Aminah hancur berantakan tak berdaya, ketika suaminya yang bernama Galah menceraikannya mendadak. Alasannya, ketidakpuasan Galah terhadap Aminah saat adegan di atas ranjang yang tak pernah memuaskannya.
Galah lelaki Hiperseks, ia selalu berekspektasi berlebihan dalam adegan Hotnya. Belum lagi, Galah kecanduan alkohol yang sering memicu Emosinya meluap-luap.
Dunia mulai berputar dalam beberapa tahun setelah Aminah menjanda dan memiliki anak satu. Ia bertemu dengan lelaki yang lebih muda darinya yang bernama Aulian Maherdika Rahman. Maher keturunan orang kaya dengan lingkungan keluarga yang selalu mencemooh kemiskinan, baik kerabat sekaligus keluarga barunya
Apa yang akan terjadi dengan Aminah dan Maher dalam menghadapi Perasaannya yang sudah tumbuh dan saling mencintai. Hubungan mereka jelas bertolak belakang dengan keluarga Maher yang sombong, Angkuh dan selalu mencemooh Aminah berstatus janda anak satu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gondrong Begaol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kanjeng Mami
Kediaman Keluarga Maher, seperti biasa mereka tengah sibuk memilih barang-barang mewah serta trending pada jamannya. Mami Laksmi serta kedua Anaknya bernama Ayu dan Sarah, menyibukkan diri beradu pendapat di Ruang keluarga yang berhiaskan nuansa Estetik serta Elegan pada tiap dinding Ruangan itu.
"Ish .., Mami bagus ini deh" kata Mbakyu anak pertamanya.
"Jelek itu Mbakyu, nora banget tau, bagusan juga ini Mih" sambung Sarah anak keduanya.
"Ah ..., kalian ini bikin Kanjeng Mami pusing deh" jawab kanjeng Mami dengan lebay nya tangan berhiaskan perhiasan gelang yang cukup banyak atau hampir seperempat meter atau 25 cm.
Kesombongan mulai terlihat di wajah Kanjeng Mami serta kedua anak perempuannya yang sudah menikah. Namun, belum juga memilik anak dalam pernikahannya yang sudah menginjak Dua Tahun.
"Coba dulu yang ini, siapa tau Kanjeng Mami suka!" Kata Mbak Nir seorang pedagang barang-barang mewah dan trend.
"Coba, Kanjeng Mami liat dulu" serunya.
"Boleh Kanjeng .."
"Eitzzz..., yang lengkap kalo manggil mami tuh!" Sindir Kanjeng Mami tidak suka di panggil nama sepotong-sepotong.
"Hehe ..., iya Kanjeng Mami" jawab Mbak Nir, turut menuruti kemauan Kanjeng Mami. "kalo bukan orang kaya, udah gue cekek ini Emak-emak" sambung Batin Mbak Nir merasa jengkel.
Kanjeng Mami mulai tersenyum atas barang mewah berupa Tas buatan pabrik ternama di Eropa yang baru saja di tunjukkan Mbak Nir. Dari penampilan Tas itu, sangat Mewah sekali dan punya karakter tersendiri serta akan membuat penggunanya tampil beda terlihat lebih glamor.
"Nah kalo itu, Sarah Setuju Mih" Kata Sarah.
"Iyah, aku juga setuju" sambung Mbakyu.
Kanjeng Mami menyinyir bibirnya karena kedua anak perempuannya tahu soal barang mewah. "Ahh ..., kalian ini tau aja kalo barang mewah itu pasti cocok untuk Kanjeng Mami" ucapnya sombong Kanjeng Mami dengan bergaya berputar-putar sambil berjalan gaya model internasional.
"Nah kalo itu, cocok banget Kanjeng Mami! Mmm ...., terlihat lebih Elegan sesuai fakta, selain Kaya, kecantikan Kanjeng Mami terlihat lebih menonjol dan sangat Perfeck untuk tipe wajah seperti Kanjeng Mami!" ungkap Mbak Nir meninggikan Kanjeng Mami dengan pujian yang mencolok atas kekayaannya.
"Wah, Kanjeng Mami jadi malu deh kalo begini, pasti temen-temen Kanjeng Mami iri sama Mami Nih" serunya Kanjeng Mami yang menjadi korban mudah termakan omongan Mbak Nir berikut kedua anak perempuannya.
"Iya Mih, pasti mereka syirik deh sama Kanjeng Mami" serentak kedua anak perempuannya.
"kena perangkap gue kan ini Emak-emak super angkuh" batin Mbak Nir, begitu mudah menaklukkan Kanjeng Mami Laksmi cukup dengan meninggikan dirinya dengan kata-kata.
"Sudah-sudah, cukup dengan pujian kalian, Kanjeng Mami sudah menyadari hal itu pasti akan terjadi. Seru pasti deh kalo sudah ketemu temen-temen Mami nanti" kata Kanjeng Mami dan kembali duduk di sofa mewah model Ratu Inggris.
"Jadi, bagaimana Kanjeng Mami, berminat untuk membeli Tas mewah asli buatan Eropa?" Tanya Mbak Nir sambil tersenyum.
"Weiss ..., jadi lah, masa gak jadi di beli, mau di taruh dimana muka Kanjeng Mami di depan kalian" jawab Kanjeng Mami dengan Angkuh dan tak ingin membuat nya malu sendiri.
"Syukur lah kalo Kanjeng Mami berniat membelinya"
"Berapa ini harganya, Nir?"
"Mmmm ..., berhubung itu barang langka dan hanya Kanjeng Mami yang memiliki Tas itu di Indonesia. Jadi, Harga normalnya Dua Ratus Lima puluh juta, potong harga spesial Untuk Kecantikan Kanjeng Mami! Jadi, cukup dengan Harga Dua Ratus juta saja Kanjeng Mami membayarnya." jelas Mbak Nir.
"Wow ..., Fantastis harganya dan sangat cocok dengan orang seperti Kanjeng Mami" jawabnya sombong.
"Mami aku mau lah Tas itu" pinta Mbakyu,
"Eits ..., tidak bisa, Tas ini spesial edisi khusus untuk Kanjeng Mami! Dan kalo bisa, kamu cari model lain dan merk yang berbeda dari Tas ini! Kalo ada, minta sama suami ya, untuk belikan Tas Super-super Mahal kaya Kanjeng Mami" sambung Mami dengan gaya lebay nya melipat kedua jari, antara jempol dan jari telunjuk, seolah sedang merasakan kenikmatan masakan yang lezat.
"Ishh ..., Mami ini gak mau kalah cantik sama anaknya sekaligus pelit plus jahat!" kesal Mbakyu.
"Maksud Mami bukan begitu sayang. Tapi, Kanjeng Mami gak mau tersaingi oleh kecantikan kamu, walaupun Kanjeng Mami sudah Tua, tetep gak mau kalah cantik dari kamu, Ayu! you understand, Mbakyu yang cantik" ungkap Kanjeng Mami yang terlihat sangat super lebay dari gaya bicaranya.
"Lebay parah nih Emak-emak!" batin Mbak Nir.
"Oia Mbak Nir, mana No Rek mu? Mau transfer nih, udah gatel banget pengen cepet memiliki Tas super-super Mahallll ..." Kata Kanjeng Mami kepada Mbak Nir.
"Dengan senang Hati, Kanjeng Mami!" jawabnya seraya memberikan no rek bank kepadanya.
Transaksi atas pembelian Tas sudah terjadi dan terbayar lunas dalam hitungan detik. Lalu, Mbak Nir pun pergi untuk melanjutkan aktifitas perdagangannya dari rumah ke rumah orang-orang kaya.
"Aku pulang ..." teriak Maher dengan wajah cerianya.
"Ishhh ..., anak tampan Mami sudah pulang!" kata mami.
"Iyah Mih ..." balasnya menghampiri dan duduk di sebelah sofa Mami, "Muach ..." sambung Maher mencium kening Maminya.
"Nah ...,nah ..., tidak biasa nya Anak tampan Mami cium-cium kening Mami? Ada apakah dengan diri mu, Maher?" jawabnya keheranan atas sikap Maher.
"Biasa anak muda Mih, lagi berbunga-bunga hatinya"
"Nohhh liat ...! Kelakuan Ade lo, senyum- senyum sendiri kaya orang hutan nemu pisang banyak." Kata Mbakyu kepada Sarah.
"Sama kaya Mbakyu, senyum-senyum sendiri waktu ketemu Mas Andre pertama kali!" jawab Sarah menceritakan masa lalu Mbakyu saat jatuh cinta sama Andre suaminya.
"Idih ngeselin Lo"
"Bodo ..." balas Sarah.
"Sudah-sudah ..., kalian ini ribut mulu" potong Kanjeng Mami.
Maher hanya tertawa tipis-tipis pada kedua kakaknya yang saling ejek. "Hikzhikz..."
Tanya Kanjeng Mami serius. "Jadi, kamu lagi jatuh cinta sama perempuan?"
"Iyalah Mami, masa sama sesama jenis!" Keluh Maher mengkerutkan kedua alisnya.
Kanjeng Mami tertawa melucu, "hehe .., Mami kira jeruk makan jeruk" celetuknya ngejek.
"Sudah ah, Maher mau mandi dulu, jangan ada yang ganggu Maher di kamar sampai besok pagi!" Teriaknya sudah berjalan dalam beberapa langkah.
"Dia kaya gak sayang?" Teriak Mami.
"Kaya banget, Mih ..." jawabnya asal bicara. Lalu, "Brug ..." sambung suara pintu kamar Maher.
"Tuh denger kata Ade mu, pacarnya kaya banget ...!" Kata Mami kepada anak dua perempuannya. "Ishhh ..., jadi seru deh hidup ini" sambungnya greget, dan selalu materi yang di bahas.
"Kalo tidak bohong, kalo bohong gimana Mih?" Kata Sarah.
"Mana mungkin Maher bohong sama Mami"
"Pokonya sudi Aku kalo punya ade ipar Miskin dan jelek" Celetuk Mbakyu.
"Mami pecat langsung jadi anak Mami kalo Maher membawa perempuan miskin dan jelek kerumah ini"
"Setuju Mih, kita aja punya suami kaya dan pengusaha sukses, masa punya ade ipar miskin? Ih .., ogah banget deh, jijik liat nya juga" ujar Sarah sambil merinding ngilu pada tubuhnya.
Tampak lain obrolan mereka saat ini yang mulai terprovokasi oleh kata-kata Miskin serta jelek. Mereka seperti itu, karena terbiasa hidup serba bergelimang harta yang berlimpah. Itu semua karena, Sang Papi yang menginjak kesuksesannya sejak masih muda dan menikah dengan Mami Laksmi. Ia sukses karena membuka Restoran di Negara Turki, tepatnya di kota Istanbul dan Gaziantep, restoran yang lebih dominan menyediakan Roti tipis, gulung, yoghurt serta Daging domba, kambing yang di sajikan secara di cincang goreng dan menu berbahan dasar kacang-kacangan serta lainnya. Begitu melekat pada lidah asli orang Turki. Maka tak heran, Restoran milik Papi mereka terus ramai oleh pengunjung di setiap hari-harinya.
"Sudah ah, aku pulang Mih" Kata Mbak yu.
"Ya .., hati-hati ya sayang!" jawabnya.
"Ya .."
"Aku juga pulang ya Mih, kebetulan suami Sarah pulang lebih cepat hari ini" sambung Sarah. "Ya sayang, hati-hati juga, jangan lupa kabarin Mami kalo kalian sudah sampai rumah" sambung kembali Mami mereka.
"Ya ..., kami pulang" serentaknya, "Muach ..." sambung kecupan masing-masing anak perempuannya pada Mami dengan penuh manja.