NovelToon NovelToon
Perjuangan Cinta Sang Ceo

Perjuangan Cinta Sang Ceo

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:1.2M
Nilai: 5
Nama Author: Susi Nya Sigit

Jatuh cinta tidak mengenal pada siapa bersemi, termasuk pada office girl nya sendiri. Namun, takdir begitu rumit menyatukan mereka berdua.

Amalia yang notabenenya bukan kalangan berada, membuat Ayahnya Angga sulit memberi restu untuk mereka. Di tambah lagi, dendam kusumat dari masa lalu orang tua mereka. Menjadi mempersulit, untuk mereka bisa bersama.

Seiring berjalannya waktu, Angga bisa menghapuskan dendam antara orangtuanya dan orang tua Amalia. Sehingga merubah keputusan orang tua mereka untuk merestui hubungan mereka berdua. Tapi masalah lain datang, saat Angel membawa berita mengejutkan untuk semua.

Saling cinta tapi tak bisa bersatu, itu menyakinkan untuk keduanya. Takdir mempertemukan kembali mereka berdua lewat anak-anak mereka.

Akankah Amalia dan Angga bisa bersatu kembali?
Temukan jawabannya di novel "Perjuangan cinta sang CEO"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Susi Nya Sigit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Memulai kehidupan yang baru

"Am, kamu dimana sekarang?" Tanya Angga pada seorang diseberang. Hatinya sudah sangat senang karet Amalia mau mengangkat telponnya.

"Maaf, ini siapa ya?" Tapi Angga kecewa saat dia mendengar suara itu bukan suara Amalia. Melainkan suara seorang laki-laki.

"Ini nomor Amalia, kan?" Angga mencoba menyakinkan dirinya kalau nomor yang ia telpon adalah nomor Amalia.

"Sepertinya anda salah sambung!" Kemudian orang itu memutus panggilannya.

"Salah sambung?" Angga memeriksa kembali nomor yang baru saja ia hubungi. Setelah mengeceknya dan yakin kalau itu nomor yang diberi Bu Leha padanya. Tapi dia bingung kenapa orang itu bilang kalau nomornya salah sambung.

Belum kelar masalahnya dengan nomor itu. Angga dikejutkan dengan kedatangan Niko.

"Pak, sudah waktunya pulang. Apakah Bapak akan pulang sendiri atau saya yang antar?"

Melihat kedatangan Niko, Angga merasa sedikit lebih tenang.

"Nik, coba kamu periksa nomor ini!" Seru Angga menunjukan handphone nya pada Niko.

"Memangnya ada apa dengan nomor itu, Pak?"

"Nomor yang diberikan Bu Leha itu bukan nomor Amalia. Saya juga bingung kenapa orang itu bilang salah sambung!"

Setelah meminta bantuan temannya, Niko berhasil mencari identitas pemilik nomor itu. Memang benar, nomor itu bukan atas nama Amalia. Melainkan atas nama seorang laki-laki.

"Benar Pak, nomor itu identitas nya bukan milik Amalia. Melainkan milik Delon Saptaradja."

"Delon Saptaradja? Siapa dia? Ada hubungan apa dengan Amalia?" Pertanyaan-pertanyaan itu semua terlintas dipikiran Angga.

"Atau mungkin Bu Leha salah memberikan nomornya pada Bapak!" Terka Niko mendapat anggukan dari Angga.

"Bisa jadi."

"Terus apa yang akan Bapak lakukan selanjutnya?" Tanya Niko pada Angga.

"Apa Bapak akan kembali ke Bogor untuk menanyakan pada Bu Leha?" Lanjutnya.

"Nggak mungkin kita kembali kesana!" Jawab Angga tampak berfikir.

"Atau Bapak menyimpan nomor Bu Leha, mungkin!"

"Aghrhhh kenapa saya lupa meminta nomor Bu Leha kemarin!!!!" Angga memukul-mukul meja yang ada didepannya.

"Ya sudah Pak, besok kita pikirkan lagi apa yang akan kita lakukan selanjutnya."

Ditempat lain

"Terimakasih ya Afdal, kamu udah mau membantu saya," ujar Amalia sembari mengambil ponselnya dari tangan Afdal.

"Kenapa kamu gak mau ngomong sama orang itu, Am?" Tanya Afdal penasaran.

"Saya takut orang itu bisa menemukan keberadaan saya. Saya lari dari orang itu."

"Tapi kenapa kamu lari dari orang itu, Am. Apa kamu punya utang pada orang itu?"

"I-ya" kilah Amalia tak jujur pada Afdal.

"Ya sudah kamu istirahat ya? Aku ke kamar dulu." Tak ingin terlalu ikut campur urusan Amalia, Afdal pergi ke kamarnya.

Selepas kepergian Afdal, Amalia tampak murung. Dia tidak menyangka kalau Angga akan mencarinya ke Bogor. Dia mendapatkan informasi mengenai Angga dari Mamanya.

Amalia juga sudah bisa menebak, kalau Angga pasti akan menghubunginya. Untungnya dia masih menyimpan nomor Angga. Jadi dia bisa langsung tahu saat Angga menelponnya tadi. Dia meminta bantuan Afdal untuk bicara pada Angga.

Sebenarnya Amalia sudah akan ganti nomor, saat pertama tahu kalau Angga menelponnya. Tapi hujan tak kunjung berhenti. Sehingga ia tidak bisa keluar rumah.

Keesokan harinya, Amalia sudah bangun dari subuh tadi. Dia menyiapkan makanan untuk dirinya,nenek dan Afdal. Hari ini Afdal akan kembali ke Jakarta. Karena lusa adalah hari dimana dia akan wisuda. Orang tua Afdal tinggal di Taluk kuantan juga. Tapi mereka tinggal di mes tempat mereka bekerja. Mereka bekerja di PT Guntara grup. Perusahaan sawit terbesar di kota Pekanbaru.

Semua makanan sudah terhidang di meja. Nenek yang baru keluar kamar, langsung mendekati Amalia yang sedang mencuci piring.

"Am, kamu jangan capek-capek!" Ujar nenek kemudian ikut membantu Amalia.

"Nggak apa Nek. Amalia sudah terbiasa melakukan pekerjaan ini."

"Kamu gadis yang baik. Tidak seharusnya suamimu menyia-nyiakan mu seperti ini," kata nenek kemudian mereka duduk di meja makan.

Nenek Asih tidak mengetahui sebenarnya masalah Amalia. Siska tak ingin, Amalia disudutkan oleh masyarakat disini kalau mengetahui Amalia hamil di luar nikah. Lebih baik mereka mengetahui suaminya menyia-nyiakan Amalia di bandingkan mengetahui yang sebenarnya.

"Nenek makan dulu ya?" Amalia mulai menyendok kan nasi kedalam piring nek Asih.

"Oh iya, Am panggil Afdal dulu ya Nek!"

Amalia bergegas menuju ke kamar Afdal. Kemudian dia mengetuk pintu kamarnya.

"Afdal, ayo sarapan dulu!"

"Iya, ini masih ganti baju." Afdal kemudian keluar menemui Amalia.

"Kamu jadi berangkat hari ini, Af?" Tanya Amalia sembari berjalan menuju meja makan.

"Jadi, kalau berangkat besok takutnya gak keburu." Mereka berdua kemudian bergabung dengan nenek.

"Bapak, Ibu mu gimana?" Tanya nenek yang sudah terlihat dahulu menyantap makanan nya.

"Mereka gak bisa ikut Nek. Mereka gak dapat izin cuti dari perusahaan," terang Afdal sembari menyendok nasi ke piringnya.

"Terus rencana kamu kedepannya apa Af?" Sekarang giliran Amalia yang bertanya.

"Afdal sudah dapat tawaran pekerjaan di sana. Sebagai operasional manager di perusahaan itu." Afdal memang lulusan terbaik di universitas Indonesia dengan jurusan manajemen bisnis. Sehingga di rekomendasikan oleh pihak kampus ke perusahaan-perusahaan besar di Jakarta. Salah satunya perusahaan Angga yang berhasil mengrekrut Afdal untuk bergabung di perusahaan nya.

"Wah keren, bisa langsung jadi manager," puji Amalia yang sangat kagum pada Afdal.

"Dulunya aku jadi pegawai magang disitu. Jadi mereka sudah bisa lihat kinerja aku Am."

"Kamu beruntung Af, aku dulu cuma sebagai office girl di perusahaan besar di Jakarta." Amalia menceritakan pengalamannya bekerja dijakarta pada Afdal.

"Semuanya harus di syukuri Am. Oh iya, kamu dulu tinggal dimana di Jakarta?" Tanya Afdal pada Amalia.

"Aku sempet tinggal di jalan Asia Afrika, terus di kawasan Tamrin juga pernah!" Jawab Amalia jujur.

"Wah beneran! Kantor tempat ku bekerja di jalan Asia Afrika juga."

"Oh iya, apa nama perusahaan?"

"PT..." Saat Afdal akan menjawab pertanyaan Amalia tiba-tiba ada suara seseorang yang sedang mengucapkan salam.

"Assalamualaikum" suara dari depan.

"Oh, itu mungkin driver trefelnya Afdal. Biar aku aja yang buka." Afdal kemudian berjalan ke depan untuk menengok siapa yang datang. Dan benar saja, orang tersebut adalah driver trepel yang di pesan Afdal. Amalia dan nek Asih menyusul afdal ke depan.

"Siapa Af?" Nenek Asih menghampiri Afdal dan sopir trefel yang sedang sibuk menata barang-barang Afdal.

"Nek, Am. Afdal pamit dulu ya! Am, tolong jagain Nenek ku ya?" Afdal kemudian pamit kepada Amalia dan nenek Asih.

"Iya, kamu hati-hati disana!!" Seru nek Asih melepas cucu kesayangannya.

"Kamu hati-hati ya Afdal. Nanti kalau udah sampai Jakarta langsung telpon. Biar kita gak cemas." Afdal mengangguk dan tersenyum menanggapi ucapan Amalia.

Mereka berdua melepas kepergian Afdal ke Jakarta. Amalia sangat senang bisa di terima di tengah-tengah keluarga nek Asih. Apalagi Afdal juga sangat baik padanya. Padahal mereka baru saling kenal.

Amalia kemudian kembali ke dapur untuk membereskan meja makan. Rencananya hari ini dia akan membuka lagi butik depan yang sudah lama tutup. Karena nek Asih tidak kuat lagi berbelanja sendiri di kota. Tapi sekarang kan jamannya online, jadi Amalia tidak usah susah-susah untuk belanja di kota. Cukup lewat jasa pengiriman barang saja.

"Kita mulai kehidupan kita disini ya, Nak!" Amalia tersenyum memandang perutnya.

To be continued

1
Firgi Septia
kecewa penonton ternyata Amalia kurang beruntung dapat Angga ternyata cassanova kirain perjaka ting-ting/Frown//Frown/
Siti Sopiah
Thor tangannya dh menggeletar karena lapar sebab tu nulisnya sering nyasar
Dewi Soraya
yah lemah.q kr bs bela dri jd g tkut m sp2
fifid dwi ariani
trus sukses
Endang Werdiningsih
official girl,,,,
office girl....
arti'a beda kan???
Solehan Abdy
top 👍👍👍
Solehan Abdy
mantap juragan 👍👍👍
Solehan Abdy
lanjut juragan 👍👍👍
Solehan Abdy
jangan tarik ulur thour TDK seru justeru hanya memperbanyak bab ujung2nya SDH bisa ketebak .... maaf Cuma saran saja
Solehan Abdy
lanjutkan thour 👍👍👍
Solehan Abdy
lanjutkan thour 👍👍👍👍👍
Nur Kamelia
kk belenggu hasrat nya mn kk
Nur Kamelia: bukan di noveltoon ya kk
Nur Kamelia: maksud nya kk
total 3 replies
Anasih 11
beneran yaaa stay di sini
cuuuzzzzz oteweh 🏃‍♀️🏃‍♀️
Susi Haryani: iy kak
total 1 replies
Mardiyah Hendriawati
angga katanya orang kaya dan pintar tapi kok lemot ya
Wafa Herni
sedih banget nysek 😭😭
Wafa Herni
di mna² ortu pngin ank bhgia
ini ank menderita ortu trsenyum
semngat thor
Hastia Tia
lanjutkan
Mfftah Afni
ternyata lelaki anak papa gak ounya mental 😀
Lia Yulia
terimakasih Thor...ttp semangat dan jg kesehatan q tunggu up selanjutnya...cuuzz ke kamar sebelah udh ad yg baru nich dr author💃
Lusye marce wibowo
halo thorrr,,salam jg buat othorr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!