NovelToon NovelToon
Istri Arjuna (Sebatas Pelampiasan)

Istri Arjuna (Sebatas Pelampiasan)

Status: tamat
Genre:Tamat / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:43.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Senjahari_ID24

Blurb

Arjuna Syailendra dan Anggita Jelita, menerima perjodohan demi kepentingan masing-masing. Bersama bukan karena cinta, tetapi hanya sebatas azas manfaat.

Akankah rasa berdebar tak terencana tumbuh di hati mereka? Sementara Arjuna hanya menganggap Anggita sebagai pelampiasan dari cinta tak berbalas di masa lalu.

Ikuti kisah mereka yang akan menguras emosi. Selamat membaca🤗.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senjahari_ID24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 3a

Makasih banyak buat semua pembacaku tersayang yang mengikuti, mengapresiasi dan tap love favorit untuk cerita ini. Sayang kalian banyak- banyak 🤗.

Setelah membaca, izinkan cinta dan jemari kalian untuk mendukung karya ini dengan LIKE, KOMENTAR, VOTE juga HADIAH. Mari sama-sama saling mendukung 🤗.

Apresiasi kalian sangat berarti bagiku. Follow juga instagramku @Senjahari2412 untuk info-info seputar cerita yang kutulis. Silakan follow dengan ikhlas. Thank you ❤.

With love❤

Senjahari_ID24

Selamat membaca.

🌻🌻🌻🌻🌻

BAB 3**a**

Ponsel di tas hitam Anggi berdering. Dengan cepat Anggi menyambarnya dan mengambil gawai di dalamnya. Benar saja, nama Juna tertera di sana. Ia membasahi tenggorokan sebelum mengangkat panggilan.

"Ha-halo, Mas." Anggi berusaha menjawab tanpa tergagap walaupun cukup sulit, tak ingin mengundang curiga sementara ibunya berada di dekatnya.

Anggi semakin dilanda kepanikan nyata saat melihat penunjuk waktu dari arloji mahal yang melingkar di pergelangan, tiga puluh menit lagi jarum jam akan tepat menunjuk ke angka tujuh.

[Di mana kamu? Jangan berani kelayapan!]

"Ini ... ini masih di rumah sakit, Mas. Baru selesai nyuapin Ibu" jawabnya dengan nada manis sambil berusaha tersenyum secantik mungkin karena Ningrum tengah mengawasi raut wajahnya penuh kegembiraan.

"Sampaikan salam juga terima kasih Ibu buat Juna." Ningrum berbisik pada Anggi ingin menyapa menantunya di seberang telepon.

Anggi mengangguk. "Mas, ada salam dari Ibu," ucap Anggi pelan juga hati-hati.

Hening sejenak lantaran Juna tak menyahuti di seberang sana.

[Ehm, sampaikan juga salamku pada Ibu, semoga semakin membaik. Sebaiknya kamu turun sekarang, aku di parkiran bersama sopir. Kutunggu dalam lima belas menit. Kalau terlambat, bersiaplah akan konsekuensinya!]

Sambungan dimatikan oleh Juna. Keresahan Anggi makin memuncak, sedikit menjauh ke dekat jendela bermaksud menghubungi Ayu bertepatan dengan pintu kamar perawatan yang didorong.

Embusan napas lega bertiup kasar. Anggi merasa simpul yang mencekik lehernya langsung terurai begitu Ayu kembali.

"Hhh, syukurlah," gumamnya pelan. Anggi kembali ke sisi ranjang dan merapikan tasnya.

"Bu, aku pamit. Mas Juna memintaku pulang karena ingin makan masakan buatanku untuk santap malam, bukan buatan ART. Jadi aku harus segera kembali," ujarnya tak enak hati.

Anggi mencari-cari alasan tepat yang bisa diterima akal, supaya bisa segera turun ke parkiran dan tidak  membuat Juna menunggu lebih lama lagi. Mumpung Ayu juga sudah kembali walaupun sejujurnya ia masih merindu pada ibunya. Ingin tidur dipeluk Ningrum seperti dulu setiap kali dirinya dilanda gundah.

"Kalau begitu kamu harus cepat pulang. Layani suamimu dengan baik."

Ningrum amat senang, mengetahui si bungsu begitu dihargai, bahkan masakannya disukai oleh menantunya.

"Seharusnya yang jadi Nyonya Syailendra itu aku, bukan kamu! Kamu melangkahi kakakmu sendiri!" bisik Ayu sinis langsung ke telinga Anggi sebelum berlalu duduk di sofa yang tersedia di dalam ruang perawatan. Seandainya Ayu tahu seperti apa nasib Anggi yang sebenarnya di istana Juna.

Di sini Anggi lah yang lebih sering mengalah padahal lumrahnya seorang kakak yang mengalah pada adiknya. Anggi selalu diam dan pasrah saja bukan karena takut dan lemah, tetapi ia melakukannya demi Ningrum, tidak ingin menambah beban pikiran ibunda tercinta.

"Ya sudah, Bu, Mbak. Aku pulang dulu." Anggi meraih tangan Ningrum dan menciumnya khidmat.

"Hati-hati di jalan, Nak. Jadilah istri yang berbakti," ucap Ningrum sembari membelai lembut kepala Anggi.

Anggi mengangguk dan mengulas senyum hangat. Sedangkan Ayu mengambil remot televisi tak mengucapkan apa pun ketika Anggi berpamitan.

Langkah seribu diambil begitu keluar dari ruang perawatan ibunya. Bunyi nyaring dari heels yang beradu dengan lantai menciptakan ketegangan, sarat akan kepanikan.

Anggi terburu-buru. Desisan Juna di telepon tadi masih terngiang, menciptakan ngeri menjalari seluruh syarafnya.

Sesampainya di basemen, Anggi makin tergesa menuju mobil hitam mewah yang pelat nomornya menjadi lalapan matanya setiap hari. Sialnya langkahnya terhambat, ia malah menyenggol seorang wanita yang turun dari sebuah mobil yang baru diparkirkan.

"Aduh. Jalan yang benar, dong. Main tabrak saja!" sungut si wanita yang memakai rok mini amat minim itu.

Anggi menghentikan langkah dengan deru napas memburu akibat berlarian, bermaksud meminta maaf secepat mungkin agar tidak membuat Juna menunggu lebih lama lagi.

"Maafkan saya, saya kurang hati-hati, ma_"

Kalimatnya tak berlanjut saat mengenali orang yang ditabraknya. Seketika raut cantik Anggi yang tadi panik kini berubah datar. Si wanita yang memakai baju kurang bahan membolakan netra dan menjadi salah tingkah, amat kentara merasa berdosa.

"Wah, wah. Kukira siapa. Lama tak jumpa, Fania," sapa Anggi sembari mengangkat dagunya angkuh.

Anggi tidak mau terlihat rapuh terutama di depan orang yang pernah mengaku teman tetapi malah bermain gila dengan kekasihnya di belakang punggungnya dan terang-terangan merebut setelah kebusukannya terbongkar. Tatapannya lurus mencela, menelanjangi kebobrokan manusia di depannya membuat lawan bicaranya menciut.

"Anggita!"

Suara jantan dengan nada tajam yang memanggilnya membuat Anggi menoleh. Rupanya Juna turun dari mobil dan menghampiri. Raut panik yang menerjang saat melihat sosok Juna mendekat ditanggalkan Anggi digantikan senyuman semanis madu. Anggi berniat menggunakan kesempatan ini untuk memanas-manasi.

Ia langsung merangkul lengan Juna dan bergelayut manja. Sedang ingin memamerkan posisinya sekarang pada manusia yang telah tega menusuknya dari belakang. Walaupun setelah ini ia yakin, harus membayar sangat mahal pada sosok yang kini balas merangkul dan meremas pinggangnya intim.

TBC

1
Snow Kim Barbie
AKHIRNYA JUNA BILANG CINTA SAMA ANGGI 😂😊
khaerani suherman
udah baca kesekian kalinya bagus
Runik Runma
semoga bahagia sllu kalian berdua
Runik Runma
gengsi di gedein
Anonymous
ga nggeh...tunangannya gagal 1 th yg lalu...pdhl viona anakny sudah 2...jd?
Runik Runma
mantap
Runik Runma
keren ini ceritanya meresapi bnget ke hati
Snow Kim Barbie
JUNA SEKA TUBUH ANGGI DENGAN TEGANGAN TINGGI YG HARUS DI REDAM, & SELAMA 40 MENIT PULA 😊😊😊
Snow Kim Barbie
JUNA GAK MAU ORANG LAIN YG MENYEKA TUBUH ANGGI, KARENA CEMBURU, WALAUPUN PERAWATNYA CEWEK 😅😊
Anonymous
f
Snow Kim Barbie
JUNA PULANG CEPAT UNTUK BERTEMU DENGAN ANGGI & BERIKAN KEJUTAN, TAPI MALAH DIA YG TERKEJUT KARENA ANGGI MASUK KE RUMAH SAKIT 😱
Snow Kim Barbie
YANG SABAR TINGKAT TINGGI YA PANDU 😓.

JUNA NYEBELIN TINGKAT TINGGI 😡
Fardiana Hamsah
Luar biasa
Eliyanti
Kecewa
Eliyanti
Buruk
Imas deemashayoe Deemashayoe
Luar biasa
Snow Kim Barbie
KASIHANNYA PANDU, DIMARAHIN JUNA TERUS 😅
Siti Aisyah
pembaca baru nih dpt recomend dr pembaca author sebelah, pencarian pertama karya ni yg teratas, oke lanjut baca cuss...
mpoknya oneng
Luar biasa
Zia Alika
good job Thor ✅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!