Shanum,, putri dari kekaisaran angin yang di buang oleh ayahnya kedalam jurang, hanya karena keputusan dari kebanyakan menteri.
Namun, dia tumbuh menjadi gadis yang tangguh. Dia memiliki misi untuk mencari identitasnya. Tapi, tak disangka misinya ternyata lebih besar dari yang ia kira,,,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adirbas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Peringatan
Ketika semua orang dari rombongan permaisuri tertidur pulas di penginapan. Permaisuri keluar ditemani oleh Sinsin, sedangkan Meimei berjaga-jaga di kamar Permaisuri, apabila tiba-tiba ada yang ingin bertemu dengan Permaisuri.
Permaisuri membawa beberapa bingkisan hadiah untuk putrinya yang berada di dalam hutan.
Ketika permaisuri sampai di rumah yang ditinggali oleh putrinya. Permaisuri melihat bahwa putri kecilnya sedang tertidur pulas. Permaisuri juga ikut berbaring perlahan di sampingnya, lalu mencium kening putrinya sambil memeluknya.
"Tuhan,,, terimakasih karena melindungi putriku ini,,,andai saja ketiganya bisa memelukku seperti di mimpiku kemarin,,," batin permaisuri tidak ingin membangunkan putrinya sambil memejamkan matanya.
°°°°°°°°°°°°°
Di istana kekaisaran angin, semua menjadi porak-poranda karena di tiup angin yang kencang. Yang mulia kaisar saat ini berada di ruangan kerjanya, dia gelisah memikirkan permaisurinya yang sedang menjemput putri mereka.
Siuuuu,,,,pringgg,,,,,ing,,,inggg,,,ing,,,,nging,,,,,
Kaisar sedikit terkejut karena suara benda yang jatuh di tiup angin. Saat Kaisar hendak mengembalikan benda tersebut, kaisar melihat sekelebat bayangan yang lewat tepat ke arah tempat duduknya.
"Siapa itu,,,," teriak kaisar, namun ia tak melihat siapapun.
"Ada apa yang mulia,,,," tanya pengawal pribadi yang berada di luar ruangan yang segera masuk setelah mendengar teriakkan tuannya.
"Entahlah,,, mungkin hanya imajinasiku saja,,,Karena kaisar ini memikirkan permaisuri yang berada di luar istana,,," Jawab kaisar sambil meletakkan kembali barang-barang di tempat semula.
"Tenanglah yang mulia,,,, permaisuri pergi dengan beberapa pengawal hebat yang hamba pilih sendiri.,,,"
"Baiklah,,, keluarlah,," perintah kaisar
"Baiklah yang mulia, apabila ada sesuatu yang salah,,, mohon segera panggil hamba,,,"
"Ehhhhmmm,,,," jawab kaisar sambil kembali ke tempat duduknya untuk memeriksa beberapa berkas lagi. Sedangkan prajuritnya langsung keluar. Namun, baru saja dia duduk, tiba-tiba
Srekkkk,,,,,
Sebuah belati kecil menusuk leher kaisar, membuat ia sedikit terperanjat. "Siapa,,,,ka,,,aa,,,mu,,," suara kaisar tercekat karena belati itu semakin dalam menusuk ke arah lehernya.
"Hai,,,, selamat malam,,,, Aku hanya datang untuk menyapamu sebelum aku menyapa adik-adikku,,,,aku akan terus berada dekat denganmu seperti bayanganmu sendiri. Kau hanyalah seseorang yang lemah,,,, yang hanya bergantung pada perkataan orang-orang bodoh seperti lintah-lintah yang berada di bawah singgasana mu itu. Jadi, seterusnya aku akan perlahan-lahan merebut wilayah kekuasaanmu,,,,Ingatlah bahwa bisa jadi kedepannya kepalamulah yang hilang, bukan hanya lehermu yang terluka,,,Ini baru permulaan, entah dimana dan kapan, bersiap-siaplah dengan kedatanganku yang tiba-tiba. Kaisar macam apa yang memiliki keamanan seperti ini,,,, lehermu bisa saja lepas,,,,ha ha,,, ha,,,," Ucapnya lalu menghilang seketika seiring suara tawanya terdengar di akhir.
"Dia bukan orang biasa,,,, tangannya seperti tangan anak kecil,,, tapi aku tak bisa merasakan gerakan dan juga ilmunya. Bahkan tubuhku tak bisa bergerak saat dia berada tepat di belakangku tadi,,,,," ucap kaisar sambil memegang lehernya yang terluka.
"Yang mulia,,,, apa yang terjadi,,,,?" tanya prajurit yang segera masuk ketika dia merasa kaisarnya berbicara. Namun, saat dia masuk, dia melihat darah mengalir dari leher kaisar meskipun tidak banyak.
"Seseorang baru saja melukaiku,,," ucap kaisar sambil mengelap lehernya.
"Siapa,,, dimana,,," ucap prajurit sambil menarik pedangnya dan langsung siaga melihat ke arah sekeliling ruangan.
"Dia telah pergi,,,"Jawab kaisar.
"Apa,,,," terkejutnya sambil menurunkan pedangnya.
Prawn,,,,srek,,,,srek,,, srak
"Inikah pengawal pribadimu,,," ucapnya sambil melukai bagian kaki kanan dan kiri pengawal kaisar, setelah dia berhasil membuat pedang di tangan prajurit terlepas dan menjauh darinya.
"Kau,,, siapa kau,,, sepertinya kau anak kecil,,,," terkejut kaisar dan pengawalnya serempak, saat melihat anak kecil yang memakai pakaian serba hitam dan tertutup semua bagian tubuhnya.
"Kecil-Kecil cabe rawit, apa kau tak pernah mendengar istilah ini,,, siapapun aku bukan urusan kalian. Tapi, aku ingin lawan yang seimbang,,,," tiba-tiba dia menghilang.
"Siapa dia,,,, kesalahan apa yang kulakukan hingga membuat dia sangat membenciku,," batin kaisar.
"Tidak mungkin,,, kenapa aku bisa dikalahkan oleh anak kecil,,, selama ini aku tak pernah kalah,,,, lalu bagaimana bisa dia,,,,?" bingung pengawal kaisar di dalam hatinya.