NovelToon NovelToon
Pembalasan Sang Pewaris Api

Pembalasan Sang Pewaris Api

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Spiritual / Balas Dendam / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Teen Angst / Fantasi Wanita
Popularitas:53.9k
Nilai: 5
Nama Author: SSERAPHIC

Mengisahkan tentang Ling Yi, seorang gadis desa yang mendadak kehilangan kebahagiaannya akibat suatu bencana tak terduga.

Bukan karena musibah, melainkan karena peristiwa kebakaran yang di sengaja oleh pasukan jahat dari suatu organisasi rahasia.

Di saat itu pula, Ling Yi juga menyadari bahwa ia memiliki suatu keistimewaan yang membuat dirinya kebal terhadap api.

Malam itu, kobaran api yang menyelimuti rumah mungilnya itu akhirnya menjadi saksi bisu tentang kepedihan, kesedihan, kemarahan, serta kebencian yang memuncak dalam tekadnya untuk membalaskan dendam.

"Tidak bisa aku maafkan! Penderitaan ini, aku pasti akan mengingatnya seumur hidupku!"

"Akibat ulah mereka, aku sampai harus kehilangan ibuku, ayahku, tempat tinggal, serta semua harta bendaku,"

"Aku bersumpah! Suatu hari nanti, aku pasti akan menghabisi mereka semua dengan apiku sendiri!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SSERAPHIC, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pengagum Rahasia

"Ling Yi?"

"Hm? Oh! Ada apa, ayah? Tadi ayah bilang apa?"

"Ayah bilang, kamu itu cerewet, dasar nakal. Kenapa kamu tidak mendengarkan ayah?"

"Oh... hehe... maaf, ayah. Tapi, ayah tidak boleh bilang begitu, lho. Aku cerewet begini kan demi kebaikan ayah juga. Iya, kan?" jawab Ling Yi sembari memanyunkan bibirnya.

Ling Chen pun tertawa gemas melihat putrinya yang memprotesnya.

"Hahaha... baiklah-baiklah. Maafkan ayah juga ya, sayang. Mulai sekarang, ayah pasti akan menurut,"

"Nah... begitu dong. Hihi..." sahut Ling Yi yang tersenyum puas.

"Ayo, ayah. Hati-hati," ucapnya sembari membantu Ling Chen berbaring, dan memiringkan tubuhnya.

"Terima kasih, Ling Yi,"

"Sama-sama, ayah. Ini bukan apa-apa. Sudah tugasku sebagai anak ayah untuk merawat ayah di saat ayah membutuhkan. Sekarang ayah tidurlah. Aku ingin keluar sebentar untuk menemui yang lainnya,"

"Apa? Kemana, Ling Yi? Apakah kamu tidak ingin tidur?"

"Tidak perlu, ayah. Rasanya aku tidak mengantuk. Aku ingin menemui Xiao Feng dan Yan Cheng untuk membahas persoalan tentang Malam Hitam,"

"Baiklah kalau begitu. Tepi ingatlah, Ling Yi. Jangan sampai terlalu memaksakan diri, dan beristirahatlah jika kamu sudah merasa lelah," nasehat Ling Chen pada putrinya.

Sang putri pun mengangguk paham sambil menunjukkan senyum manisnya.

"Baik, ayah,"

----------------

Ceklek!

"Hm? Yan Cheng?"

Ling Yi terkejut saat mendapati Yan Cheng sudah berdiri tepat di depan pintu kamarnya.

"Ada apa?" tanya Ling Yi, menatap heran raut wajah Yan Cheng.

Sedangkan Yan Cheng hanya bisa tertunduk dan menggeleng pelan.

"Padahal baru sebentar. Tapi kenapa rasanya aku tidak bisa lepas darimu, Ling Yi?" batin Yan Cheng.

Meski merasakan ada sedikit keanehan, Ling Yi tetap berusaha untuk menepis pikirannya dan bersikap seperti biasa saja.

"Hm, baiklah. Lagipula aku memang ingin menemui kalian. Di mana Xiao Feng?" tanya Ling Yi, menoleh ke kanan dan kiri lorong istana.

"Aish! Lagi-lagi dia!" kesal Yan Cheng dalam hatinya.

"Aku tidak tau kemana dia pergi. Ngomong-ngomong, kenapa kamu ingin menemui kami?" tanya Yan Cheng penasaran.

"Itu, soal Malam Hitam. Aku ingin kita semua berkumpul dan membahas rencana kita selanjutnya. Aku tidak akan puas jika belum memusnahkan mereka semua dengan tanganku sendiri," ucap Ling Yi dengan raut wajah serius.

Yan Cheng pun terpaku, terpanah dengan semangat yang setia berkobar dalam diri Ling Yi. Meski hanyalah seorang wanita, tekad dari sosok Ling Yi yang sekarang benar-benar tidak bisa lagi di remehkan.

"Yan Cheng? Apa kamu mendengarku?" panggil Ling Yi sembari melambaikan tangannya, yang akhirnya berhasil memecah lamunan Yan Cheng.

"Oh! Hm! Baiklah, aku mengerti," jawab Yan Cheng tergagap.

"Kalau begitu... ayo! Lebih baik kita ke perpustakaan sekarang. Ayahku ingin tidur siang, aku tidak ingin ia terganggu dengan suara kita di sini," jawab Ling Yi dengan sedikit rasa gugup melihat sikap Yan Cheng.

"Tentu. Ayo," jawab Yan Cheng sambil tersenyum tipis.

Mereka berdua pun berjalan melewati lorong menuju perpustakaan istana.

Di sisi lain, dari arah belakang, seorang gadis yang sedari tadi bersembunyi dan diam-diam memperhatikan interaksi antara mereka berdua.

"Apa mungkin aku bisa memenangkan hatinya?" batin gadis itu, sembari terus menatap kepergian Yan Cheng dengan tatapan sendu.

----------------

Sesampainya di perpustakaan istana, Ling Yi dan Yan Cheng pun masuk, dan duduk di salah satu meja yang cukup luas. Sejak tadi Ling Yi terus mengawasi keadaan di sekitarnya. Namun, ia tetap saja tidak berhasil menemukan keberadaan Xiao Feng.

"Kemana dia sebenarnya?" batin Ling Yi yang mulai merasa khawatir.

Ceklek!

"Wah... ternyata nona di sini, ya? Aku mencarimu kemana-mana, " tanya Ning Ning yang baru saja masuk, dan langsung menghampiri meja mereka.

"Benarkah? Maafkan aku, Ning Ning," sahut Ling Yi menatap gadis itu.

"Apa?! Ning Ning?" batin Yan Cheng terkejut. Segera di tatapnya gadis menggemaskan itu, dan diperhatikannya dengan intens.

"Ah i-iya, nona. Ti-tidak apa-apa kok, hehe..." jawab Ning Ning sambil tersenyum canggung. Rasa gugup pun melanda hatinya saat ia menyadari, bahwa Yan Cheng sedang memperhatikannya.

"K-kenapa dia menatapku sampai seperti itu? Kok aku jadi gugup begini sih?" batin Ning Ning penasaran. Pandangan matanya hanya bisa tertunduk, sama sekali tidak berani menatap sorot mata Xiao Feng. Namun, meskipun begitu, jantungnya terus saja berdegup kencang.

"Ngomong-ngomong, kenapa kamu mencariku, Ning Ning?" tanya Ling Yi penasaran.

Ning Ning pun mendongak cepat menatap Ling Yi untuk menjawab pertanyaan itu.

"Oh! B-benar! I-itu..." jawab Ning Ning gelagapan saking gugupnya, yang tiba-tiba terpotong.

"Duh... apa ya? Kok aku bisa lupa sih?" batin Ning Ning panik.

"Ada apa, Ning Ning?" tanya Ling Yi heran.

"Ti-tidak, nona. Tidak ada," jawab Ning Ning setelah menggeleng dengan cepat.

"Oh iya! Aku ingat! Tadi, Yang Mulia Xiao Feng meninggalkan pesan untuk nona. Beliau mengatakan kalau ia ingin keluar sebentar untuk mengecek keadaan warga desa di tenda pengungsian. Jadi, anda di minta untuk beristirahat dan tidak perlu menunggunya," jelas Ning Ning pada Ling Yi.

"Oh... jadi begitu," jawab Ling Yi pelan lalu tersenyum lega.

"Benar-benar dia itu. Bahkan di saat seperti ini dia masih saja mengkhawatirkanku. Tapi, memang tak heran lagi jika Xiao Feng melakukan hal seperti itu," batinnya.

"Nona? Apa anda baik-baik saja?" tanya Ning Ning heran, dan berhasil memecah lamunan Ling Yi.

"Hm? Oh! I-iya, aku baik-baik saja," sahut Ling Yi sembari tersenyum canggung.

Yan Cheng yang berada tepat di sebelahnya pun hanya bisa memperhatikan dalam diam.

"Kalau begitu, Ning Ning. Bisakah kamu pergi keluar dan memeriksanya? Jika dia sudah kembali, tolong sampaikan padanya bahwa aku dan Yan Cheng sudah menunggunya di perpustakaan,"

"Tentu, nona, aku mengerti. Aku pasti akan sampaikan pada Yang Mulia saat bertemu dengannya. Permisi, nona, tuan,"

Ning Ning pun membungkuk hormat sesaat, lalu balik badan, dan melangkah meninggalkan ruangan itu.

"Yah... padahal kan, aku masih ingin melihatnya lebih lama lagi," batin Ning Ning dengan raut wajahnya yang lesu.

"Dia... aku harus memastikannya nanti!" batin Yan Cheng, sembari memperhatikan kepergian Ning Ning.

----------------

Setelah kepergian Ning Ning, seketika saja ruangan itu pun menjadi hening. Baik Ling Yi, maupun Yan Cheng, keduanya sama bingungnya harus berkata apa, dan harus memulai dari mana.

"Ada apa ini? Kenapa malah jadi senyap begini sih?" batin Ling Yi sembari memperhatikan deretan buku-buku di sekelilingnya untuk mengusir rasa kecanggungan.

"Sial! Kenapa Xiao Feng lama sekali? Aku harus apa sekarang?" batin Yan Cheng yang sebenarnya merasa jauh lebih canggung di bandingkan Ling Yi.

Merasa tak nyaman, Ling Yi pun memutuskan untuk membuka percakapan terlebih dulu.

"Ekhem... ngomong-ngomong, terima kasih ya untuk yang tadi pagi. Aku dengar kamu tidak tidur semalaman demi meminta bantuan pada prajurit istana. Aku tidak menyangka, ternyata kamu juga memiliki hati yang begitu baik,"

"I-itu... tidak masalah. Aku hanya sekedar melakukan apa yang aku bisa," jawab Yan Cheng sambil tersenyum tipis, berusaha menyembunyikan gejolak kebahagiaan di dalam hatinya setelah mendapat pujian dari sang pujaan hati.

1
Roxanne MA
baguss ka
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: terima kasihh kakk/Rose/
total 1 replies
Thaʀii
aku mampir nih thorr /Smile//Smile/
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: aloo, makasih ya udah mau mampirr/Kiss//Kiss/
total 1 replies
Metana
bacanya sedikit" soalnya baru pertama baca genre fantasi latarnya china kuno kek gini/Smile/ masih adaptasi sama nama" mereka/Facepalm/
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: wkwk iya gapapa kokk, moga cepet hapal dan paham yaa
makasih udah mau bacaa/Kiss/
total 1 replies
Metana
ini typo kah? yang menangis harusnya menangkis kali
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: eh iyaa, baru nyadar ada typo/Sob/
otw revisi dehh, makasih ya buat koreksinya/Kiss/
total 1 replies
Lestari
semangat nulisnya 💪👍
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: makasih udah mampir kakk/Kiss/
total 1 replies
Patrick Si Merah Jambu
Iya sama-sama
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: /Sweat//Doge//Doge/
total 1 replies
anggita
ling yi., 💪
anggita
like iklan👍👆... moga novelnya lancar.
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: makasih bnyk udh mampir kakk/Kiss/
total 1 replies
Anisa Febriana272
👍👍👍
Anisa Febriana272
Bagus bngt novel nya
🤗
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: makasih udah mampir kakk/Smile/
total 1 replies
Bayu Bayu
bagus banget
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: terima kasihh/Rose/
total 1 replies
Bayu Bayu
semangat
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: makasih udah mampirr, smngt jugaa/Rose/
total 1 replies
Patrick Si Merah Jambu
huhu jadi terhura/Cry/
Patrick Si Merah Jambu: hehe/Chuckle/
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: yoweslah karepmu/Facepalm//Facepalm/
total 4 replies
Patrick Si Merah Jambu
Semangat semoga berhasil, aku dukung kamu di sini sambil makan/Chuckle/
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: /Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Patrick Si Merah Jambu
haha ternyata bukan aku aja yang kadang ga bisa bedain nama china/Facepalm/
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: walahh/Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Patrick Si Merah Jambu
Waduh/Scare//Scare/
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: ayoo selamatkann/Determined//Determined/
total 1 replies
Patrick Si Merah Jambu
Tentu saja /Heart/ apa lagi dong/Doge//Doge//Doge/
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: /Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Patrick Si Merah Jambu
Ekhem!/Doge//Doge/
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: kiw kiww/Doge/
total 1 replies
Patrick Si Merah Jambu
Oh pantes
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: hooh/Doge//Ok//Ok/
total 1 replies
Patrick Si Merah Jambu
Kepo? aku juga kepo/Doge/
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: rajin buanget😌💅🏻
Patrick Si Merah Jambu: Hehe/Chuckle/
total 6 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!