memikirkan kebahagiannya.

" Dita, kamu nanti baik - baik magangnya ya, tunjukkan jika kamu adalah anak papa." lanjut papanya juga semangat.

" Lah kan Abian memang tau aku anak papa, ngapain aku tunjukkan lagi pa." jawab Dita bingung.

" Maksud papa itu, tunjukkin jika kamu itu hebat seperti papa." kata mamanya menjelaskan maksud papanya.

" Oh gitu ya pa." jawab Dita sambil nyengir.

" Ok, papa mau berangkat, ayo papa antar sekalian kekantor Abian." kata papanya lalu berdiri mencium kening mamanya.

Dimata Dita papa dan mamanya adalah pasangan paling romantis di dunia ini. meskipun sudah 25 tahun membina rumah tangga namun keduanya masih romantis sampai saat ini. Ditapun menyalami dan mencium mamanya dan segera mengikuti papanya dari belakang.

" Ingat Dita, jangan gunakan kekuasaan papa kamu ditempat magang." mamanya mengingat Dita agar tidak menggunakan kekuasaan keluarganya.

" Iya ma." jawab Dita lalu masuk kemobil papanya.

Sepanjang perjalanan Dita hanya diam saja. Dia sibuk dengan khayalannya bersama Abian sehingga ia tidak sadar telah sampai di perusahaan Abian.

" Ternyata kantornya kecil pa, nggak sebesar kantor papa." kata Dita sebelum turun.

" Ya namanya baru memulai, ingat pesan papa jangan gunakan kekuasaan disini, dan jangan sampai semua karyawan tau jika kamu kelurga Arkarna." papanya menasehati Dita kembali.

" Baik pa, Dita masuk dulu ya pa." Dita pun bersalaman dengan papanya sebelum turun dari mobil papanya. Dita masuk kedalam kantor Abian tanpa menoleh lagi kebelakang. Dia lansung menuju meja resepsionis.

" maaf mbak, apakah bapak Abian sudah datang, saya Dita anak magang yang baru masuk hari ini." tanya Dita sambil memperkenalkan diri.

" Ohw pak Abian datangnya jam 9, mari saya antar keruang Bu Lea." Kata resepsionis dengan ramah.

Ditapun mengikuti resepsionis yang bernama Tina tersebut. Dita masuk kedalam ruangan Bu Lea. Dipintu tertulis kepala divisi keuangan. Ketika ia masuk, ia agak merinding melihat bu Lea. Wajah Bu Lea tampak sangat sangar. Diapun duduk berhadapan dengan bu Lea.

" Dita, selamat bergabung di perusahaan Abian work, saya harap selama magang kamu bisa memberikan yang terbaik untuk perusahaan ini." sambutan dari bu Lea.

" Baik Bu, mohon bimbingannya ya Bu." ucap Dita sambil Menundukkan kepala.

" Mari saya antar ke tempatmu" ajak Bu Lea.

Dita pun mengikuti Bu Lea menuju ruang kerjanya.

" Ini tempat kerjamu." tunjuk Bu Lea kekubikel yang akan ditempati oleh Dita.

" Baik Bu, terima kasih." ucap Dita sambil menundukkan kepala kembali.

" Oke semua, kenalkan ini anak magang dikantor kita, namanya Dita." Bu Lea memperkenalkan Dita kepada seluruh karyawan yang ada diruangan ini. Semua pun mengenalkan diri ke Dita satu persatu. Dita sangat muda menghapal nama - nama karyawan dikantor ini. Karena jumlah karyawannya tidak lebih dari 6 orang dalam ruangan ini. Bu Lea mengasih tau apa yang akan dikerjakan oleh Dita selama magang disini. Tidak lama kemudian semua karyawan yang ada diruangan itu berdiri untuk memberi salam kepada bos mereka yang baru datang. Dita pun mengikuti mereka memberi salam kepada Abian. Jantungnya deg - degan melihat Abian pagi ini dengan tampannya. Dia senyum - senyum sendiri tanpa ia sadari ada sepasang mata memperhatikannya dengan tajam dan berkata

" Bu Lea tolong kasih tau kerjaan anak magang, saya tidak mentolerir jika ada kesalahan." ucap Abian dengan tegas. Ditapun agak takut melihat bos barunya yang galak itu.

" Baik pak." jawab Bu Lea dengan cepat.

" Untung kamu ganteng, jika tidak mana mau aku kerja di tempatmu." gumamnya Dita dalam hatinya.

Dita dan karyawan lainnya duduk kembali setelah bosnya memasuki ruangannya. Dita mulai memfokuskan pikiran untuk memulai pekerjaan barunya pagi ini. Belum selesai mengerjakan pekerjaan dari Bu Lea, lalu datang Dewi dan Sinta ke kubikelnya.

" Eh kamu anak magang tolong belikan kami sarapan pagi diluar, hari ini OB kita nggak masuk." kata Dewi.

" Tapi ini bukan pekerjaan ku loh kak." kata Dita malas.

" Siapa yang bilang ini bukan pekerjaanmu, anak magang itu ya nurut dengan seniornya jika mau mulus Bekerja disini." kata Sinta menatap Dita dengan tajam.

Ditapun terpaksa pergi membelikan apa yang dimau Dewi dan Sinta. Setelah pulang dari membeli sarapan, belum juga duduk, tiba - tiba Sinta berkata lagi.

" dit, tolong kamu buatkan 4 kopi dan 2 teh." perintah Sinta tidak bisa dibantah.

Dita lansung menuju pantry kantor tanpa membantah. Tidak butuh berapa lama, Dita kembali membawa pesanan Sinta dan kawan - kawan.

" Ternyata jadi anak magang sama dengan pembantu dan sama dengan anak bawang." gumam Dita dalam hati.

" Tapi nggak apa-apa, ini demi mendapatkan Abian." gumamnya untuk menyemangati dirinya sendiri.

Tapi sayangnya ketika menuju meja Sinta, kaki Dita tersandung sesuatu. Sehingga semua kopi tersebut tumpah diatas meja Sinta dan membasahi semua dokumen penting yang akan diserahkan kepada bosnya.

" Aduh, kamu ini bisa kerja nggak sih." Ucap Sinta keras karena emosi.

" Maaf kak, saya tidak sengaja." Ucap Dita sambil menunduk.

" Kamu kira dengan kamu minta maaf bisa mengembalikan dokumen ini." suaranya maki melengking.

" Makanya hati - hati, baru sehari kerja udah buat masalah." ucap Dewi dengan sewot.

" Ada apa ini ribut - ribut?" terdengar suara bariton yang sangat merdu ditelinga Dita namun tidak bagi yang lainnya. Itu suara bos mereka yaitu Abian yang sudah berdiri dibelakang Dita.

" A..a..anu pak, i..itu ..." kata Sinta Sinta gugup.

" Ngomong itu yang jelas Sinta." suara Abian meninggi mendengar Sinta ngomong tidak jelas.

" Laporan keuangan yang mau dikumpul hari ini basah semua." jawab Sinta dengan suara rendah.

" Kenapa bisa seperti Sinta, saya tidak mau tau, pokoknya siang ini itu laporan sudah selesai." kata Abian dengan tegas.

" Dan kamu belum juga sehari kerja disini sudah buat banyak masalah, jika kamu tidak niat kerja silahkan keluar dari kantor saya, saya tidak butuh orang yang nggak berguna kayak kamu." kata Abian dengan tajam ke Dita.

Dita menunduk dan mulai berlinang air matanya. Seumur hidupnya baru kali ini dia diperlakukan seperti ini. Kata - Kata Abian sungguh membuatnya sakit hati.

" Jangan hanya bisanya menangis, kamu pikir dengan kamu menangis bisa memperbaiki keadaan." ucap Abian makin tajam aja.

Dita segera menyapu air matanya. Bukan hanya hatinya yang sakit, tapi tangannya juga sakit karena kena siraman air kopi yang panas.

" Maaf ada apa ini pak?" tanya Bu Lea yang baru datang dari luar.

" Kamu liat divisi kamu, saya tidak mau tau jika tidak siap kalian tidak ada yang boleh pulang." jawab Abian dengan ketus.

Bu Lea yang melihat kubikel Sinta yang kacau, melihat dokumen yang tersiram kopi diatas meja Sinta membuat ia paham situasi.

" Kamu ini ya, baru aja berapa jam kerja sudah buat kepala saya pusing, cepat kamu bereskan semua kekacauan ini." kata Bu Lea dengan amarah.

Dita pun mengambil serpihan kaca yang pecah. Namun karena saking takutnya ia tidak hati-hati dan malah melukai tangannya.

" Aduh." Dita meringis ketika jari tangannya terluka.

" Cepat bereskan, jangan cengeng, semua juga gara - gara kamu." kata Sinta maki sewot.

Ditapun membersihkan kekacauan yang di perbuat meskipun jarinya mengeluarkan darah. Lalu ketika dia berlalu didepan Abian yang masih menatapnya dengan tajam.

" Kau bersihkanlah darahmu itu, nanti malah mengotori lantai dikantor ini semua." kata Abian makin ketus.

" Biar aja dia yang sapu kantor ini pak, toh OB kita juga nggak masuk hari ini." kata Bu Lea.

" Terserah kamu saja." kata Abian lalu meninggalkan divisi keuangan.

" Cepat kamu bersihkan darahmu, dan setelah ini kamu pel ruangan disini dan mulai nanti kamu bersihkan kantor ini setelah semua karyawan pulang." kata Bu Lea dengan tegas.

" Baik Bu." Dita pun lansung ke area pantry membuang gelas yang pecah ke tong sampah. Lalu ia ke toilet untuk membersihkan lukanya. Di toilet ia meringis ketika mencuci tangannya. Tangannya terasa panas karena luka bakar. Ia mencoba menghentikan darah luka di jarinya. Namun agak susah juga karena ia juga tidak tau tempat P3K dikantor ini. Lalu tidak lama ada seorang wanita masuk kedalam toilet.

" eh tanganmu terluka ya." dia berlari keluar, lalu kembali dengan obat-obatan.

" Sini saya obati." katanya lembut.

Diapun membersihkan luka dijari Dita. Lalu mengoleskan salep ditangan Dita yang tersiram air panas.

" Kamu anak magang yang bikin kekacauan di divisi keuangan ya?" tanya nya kembali.

" Iya kak." kata Dita karena ia yakin umur orang yang didepannya hanya berbeda beberapa tahun dengannya.

" Yang sabar ya, namanya magang ya kayak gitu, lain kali jika kerja hati - hati ya, karena jika begini bos akan uring-uringan kesemua karyawan, dan siap - siap aja kamu di perangin sama karyawan satu kantor yang kena imbas bos." kata cewek itu lagi dan tangan Dita sudah selesai diobati.

" Terimakasih, kenalkan aku Dita." kata Dita mengulurkan tangannya.

" Oh ya sampai lupa, saya Ranti." Diapun menyambut uluran tangan Dita.

" Ayo buruan masuk keruangan mu, nanti jika lambat kamu bisa kena semprot Bu Lea lagi." katanya sambil tertawa memberi semangat.

" Baik kak, sekali lagi terimakasih y kak." ucap Dita lalu keluar dari toilet menuju ruangan divisinya.

Iapun masuk dengan tatapan tajam semua orang yang duduk dalam ruangan itu. Iapun berusaha untuk menguatkan dirinya dengan pura - pura acuh dengan pandangan tajam mereka. Iapun memulai pekerjaan yang dikasih Bu Lea tadi pagi. Dan siang ini karena divisi keuangan sibuk menyelesaikan laporan nya maka ia disuruh untuk membeli makan siang keluar. Karena ia bingung dengan pesanan seniornya yang banyak, akhirnya ia memesan makanan itu semua lewat aplikasi gojek. Lalu ia menunggu didepan kantor sambil merenungi apa yang terjadi pagi ini. Setelah 15 menit semua makanan yang diorder datang. Diapun mengambilnya dan membayarnya. Hari pertama magang, Dita sudah mengeluarkan uang pribadinya, karena uang yang dikasih teman - teman kantornya tidak cukup untuk memesan makanan yang ia pesan online.

" Tak apa- apalah itung - itung sedekah." gerutunya sambil berjalan.

" Iya nggak apa-apa, nggak akan membuat papamu bangkrut kok." kata Abian yang tiba-tiba didepannya membuat Dita kaget kepalang.

" Maaf pak, karena saya belum mengenal daerah sini, jadi saya order saja." jawab Dita sambil menunduk.

" Terserah kamu, duit - duitnya kamu, dasar anak manja." katanya meninggalkan Dita.

" Kenapa sih kata yang keluar dari mulutmu selalu tajam." kata Dita dengan suara pelan sambil memandang kepergian bosnya.

1
Widia Ayu
identitas bukunya apa?
Marifatul ilmiyah
bagus thor aku suka
Endang Fitri
bagusv
Endang Fitri
bagus
nisa
mksih kk ok critanya😘
meluncur mengejar cintamu😉
Fitri
Assalamualaikum, bagus koq alur cerita simpel namun padat, ngapain lama2buat ribet aja asyik gini dong y... thor, buat ceritanya mengejar cintamu ada mirany jg y mbak, buat mira jadian akan kan seru, soalny kemarin alan suka m dita, tapi dita suka m bian, bian sukanya m mira akhirny cinta m dita na.. kan pokokny alan harus bisa mengejar cinta pertemukan m mira mbak.
Erna Sikumbang: Terima kasih, utk cerita mengejar cintamu udh tamat ya 😆, dan sayangnya Alan jatuh cintanya sama Bella adiknya Galuh. kisah Mira ada di judul Siapalah aku
total 1 replies
Fransiska Siba
ceritanya bagus cuman perasaan Bian ditarik ulur terus, jadi kita para pembaca bingung mau ekspresikan ceritanya
MiraBeauty
saya tidak suka melihat mira hanya jadi bahan sakit hati dari abian juga ke galuh yg ujung2nya kagak jadi. plis author bikin novel versi mira yg lebih mesra dan usahakan ciri2nya melebihi si kulkas 99 pintu atau si galuh yg tukang nyengir mulu
MiraBeauty
dah author gak ada spesialnya di novel ini krna maaf saya penggemar mira. jadi saya stop baca disini. malah baca kemesraan si dita dan abian. lagipula ngapain bikin mira jadi perempuan seperti itu. thor menjelaskan bahwa mira itu mandiri yah masa hal semacam itu dia harus berulang kali membuat harga dirinya semakin lemah.
MiraBeauty
yaelah kenapa rata2 cewek2 di novel ini dibikin begini thor gak dita gak bela ini tambah si siska bisa2nya ngelakuin hal kek gitu
MiraBeauty
galuh...galuh...
MiraBeauty
kenapa di cerita ini mira malah nasibnya gak baik thor yaelah
MiraBeauty
benar2 sad yah dita dilahirkan dari keluarga terpandang sedangkan mira dari keluarga biasa saja. ditambah problem nya mira dan abian saudara tiri. miris banget bacanya
MiraBeauty
kasihan kamu mira dahlah lepasin si bian lagian masih banyak juga pria di luar sana
MiraBeauty
dahlah makin males deh
MiraBeauty
mira malah dibuat seakan jadi orang jahat disini padahal notabene nya miralah yg seharusnya dengan bian. wah author gini amat ya ngaduk hati aku.
MiraBeauty
pokoknya kalau baca soal dita banyak yg ke skip kek gk rela gitu yah bian jadinya sama dita nangis thor akunyaaa
MiraBeauty
bener2 yah gak suka banget sama sifat dan sikap si dita ini. mentang2 kaya sembarang ngelakuin apa yg dia suka. apalagi bilang kalau bian lelakinya, ih iuu untung ya kamu pemeran utamanya disini. kalau gak kamu bukan siapa2 bagi bian. heuh
MiraBeauty
entah kenapa yah sesak banget tau kalau abian dijodohkan lebih tepat dipaksa nikah sama org yg gak dia suka. kalau di dunia nyata pasti sampai kapanpun gak akan saling suka. sad sekali...
MiraBeauty
kasihan mereka gk berjodoh padahal disini kepribadian abian bagus banget loh mana dia tampan lagi. bisa2nya malah jadinya sama si dita anak manja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!