Pembalasan Sang Pewaris Api

Pembalasan Sang Pewaris Api

BAB 1. Sumpah Di Tengah Bencana ( Part.1 )

Di sebuah desa, hiduplah seorang gadis muda rupawan berusia 18 tahun, Ling Yi namanya. Wajahnya begitu mempesona dengan kulit putih bersih serta rona merah muda tipis di pipi tirusnya, matanya indah berkilauan, bibirnya mungil merona, rambut lurusnya yang kecokelatan terurai lembut sebatas pinggang.

Terlebih lagi, sifatnya yang di kenal pemberani serta baik hati juga serta merta menambah pesona daya tariknya, membuatnya nyaris sempurna luar dalam.

Hidup dalam keluarga sederhana sama sekali tidak pernah membuat Ling Yi merasa kekurangan. Itu karena, Ling Yi terlahir di keluarga yang terbilang cukup harmonis. Baik ibu maupun ayahnya, keduanya sangat menyayangi dan memanjakan Ling Yi sebagai anak semata wayang mereka, dan selalu mengusahakan yang terbaik untuk bisa membahagiakannya.

Hidup Ling Yi benar-benar sempurna, bukan? Namun sayang, pada suatu malam, semua kebahagiaan itu tiba-tiba musnah begitu saja, di renggut paksa oleh bencana yang tak pernah di duga-duga.

Semuanya bermula di tengah kesunyian malam kala itu. Di tengah keheningan malam, di tengah lelapnya tidur orang-orang, tiba-tiba saja Ling Yi terganggu dari tidurnya dengan sinar menyala-nyala yang sangat menyilaukan mata. Di saat mata indahnya itu terbuka, Ling Yi pun tersentak duduk dengan penuh rasa tak percaya.

"Apa?! Api?!" sontaknya dalam hati.

Dengan mata kepalanya sendiri, Ling Yi melihat bahwa tubuhnya sudah terselimut api yang berkobar di sekeliling kamarnya. Ling Yi pun di buat heran saat melihat tubuhnya tidak terbakar, utuh, dan bahkan tidak merasakan panas sedikitpun, padahal kala itu kobaran api sudah benar-benar membungkus tubuhnya.

Jantungnya pun berdegup kencang saat pandangannya telah terhalang sepenuhnya oleh api yang sudah berkobar di setiap sudut kamarnya.

Brakkk

Seorang pria mendobrak pintu kamarnya dan menerobos masuk dengan terburu-buru, yang akhirnya sukses memecah lamunan Ling Yi. Dengan cepat, api yang sebelumnya mengelilingi tubuhnya pun berhasil bergerak menjauh dengan kemampuan dari pria itu yang tak lain adalah Ling Chen, ayahnya Ling Yi, seorang pengendali elemen api yang dengan sigap langsung membukakan jalan menuju putri kesayangannya.

Awalnya, Ling Chen dan istrinya memasuki kamar dengan penuh perasaan panik. Namun kini, keduanya berhasil di buat terpukau dengan pemandangan di hadapan mereka, yang berada jauh di luar batas nalar manusia. Yakni, ketika mereka menyaksikan tubuh putri mereka yang utuh tanpa terluka sedikit pun, setelah sebelumnya sempat terbungkus oleh kobaran api.

"Ling Yi? K-kamu baik-baik saja, sayang? Sungguh?" tanya sang ibu dengan mata mengembun, kedua tangannya mengatupkan mulutnya dengan penuh rasa tak percaya.

Ling Yi pun bangkit dari tempat tidurnya dan berlari menemui orang tuanya.

"Syukurlah... syukurlah kamu selamat, putriku..." ucap sang ibu sambil terisak dalam pelukannya.

"Jangan khawatir, ibu. Aku baik-baik saja. Syukurlah kalian berdua juga selamat," sahut Ling Yi penuh haru.

Beda halnya dengan sang istri yang menangis kejar, Ling Chen justru terlihat lebih tenang dengan senyuman cerah yang merekah di raut wajahnya. Pandangannya menatap Ling Yi penuh takjub dan bangga, dan menyadari, bahwa putri cantiknya itu juga telah mewarisi warisan berharga klan dari garis keturunan leluhur mereka, yakni kemampuan khusus untuk mengendalikan elemen api, persis seperti dirinya.

Setelah puas dengan rasa bahagianya, Ling Chen pun berusaha mengembalikan fokusnya untuk bisa segera menyelamatkan keluarga kecilnya dari rumah itu. Dengan tangan yang setia ia tegakkan ke langit, Ling Chen terus berusaha sekuat tenaganya untuk mempertahankan gelombang perisai yang telah ia ciptakan demi melindungi keluarga kecilnya itu dari kobaran api.

"Baiklah! Sekarang ayo keluar, waktu kita tidak banyak! Kalian tetaplah di belakangku!" ucap Ling Chen tegas, lalu memimpin jalan menuju pintu keluar.

Beda halnya dengan Ling Chen, ibu Ling Yi hanyalah seorang manusia biasa, bukan pengendali api. Oleh karena itu, Ling Chen meminta istrinya, dan juga Ling Yi, untuk terus berlindung di balik tubuhnya supaya tetap aman.

Whushhh

Berkat kemampuan khusus yang di milikinya, Ling Chen pun berhasil mengendalikan api di hadapannya dengan lihai dan menyingkirkannya untuk membuka jalan, hingga mereka semua berhasil keluar dari rumah mungil itu dengan selamat.

Namun, kemalangan masih belum berakhir. Sesampainya di luar sana, mereka justru mendapat sambutan dari sekelompok pasukan misterius yang telah berjajar rapi menanti kedatangan mereka.

Pasukan misterius itu terlihat berpakaian serba hitam dengan penutup kepala dari jubah mereka yang sukses menggelapkan keseluruhan wajah mereka. Dengan membawa obor api di tangan masing-masing, mereka semua terlihat begitu bangga dan menikmati pemandangan sebuah rumah yang tengah terbakar hebat di hadapan mereka.

"Tidak salah lagi! Mereka pasti pelakunya!" batin Ling Yi sambil menatap tajam ke arah mereka.

"Hahahahaa... tangguh juga, ya, kalian?" ucap salah seorang pria sambil tertawa licik.

"Cih... klan pengendali api, ya? Menarik juga," gumam pria tersebut dalam batinnya, sembari menatap Ling Chen penuh remeh.

Dia adalah pemimpin dari pasukan itu, pria penuh keangkuhan yang berdiri di barisan paling depan.

Pria itu lalu membuka penutup kepalanya dengan santai, menampilkan wajah misteriusnya yang separuh ke bawah masih tertutup oleh kain, sebagai alat untuk menyembunyikan identitas aslinya. Sepasang matanya yang terlihat merah menyala akhirnya menjadi penanda, bahwa mereka bukanlah berasal dari klan manusia biasa.

"Siapa kalian?! Apa mau kalian sebenarnya?!" teriak Ling Chen pada mereka tanpa rasa gentar sedikitpun.

"Hm... tidak ada. Hanya bersenang-senang, mungkin? Hahahahaa..." sahut pria tersebut sambil tertawa jahat.

"Bajingan kau!" umpat Ling Chen penuh geram.

"Cepat! Tangkap mereka semua!" perintah pria tersebut pada pasukannya.

Setelah mendengar perintahnya, beberapa orang dari pasukan itu akhirnya melangkah mendekati keluarga Ling Yi.

Ling Chen yang melihat hal itu pun ikut bergerak dengan sigap dan langsung menghadang di hadapan istri dan anaknya demi melindungi keluarga kecilnya itu.

"Tunggu!" teriak Ling Chen tegas, yang akhirnya berhasil menghentikan langkah para pasukan itu.

"Aku minta jangan kalian sentuh keluargaku! Kalian boleh membawaku. Dan aku berjanji tidak akan melawan. Tapi ingat! Kalian semua tidak boleh sampai menyentuh istri dan juga anakku!"

Setelah beberapa detik berpikir, pria yang di ajak bicara oleh Ling Chen itu pun akhirnya menjawab.

"Hm, baiklah! Akan ku turuti permintaanmu itu. Sekarang kemarilah," jawabnya sambil menunjukkan senyuman liciknya.

"Tidak!"

Ling Yi teriak dengan keras dari belakang ayahnya untuk membantah perkataan pria itu. Bahkan sedikit pun tidak ada rasa yakin dalam dirinya terhadap perkataan pria tersebut.

"Cih... berani juga kau," gumam pria itu remeh saat mengetahui bahwa Ling Yi mampu menatap tajam ke arahnya.

"Ayah, dia pasti berbohong! Jangan percaya dengan omong kosongnya itu!" ucap Ling Yi sambil menatap tajam demi meyakinkan sang ayah.

"Ling Yi benar, sayang. Mereka itu hanya orang jahat. Aku mohon jangan lakukan ini," timpal ibunya sembari menatap Ling Chen penuh harap.

...****************...

...Bagaimana ya kelanjutan kisah mereka? Penasaran kan? Yukk lanjut ke bab selanjutnya!...

Terpopuler

Comments

Sia A

Sia A

Mantapppp nih. masih di awal dahh keliatan konfliknya

2025-06-10

1

Filan

Filan

kak, tanda koma nya itu sebelum petik.

2025-05-26

2

🟡⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ𝐀⃝🥀❤️⃟ᴡᵃғ🍁aris❣️

🟡⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ𝐀⃝🥀❤️⃟ᴡᵃғ🍁aris❣️

semangat semoga dendamnya kesampaian nantiknya💪

2025-06-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!