Awalnya kupikir Roni adalah tipikal suami yang baik, romantis, lembut, dan bertanggung jawab, namun di hari pertama pernikahan kami, aku melihat ada yang aneh dari diri Suamiku itu, tapi aku sendiri tidak berani untuk menduga-duga sebenarnya apa yang tersembunyi di balik semua keromantisan suamiku itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi tan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lembaran Baru
Ini sudah satu bulan sejak kejadian terbongkarnya kebohongan Mas Roni, dan pengakuannya yang telah melakukan hubungan terlarang dengan seorang Dokter yang adalah istri orang.
Kami masih tinggal di sini, di pemukiman padat penduduk, karena rumah yang Mas Roni siapkan untuk kami tinggal sebentar lagi akan rampung, sementara Rafi adikku sudah sekitar dua minggu lebih tinggal bersama kami.
Hubunganku dengan Mas Roni perlahan juga mulai membaik, meskipun rasa kecewa dan sakit hati Masih membekas dalam ingatanku, namun aku melihat perubahan di atas diri Mas Roni, dia tidak lagi memprivat ponselnya, Dia selalu pergi bersamaku dan hampir setiap saat aku berkomunikasi dengannya.
Sepertinya dia memang benar-benar sudah berubah.
Sampai saat ini pun aku masih menyembunyikan soal kehamilanku, belum siap rasanya aku memberitahu Mas Roni, aku masih butuh waktu untuk memulihkan segalanya, sejak memeriksakan kehamilan di Dokter Eva, Aku tidak pernah lagi memeriksakan kandunganku, mungkin nanti aku akan minta antar Sisi periksa kandungan, saat Mas Roni pergi ke toko.
Di rumah ini, aku dan Mas Roni sudah mengepak beberapa barang-barang yang akan kami bawa pindah di rumah baru nanti, karena rencananya minggu ini kami akan pindah rumah.
Rafi pun sudah bekerja di tempat yang kebetulan tidak terlalu jauh dari tempat Mas Roni, nanti kalau kami pindah Rafi akan lebih dekat lagi kerjanya, meskipun dia hanya magang sementara tapi setidaknya dia sudah ada pengalaman.
“Dek, wajahmu kelihatan pucat, Kelihatannya kamu lelah, jangan terlalu capek beres-beres rumah, nanti Mas bisa minta tolong orang buat bantu kamu beres-beres!" Kata Mas Roni pagi ini, karena semalam Kami memang kembali membereskan barang-barang yang akan dibawa nanti Saat kami pindah rumah.
Belakangan memang aku sering pusing dan bahkan agak mual mungkin karena bawaan bayi, siang ini aku akan minta tolong Sisi untuk mengantarkan aku periksa kehamilanku ini.
Meskipun aku belum siap memberitahu Mas Roni, tapi paling tidak aku harus memperhatikan nutrisi kandunganku ini.
“Aku istirahat di rumah saja Mas, hari ini aku tidak menemanimu ke toko ya!“ kataku sambil menyandarkan kepalaku di sofa ruang tamu ini.
"Iya Dek, lebih baik kamu istirahat di rumah saja, nanti Mas akan cepat pulang kalau kamu mau dibawakan sesuatu kamu tinggal telepon Mas atau tulis pesan singkat saja ya!“ sahut Mas Roni sambil mengelus kepalaku.
Aku hanya mengangguk-angguk saja dan setelah Mas Roni pamit dia pun mengecup keningku, lalu melangkah ke arah pintu depan, aku tidak mengantarkannya sampai ke depan, karena aku merasa memang agak pusing dan ingin beristirahat sebentar, sementara Rafi sudah Sejak pagi tadi dia berangkat bekerja.
Setelah Mas Roni berangkat ke toko, aku meraih ponselku hendak menelepon Sisi, aku memang harus konsultasi mengenai kehamilanku ini, aku tidak mau terjadi apa-apa dengan bayi ini, bahkan saat ini Ayahnya belum tahu kehadirannya.
"Halo Fan! Kamu apa kabar? Sudah lama kamu tidak kontak aku, keluarga kalian baik-baik saja kan?" tanya Sisi antusias dari seberang telepon saat aku meneleponnya.
"Iya Si aku dalam keadaan baik, Sejak saat itu, Ketika aku membuka semua kebohongan Mas Roni dan Mas Roni mengakuinya, dia berubah, dan aku yakin saat ini dia tidak berhubungan lagi dengan Dokter Eva!" Jawabku.
"Ah syukurlah kalau begitu, aku senang mendengarnya mudah-mudahan suamimu itu bisa berubah jadi lebih baik, apalagi kalian akan jadi orang tua kelak, Oh ya bagaimana kabar kandunganmu?" tanya Sisi lagi.
"Justru itu Si, sampai saat ini aku belum memberitahukan Mas Roni soal kehamilanku, Jujur aku belum siap sih setelah apa yang terjadi, aku masih butuh waktu untuk memberitahukan semuanya!“ jawabku.
"Mau sampai kapan kamu menyembunyikan kehamilanmu Fan? Perutmu semakin lama semakin besar Loh, kenapa kamu tidak memberitahunya lebih cepat?” sahut Sisi.
"Ya mungkin sebentar lagi Si, kalau aku sudah benar-benar siap, Oh ya aku mau minta tolong sama kamu, Bisakah kamu mengantarku untuk periksa kandunganku karena sudah sebulan ini aku tidak memeriksakannya lagi Sejak saat itu!“ ucapku.
"Kamu mau periksa di mana Fan, di Dokter Eva lagi?“ tanya Sisi.
Untuk beberapa saat Lamanya aku terdiam, apa iya aku harus memeriksakan kandunganku di Dokter Eva lagi?
Aku mengingat-ingat hari ini hari apa, dan ternyata hari ini hari Jumat.
"Si, kamu ingat tidak Dokter Eva pernah bilang setiap hari Jumat ada pemeriksaan melalui USG, Bagaimana kalau kita ke sana saja Si sekalian aku USG!“ ujarku.
"Apa? kamu mau periksa di Dokter Eva lagi? Fan kamu bilang suamimu sudah berubah, tapi kenapa kamu masih kepo tentang Dokter Eva? banyak dokter dan bidan kali yang ada di sekitar tempatmu, untuk apa jauh-jauh periksa di kliniknya Dokter Eva?“ tanya Sisi yang sepertinya keberatan dengan keinginanku untuk periksa di sana.
"Entahlah Si, pokoknya aku mau periksa di sana, tolong kamu antarkan aku ya, karena aku tidak pede pergi sendirian, lagi pula hari ini kan ada USG di sana, aku akan datang ke tempatmu sebentar lagi ya Si, maaf nih selalu merepotkanmu!“ kataku.
"Ya sudahlah kalau memang itu kemauanmu, tapi kalau sampai ketahuan Kamu adalah istri dari suamimu dan dia tahu, aku tidak ikut campur ya, sekarang kamu datang saja ke tempatku, mumpung anak-anakku lagi anteng ini!" sahut Sisi yang kemudian mematikan panggilan teleponnya.
Aku menarik nafas kemudian aku segera masuk ke dalam kamar untuk berganti pakaian, bersiap-siap mau ke rumah Sisi.
Aku tahu mungkin saja persoalan Mas Roni dengan wanita itu sudah selesai, tapi entah dari mana datangnya Aku ingin tahu lebih dalam tentang wanita itu, Biarlah karena memang aku sudah terlanjur tahu siapa wanita itu, Siapa tahu ada fakta baru yang aku temukan.
Setelah semuanya beres aku pun langsung memesan ojek online untuk pergi ke rumah Sisi, dan tak lama kemudian ojek online yang aku pesankan sudah tiba di depan rumah, aku segera naik ke atas ojek online tanpa menunggu lama lagi.
Setelah aku sampai di rumah Sisi, ternyata Sisi sudah siap, dan kami pun langsung berangkat menuju ke klinik Dokter Eva dengan naik taksi online, memang kelihatannya agak ribet sih, tapi entah mengapa aku ingin memeriksakan kandunganku di sana, lagi pula Dokter Eva tidak tahu siapa aku dan aku memanfaatkan itu untuk mencari tahu banyak tentang dia, meskipun saat ini suamiku sudah berubah.
“Fan, kamu yakin akan memeriksakan kandunganmu di sana? Coba kamu pikir baik-baik deh, kalau kamu terus memeriksakan kandunganmu di klinik Dokter Eva lama-lama suamimu juga pasti akan tahu, dan itu sama saja kamu akan mempertemukan suamimu dan wanita itu lagi!“ kata Sisi dalam perjalanan.
"Tidak tidak Si, aku tidak terus-terusan periksa di sana kok, hanya bulan ini saja aku mau USG di sana, setelah itu aku akan cari dokter lain untuk memeriksakan kandunganku, lagi pula sampai saat ini Mas Roni tidak tahu kok kalau aku sedang mengandung!“ jawabku.
"Ya terserah kamu deh Fan, kalau aku jadi kamu sih lebih baik aku tidak bertemu lagi dengan Dokter itu, yang ada nanti kamu akan teringat perselingkuhan suamimu dan itu akan membuka lagi luka mu!“ ujar Sisi.
Aku menarik nafas dalam, mungkin benar apa yang dikatakan Sisi, kalau aku kembali lagi ke tempat itu, itu akan membuat aku teringat lagi dengan kejadian saat itu, tapi aku sudah terlanjur niat untuk memeriksakan kandunganku di sana, mudah-mudahan saja ini adalah pemeriksaanku yang terakhir, dan untuk bulan-bulan berikutnya aku akan mencari bidan atau dokter lain yang lebih dekat, ya hanya untuk kali ini saja.
Bersambung …