Menantu Yang Dikira Miskin Ternyata Seorang Tuan Muda

Pov Autor.

Di kediaman keluarga Winata! setelah kepergian Tuan Evan dan di ambil alih perusahaan oleh ibu Anjani, ternyata membawah keuntungan yang luar biasa. Namun dalam semua itu ada trik licik yang dilakukan oleh ibu Anjani, apalagi tidak lama lagi suaminya Lexza akan mencalonkan dirinya sebagai presiden. Jadi itu akan menjadi ajang kemenangan dan kejayaan untuk ibu Anjani.

Karena mereka mau mencari suara dan mengambil hati rakyat agar suaminya Lexza bisa menang dalam pemilihan ini dengan membayar orang. Mereka main curang, sehingga Lexza dan Kenedy mencari dana yang cukup banyak namun bu Anjani tidak mau memberikan dana kepada mereka. Kata bu Anjani itu urusan Kenedy dan Lexza bagaimana caranya agar bisa memenangkan pilpres.

"Bu, kita butuh banyak uang, boleh kami minta bantuan dari ibu. Ibu tenang saja kalau nanti mas Kebedy sudah menang, semua dana yang kami pinjam dari ibu akan kami kembalikan asal sekarang ibu bantu dulu."

bu Anjani hanya memandang anak dan menantunya dengan datar karena memang ibu Anjani bukan hanya menjunjung tinggi kehormatan tapi juga pelit dan seraka.

"Aku akan bantu kalian tapi dengan satu syarat, kalian harus mencari anak kurang ajar itu sampai dapat, dan membawahnya kehadapan ibu barulah ibu berikan apa yang kalian berdua minta. Tapi kalau tidak jangan harap ibu bantu. Karena kalian mau tahu kenapa, jika kita biarkan anak itu berkeliaran diluaran sana kalian pikir itu tidak berbahaya. Apalagi ancaman dari suaminya yang miskin itu kalau sewaktu-waktu dia kembali datang dan mengancam kita gimana".

"Iya bu tapi kami cari dimana? Sebenarnya Lexza juga was- was bu, takutnya pas pemilihan mereka berdua muncul dan diwawancarai oleh wartawa bisa hancur reputasi kita bu, tapi kemana ya anak itu. Atau jangan-jangan dia sudah ketemu dengan suaminya yang miskin itu bu."

"Sepertinya belum, mungkin sekarang sudah melarat dimana. Lagian untuk apa dia pergi cari rakyat jelata itu hidupnya juga susa coba aja dia pulang kesini dan tinggalkan laki-laki itu, pasti hidupnya bahagia dan ibu juga bahagia karena dapat menantu orang kayak"

"Oh ya bu, ibu kenal putra tunggalnya Tuan Adinata tidak, sepertinya selama ini Tuan Adinata tidak perna mempublikasihkan putranya ya ke publik, coba sih Dinda ketemu dengannya aduh pasti kita makin di sanjung bu, kalau seandainya Lexza belum menikah mungkin Lexza kejar dia"

"Kalau yang ibu dengar kenapa Tuan Adinata tidak mempublikasihkan putra sang pewarisnya karena, takut banyak pesaing bisnis yang sekarang mencelakai putranya itu. Kalau ibu sih sangat bahagia dong kalau seandainya Dinda menikah dengan putranya siapa yang tidak bangga, ibu orang pertama yang di depan, tapi sayangnya anak kurang ajar itu nikah dengan pria sampah itu dari mana."

"Ibu bukannya kita sudah perna ya ketemu dengan Tuan Adinata dan nyonya Aprilia ya, kok Lexza baru menyadari ibu merasa tidak kalau sih Dava mukanya agak mirip dengan Tuan Adinata, kalau seandainya kita tidak menyadari tapi ternyata Sih laki-laki miskin itu adalah putra tunggal Tuan Adinata."

"Hahaha kamu ya Lexza kalau bicara ngelantur aja, mana ada itu putra tunggal Tuan Adinata mungkin kebetulan saja mirip. Manusia didunia ini banyak yang memiliki kemiripan jadi jangan asal bicara. Kalau benar seperti itu ibu akan datang ke rumah Tuan Adinata dan mengakui kalau Dinda adalah putryku jadi suka-suka ibu mau kapan kesana, kalau tidak ibu akan meminta mereka kembali tinggal disini"

"Tapi bu kalau seandainya Dinda sudah tidak mau mengenal kita lagi karena selama ini kita selalu menghina dan perna menyiksanya gimana, ibu tahu sendirikan Dinda orangnya seperti apa selama ini dia selalu menentang ibu, bu gimana kalau ibu menyuruh orang mencari tahu tentang putra tunggal Tuan Adinata"

"Sebelum kamu menyuruh ibu, sudah ibu lakukan tapi sampai sekarang belum ada kabar juga, makanya kita tunggu saja dulu siapa tahu nanti ada kabar dari orang kepercayaan kita"

ibu Anjani dan Lexza mencari tahu soal putra Tunggal Tuan Adinata. Karena semenjak Dinda keluar dari rumah itu sampai sekarang ibu Anjani belum tahu kemana dan dimana Dinda pergi apalagi Dava juga sampai sekarang mereka tidak tahu ada dimana.

Tapi memang tebakan Lexza benar adanya kalau Dava wajahnya sangat mirip dengan Tuan Adinata, sayangnya mereka tidak tahu kalau memang Dava Adalah orang yang mereka cari selama ini, dan juga mereka tidak tahu siapa nama putra tunggal Tuan Adinata. Padahal waktu Dava menikah ia memakai nama belakangnya, yaitu Adinata tapi tidak ada satu orangpun yang nalar dengan nama itu.

Jelas tidak nalarlah tidak ada satu orangpun yang mendukung pernikahan itu selain Tuan Evan, bisa jadi Tuan Evan tahu tapi ia diam-diam saja, sekarang nasi sudah jadi bubur jadi semua sudah terlambat.

bu Anjani juga sampai sekarang ia masih heran dengan kaburnya Dinda dari kamar mandi, karena waktu mereka semua pergi Dinda masih didalam kamar mandi kenapa tiba-tiba Dinda menghilang dan dan pintu seperti di congkel.

Ternyata Maya memang cukup pintar setelah ia berhasil meloloskan Dinda pergi, diam-diam Maya mencongkel pintu itu kasih rusak agar nanti pada saat keluarga Winata pulang mereka berpikir kalau Dinda sendiri yang kencongkel pintu itu, walapun waktu itu bu Anjani benar-benar murka sampai teriak-teriak didalam rumah dan manggil semua asisten rumah tangga yang ada didalam rumah tapi tidak ada satupun yang tahu.

Sore harinya pas bu Anjani pulang dari kantor karena semua sudah pada cape termasuk bu Anjani. Jadi mereka melupakan Dinda mereka tidak peduli dengan kondisi Dinda , namun keesokan harinya bu Anjani sengaja menyuruh Lexza untuk mengeluarkan Dinda dari dalam kamar mandi.

Karena bu Anjani mau bertanya sekali lagi apakah Dinda mau dinikahkan dengan laki-laki pilihanya. Sekarang semua keluarga besae sudah berkumpul dia ruang tengah.

"Lexza kamu keluarkan anak itu dari sana sekali lagi kita interogasi dia jika kalau dia mau menikah lagi dengan pria pilihan ibu, kita lepaskan. Tapi kalau dia tidak mau kurung aja di ruang bawah tanah biar suaminya yang miskin itu tidak bisa ketemu lagi dengannnya"

Namun bukannya bangun untuk pergi keluarkan Dinda Lexza justru kasih ide gila, dan anenya lagi justru di setujui oleh semua oleh yang ada di ruang tengah itu.

"Bu, Lexza punya ide gimana kalau kita jebak aja si Dinda dan pria itu bu, jadi begini kita kasih obat perangsang di minuman mereka terus kita kunci deh mereka disini, Lexza yakin seratus parsen deh bu, setelah itu kita bisa tuntut laki-laki itu dan kita menyuruh deh sih Dinda menikahi laki-laki itu."

"Nah benar kata Lexza kak Anjani aku setuju" ujar Gibran pamannya Dinda.

"Aku juga setuju dengan ide kak Lexza" sambung Dea.

Karena menurut mereka ide dari Lexza membawah keuntungan untuk mereka akhirnya mereka menusun rencana untuk menjebak laki-laki itu.