🚨Warning 🚨
Dapat menyebabkan keram pipi, sakit perut, guling-guling dan hal aneh lainnya.
Bersembunyi lah dari jangkauan orang lain!!!!
Bercerita tentang pernikahan yang diawali oleh sebuah perjodohan. Cerita biasa yang sering kita baca bukan???
Tapi disini mereka adalah sepasang manusia yang memiliki sifat yang saling bertolak belakang...
Zee yang memiliki sifat humoris, pecicilan, rusuh dan selalu membuat masalah harus dijodohkan dengan Guntur yang memiliki sifat dewasa, dan tidak banyak tingkah, hidup layaknya orang pada umumnya.
Siapakah diantara mereka yang akan berubah setelah menikah?
Akankah Zee yang menjadi dewasa, ataukah Guntur yang ketularan somplak seperti istrinya?
Selamat senam wajah gratis Pemirsaaaaahhh...🙏🙏🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Persiapan jadi Sarjana
Setahun sejak kejadian itu, mereka sudah tidak pernah membahas lagi wanita yang membuat Zee menangis, karena terbakar cemburu. Guntur membuang semua kenangan manisnya dengan Iren. Semua kembali seperti biasanya, canda tawa mengisi hari-hari mereka.
Kurang dari sebulan, Zee akan melaksanakan acara wisudanya.
Wisuda adalah acara yang paling ditunggu oleh semua mahasiswa, tak terkecuali Zee, yang begitu excited menyiapkan segala keperluan acara wisudanya. Dia sedang sibuk memilih model kebaya yang akan dia kenakan pada acara penting itu.
"Kamu masih belum dapat modelnya Yang?" Tanya Guntur yang sudah hampir satu jam memperhatikan kelakuan istrinya.
"Aku pengen pake yang ini." Menunjukan kebaya modern berwarna pink cerah, dengan potongan dada yang terbuka, serta dipadukan dengan kain batik sutra dengan warna senada dengan kebayanya.
"Gak, aku ga setuju kamu pake itu, liat aja dadanya kebuka banget, entar kalo ada yang ngiler gimana?"
"Kalo yang ini?" Menunjukan kebaya berwarna pink magenta, seperti potongan kebaya wanita Bali dengan kain di pinggang tapi dengan belahan rok yang tinggi hingga akan mempertontonkan kaki putih mulusnya.
"Aku ga suka, belahan roknya ketinggian." Tegas Guntur. "Ngapain sih ribet-ribet toh nanti juga ketutup sama toga. Kamu pake kaos oblong juga ga da yang tau Yang."
"Terus kamu maunya aku pake mukena ke acara wisuda aku?" Zee mulai sewot.
"Kalo kamu mau, aku sih oke-oke aja." Tanpa mempedulikan tanduk tak kasat mata istrinya yang mulai keluar, Guntur masih asyik dengan pekerjaannya.
Esoknya Zee sudah berada di butik untuk memesan kebayanya, tanpa diantar suaminya yang sibuk dengan pekerjaannya, yang penting kredit cardnya selalu menghiasi dompenya. hehe,,, Zee akhirnya pergi ke butik dengan ditemani Mama mertuanya.
"Kamu mau model gimana?" Tanya sang Mama mertua.
"Aku sih pengennya model ini, tapi…" Zee menunjukan foto kebaya pilihan pertamanya dengan potongan terbuka di bagian dada.
"Bagus." Komen sang mertua.
"Tapi dia udah bikin dada aku belang nih." Sambil membuka beberapa kancing baju, Zee memperlihatkan banyak tanda merah di area dadanya. "Nyebelin banget." Rengek Zee.
Sang Mama mertua hanya terbahak-bahak melihat banyaknya jejak sisa pertempuran mereka.
Akhirnya Zee memesan kebaya berlengan pendek, dan bagian dada yang tertutup yang pastinya berwarna pink.
**
Hari yang ditunggu pun tiba, semua keluarga ikut menghadiri acara wisuda Zee. Termasuk tiga sahabat Zee yang sudah lebih awal melakukan wisuda mereka.
Zee hari itu begitu cantik dengan balutan kebaya bernuansa pink dan tata rias wajah yang simple namun memberi kesan segar di wajah mungilnya.
"Kamu kenapa cemberut gitu sih Say?"
Ketika melihat suaminya yang cemberut saat melihat penampilan istrinya. "Emang ada yang salah sama penampilan aku?" Tanya Zee bingung.
"Itu belahan roknya kenapa tinggi banget. Liat paha kamu kemana-kemana kalo jalan."
"Cih,,,biarin, ini hukuman buat kamu yang bikin dada aku belang, jadi aku ga bisa pake kebaya yang aku suka."
"Tek cepetan lu, lama amat di kamarnya!" Teriak Egi, yang sudah berada di apartemen Zee.
"Iya gue udah beres nih." Sahut Zee yang keluar dari kamarnya dengan penata riasnya.
"Wih cantik bener lu Tek."
"Baru nyadar lu Nyet gue cantik. Selena Gomez aja lewat."
"Udah cepetan keburu siang, ntar susah nyari tempat parkirnya." Kata Mama Nia yang juga sudah berada di apartemen Zee dan Guntur.
"Laki lu mana? Dia ga mau ngikut?" Tanya Fery yang tidak melihat Guntur keluar dari kamarnya.
"Say, cepetan, kamu lagi ngapain di kamar?" Teriak Zee. Tak sampai satu menit Guntur pun keluar dari kamarnya dengan mengenakan batik yang sama dengan rok yang Zee kenakan.
"Ngapa laki lu kusut gitu mukanya? Ga lu kasih jatah semalem?" Bisik Baim ketika melihat wajah kesal Guntur.
"Ngambek dia liat belahan rok gue yang ketinggian." Jawab Zee sambil mengangkat satu kaki dan memperlihatkan paha mulus Zee.
"Lah elu bini durhaka. Kenapa make baju yang laki lu ga suka?" Bentak Egy.
"Ini sebenernya hukuman buat dia."
Tapi Egy tak mengerti apa yang Zee bicarakan.
"Mama kamu ga ikut Tur?" Tanya Mama Nia.
"Ga Mam dia lagi nyiapin tempat buat acara makan malam nanti."
Semuanya langsung membentuk huruf O pada mulut mereka.
"Yang, nanti langkah kamu jangan lebar-lebar ya!"
"Tenang, aku ga bakalan jalan, nanti aku lompat-lompat kok menuju podiumnya." Jawab Zee sambil mencontohkannya di hadapan mereka saraya meletakkan kedua tangannya di dada.
"Baru juga gue puji dia cantik, eh dia kembali ke wujud aslinya." Kata Egi seraya menepuk jidatnya.
Sedangkan yang lainnya hanya tertawa melihat tingkah Zee.