NovelToon NovelToon
Annoying Wife

Annoying Wife

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Cinta Paksa / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Enemy to Lovers
Popularitas:13.7k
Nilai: 5
Nama Author: widyaas

Nayanika memang tidak pandai mencari kekasih, tapi bukan berarti dia ingin dijodohkan.

Sialnya, kedua orangtuanya sudah merancang perjodohan untuk dirinya. Terpaksa Naya menikah dengan teman masa kecilnya itu, teman yang paling dia benci.

Setiap hari, ada saja perdebatan diantara mereka. Naya si pencari masalah dan Sagara si yang paling sabar.

⚠️NOTE: Cerita ini 100% FIKSI. Tolong bijaklah sebagai pembaca. Jangan sangkut pautkan cerita ini dengan kehidupan NYATA.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon widyaas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35

Naya membuka matanya perlahan. Rasa pusing langsung mendera kepalanya. Dia meringis tertahan. Tubuhnya seakan diikat dengan erat, tidak bisa bergerak sama sekali.

Ia menggerakkan matanya untuk melihat sekeliling. Sebuah kamar. Tapi, kamar siapa ini?

"Mas Saga...," lirihnya. Tenggorokannya seperti ditimpa sesuatu hingga tidak bisa mengeluarkan suara keras.

Ceklek

Naya tidak bisa menoleh. Dia hanya diam mendengar suara langkah kaki yang mendekat. Entah kenapa dia menjadi merinding.

Badanku kenapa gak bisa gerak? Batin Naya.

Naya melirik seseorang yang mendekatinya. Seketika matanya terbelalak melihat siapa orang itu.

Karel?! Batin Naya berteriak.

Karel tersenyum melihat Naya. "Cantik," pujinya. Tangannya terulur mengelus sisi wajah Naya dengan lembut.

"Lama gak ketemu. Iya, kan?" tanya Karel dengan suara lirih.

Berbeda dari sebelumnya, Naya mendadak aneh melihat tatapan Karel. Dulu mata itu menatapnya dengan teduh, sekarang, terlihat seperti tidak ada gairah hidup, namun penuh akan obsesi.

"Ka ... rel ..." Naya bersuara terbata-bata, terdengar seperti bisikan.

"Ssstttt..." Karel menempelkan telunjuknya ke bibir Naya. "Jangan bicara apapun, Sayang..."

Naya benar-benar tidak mengenali Karel sekarang. Pria itu terlihat sangat berbeda dari sebelumnya. Naya mencoba mengingat apa yang terjadi padanya.

Saat berkaca di toilet, tiba-tiba seseorang memukul belakang kepalanya dengan keras hingga menyebabkan dia tak sadarkan diri. Dan saat bangun, dia sudah berada di kamar Karel.

"Sebentar lagi kita menikah. Kamu sabar, ya?" Karel tersenyum sendu. Dia menundukkan kepalanya dan mencium kening Naya.

Demi apapun, kalau Naya bisa bergerak bebas, maka dia akan menampar Karel detik ini juga.

"Dari dulu aku nunggu kamu, Naya..." Karel mengelus kepala Naya dengan lembut. "Waktu tau kamu udah menikah, dunia aku seakan hancur berkeping-keping. Kamu tau perjuangan aku selama ini? Aku berubah demi siapa kalau bukan demi kamu?"

"Sudah cukup aku ngalah demi kamu bahagia, sekarang, biar aku yang bahagia." Karel tersenyum. "Kita akan menikah, terus punya anak, menua bersama. Indah, kan?"

Sinting! Di dunia ini masih banyak perempuan, selain aku, bodoh! Pekik Naya dalam hati.

Ceklek

Suara pintu terbuka diiringi langkah kaki yang tegas.

"Tahan. Jangan buat dia takut."

Deg!

Felix?!

Naya sangat bingung apa yang terjadi saat ini. Apakah kedua pria itu sedang merencanakan sesuatu? Tapi, Naya tidak merasa memiliki kesalahan pada mereka. Atau, ini ada hubungannya dengan Sagara?

"Hai, Nona manis. Kita ketemu lagi," sapa Felix. Pria itu tersenyum pada Naya.

Naya membuka mulutnya, tapi kembali tertutup karena tidak sanggup mengeluarkan suara.

Ceklek

"Felix, kamu—"

Seseorang yang membuka pintu seketika terdiam melihat pemandangan di depannya.

Felix dan Karel menoleh bersamaan, sedangkan Naya hanya diam menatap langit-langit ruangan dengan sendu. Mati-matian dia berusaha untuk menggerakkan salah satu tangannya, tapi sia-sia.

"Apa yang kalian lakukan?!"

"Sssttt..." Felix menempelkan telunjuknya di bibirnya. "Jangan berisik."

Dengan langkah lebar, pria yang membuka pintu tadi menghampiri sang adik.

"Siapa dia, Felix. Siapa?!" sentaknya seraya menunjuk Naya.

Felix memutar bola matanya malas.

"Kak Virgo, dia teman kami. Kakak gak usah khawatir," sahut Karel.

Virgo? Pemilik cafe? Batin Naya.

Felix menepuk-nepuk pundak Virgo. "Jangan ikut campur," ujarnya dengan datar.

Mata Virgo memicing tajam. "Kalian mau berniat jahat sama dia?" desisnya.

"Bukan urusan kamu, Kakak," tekan Felix.

"Pergi," lanjutnya mengusir.

Virgo menatap Naya yang hanya diam. Mata gadis itu berkaca-kaca menatapnya. Hati kecil Virgo tersentil melihat betapa tersiksanya gadis di atas ranjang itu. Adiknya adalah orang yang nekat, dia takut kalau Felix menyakiti Naya.

"Keluar." Felix kembali bersuara.

Virgo mendengus kasar sebelum menjauh dari sana.

Kamu gak mau nolongin aku, Om?! Awas aja kamu, ya! Kalau Sagara datang, aku minta dia buat gusur cafe mu itu! Batin Naya.

Yang bisa Naya lakukan hanya diam, menunggu pertolongan datang. Jangankan melawan, bergerak saja dia tidak sanggup. Entah apa yang mereka berikan pada dirinya hingga dia tidak bisa bergerak seperti ini.

Di sisi lain, Sagara benar-benar kacau. Ini sudah hampir tengah malam, tapi dia sama sekali tidak merasa ngantuk. Di rumahnya ada Gerry dan Ega serta Alzio. Keluarganya maupun keluarga Naya belum mengetahui hal ini.

"Aneh, ponsel Naya gak aktif sedangkan nomor teleponnya juga kaya gak pernah digunakan, hilang sinyal," ujar Gerry. Matanya menajam melihat deretan angka dan huruf di layar laptop yang ada di depannya.

"Coba kamu hubungi Radengga aja, dia kan udah suhu buat masalah beginian," saran Ega.

Sagara terdiam. Sepupunya itu memang ahli masalah lacak melacak. Tapi, Sagara khawatir kalau keluarga yang lain juga akan mengetahui kalau Naya hilang.

"Pikirin istrimu. Kalau keluargamu tau, itu lebih baik supaya mereka bantu buat cari Naya juga," timpal Gerry.

Sagara menghela nafas, lalu mengangguk dan merogoh ponselnya untuk menghubungi Radengga.

"Pasti ada hubungannya dengan Felix," gumam Sagara seraya menunggu Radengga menjawab teleponnya.

"Ke sini sekarang. Jangan kasih tau yang lain, terutama papa."

Setelah mengatakan itu, Sagara langsung memutuskan sambungannya.

Ega menggelengkan kepalanya melihat sikap Sagara yang seenaknya. Untung saja Radengga adalah pria yang sabar juga.

"Cari biodata Felix," titah Sagara pada Gerry.

"Oke!" Tanpa menunggu lama, Gerry kembali menggerakkan jarinya di atas keyboard.

Ega seperti patung pajangan di sana. Dia bingung hendak melakukan apa.

Baru saja hendak merebahkan diri di sofa, Sagara memanggil namanya membuat Ega kembali duduk tegak.

"Sepupu mu polisi, kan?" tanya Sagara dan Ega mengangguk.

"Suruh aktifkan ponselnya, supaya bisa dihubungi kapanpun. Pastika dia gak sibuk," ujarnya.

Tak protes, Ega menuruti apa yang Sagara suruh. Dia segera menghubungi sepupunya yang mungkin sedang istirahat sekarang. Jika jalur orang dalam, pasti akan semakin cepat, tidak perlu membuat laporan dan menunggu 24 jam. Ya setidaknya Ega cukup berguna sekarang.

"Informasi Felix Halley," gumam Gerry membuat Sagara mendekat ke arahnya. Bertepatan dengan itu, Radengga datang dengan langkah santainya.

"Ada apa?" tanya Radengga.

Sagara diam, dia sedang fokus membaca informasi tentang Felix. Ega pun menjelaskan pada Radengga apa yang sebenarnya terjadi. Umur mereka yang memang sepantaran, membuatnya tidak canggung saat bicara dengan Radengga.

"Kalian mencurigai Felix?" tanya Radengga. Dia mengambil laptop Sagara yang menganggur, lalu mulai bergerak melacak keberadaan Naya tanpa basa-basi.

"Siapa lagi kalau bukan dia?" desis Sagara.

"Cari nomor telepon Virgo." Sagara memerintah Gerry lagi.

Dia baru tau kalau Felix masih memiliki keluarga. Setaunya, Felix adalah anak yatim piatu yang hidup sebatang kara. Apakah Virgo adalah kakak angkat nya?

"Virgo? Virgo Halley?" tanya Ega.

Gerry mengangguk singkat, karena dia sedang sibuk mencari nomor telepon Virgo.

"Dia pemilik cafe tempat temannya Naya kerja, kan?" Ega menatap Sagara dan Gerry bergantian.

Mata Gerry memicing. "Kok kamu tau? Kamu dekat sama temannya Naya?"

"Teman Naya? Loli?" Sagara bertanya.

Tanpa menghiraukan Gerry, Ega mengangguk menjawab pertanyaan Sagara. "Iya, lolipop unyu-unyu dedek gemes itu!"

"Kalau gitu hubungi Loli, minta nomor telepon Virgo!" ujar Gerry. Jadi, dia tidak perlu susah payah mengulik informasi Virgo Halley.

Ega segera menghubungi Loli untuk meminta nomor telepon Virgo.

"Loli gak punya nomor hp Pak Virgo. Sebentar Loli minta ke teman dulu, Kak."

"Oke. Jangan lama-lama ya, Cantik."

Gerry memutar bola matanya malas mendengar ucapan Ega. Entah sejak kapan Ega dan teman Naya itu dekat. Ega si buaya darat sangat berbahaya untuk Loli.

bersambung...

1
Nurwana
kayaknya ni Sagara dari dulu suka sama Naya cuman gengsinya tinggi.
vj'z tri
😭😭😭😭😭😭😭 sedih bangettt lohhh
vj'z tri
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭🫂🫂🫂🫂🫂🫂🫂😭😭😭😭😭😭🫂🫂🫂🤧🤧🤧
erma irsyad
oohh astaga s Sapi bs d asingkan k tempat terpencil😂🤣
vj'z tri
😱😱😱😱😱😱. garaaaaa nanay di dorong 😭😭😭😭😭😭😭😭semoga debay gak kenapa Napa 😭😭😭😭 dasar lampirrrrrrrrrrrrrt 😡😡😡😡
kalea rizuky
naya kek bocah emaknya slah didik hadeh
vj'z tri
kau salah Felix telah mengganggu beruang hibernasi 😏😏😏😏 siapkan diri mu terima amukan nya gara 😤😤😤😤😤
vj'z tri
semangat Thor aku pada mu 🎉🎉🎉🎉🎉
erma irsyad
bikin deg deg n saja s Naya
vj'z tri
makarel siap siap kau merasakan amukan gara 😡😡😡😡😤😤di jadikan sarden kau 😏😏😏😏😏
yourheart
karamelllllll
dyarryy
tebak ending😏😏
Iren Nursathi
gantuuuung lanjuuut dong thor
vj'z tri
nay kamu di mana 😱😱😱😱😱🥹🥹🥹🥹🥹😭😭😭😭😭😭😭😭😭
vj'z tri
manfaatkan situasi yang ada ya nay 🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣 gimanaa muntah nya garaaaa batagor nya udah bersatu dengan darah dan kotoran nya pun sudah dibuang 🤣🤣🤣🤣🤣
Iren Nursathi
lagiiìiiii thor seruuuuuu
vj'z tri
lanjut Thor 🥳🥳🥳🥳
vj'z tri
iiii gemes aku loh sama pasangan ini 🥰🥰🥰🥰🥰🥰
vj'z tri
biang Lala nya Felix ini awas kamu ketemu akuh tak karungi terus tak lempar ke kali mati biar di bersihin sekalian ,mumpung lagi pada bersih bersih 😤😤😤😤😤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!