PENDEKAR BAYU BUANA

Di kerajaan Banjar Raya Raden Bayu Buana berbincang kepada Eyangnya Patih Yaman.

Bayu Bertanya kemana saja Paduka Raja sampai sekarang belum kembali.

Ini sudah berjalan tujuh bulan.

Patih Yaman Yang waskita  dengan mata Batinnya  bisa melihat Paduka Bramajaya sedang merantau cari pengalaman baru. Diluar kerajaan Banjar Raya.

Setelah  selesai menjalankan Tirakat ilmu kebatinannya  paduka ingin berbuat kebajikan dengan ilmunya.

Keterangan itu disampaikan kepada Raden Bayu buana  yang diminta oleh Paduka Untuk memegang pemerintahan Kerajaan Banjar Raya selama dia tidak ada di Istana.

" Paduka seorang Diri tanpa didampingi pengawal.?

Apa di sana  nanti tidak ada halangan atau bahaya.? Eyang. " Raden Bayu masih mengkhawatirkan. Karena kalau pergi jauh Sang raja didampingi Pengawal atau senopati.

" Untuk saat Ini  Paduka Brama Jaya sudah bisa mengatasi segala permasalahan.

Nanti bila ada bahaya Paduka sudah bisa menghubungi Aku "

Jawaban Eyang Patih  menenangkan Bayu Buana juga para Pejabat lainnya yang ada diruangan pertemuan itu.

*

Paduka Bramajaya atau dikenal Pendekar Jaya. Memasuki Wilayah kerajaan Pakis Aji.

Pakis aji kerajaan yang wilayahnya  cukup subur Penduduk nya juga cukup ramah.

Walau ada berita masih sering terjadi kerusuhan atau perselisihan antara petinggi Kerajaan Pakis Aji.

Pangerang Raden Rangga putra tampak sedih karena Ayahandanya Paduka  Turangga Sakit lumpuh sudah 18 bulan belum sembuh.

Sudah berbagai upaya pengobatan didatangkan tetapi Hasilnya  tidak ada.

Pangeran Rangga putra sudah mengumumkan siapa yang bisa menyembuhkan Paduka  Turangga akan diberikan Hadiah besar dan diangkat sebagai keluarga Raja..

Berita itu sudah disebar sejak enam bulan yang lalu.

sehingga banyak Ahli Pengobatan dari Tabib. Sampai Kyai hingga para pendekar mencoba mengobati.

tetapi tidak ada yang berhasil.

Hal itu yang membuat Putranya Pangeran Rangga putra gelisah dan Khawatir karena akhir akhir ini para pejabat dari Patih Sampai Panglima terlihat tidak akur.

Setiap diadakan Pertemuan para pejabat kerajaan selalu terjadi perselisihan tidak selesai.

Dulu saat Ada kejadian seperti itu Paduka raja Turangga  bisa mengatasi dengan bijak dan akur.

Pendekar Jaya Atau Paduka  Bramajaya  penasaran ingin mencoba mengobati Paduka Turangga.

Tetapi saat mencoba mencari petunjuk lewat semedi.  Tidak ditemukan obat yang bisa menyembuhkannya.

Yang mengherankan dalam semedi nya Pendekar Jaya harus mengobati Gadis Kecil di Dusun Tegal Rejo.

" Aku akan Ke dusun tegal rejo. Gadis Kecil sakit sudah tidak  ada orang tuanya? "

Oh Kasihan . Apa penduduk sekitar tidak membantunya?"

Dengan Cepat Pendekar Jaya  sudah memasuki Dusun Tegalrejo .

Para penduduk ditanya tidak ada yang tahu ada gadis kecil sakit di dusunnya.

Ketika Bertanya Kepada kepala Dusun Masduki

Kepala dusun Masduki tidak ada gadis kecil sakit. Kalau gadis kecil tidak ada orang tuanya ada.

Karena kedua orang tuanya meninggal.

Gadis  Seroja namanya.

Orang tuanya Bernama Prajurit  Suntoro. Ibunya Rumiya

Satu tahun lalu Prajurit Suntoro  Gugur dalam tugasnya.

Ibunya Rumiya dan Putrinya Bernama Seroja. diusir oleh Keluarga Suaminya  dianggap membebani Keluarga karena sudah tidak ada Prajurit Suntoro yang dulu sering Bantu keluarga iparnya itu.

Padahal rumah yang ditempati adalah rumah suaminya Suntoro hasil dari menabung gaji sebagai Prajurit.

Rumah itu hasil hadiah dari Kerajaan karena berjasa melindungi putri rajanya dari perampokan.

" sekarang dimana Seroja itu. " Tanya pendekar Jaya  terasa bergetar hatinya seperti minta tolong.

" Mereka sekarang tidur di gubuk pinggir sawah. Ibunya Rumiyah Sebulan Lalu Meninggal karena Sakit. "

Sejak saat itu Seroja hidupnya sengsara kadang makan kadang tidak.

Seroja rajin berdoa.  Setiap ada orang atau tetangganya memberikan makanan atau kue walau hanya sekedar nya.

Seroja mendoakan agar orang yang memberinya makanan tadi rezekinya banyak.

Ternyata doa nya  manjur. Ibu yang didoakan itu pulang dagang memberikan kue bilangnya dapat untung besar dagangan diborong orang kaya habis semua untungnya besar.

Ada juga orang yang menghina ketika Seroja kelaparan minta tolong diberikan sedikit makanan.  Tetapi orang itu malah menghina dan mengusirnya.

Tanpa tahu apa Sebabnya orang itu jatuh sakit. Ketika Seroja mengunjunginya orang itu besoknya Sembuh.

Tetapi penduduk sekitar tidak tahu akan kelebihan Seroja.

Pernah ada seorang gadis  katanya gila kena guna guna.  Tanpa sengaja bertemu dengan Seroja.

Seroja kasihan gadis itu menangis sambil melepaskan bajunya telanjang  tidak malu Seroja  kasihan lalu memeluk Gadis Melati itu.

Eh. Ternyata setelah dipeluk Seroja Gadis Melati Sadar dan Sembuh.

Seroja sendiri yang masih berusia 7 tahun tidak menyadari kalau dirinya ada kelebihan itu.

Sampai disitu Pendekar Jaya mohon pamit  dan mencari Gubuk sawah dimana Seraya  tinggal.

" Mencari Seroja , Tuan ! Tuh disana di kali brantas cari ikan."  Seorang penduduk memberitahukan seroja cari ikan di Kali Berantas untuk dimakan.

Karena tidak ada makanan dan penduduk tidak memperdulikannya.

" OH, Seroja. Kasihan amat Gadis Kecil. "

Pendekar Jaya beli makanan lalu pergi ke kali.

Benar ada Gadis Kecil lusuh kurus. Majunya robek.

Berusaha menangkap ikan tatapi terlihat sudah letih sementara ikan belum didapat.

" Seroja ya ? Sini naik, Nak ! Sini jangan dikali."

Seru Pendekar Jaya tidak tega .

Seroja dengan lemah naik ke Atas kali .

" Ini Cara menangkap ikan yang cepat Seroja."

Huppp..!! Hiiaatt..!

Keteplak..!! Ketiplak..!

Ikan Dari Kali terbang Jatuh Didepan Gadis Seroja. Seroja terheran heran

Ada Sepuluh Ikan Kali itu jatuh didepannya Seroja.

Paduka BramaJaya dengan Ilmu Tenaga dalamnya Menarik ikan itu dari dalam Sungai.

" Tuan Pendekar? Koq Bisa Seroja ingin bisa seperti Tuan Pendekar.! "

" Iya ! Nanti Kamu pasti bisa. Tapi nanti saja usiamu masih terlalu kecil. Usia dua belas tahun nanti aku ajari juga jurus Kanuragan lainnya !" Pendekar Jaya berjanji.

Kemudian mereka ke Gubuk Pinggir kali tempat Seroja Tidur malam ini.

" Makanlah. Yang banyak.  Ini habiskan saja kalau kurang Nanti Aku belikan lagi."

Melihat makanan yang diberikan Pendekar sakti itu Saroja Senang langsung makan dengan lahapnya memang sudah lapar sekali sampai lemas.

" OH..  Tuan..Terimakasih  sudah dua hari saya belum makan."

" Dua hari..? Belum makan anak kecil ini. Keterlaluan keluarga Ayahnya  itu. Sama sekali tidak bantu. Padahal saat orang tuanya Prajurit Masih hidup sering bantu oleh ayah Gadis Seroja ini. Bahkan Yang ditempati Keluarga Ayahnya  itu rumah Ayahnya.

Di depan Gubuk Seroja Makan Dengan Lahap tetapi airmata nya mengalir Membuat Pendekar Jaya Tanpa terasa ikut sedih membayangkan seroja ini tidak ada orang tuanya tidak ada yang menemaninya  seorang Diri sering ketakutan tidur di Gubuk dekat sawah gelap malam hari.

Tiba tiba Pendekar melihat Aura Cahaya Pada tangan dan Wajah Gadis Seroja.

" Hah Apa itu..? Aura Putih Penyembuh. "

Malam itu Pendekar Jaya bersemedi mohon petunjuk  ternyata   gadis  Seroja mempunya ucapan dan Doa yang Mujarab.

 bisa untuk mendoakan orang lain agar sehat.

begitu pula bisa mendoakan yang tidak baik juga bisa baik.

Doa di kecil Gadis Seroja Doanya Ajaib Manjur Mustajab.

" Seroja, Mulai Sekarang kau jangan takut ada Eyang bersamamu. panggil saja Aku Eyang Jaya. Atau Eyang Pendekar BramaJaya." Saroja Senang sekali mendengar itu.

" Iya. Eyang Brama Jaya. Seroja senang sekarang punya Eyang !"

" Eyang Brama, Nanti Seroja pingin bisa Sedot narik ikan seperti Eyang BramaJaya"

Paduka BramaJaya paham Gadis Seroja agar muda tiap harinya bisa makan .

" Saroja, Jurus itu banyak kegunaannya , bisa juga untuk merobohkan pohon besar juga Batu hitam besar juga bisa hancur. Kalau dihantam pakai jurus Kanuragan itu.

" Wahh..!! Hebat Seroja bisa jadi pendekar Nanti. !" Seru Seroja Lugu dan Polos.

Esok harinya  Seroja sudah berganti Pakaian bagus karena pakaiannya sudah Lusuh kotor dan  Robek.

Setelah berpakaian Baru dibelikan Pendekar Jaya sengaja yang harganya mahal agar terlihat Cantik dan dihargai orang lain.

Mereka Naik Kereta Kuda menuju istana kerajaan Pakis Aji Untuk mengobati Paduka Turangga yang masih lumpuh dan badannya juga semakin kurus.

Sudah tiga bulan para tabib pengobatan atau dukun Kyai  juga pendekar tidak ada lagi yang berhasil untuk mengobati Paduka Turangga.

Maka ketika ada Tamu datang dari jauh  untuk bertemu  Paduka  Turangga dengan maksud mengobati  Paduka Turangga.

Hal itu menjadi pusat perhatian.

Keluarga istana dan Para Pengawalnya.

Pangeran Aji langsung menyambut Pendekar Jaya atau Paduka Bramajaya. Bersama Gadis Seroja.

Pangeran Adiputra menyambut dengan gembira seakan mereka keluarga yang sudah  Lama tidak bertemu. Aneh perasaan seperti sudah tidak Asing lagi dengan Tamu ini aneh.

" Hormat Saya Pangeran Rangga putra. Hamba  ingin berjumpa  dulu  langsung dengan Paduka  Turangga "

Pangeran Pangeran terkejut Penampilan ketegasan dan kesopanan  yang diucapkan oleh Tamu Pendekar Jaya  ini sungguh berbeda.

ada rasa nyaman yang tidak paham Artinya.

" Pangeran, Aku  ingin  melihat  Paduka  saja. Aku ingin jalan jalan ke taman dengan Paduka raja!" Tiba-tiba Gadis Seroja berucap seperti itu.

membuat pangeran Trenyuh hatinya  Gadis Kecil ini tidak tahu Kalau  Paduka sudah hampir dua puluh bulan sakit lumpuh.

Tetapi Pangeran tetap memenuhi keinginan Seroja.

Pangeran bergegas ke ruangan  Ayahandanya Raja.

" Ayahanda ini ada yang mau bertemu dengan Paduka.

Gadis Kecil Saroja ingin ber jalan jalan bersama Paduka."

Ucapan Putranya itu terasa aneh. Paduka Raja mengira putranya  bercanda.  Apa tamunya tidak tahu kalau dirinya Lumpuh.

" Hah..?? Berjalan jalan denganku.."

Paduka tidak mengerti. Mana bisa aku  masih sakit lumpuh?

Tak lama kemudian Pendekar Jaya dan Si Seroja  Masuk Ruangan Paduka Turangga dan melihat Paduka sudah didudukkan Oleh Putranya Di kursi.

Putranya menjaga agar Paduka tidak jatuh dari kursi.

" Selamat  berjumpa  Paduka  Temanku. "

Ucapan Temanku  membuat Paduka bingung  siapa ini tamu nya.Tidak sopan Amat Siapa dia ini ?

" Seroja, Cepat beri salam dan peluk Eyangmu  itu ? " Lanjut ucapan Pendekar Jaya. kepada Si Kecil Soraya.

Pangeran Aji bingung  mengapa tamunya ini nyuruh Peluk Eyangmu itu.

orang ini berani bicara tidak Sopan  temanku. Apa menghina.

Aku harus sabar sampai nanti akan kutanyakan lebih lanjut apa maunya. Tidak sopan amat ini kan Raja.