NovelToon NovelToon
Dua Penjaga Hati

Dua Penjaga Hati

Status: tamat
Genre:Cinta Terlarang / Mengubah Takdir / Tamat
Popularitas:428
Nilai: 5
Nama Author: Moonlightaura09

Kalian semua adalah keluarga yang paling berarti dalam hidupku. Bersama kalian, aku merasa lengkap, aman dan dicintai. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan tapi satu hal yang pasti, aku akan selalu menyayangi kalian. Kalian adalah rumahku dan aku akan selalu kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moonlightaura09, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terungkap Sudah

Di sebuah taman yang sepi, Rachel duduk seorang diri di bangku taman, air matanya terus mengalir membasahi pipinya. Ia meratapi nasibnya yang malang, merasa dikhianati oleh Gerson, kekasih yang sangat ia cintai.

Tanpa sengaja Alanz melewati taman itu. Ia melihat seorang wanita yang tampak sangat sedih duduk sendirian. Karena penasaran, Alanz mendekati wanita itu.

Alanz : ( tanya lembut ) Maaf, apa kau baik - baik saja?

Rachel : ( mendongak, terkejut melihat Alanz berdiri di hadapannya ) Abang Alanz? Apa yang Abang alanz lakukan di sini?

Alanz : Rachel. Aku hanya sedang berjalan - jalan. Aku melihatmu menangis. Apa yang terjadi?

Rachel terdiam sejenak, ragu untuk menceritakan apa yang telah terjadi. Namun, ia merasa tidak punya pilihan lain. Dengan berat hati, Rachel mulai menceritakan semuanya kepada Alanz. Tentang Gerson, tentang Luna dan tentang pernikahan yang akan terjadi.

Alanz mendengarkan dengan seksama, raut wajahnya semakin lama semakin tegang. Ia tidak menyangka bahwa adiknya akan melakukan hal seperti itu.

Alanz : ( memastikan ) Jadi, Gerson akan menikahi wanita lain?

Rachel : ( mengangguk, air matanya kembali mengalir ) Ya. Aku melihatnya sendiri. Aku mendengar sendiri.

Rachel : Apa Abang mengenal wanita itu? Dia bernama Luna?

Alanz terdiam sejenak. Ia sebenarnya sangat mengenal Luna, karena Luna adalah mantan pacarnya. Namun, ia tidak ingin Rachel semakin sedih jika mengetahui kebenaran itu.

Alanz : ( akhirnya berbohong ) Abang… Abang tidak mengenalnya. Abang tidak tahu siapa dia.

Rachel : ( menghela napas panjang ) Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan sekarang, Abang Alanz. Aku merasa sangat hancur.

Alanz merasa iba melihat Rachel yang begitu terpukul. Ia ingin sekali menghibur dan menenangkannya, namun ia tahu bahwa ia tidak punya hak untuk melakukan itu.

Mendengar semua cerita dari Rachel, emosi Alanz mulai membara. Ia marah pada Gerson yang telah menyakiti hati Rachel dan mempermainkan Luna mantan pacarnya. Namun, ia berusaha sekuat tenaga untuk menahan emosinya, tidak ingin meluapkannya di hadapan Rachel.

Alanz : Rachel, Abang minta maaf atas apa yang telah dilakukan Gerson padamu. Dia memang adik Abang tapi Abang tidak membenarkan tindakannya. Dia salah telah menyakitimu.

Rachel : ( menatap Alanz dengan tatapan kosong ) Apa yang akan Abang lakukan? Apa Abang alanz akan membiarkan Gerson melakukan ini?

Alanz terdiam sejenak, memikirkan apa yang harus ia lakukan. Ia tahu bahwa ia harus bertindak, namun ia tidak tahu bagaimana caranya.

Setelah berusaha menenangkan Rachel, Alanz mengantarnya pulang dengan perasaan campur aduk. Sesampainya di rumahnya sendiri, amarahnya semakin memuncak. Ia bertekad untuk meminta penjelasan langsung dari Gerson.

Saat Alanz membuka pintu rumah, ia disambut oleh adik bungsunya dan ayahnya yang sedang bersantai di ruang keluarga.

Erni : Abang Alanz? Udah pulang?

Jungkook yang sedang membaca koran, menurunkan kacamatanya dan menatap Alanz dengan tatapan bertanya.

Jungkook : Akhirnya kamu pulang juga nak. Ayah khawatir denganmu. Ada apa Alanz? Kok wajahmu tegang begitu?

Alanz tidak menjawab sapaan mereka. Ia langsung melangkah masuk, mencari keberadaan Gerson.

Alanz : ( dengan nada suara yang meninggi ) Gerson di mana kamu?

Erni dan Jungkook saling bertukar pandang, merasa heran dengan sikap Alanz yang tidak seperti biasanya.

Erni : ( ragu - ragu ) Abang Gerson ada di kamarnya. Memangnya ada apa Abang alanz?

Tanpa menghiraukan pertanyaan Erni, Alanz langsung menuju kamar Gerson. Ia membuka pintu kamar itu dengan kasar, membuat Gerson yang sedang duduk di tempat tidur terkejut.

Gerson : ( bingung ) Abang Alanz? Ada apa?

Alanz : (bentaknya dengan emosi sudah tidak bisa ia tahan lagi ) Apa yang sudah kau lakukan, Gerson?!

Gerson : ( semakin bingung dengan pertanyaan Alanz ) Apa maksud Abang alanz?

Alanz : ( melangkah mendekati Gerson, tatapannya tajam dan penuh amarah ) Jangan pura - pura tidak tahu! Aku tahu semuanya, Gerson! Tentang Rachel, tentang Luna dan tentang pernikahan yang akan kau lakukan!

Gerson terdiam, wajahnya pucat pasi. Ia tahu bahwa Alanz sudah mengetahui semuanya.

Alanz : ( dengan nada suara yang bergetar ) Bagaimana bisa kau melakukan ini, Gerson?Bagaimana bisa kau mengkhianati Rachel? Bagaimana bisa kau menyakiti hatinya dan menikahi Luna, kamu tahu Luna adalah mantan pacar abang?

Gerson : ( lirih ) Aku bisa menjelaskannya, Alanz.

Alanz : ( bentak lagi ) Menjelaskan apa?! Semuanya sudah jelas, Gerson! Kau sudah menghancurkan hati seorang wanita yang sangat mencintaimu!

Erni dan Jungkook yang mendengar keributan dari ruang keluarga, segera menghampiri kamar Gerson. Mereka terkejut melihat Alanz yang begitu emosi.

Jungkook: ( khawatir ) Ada apa ini? Kenapa kalian bertengkar?

Alanz : ( dengan nada sinis ) Tanyakan saja pada anakmu ini, Ayah! Dia sudah melakukan hal yang sangat memalukan!

Jungkook : ( menatap Gerson dengan tatapan bertanya ) Gerson, apa yang sebenarnya terjadi?

Gerson menunduk, tidak berani menatap mata ayahnya.

Gerson : Aku… aku minta maaf, Ayah. Aku sudah membuat kesalahan.

Jungkook : ( penasaran ) Kesalahan apa, Gerson?

Alanz menghela napas panjang dan mulai menceritakan semuanya kepada Jungkook dan Erni. Tentang hubungannya dengan Rachel, tentang kedekatannya dengan Luna dan tentang keputusannya untuk menikahi Luna.

Erni dan Jungkook terkejut mendengar cerita Alanz. Mereka tidak menyangka bahwa Gerson akan melakukan hal seperti itu.

Jungkook : ( dengan nada kecewa ) Gerson apa benar semua ini?

Gerson : ( mengangguk lemah ) Ya, Ayah. Semuanya benar.

Jungkook : ( menggelengkan kepalanya, merasa tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar ) Ayah tidak menyangka kau akan melakukan hal seperti ini, Gerson. Kau sudah mengecewakan Ayah.

Gerson : ( lirih ) Aku tahu, Ayah. Aku minta maaf.

Alanz : ( bentak lagi ) Minta maaf saja tidak cukup, Gerson! Kau harus bertanggung jawab atas semua yang sudah kau lakukan!

Amarah Alanz sudah mencapai puncaknya. Tanpa bisa menahan diri lagi, ia melayangkan tinjunya ke wajah Gerson.

Alanz : ( teriak memukul Gerson bertubi-tubi ) Ini untuk Rachel dan Luna!

Gerson tidak melawan. Ia hanya diam saja, menerima pukulan dari Abangnya dengan pasrah. Ia tahu bahwa ia pantas mendapatkan semua ini.

Erni yang melihat kejadian itu, berteriak histeris.

Erni : Abang Alanz! Stop! Jangan sakiti Abang Gerson!

Jungkook, yang panik melihat kedua putranya berkelahi, mencoba melerai mereka.

Jungkook : Alanz! Hentikan! Jangan lakukan ini!

Namun, Alanz sudah dibutakan oleh amarah. Ia terus memukuli Gerson tanpa ampun. Ia tidak peduli dengan teriakan Erni atau dengan usaha Jungkook untuk melerai mereka. Ia hanya ingin melampiaskan semua kekesalannya pada adiknya itu.

Alanz : ( teriak di sela - sela pukulannya ) Kau sudah menghancurkan hidup Rachel dan Luna, Gerson! Kau sudah menghancurkan hatinya! Kau pantas mendapatkan ini!

Erni, yang tidak tega melihat Gerson dipukuli seperti itu, mencoba menarik Alanz menjauh.

Erni : Abang Alanz, kumohon hentikan! Abang bisa membunuhnya!

Namun, Alanz terlalu kuat untuk ditarik oleh Erni. Ia bahkan tidak menyadari bahwa adiknya itu ketakutan melihatnya dalam keadaan seperti ini.

Jungkook : ( teriak berusaha menarik Alanz dari belakang ) Alanz! Sadarlah! Kau sudah keterlaluan!

Namun, Alanz tetap tidak menghiraukan mereka. Ia terus memukuli Gerson sampai adiknya itu terkapar di lantai, tidak berdaya.

Alanz : ( teriaknya sebelum akhirnya melepaskan pukulannya ) Aku benci padamu, Gerson! Aku sangat benci padamu!

Alanz kemudian berbalik dan meninggalkan kamar Gerson dengan langkah lebar. Ia tidak peduli dengan Gerson yang tergeletak di lantai, Erni dan Jungkook yang berusaha menolong Gerson itu.

Erni segera menghampiri Gerson dan memeluknya erat.

Erni : ( khawatir ) Abang Gerson, Abang tidak apa - apa?

Gerson hanya menggeleng lemah. Ia merasakan sakit di sekujur tubuhnya, namun rasa sakit yang paling parah adalah rasa sakit di hatinya. Ia tahu bahwa ia telah mengecewakan semua orang yang menyayanginya.

Jungkook membantu Gerson untuk duduk di tempat tidur. Ia menatap putranya itu dengan tatapan sedih.

Jungkook : ( lirih ) Ayah kecewa padamu, Gerson. Kau sudah melakukan hal yang sangat salah.

Gerson hanya bisa menunduk, tidak berani menatap mata ayahnya. Ia tahu bahwa ia pantas mendapatkan semua ini.

Erni dengan telaten membersihkan luka - luka di wajah dan tubuh Gerson. Air matanya terus mengalir, tidak bisa ia bendung.

Gerson : ( lirih berusaha menenangkan adiknya dan mengusap air mata Erni dengan lembut ) Sudah Dek jangan menangis. Abang yang salah, kok. Abang pantas mendapatkan ini.

Erni : ( menggelengkan kepalanya, tidak setuju dengan ucapan Gerson ) Tidak, Bang! Abang tidak pantas mendapatkan ini! Abang Alanz sudah keterlaluan!

Gerson hanya tersenyum tipis. Ia tahu bahwa Erni sangat menyayanginya, namun ia juga tahu bahwa dirinya telah melakukan kesalahan yang sangat besar.

Sementara itu, Jungkook menghampiri Alanz yang sedang berada di kamarnya. Ia melihat putranya itu duduk di tepi tempat tidur dengan tatapan kosong.

Jungkook : ( panggil lembut ) Alanz.

Alanz menoleh, menatap ayahnya dengan tatapan dingin.

Jungkook : ( duduk di samping alanz ) Ayah tahu kau marah. Tapi kau tidak seharusnya melakukan itu. Kau tidak seharusnya memukuli adikmu sendiri.

Alanz : ( dengan nada sinis ) Dia pantas mendapatkan itu, Ayah! Dia sudah menyakiti Rachel dan Luna! Dia sudah mengkhianati kepercayaannya!

Jungkook : Ayah tahu alanz. Tapi kekerasan bukanlah solusi, Alanz. Kau seharusnya berbicara baik - baik dengannya. Kau seharusnya memberikan kesempatan padanya untuk menjelaskan semuanya.

Alanz : ( dengan nada tinggi ) Menjelaskan apa, Ayah? Semuanya sudah jelas! Dia sudah memilih wanita lain! Dia sudah membuang Rachel begitu saja!

Jungkook : ( mencoba menenangkan Alanz ) Ayah tahu kau kecewa. Tapi kau tidak boleh membiarkan amarah menguasai dirimu. Kau harus bisa mengendalikan emosimu.

Alanz : ( dengan nada putus asa ) Bagaimana bisa aku tenang, Ayah? Luna itu mantan pacarku! Dia wanita yang sangat aku cintai dulu! Tapi Gerson justru mendekati nya! Dan Rachel… Rachel adalah wanita yang setia dan tulus mencintaiku. Tapi dia malah mencampakkannya begitu saja!

Jungkook terdiam sejenak, mencoba memahami perasaan Alanz. Ia tahu bahwa putranya itu sedang merasakan sakit yang luar biasa.

Jungkook : ( akhirnya ) Ayah mengerti, Alanz. Ayah tahu kau sedang terluka. Tapi kau tidak boleh membiarkan luka itu menghancurkan dirimu. Kau harus bisa bangkit dan melanjutkan hidupmu.

Alanz : ( lirih ) Bagaimana caranya, Ayah? Bagaimana caranya aku bisa melupakan semua ini?

Jungkook : ( merangkul Alanz dengan erat ) Waktu akan menyembuhkan semua luka, Alanz. Percayalah. Kau hanya perlu bersabar dan berusaha untuk menjadi lebih baik.

Alanz membalas pelukan ayahnya. Ia merasa sedikit tenang mendengar ucapan Jungkook. Ia tahu bahwa ia tidak sendirian. Ia masih memiliki keluarga yang menyayanginya dan mendukungnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!