Re-System

Reinkarnasi

Namaku Zhukai orang biasanya memanggilku Kai, aku seorang pelajar SMA tahun akhir. Aku mempunyai hobi membaca novel, nonton anime dan lain-lain

Siang hari di kantin sekolah, Kai dan teman teman-teman nya sedang berbincang-bincang

"Hei Kai, apa kau sedang berpacaran dengan Widya?." tanya salah satu teman Kai

"Mana mungkin lah bodoh, dia kan matre mana mau sama aku yang miskin ini.." Jawab Kai sambil mengunyah makan yang ada di mulutnya

"Rata-rata cewek di sekolah ini itu matre semua, makanya sampai saat ini aku juga belum ada pasangan" jawab teman lainnya dengan nada sedih.

Kai yang mendengar itupun diam saja dan melanjutkan makan siangnya. Bel pun berbunyi kai beserta teman- temannya memasuki kelas masing masing.

Tak terasa bel pun berbunyi lagi yang menandakan waktunya untuk pulang.

"Kring..kring..kringg''

"Hoamm....akhirnya pulang juga." ucap kai sambil menguap.

"Hei kai, apakah kamu akan ikut latihan hari ini?''tanya seseorang yang duduk di sampingnya.

"Maaf Rey, hari ini aku harus membantu ibuku bekerja jadinya aku tidak bisa ikut latihan dulu." Jawab kai sambil menggaruk-garuk kepalanya.

"Oh, Yasudah kalau begitu tapi besok kau harus ikut latihan ya.'' Ucap Rey sambil mengacungkan jempolnya

"Syiapp...''ucap kai sambil ikutan mengacungkan jempolnya

Disaat perjalanan pulang Kai menaiki bus seperti biasa ia duduk di belakang sambil melihat-lihat ke arah jendela.

Supir bus yang asik mendengarkan lagu yang di putarnya tidak melihat kejalan dan akhirnya bus yang Kai naiki tersebut menabrak sebuah truk. Akhirnya Kai, para penumpang serta supir bus tersebut tewas dalam kecelakaan.

Di sebuah benua tepatnya di dasar jurang, terlihat seorang pemuda tergeletak dengan tubuh penuh luka. Perlahan pemuda itu membuka matanya.

"Akrh...seluruh badanku sakit sekali..." Ucap pemuda itu setelah siuman.

"Apakah ini neraka?.'' Ucap pemuda itu yang tak lain adalah Kai, sambil melihat ke sekitarnya yang terdapat banyak sekali bangkai serta tulang binatang buas.

"Jadi ini ya rasanya mati... huh, maafkan aku bu aku belum bisa membahagiakanmu..." Ucap Kai sambil menangis mengingat ibunya yang berada di bumi.

Ding

[Re-System memulai Sinkronisasi dengan Pemilik Tubuh dimulai]

[... 25%... 50%... 75%... 100%..]

Ding

[Berhasil melakukan Sinkronisasi dengan Pemilik Tubuh, Selamat Tuan mendapatkan sebuah Kota Perunggu kecil]

[Selamat Tuan mendapatkan 100 Poin System]

Deg

Jantung kai berdetak dengan cepat mendengar suara yang didengarnya.

"Siapa disana..." kai melihat sekitar tapi tidak melihat siapa-siapa.

[Aku telah bergabung dengan Tubuhmu Tuan]

Deg

sekali lagi jantung kai berdetak dengan cepat

"Ha ha hantuuu...." kai tersentak kaget tubuhnya gemetar ketakutan.

[System bukan hantu Tuan, System merupakan sebuah Keberadaan yang tercipta dengan Sendiri yang akan membantu Tuan menjadi yang terkuat di dunia]

Kai yang mendengar itupun bernafas lega.

"Menjadi yang terkuat? hmm..bukanya aku sudah mati ya?'' Batin Kai kebingungan.

[Tuan sudah mati, Tapi System telah memindahkan Jiwa tuan pada saat kecelakaan Terjadi, Sekarang Tuan berada di Dunia Kultivator]

"Dunia kultivator? apa itu?." Tanya Kai kepada System.

[Untuk memahami lebih jelas, Silakan Tuan menggabungkan Ingatan dengan Pemilik tubuh Sebelumnya]

"Menyatukan ingatan dengan pemilik sebelumnya? hmm..... baiklah lakukan sekarang"

[Memulai Penyatuan Ingatan dengan Pemilik tubuh Sebelumnya]

Berbagai macam ingatan mulai memasuki Pikiran Kai, Ia menjerit Karena rasa sakit yang luar biasa di Otaknya.

"Akhh.....akhhh...akhh.'' Kai menjerit menahan rasa sakit yang mulai muncul di Otaknya.

[Harap Tuan tetap sadar, Apabila Tuan kehilangan kesadaran, Jiwa milik tuan juga akan ikut rusak dan Tuan akan kehilangan Nyawa]

Kai yang mendengar Pesan System nya membuat Kai membulatkan tekad agar tetap sadar. Proses itu memakan waktu 2 jam lamanya

[Memulai Proses... 25%... 50%... 75%... 100%]

[Proses Berhasil, Selamat Tuan telah berhasil Menyatukan ingatan dengan Pemilik tubuh sebelumnya]

Darah menetes dari kening menuju dagu, Kai menyeka keringat sambil terus mencerna berbagai Ingatan yang muncul di Otaknya.

Orang itu bernama Ling Zhukai. Seorang putra kaisar di kekaisaran Benua Selatan

Untuk tingkatan benua dari yang terkuat hingga terlemah:

1.Benua Tengah

2.Benua Timur

3.Benua Utara

4.Benua Selatan

5.Benua Barat

Untuk tingkatan kultivasi:

(Fana)

- Pembentukan Qi(1-9)

- Pembentukan Core(1-9)

- Pejuang Perunggu(1-9)

- Pejuang Perak(1-9)

- Pejuang Emas(1-9)

- Pendekar Raja(1-9)

- Pendekar Kaisar(1-9)

- Pendekar Suci(1-9)

- Nirwana(1-9)

- Half Saint(1-9)

(Immortal)

- Saint(1-9)

- Dao(1-9)

- Raja Dao(1-9)

- Kaisar Dao(1-9)

- Emperor(1-9)

- Holy Emperor(1-9)

-Half to God(Menuju Ranah Dewa)

(God)

???

Untuk tingkatan senjata:

- Senjata Biasa

- Senjata Spiritual

- Senjata Bumi

- Senjata Langit

- Senjata Kuno

- Senjata ilahi

- Senjata Dewa

(Dibagi menjadi rendah, sedang, tinggi, puncak)

Untuk tingkatan Pil:

- Pil tingkat Spiritual

- Pil tingkat Bumi

- Pil tingkat Langit

- Pil Surgawi.

- Pil ilahi

- Pil Kuno

- Pil Immortal

- Pil Dewa

(Dibagi menjadi rendah, sedang, tinggi, puncak).

Ling Zhukai adalah seorang sampah yang berada pada ranah Pembentukan Qi tingkat 8. Sedangkan para saudaranya sudah mencapai ranah Pejuang Perunggu bahkan ada yang sampai pada ranah Pejuang Perak.

Zhukai juga sering di hina oleh para saudaranya. Akhirnya salah satu saudaranya pun merencanakan pembunuhan terhadapnya karena merasa malu mempunyai saudara sampah.

Ayahnya yang mengetahui rencana para saudara Kai hanya diam saja, karena ia pun merasa malu mempunyai anak yang hanya berada di Pembentukan Qi.

Pada saat hari berburu, saudara tertua yang merencanakan pembunuhan itu langsung menyerang kai. Kai yang pada saat itu tidak siap terkena serangan fatal dan langsung jatuh ke jurang.

"Sampah tidak boleh hidup." Itulah kata yang keluar dari saudara yang membunuh kai.

Kai yang telah selesai mengingat itu semua merasa kasihan pada pemilik tubuh sebelumnya, hanya karena dianggap sampah ia dihina dan di bunuh, bahkan ayahnya tidak menganggap dirinya.