"menikah lah dengan Khumairah"pinta seorang pria yang sedang kritis di ranjang pasien.
"tidak!, aku ke sini bukan untuk menikah tapi untuk menghadiri pernikahan mu!" tolak lelaki tinggi dengan wajah datar.
"hanya kamu yang bisa saya percaya untuk menjaga mereka." pinta nya dengan memegang dada nya yang begitu sakit.
"Ira tidak mau,,,, tolong bertahan lah mas!, .mas pasti bisa sembuh demi aku demi Kayla dia membutuh kan mu.!"tolak wanita yang terlihat menyedihkan itu.
degh....
jantung lelaki itu seperti ingin terlepas dari raga nya ketika mendengar nama yang di sebut oleh calon istri dari sahabat nya itu.
siapakah lelaki tersebut.?
apakah wanita itu mau menikah dengan pria tersebut.?
simak cerita selanjut nya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nouna Sagitarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33
Saat masuk ke dalam kamar dia melihat Adrian yang sudah tidur,mungkin dia ke kelelahan.
Dengan hati -hati ira langsung duduk di bawah lalu mengobati Luka Adrian sambil meniup tangan Adrian.
merasa terganggu Adrian membuka mata nya dan mendapati Ira yang sedang mengobati luka nya.
"kamu masih seperti dulu." kata nya dalam hati. lalu kembali menutup mata nya karena tidak ingin Ira memergoki nya.
Ira menatap dalam wajah Adrian setelah selesai mengobati nya. Kasian juga melihat Adrian yang tidur seperti ini tapi gimana cara bangunin nya itulah pikir nya.
"biar kan saja kalau dia merasa sakit dan capek dia akan bangun." gumam nya.
Lalu Ira melangkah menuju ranjang karena diri nya sudah mengantuk.
"kejam nya kamu sayang."gumam adrian hanya diri nya yang bisa mendengar.
Merasa Ira sudah tidur,Adrian membuka mata nya dan menyusul Ira yang sudah terlelap tidak lupa juga dia mencuri ciuman di kening Ira dan juga di bibir Ira lalu dia membaringkan diri nya di samping Ira dengan memeluk nya.
"tidur yang nyenyak dan mimpiin mas." ucap nya.
Akhir nya malam itu mereka tidur dengan saling peluk sampai pagi m menjelang.
Merasa tubuh nya berat Ira membuka mata lalu dia melihat ke arah perut nya
"memang dia tidak bisa di kasih tau." gumam nya tapi tidak menyingkir kan tangan Adrian.
lalu Ira kembali menutup mata nya karena merasa masih ngantuk.
"mama mana.?" tanya Kayla yang tidak biasa nya maira bangun siang(mama Ira)
"biarkan saja, mungkin mama jagain ayah mu semalam." kata nenek nya yang membiarkan Ira tidur.
"kenapa dengan om Iyan.?" tanya Kayla yang belum ngeh.
"tangan nya luka..._"belum selesai Rania bicara Kayla langsung berlari.
"kebiasaan, memang buah jatuh sepohon- pohon nya."gumam nenek Rania.
sementara di dalam kamar mereka tambah mengeratkan kan pelukan sampai suara pintu yang di gedor membangun kan mereka.
"mama bangun ini sudah siang."panggil Kayla di luar pintu.
"itu anak ke biasaan.!"omel nya.
sementara Adrian sudah bangun tapi belum beranjak dari tempat nya.
"apa.?!" tanya Ira galak.
tanpa menjawab Kayla langsung masuk dan sedikit mempercepat kan langkah nya memeriksa tangan Adrian.
"aww..."ringis Adrian pura-pura.
"maaf kan Kayla." ucap nya meniup tangan Adrian.
"tidak apa-apa karena kamu meniup nya ayah tidak merasa sakit lagi." kata Adrian yang sudah membuka mata nya dan duduk di ranjang.
"mama sudah mengobati nya.?" tanya Kayla hawatir.
"sudah mama obati dengan kasih sayang." jawab Adrian tapi Ira memutar mata nya.
Adrian tidak ingin hari ini cepat berlalu, tidak ada kebahagiaan seperti yang dia rasakan saat ini di mana anak istri nya sayang menghawatirkan nya.
Biar saja anak dan istri nya mengatai nya cengeng tapi dari lubuk hati nya ini adalah air mata kebahagiaan.
Tidak peduli Kayla marah dia langsung saja memeluk putri nya dengan erat sampai Kayla merasa sesak.
"lepaskan.!" kata Kayla karena pelukan Adrian terlalu kencang.
"tidak,ayah tidak mau melepas kan mu."
"tapi lngsung membuat Kayla mati.!" sahut Kayla.
"mana ada lebih baik ayah yang mati dari pada kamu." balas adrian yang sudah m longgarkan pelukan nya.
Ira yang melihat anak dan suami merasa terharu sampai air mata nya mengalir di pelupuk mata nya dan dia dengan cepat menghapus nya.
"sayang..?"panggil Adrian melihat Ira yang hanya berdiri.
"apa.!" jawab nya galak.
"sini."
"tidak mau,,." jawab nya.
"kalau mas gendong mau.?" kata Adrian.
Ira mengerucut kan bibir nya tapi melangkah mendekati ranjang.
Adrian lalu menarik tangan Ira dan membawa nya ke dalam pelukan nya bersama dengan Kayla dan mereka sudah seperti keluarga bahagia.
Tanpa mereka sadari mama Rania melihat semua itu dan tidak lupa mengabadikan moment itu.
"semoga kalian bahagia." gumam mama Rania tidak lupa dia menghapus air mata nya.
"sudah lepas kan."kata Ira yang sudah melepaskan diri.
"terimakasih." ucap Adrian bahagia.
"kita seperti keluarga bahagia."kata Kayla membuat Adrian dan Ira menatap nya.
Kayla tertawa melihat perubahan wajah Adrian.
"becanda."ralat nya dengan cepat.
"Kayla sudah telat,,,, mana Kay la belum sarapan." ucap Kayla yang sudah berdiri.
"tunggu ayah akan mengantar mu."kata Adrian.
"tidak mau,nanti Kayla jantungan melihat ayah berantem sama orang-orang yang semalam_" mulut Kayla langsung di tutup oleh Adrian tapi terlambat Ira mendengar nya.
"ada apa dengan tadi malam.?"
Adrian melotot kan mata nya tanda kayla jangan cerita.
"tidak apa-apa." kata Kayla lalu dia melangkah keluar tapi di ambang pintu Kayla berhenti dan berbalik.
"tadi malam ayah berantem sama orang." teriak nya lalu dia segera lari keluar.
"mas hanya ingin menyelamat kan diri dan juga Kayla."ucap nya karena Ira sudah memasang wajah galak jangan lupa mata nya melotot.
Sekarang dimeja makan mereka sudah berkumpul dan seperti biasa mereka tidak ada yang bersuara sampai sarapan pun selesai.
"jangan ke mana-mana." kata Adrian pada Ira.
"kenapa.?!"
"nanti mas akan cerita,tapi mas minta hari ini jangan keluar rumah dulu."
"aku harus buka toko."
"biarkan ibu yang membuka nya, hari ini tolong dengar kan mas."pinta Adrian penuh harap.
"kalau suami larang itu di dengar jangan main jawab." kata papa Malik.
"iya tapi kenapa, kan Ira harus tau alasan nya."
"nanti mas akan cerita,papa juga harus tau.tapi untuk saat ini mas belum bisa bercerita karena Kayla sudah terlambat.!" ucap Adrian.
"baiklah." jawab Ira walaupun dia penasaran setengah hidup.
"kalau ada orang yang kalian tidak kenal jangan biarkan mereka masuk ke dalam rumah dan usahakan Ira tidak bertemu dengan mereka"kata Adrian lagi yang membuat papa Malik,Ira dan juga Rania bingung tapi mereka tetap mengangguk.
Setelah kepergian Adrian dan juga Kayla selang beberapa menit dua orang yang tidak di kenal datang ke rumah.
"kalian siapa.?"tanya pak Malik.
"apa anda yg bernama pak Malik.?" tanya ke dua orang itu.
"iya betul,kenapa.?" tanya pak malik.
"selain bapak apa ada orang lain yang tinggal di sini.?" tanya orang itu tanpa basa basi dengan wajah yang serem.
"ada saya tinggal sama istri dan anak saya." jawab pak Malik jujur.
"apa bisa kami bertemu dengan mereka.?"
"atas dasar apa kalian ingin bertemu Dangan anak dan istri saya dan kalian siapa.!" tanya pak Malik sedikit meninggi karena orang yang tidak di kenal nya ingin bertemu anak dan istri nya.
karena mendengar keributan di dalam seperti nya mereka masih di dalam dan dengan kurang ajar nya mereka ingin masuk ke dalam tapi beberapa orang langsung datang menghajar mereka akhir nya pertarungan pun terjadi di halaman rumah pak Malik.
Jelas ke dua orang itu kalah karena lawan mereka lima orang dan tidak kalah tangguh nya.mereka membawa dia orang itu tapi ada dua orang yang berjaga di rumah pak Malik
"kalian siapa lagi.?"tanya pak Malik.
"kami utusan tuan Adrian untuk berjaga di sini dan maaf kan kami karena membuat keributan." terang ke dua orang itu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...