Nayna yang berencana pulang kampung untuk mengisi hari liburnya justru harus mengalami hal yang sangat tidak ia inginkan. Menikah !! yaa di usianya yang sudah 26 tahun dia memang belum memiliki rencana untuk menikah, namun hari ini ia harus menikah.
"Dengan siapa?" Batin Nayna bertanya-tanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rima Sulistianingsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 5
Nayna masih tak percaya dengan apa yang ia lihat.
"pak Nicko?Dari sekian banyaknya pria kenapa harus Pak Nicko, Orang yang sama sekali tidak masuk kriteria ku" Gumam Nayna
"Nay" Sapa Paman Roy yang membuat Nayna terkejut
"Ya paman"
"Nak Nono ingin berbicara dengan mu" Ucap Pamam Roy yang masih berdiri diluar dan hanya memperlihatkan wajahnya dari balik kaca mobil
"bicara saja disini, aku sedang gak mood"jawab Nayna
"keluar dan ikut dengan ku"Ucap seseorang yang terdengar dingin
Nayna pun turun dari mobil dengan wajah cemberut, ia berjalan mengikuti seseorang itu.
"ini kesempatan ku,buat bujuk dia supaya pernikahan ini dibatalkan,okay Nayna semangat" Batin Nayna
Nayna masuk kedalam salah satu ruangan yang tak lain adalah sebuah kamar, kamar yang berukuran besar dengan kasur yang besar, almari yang berukuran sangat besar yang terbuat dari kayu memberikan kesan klasik nan elegan.
"Wow ini kamar super gede banget,berkali-kali lipat sama kamar ku ini mah, Sultan memang " Gumam Nayna
Nayna pun menoleh ke kanan dan ke kiri Namun tak ada seorang pun didalam sana, padahal ia masuk kedalam kamar itu karna mengikuti langkah kaki seseorang.
"bukannya tadi Pak Nicko masuk kesini, Apa aku salah masuk ruangan" Gumam Nayna
Nayna pun melangkahkan kaki nya keluar kamar ,Namun Suara seseorang menghentikan langkah kaki.
"Apa kamu menginginkan pernikahan ini?"Ucap seseorang yang membuat Nayna terkejut dan seger menoleh kearah suara tersebut.
"Hah"Ucap Nayna Yang terlihat terkejut
Tatapan seseorang itu memberikan petunjuk bahwa ia sedang menunggu jawaban dari Nayna.
"Pak Raka?"Ucap Nayna
"Oh Bapak diminta sama pak Nicko buat nemuin saya yaa, Berhubung ini di luar kantor gimana kalau kita bersikap santai yaa,okay"
"Jadi gini Ya Pak, Bapak bisa sampaikan ke Pak Nicko alias Nono untuk membatalkan pernikahan ini, karna saya pribadi sangat tidak menginginkan pernikahan ini" Jelas Nayna
"Oke, Kamu bisa keluar dari sini" Jawab Raka
"enggak ada yang mau dia sanggah atau apa gitu?"Gumam Nayna
"Hallo Nick"Ucap Raka yang tedengar oleh Nayna
"good job Nay,Mari pulang dengan bahagia"Gumam Nayna
selama perjalanan pulang Nayna terus tersenyum, Walau pun rasa lega yang ia rasakan belum sepenuhnya namun ia merasa bahwa pernikahan ini benar-benar tidak akan terjadi.
Mbah Tum sudah menunggu kedatangan Nayna di teras rumah, Dengan Wajah yang sangat bahagia Mbah Tum mendekap Nayna dan menuntunnya masuk kedalam kamar.
"Mbah Nayna gerah, Mau mandi dulu ya setelah Mandi Nanti Nayna menemui Mbah"Ucap Nayna yang dibalas anggukan oleh Mbah Tum.
45 Menit kemudian Nayna keluar kamar dengan mengenakan kaos polos berwarna putih dan celana kolor berwarna hitam, Rambut di ikat kuda dan sedikit berantakan.
terdengar suara bising dari halaman rumah, entah karna apa perasaan Nayna sedikit tak nyaman.
"Siapa itu Mbah?"Tanya Nayna
"mbah juga kurang tau, Sumi coba lihat keluar ada siapa"
Seorang wanita setengah paruh baya pun pergi keluar, Dan kembali dengan wajah sedikit Panik yang membuat Mbajmh Tum tampak bingung dan Nayna yang juga bingung, Namun perasaannya pun semakin tak nyaman.
"Calon pengantin Pria sudah datang Mbah, Tapi Mbah Nayna Sampai sekarang belum di make up" Ucap Sumi
"Bukannya mereka akan datang 4 jam lagi"Ucap Mbah Tum
"Hah? Bukannya pernikahan ini harusnya batal"Gumam Nayna
Nayna pun berlari ke teras Rumah dan ia melihat seorang pria yang tak asing dimatanya, Ia melihat Nicko dan juga Raka.
Nicko menatap Nayna dengan penuh arti, sedangkan Raka menatap Nayna dengan tatapan misterius yang membuat Nayna geram.
"Itu Nayna ?Cantik sekali"Ucap seorang wanita yang tampak tua namun modis
"Nay cepat kamu bersiap-siap"Ucap Mbah Tum
Nayna hanya dapat pasrah, Ia tak mungkin memaksa Mbah nya untuk membatalkan pernikahan ini, sedangkan pihak laki-laki telah datang.
sebutir air mata pun jatuh dipunggung tangan Nayna.
"Aduh Ndok jangan nangis terus toh, saya kesel(capek) make up dari awal lagi" Ucap Ibu tukang rias
"Mbak Ros Apa Nayna sudah selesai di Make up?"Tanya seseorang yang tak lain adalah bude Nayna
"BUDE"ucap Nayna yang tampak kaget melihat keberadaan Budenya
Bude Nayna pun melangkah menghampirin Nayna dengan wajah berkaca-kaca, Ia tampak sedih melihat keponakan yang sangat ia sayang harus menikah dengan seorang pria yang tak ia inginkan, Nayna menatap Budenya dengan mata yang sembab.
"Bude udah tau Nayna akan nikah?"Tanya Nayna
Bude menggelengkan kepala
"Bude baru sampai disemarang 1 jam sebelum kamu, Dan saat bude sampai disini Mbok Tum baru memberikan penjelasan sama Bude, Bude Sama Pakde berusaha untuk menolak tapi.."Bude Menghentikan ucapannya dan segera memeluk Nayna.
Nayna paham maksud perkataan Budenya dan hanya bisa memberikan jawaban dengan air mata yang terus mengalir.
Tukang Rias yang melihat Nayna terus menangis tampak kesal karna ia harus menutupi wajah Nayna yang sembab dengan make up ulang.
Pak penghulu telah tiba para tamu undangan pun tampak tak sabar mendengar ijab kobul yang nantinya akan diucapkan oleh Nono.
Nayna menunggu di kamar dengan ditemani oleh Budenya.
"Nayna Sudah siap?"Tanya seseorang yang tiba-tiba masuk kedalam kamar yang saat ini Nayna tempati
"Bi Santi?"Ucap Nayna
"Kamu cantik Nayna, Cantik sekali, Tersenyumlah" Ucap Bibi dengan meletakkan kedua tangannya di pipi Nayna, Nayna pun memberikan senyuman kecil kepada Bi Santi nya.
"Setelah menikah nanti, Jika kamu mengalami kesulitan Jangan sungkan untuk menghubungi Paman Roy Dan Bi Santi"jelas Bi Santi yang dibalas anggukan kepala oleh Nayna
"mbak Santi apa ijab kobulnya belum dimulai?"Tanya Bude kepala Bi Santi
"Sebentar lagi Mbak"Jawab Bibi Santi
"Bapak-Bapak Ibu-Ibu apa ijab kobulnya sudah bisa di mulai,Dan untuk Mempelai pria apa sudah bisa di mulai?"Tanya pak Penghulu
"Bisa Pak"Jawab Para tamu
"Bisa pak"
"Saya nikahkan anda dengan Keponakan Saya yang bernama Nayna Fatimah Azahra binti Bagas Adi yang hak walinya mewakilkan kepada saya dengan mas kawin seperangkat Alat sholat, dan uang tunai senilai 10 juta rupiah sudah terbayar tunai" Ucap Paman Roy
"saya terima nikahnya Nayna Fatimah Azahra binti Bagas Adi yang walinya mewakilkan kepada bapak untuk saya sendiri Raka Adrian Nugroho dengan mas kawin tersebut tunai" Ucap Raka dengan suara yang tegas
"Bagaimana Saksi Sah?"Tanya Pak penghulu
"SAH" Sorak para hadiri
"Alhamdulillah"
Nayna pun bersiap-siap untuk keluar dari kamar.
para tamu yang melihat Nayna tampak terpanah. Nayna tampil dengan gaun kebaya berwarna putih, Riasan wajah yang terlihat natural, ia pun duduk disamping Raka.
"Nak Nayna Bisa salim dengan suaminya"Ucap Pak penghulu
Nayna pun menjulurkan tangannya tanpa menatap Raka ,Raka pun menyambut tangan Nayna.
"Sekarang kamu istri saya"Bisik Raka yang membuat Nayna terkejut
Nayna pun segera menatap Dan ia pun tampak kaget karna laki-laki yang saat ini menjadi suami adalah Pak Raka.
Raka memberikan senyuman kepada Nayna.
👍❤️❤️❤️