NovelToon NovelToon
MENIKAHI DEWI JUDI

MENIKAHI DEWI JUDI

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Perjodohan / Balas Dendam / Romansa-Percintaan bebas
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Neti Jalia

Lensi Deva Gumilang. Seorang anak kandung yang tersisih. Anak pengusaha ternama, namun lebih bahagia hidup di dunia hitam. Siapa sangka pergaulannya di dunia itu, menjadikan dirinya dijuluki sebagai Dewi judi.

Lensi seorang gadis lulusan design. Menjadi seorang model busana muslim. Prkerjaan sampingan yang tidak seorangpun tahu, kecuali sahabat setianya. Perjodohan bisnis yang dilakukan ayahnya membuat dirinya kabur dari rumah, dan mengikuti perjudian kelas kakap. Lensi memenangkan hasil perjudian 300 milyar dan dikejar oleh bandar judi. Hingga dirinya masuk kedalam kawasan terlarang dari dunianya, dan bertemu seseorang yang mampu menggetarkan hatinya.

Akankah Lensi selamat? apakah Lensi mampu menundukkan hati pria pujaannya?


Yuk kepoin kisahnya🙈🙈🙈

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neti Jalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21. Undangan Surya

"Tuan. Ada tamu yang datang mau ketemu langsung dengan tuan," ujar Pelayan.

"Siapa?" tanya Surya.

"Tidak tahu tuan. Saya takut lama-lama dekat dengan kedua orang itu. Wajahnya seram, banyak tato lagi." Jawab pelayan.

Surya dan Marini saling toleh. Marini jadi mengedikkan bahu.

"Temani papa nemuin orang itu ma," ujar Surya.

"Ya udah ayo," ucap Marini.

Surya dan Marini turun kebawah, untuk menemui tamu mereka. Tamu itu sama dekali tidak dipersilahkan oleh pelayan masuk ke dalam rumah karena takut.

"Ya. Mau cari siapa ya?" tanya Surya.

"Apa betul anda ini Surya Gemilang?" tanya salah satu dari pria bertato.

"Ya betul. Ada keperluan apa ya?" tanya Surya.

"Kami dari klub judi terbesar di Asia, ingin memberikan anda undangan ini. Agar kiranya anda bisa hadir mengikuti kompetisi judi yang akan dilaksanakan besok jam 7 malam. Alamat sesuai yang tertera di kartu undangan yang dipegang oleh anda,"

"Klub judi? apa anda tidak salah memberikan undangan ini pada saya?" tanya Surya.

"Tidak. Karena kami sudah memastikan terlebih dahulu sebelum memberikan undangan." jawab pria itu.

"Datanglah. Kedatangan anda sangat dinanti oleh dewa judi. Hadiah yang menunggu juga tidak sedikit. Ada 300 milyar," timpal pria yang lain.

"Ti-Tiga ratus milyar?" Surya terkejut.

"Betul."

"Apa disana nanti saya hanya dijadikan bintang tamu sebagai seorang pengusaha ternama?" tanya Surya.

"Mau siapapun dia, yang datang berjudi harus membeli tiket. Untuk kelas vip harga tiket seharga 25 juta, dan untuk kelas ekonomi seharga 5 juta."

"Jadi untukku tidak ada pengecualian?" tanya Surya.

"Tidak."

"Bukankah kalian yang mengundangku?" tanya Surya.

"Kami cuma menyampaikan pesan itu saja. Kalau anda memiliki kemampuan berjudi, silahkan datang untuk mencari peruntungan. Ketua klub sudah menyiapkan 300 milayr bagi pemenang. Dan juga memiliki kesempatan bertanding dengan dewa judi,"

"Apa kompetisi itu di ikuti oleh seluruh manca negara?" tanya Surya.

"Tentu saja. Negara luarpun boleh mendaftar. Saat ini tiket untuk kelas vip, sudah terisi 60 dari 100 tiket. Dan itu banyak berasal dari negara luar, termasuk Amerika."Jawab pria itu.

"Hebat sekali. Tapi anehnya kenapa mereka mengundangku? Kemampuan judiku tidak seberapa. Tapi kalau aku tidak datang, aku bisa kehilangan muka sebagai pengusaha kondang di negeri ini.Apa sebenarnya mereka ingin menguji seberapa dermawannya aku?"

"Baiklah. Akan aku pikirkan," ujar Surya.

"Kami pergi dulu. Kedatangan anda sangat dinanti. Anda boleh membeli tiketnya saat datang kesana. Sebutkan saja nama anda, pasti mereka akan mengerti," ujar pria itu yang kemudian dianggukki oleh Surya.

"Hebat sekali. Ternyata mereka sangat mebghormatiku, sehingga menginginkan aku ikut meramaikan kompetisi itu. Setelah kupikir-pikir tidak masalah kehilangan uang 25 juta. Yang penting pamorku tetap tinggi sebagai pengusaha yang humble."

"Lagipula yang datang berjudi banyak dari negara luar kan? siapa tahu mereka dari kalangan pengusaha juga. Aku jadi bisa mengembangkan usahaku ke luar negeri kan?"

Surya tersenyum misterius. Marini menjentikkan jarinya di hadapan Surya, saat melihat suaminya itu senyum-senyum sendiri.

"Papa kenapa? jangan bilang papa tertarik buat ikut perjuadian itu? jangan buang-buang uang, mending uangnya buat mama mempercantik diri di salon," tanya Marini.

"Sayang. Coba kamu pikir deh. Aku sama sekali tidak mengenal mereka apalagi dewa judi. Dari sekian banyak pengusaha hebat di negeri ini, kenapa mereka ingin mengundangku? bukankah ini suatu keberuntungan?"

"Kita baru saja kehilangan proyek dengan keuntungan milyaran. Sekarang ada kompetisi ini, yang bisa mempertemukan aku dengan orang-orang luar. Siapa tahu yang diundang memang pengusaha semua. Bukankah ini suatu keberuntungan? siapa tahu kita bisa mengembangkan usaha sampai keluar negeri. Iya kan?" sambung Surya.

Marini tampak berpikir sejenak, dan kemudian tersenyum setuju. Surya kemudian memutuskan untuk ikut andil dalam kompetisi itu. Bukan karena dia memiliki kemampuan, melainkan karena ingin mencari muka pada pemilik klub dan berharap bertemu dengan pengusaha hebat lainnya.

Sementara itu di tempat berbeda Lensi dan teman-temannya tengah mencari kostum untuk pergi ke tempat itu. Mereka memutuskan memakai kostum yang sama, agar mudah dikenali saat ada hal-hal yang tidak di inginkan.

"Sebenarnya buat apa kita pakai kostum seragam Dew? mana carinya di baju loakkan lagi. Kalau kena panu, kadas, kurap bagaimana?" tanya Riko.

"Lagu loe Rik. Ntar kalau udah dapat, kita langsung laundry biar bersih dan wangi," ucap Okta.

"Apa kalian tidak pernah nonton di film-film? ini kelas judi kakap namanya. Hadiah juga tidak main-main. Apa kalian pikir yang kalah bisa nerima gitu aja?" tanya Lensi.

"Maksud loe bagaimana Dew?" tanya Karman.

"Entah kenapa akhir-akhir ini gue sering nggak nyaman saat bermain judi online. Gue kayak ngerasa dipantau gitu. Tapi setelah gue perhatikan, yang online akunnya itu-itu saja, kalaupun beda, munculnya hanya bergantian aja."

"Ya gue nggak tahu juga sih itu beneran atau nggak. Tapi cuma buat jaga-jaga saja," sambung Lensi.

"Duh...kalau ini beneran bentuk penipuan gimana dong? sia-sia aja kita bayar mahal buat beli tiket," ujar Mawan.

"Tidak perlu khawatir, kalau ini bentuk penipuan, maka kita bisa menipu mereka dengan cara yang sama," ucap Lensi.

"Maksudnya gimana Dew?" tanya Karman.

Lensi tidak menjawab pertanyaan Karman. Tapi seringai di bibirnya cukup mewakili jawaban pertanyaan itu. Merekapun mencari pakaian yang di inginkan, tapi tidak ada yang cocok. Lensi akhirnya membeli jaket kulit berwarna hitam, sama dengan yang dia punya di rumah. Lensi ingin teman-temannya memakai jaket yang sama dengannya.

"Cukup keren," ujar Riko saat numpang bercermin di apartemen Lensi.

"Jadi baju kaos dalamnya harus warna hitam ya?" tanya Karman.

"Ya." Jawab Lensi.

"Nanti kita ketemu di depan klub. Ingat, aktifkan ponsel. Jangan sampai kehabisan batetai dan alasan lainnya. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi disana nanti, berhati-hatilah," ujar Lensi.

"Emm." Teman-Teman Lensi mengangguk.

Merekapun memutuskan Karaokean untuk menghabiskan hari mereka. Karena setelah hari ini otak mereka akan diperas.

"Ta. Besok malam bawa tas ranselmu," ujar Lensi.

"Buat apa?" tanya Okta.

"Bawa saja." Jawab Lensi.

"Sekalian pinjam akun rekeningmu," sambung Lensi.

"Buat apa sih? lagian aku mana ada akun rekening. Sejak kapan aku nyimpan uang di bank. Bukan nggak mau, tapi uangnya yang nggak ada," ujar Okta.

Lensi melirik jam di pegelangan tangannya. Waktu menunjukkan pukul 2 siang.

"Masih cukup kalau mau buat akun atas namamu. Ayo kita ke bank sekarang," ujar Lensi.

"Busyettt dah...ini namanya kentut campuran boker. Detik ini minta, detik ini pula harus ada. KTP buat syaratnya bukan alamat rumah gue yang baru ini. Itu alamat kontrakkan yang lama," ujar Okta.

"Itu tambah bagus." Jawab Lensi.

"Udah ikutin aja si Dewi. Lagian dia pasti punya rencana sendiri, siapa tahu uang 300 milyar buat ditampung di rekening loe. Apa nggak bangga loe punya tabungan 300 milyar?" ucap Riko yang langsung di cebik oleh Okta.

Okta akhirnya pergi ke bank bersama Lensi. Dan lensi membuat buku tabungan atas nama Okta. Setelah selesai, merekapun pulang dan mendapati teman-temannya tengah tidur pulas.

1
Lilo Stitch
hahaha setuju
Lilo Stitch
*sempat
Lilo Stitch
baru ingat aisyah yg pernah di tolong lensi kan waktu mobil mrk di keroyok preman trs lengan lensi terluka
Lilo Stitch
menantang
Indah Permatasari
Gila gilaa gilaa ga tau lagi mau ngucapin apa sama novel ini, keren dan banyak pembelajaran (walaupun aku nonis, tp aku juga paham dikit² ilmu islam). Nyesel baru ketemu novel ini kemarin hari senin/selasa. The best banget sih thor novel ini.
Anonymous
j
Siti S
Luar biasa
Dian Dian
/Facepalm//Facepalm/
Khoerun Nisa
knp GK bilng aja suami istri knp harus muter2 oon kmu
Khoerun Nisa
ko bisa ya GK jeda klu wanita kn klu udh keluar di gempur lagi akan sakit lh GK BS trus2an
Khoerun Nisa
serasa buang air besar klu bilng hajat
Khoerun Nisa
hkik aku bahkan tak hapal surat Al rahman klh SMA novel
Khoerun Nisa
bukn merebut kembali tp mmbelinya klu gtu oon bgt ku kira bkl ambil tnpa mengeluarkan uang
Khoerun Nisa
kebnyakn dendammerebut perusahaan hrus dgn bngkrut dulu lalu di bayar tp menurutku merebut tnpa mengeluarkan nilai dn dlm keadaan utuh itu baru kern itu bukn merebut hak milik klu gtu tp membeli
Khoerun Nisa
knp harus bgtu tingkah mu lansia knp GK jujur mlh mmbuat rumit klu bnr2 GK siap nikah
anis suranti
Luar biasa
Anonymous
n
Nurhayati Lubis
kabar org tua lensi apa cerita
Anisa Fitriani
bra itu BKN nya buat perempuan yaa🤭🤣
Anisa Fitriani
😭🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!