NovelToon NovelToon
Cinta Itu Sakit Tapi Dia Tetap Pemenangnya

Cinta Itu Sakit Tapi Dia Tetap Pemenangnya

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Fantasi / TimeTravel / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa
Popularitas:717
Nilai: 5
Nama Author: Marya Juliani Jawak

Sebuah kisah asmara dia orang anak remaja yang sudah berjalan hingga 2 tahun lamanya. Perjalanan cinta yang indah tapi retak di tengah perjalanan.

Dihadapkan dengan cinta baru oleh kehadiran orang yang baru. Perasaan yang dulu membara kini terasa hampa dan dingin.

Mampukah mereka mempertahankan kisah cinta mereka yang retak menjadi utuh. Atau melepaskan demi cinta baru yang membuat mereka bahagia. Mari kita ikuti kisah cinta mereka. Selamat membaca

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marya Juliani Jawak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Renggang

Mencintai dua orang sekaligus bukanlah hal yang mudah. Berani berbuat berani bertanggungjawab. Jika kita mencintai satu, maka yang satu lagi akan terluka. Tidak ada yang adil, karena itu akan menyakiti keduanya. Egois, tapi itu lah resiko jika kita mencintai dua orang sekaligus. Hati mana yang ingin berbagi? Pasti tidak ada yang ingin berbagi.

"Kamu kemana aja sih dari tadi aku hubungi gak diangkat - angkat?" Marah Diva setelah Ivana mengangkat teleponnya.

"Ya maaf aku dari tadi sibuk ngerjain tugas - tugas aku"

"Sibuk? Sejak kapan kamu sibuk tanpa memberitahu aku? Udah sering kan aku bilang kalau kamu mau sibuk silahkan! Tapi tolong kabari aku." Tegas Diva yang sudah mulai tidak bisa mengontrol emosinya.

"Aku sibuk Diva. Sibuk. Kamu tau sibuk gak?" Bentak Ivana yang mulai muak dengan Diva. Dia merasa Diva adalah tipikal orang posesif yang harus apa - apa dikabarin.

"Oh jadi kamu marah?" Kesel Diva yang dibentak Ivana

"Kamu pikir aja sendiri" Kesel Ivana mematikan panggilan mereka.

"Halo.... halo... Ivana?" Diva melihat layar HP nya dan mendapati panggilan dimatikan sepihak oleh Ivana.

"Ah..... " Keselnya melempar HP nya ke tempat tidur.

"Sabar Div.... sabar..." Ujar Edward yang sedari tadi di samping Diva. Ia mendengar semua pertengkaran mereka.

"Gimana gue mau sabar, lo lihat sendirikan dia gimana? Pusing aku" Aduh Diva lalu merebahkan dirinya diatas tempat tidurnya.

Edward yang melihat sahabatnya hanya bisa diam agar situasi tidak semakin rumit.

"Kesel aku" Ucap Ivana mematikan HP nya.

"Kenapa sih? Berantam lagi sama Diva?" Tanya Dini sedangkan Ivana hanya bisa diam menahan emosinya.

"Dia terlalu kekang aku. Aku gak suka" Aduh Ivana pada sahabatnya Dini

"Sabar, bicarakan pelan - pelan. Wajar sih, kan kita sibuk. Soalnya kita udah tingkat akhir. Tenangkan pikiranmu. Jangan nanti semakin kacau." Nasihat Dini pada sahabatnya

"Udah Din. Tapi dia aja yang apa - apa dipermasalahkan, apa - apa harus lapor sama dia. Aku capek tau gak. Kesibukan kita juga ada kan. Heran aku gitu aja dia gak bisa ngerti. Cuman masalah kecil lo."

"Ya udah sabar, coba nanti aku chat Diva. Biar kalian sama - sama intropeksi diri. Sekarang kalian tenang dulu. Kasih diri kalian waktu. Jangan nanti emosi kalian membuat hubungan kalian renggang. Okey" Senyum Dini memeluk sahabatnya.

Ivana membalas pelukan sahabatnya. Beberapa hari ini memang terasa berat karena banyaknya tugas yang harus diselesaikan, dan waktunya bersama Diva juga semakin sedikit.

...----------------...

"Bagaimana disana? Apakah ada informasi yang kalian dapat?" Tanya Mr. X pada rekannya

"Kosong, semua sudah kami periksa tapi tidak ada hasil" Lapor rekan mereka yang saat ini berada dirumah target

Kepala Mr. X mendadak pusing, bagaimana bisa tidak ada tanda - tanda mengenai keluarga terdekat target. Bagaimana mereka bisa mencari tau tentang adiknya jika informasi mengenai adiknya tidak ada.

"Kamar bagaimana?" Tanya Mr. X kembali. Bagaimana pun mereka pasti mempunyai ruang privasi khusus untuk diri mereka. Salah satunya kamar.

"Kosong bro. Kami sudah periksa kamar target. Tapi tidak ada petunjuk. Ada satu kamar yang kami curigai kamar adiknya."

"Trus?" Tanya Mr. X penasaran, dia berharap pada kamar tersebut ada petunjuk yang di dapat.

"Kami tidak menemukan apa - apa bro, hasilnya nihil. Sepertinya ini kamar adiknya, tapi kamarnya tidak berpenghuni. Terurus rapi tapi semua barang ditutupin sama kain agar tidak berdebu. Barang - barangnya juga yang lama, sepertinya sejak kejadian itu adiknya tidak menempati kamar ini lagi." Jelas rekannya.

"Sial" Umpat Mr. X pada pencarian mereka yang gagal dan gagal lagi. Dia menarik nafasnya untuk meredakan emosinya.

"Periksa sekali lagi sebelum kalian keluar. Ingat jangan sampai meninggalkan jejak! Tinggalkan beberapa CCTV di kamar adiknya, biar kita bisa pantau!" Perintah Mr. X pada rekannya.

"Oke laksanakan!"

(Gue penasaran, gak mungkin ruangan itu kosong begitu lama apalagi ditutupin kain. Aneh) Batin Mr. X

...****************...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!