NovelToon NovelToon
Istri Kesayangan Tuan Kevin

Istri Kesayangan Tuan Kevin

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Mafia / CEO
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Siti Masrifah

Seorang wanita yang terlahir di keluarga kaya raya, namun tidak membuatnya menjadi manja. Wanita tersebut anak perempuan satu-satunya dari keluarga max. Setelah di khianati oleh tunangannya tidak sampai membuat ia bersedih, justru ia malah bahagia telah lepas dari seseorang yang telah mengkhianati nya. Dengan keahlian yang ia punya dapat menarik perhatian nya seorang pria. Gimana cerita selanjutnya? Yuk simak cerita

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Masrifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 35

Sedangkan di ruangan itu hanya tinggal Beno dan Della yang masih terdiam mematung karena kejutan yang luar biasa ini. Kemiskinan sudah ada di depan mata, Dela benar tak menyangka hidupnya akan kembali jatuh hanya dalam hitungan menit.

" Tidak, bagaimana aku akan mendapatkan Ilham bila seperti ini? " Gumamnya yang masih terobsesi pada pria yang sudah menghinanya tadi.

Tanpa sepengetahuan nya juga , ternyata komplotan yang ia sewa. Sudah habis di bunuh oleh sang Dewi kematian.

Mereka berdua pun kembali ke perusahaan.

.

.

.

Cek lek

Ilham pun masuk ke dalam ruangan Nadia, terlihat ia telah selesai menyelesaikan pekerjaannya.

" Kamu sudah selesai? " Tanya Ilham

" Sudah mas, kenapa? " Tanya Nadia.

"Kita makan di luar,ini sudah waktunya makan malam sayang " Ucap Ilham mengajak Nadia makan malam.

" Ya udah yuk " Ajak Nadia.

Ilham yang berjalan di samping Nadia seraya menunduk fokus pada ponselnya, sehingga tak memperhatikan sekitarnya.

BRUUKK

PRAAKK

Ponselnya pun terjatuh karena terlepas dari tanganya.

" Mas ... "Ucapan Nadia tergantung karena melihat seorang wanita yang kini berdiri di hadapannya.

" Maafkan saya tu.. Ilham " Ucap seseorang yang menabraknya, sedangkan Ilham yang tadinya berwajah berseri akan makan malam bersama sang kekasih hatinya, langsung berubah menjadi datar dan dingin.

Saat si penabrak akan menyentuh lengannya, Ilham pun segera menepisnya dengan kasar.

" Drama" Gumam Nadia pelan seraya memutar malas kedua matanya.

"Jangan pernah berani-beraninya tangan kotormu menyentuh tubuhku " Ucap Ilham pedas , tatapannya pun semakin tajam. Sehingga membuat si penabrak merasa takut.

GLEK

"I-ilham, kenapa kamu menjadi berubah. Kemana Ilham ku yang lembut? " Ucap Bella, ya ternyata yang menabraknya adalah mantan Ilham.

Ilham yang mendengar perkataan Bella pun memicingkan matanya.

" Ilham ku? Apa kamu bilang tadi, Ilham ku? Cih, percaya diri sekali anda. Hahahah... Ayolah j*l*ng, jangan membuatku mual dan ingin muntah mendengar mu berbicara. Apa kamu tidak malu, mengatakan hal menjijikkan itu setelah apa yang sudah kamu perbuat? Membayangkannya saja aku sudah ingin mendorong mu " Ilham pun mengapit Nadia dengan melingkarkan tangannya di perut Nadia.

Bella hanya bisa menahan marah atas apa yang ia lihat. Kesal dan malu dengan mengepalkan kedua tangannya.

" Dengarkan aku nona, kamu bukanlah siapa-siapaku. Sehingga membuat aku harus bertutur kata lembut padamu, ck membayangkan nya saja membuat tubuhku merinding. Dan ingat satu hal penting, bila kamu masih menginginkan hidup tenang. Sebaiknya jauhi aku, jangan pernah menampakkan wajahmu di hadapanku . Dan bila tanpa sengaja bertemu dengan ku atau berpapasan kita tidak pernah saling mengenal" Setelah Ilham mengatakan hal tersebut, ia pun membungkuk untuk mengambil ponselnya yang terjatuh, lalu melangkah pergi ke dalam resto bersama Nadia. Dan meninggalkan Bella yang wajahnya sudah sangat memerah.

" BR*NGS*K... AARRGHTT. Apa kalian hah? " Setelah berteriak dan membentak, ia pun pergi meninggalkan resto tersebut.

" Ihh stres tuh orang"

"Sakit banget pasti dapet penolakan begitu"

" Iyalah mana dikatain j*l*ng lagi. Beuh, sakitnya mantep pasti".

Bella pun masuk ke dalam mobil dan membantingkan pintunya.

" Sialan, sudah dua kali Ilham mempermalukan aku. Aku tak terima, aku akan membalasnya" Bella pun melajukan mobilnya.

Setelah selesai dari kantor ia bergegas untuk ke markas tanpa sepengetahuan sang kekasih.

Ia berencana akan menuju ruang kesehatan untuk melihat kondisi Dery.

Saat ini Nadia sudah berada di depan ruang kesehatan ia melihat Noah sedang berada di depan ruangan tersebut.

" Bagaimana keadaan Deri? " Tanya Nadia.

Noah terkejut atas kedatangan Nadia yang tak ia sadari.

" Jawab Queen Dery baik-baik saja sekarang sedang ditangani oleh dokter Ivan" Jawab Noah.

Nadia hanya mengangguk tanpa berkomentar apapun.

Tiba-tiba dua orang yang menjaga ruang tahanan menghampiri Noah.

" Queen " Ucap mereka berdua membungkukkan sedikit badannya sebagai tanda hormat.

" Ada apa kalian kemari dan apa yang kalian bawa itu? " Tanya Noah.

" Ini kepala dua tahanan tadi tuan Noah" ucap penjaga penjara.

" Lalu untuk apa kalian membawanya kemari? " Tanya Noah.

" Aku yang memerintahkan mereka untuk memberikan kepalanya padamu Noah" Jawab Nadia dingin.

Seketika Noah membeku di tempat apa ia telah menyinggung Queen.

" Harus saya apakan kepala penjahat ini Queen? " Tanya Noah.

" Kirimkan kepala mereka ke kelompoknya beserta Memo ini " Jawab Nadia menyerahkan secarik kertas kepada Noah.

" Baik Queen " Ucap Noah mengambil secarik kertas yang Nadia serahkan padanya.

Kedua penjaga penjara pamit untuk kembali ke tempat nya.

" Oh ya Noah suruh Jimi menemuiku di ruanganku" Perintah Nadia.

" Baik Queen " Jawab Noah sambil meninggalkan ruangan kesehatan.

Nadia masih setia berdiri di depan ruang kesehatan, setelah beberapa menit dokter Ivan keluar dari ruang kesehatan.

" Queen" Ucap Ivan membungkuk.

" Bagaimana kondisi Dery Ivan ?"Tanya Nadia.

" Dia baik-baik saja Queen, tusukannya tak terlalu dalam yang mengancam nyawanya. Saya sudah menjahit lukanya" Jawab Ivan.

" Baguslah jika begitu, jika terjadi sesuatu pada Dery akan ku basmi kelompok malam berdarah itu" Ucap Nadia penuh emosi.

Ivan yang melihatnya bahagia karena Dery memiliki seseorang yang sangat memperdulikannya. Karena selama ini Dery hidup sebatang kara dan menjadi gelandangan.

Nasib Ivan pun saat ini dapat menjadi seorang dokter dalam usia muda berkat bantuan Nadia, hampir seluruh anggota The Angel memiliki hutang budi pada Nadia. Bahkan mereka rela mempertaruhkan nyawa mereka untuk Nadia.

Karena bagi seluruh anggota The Angel Nadia bukannya Dewi kematian melainkan malaikat penolong.

" Jika tak ada yang ditanyakan lagi saya pamit untuk kembali ke rumah sakit Queen" Pamit Ivan.

" Ya Ivan hati-hati di jalan"Ucap Nadia ramah.

Ivan meninggalkan Nadia yang masih berdiri di depan ruang kesehatan di mana di dalamnya terbaring Dery yang masih belum sadarkan diri.

Nadia meninggalkan ruang kesehatan ia menuju ruangannya karena ia akan memberikan hukuman terhadap dalang dari semua ini.

Nadia duduk di kursi kebesarannya kursi berwarna hitam yang di hiasi garis berwarna emas.

Setelah beberapa menit yang lalu akhirnya pintu ruangannya diketuk oleh seseorang dari arah luar.

Tok

Tok

Tok

"Masuk" Ucap Nadia singkat.

Jimi pun masuk ke dalam ruangan pribadi Nadia ia melihat Nadia sedang duduk di kursinya dengan tatapan tajam dan ekspresi serius.

" Queen memanggil saya? Tanya Jimmy hati-hati.

" Ya aku memiliki tugas untukmu Jimmy" Jawab Nadia.

" Siap melaksanakan tugas Queen" ucap Jimmy.

" Bagus,aku ingin kau menangkap dalang dari Kejadian ini semua " Ucap Nadia.

Nadia mengeluarkan sebuah foto Della dari laci mejanya. Mudah bagi Nadia untuk melacak seseorang yang ingin membunuhnya.

"Aku ingin besok malam ia sudah berada di markas,kediamannya berada di jln***** ucap Nadia

"Siap Queen" Jawab Jimy.

" Oh ya Jim, jika kau menemukan orang yang sedang mengintai kediaman itu abaikan saja karena mereka orang suruhan kekasih ku, tapi sebisa mungkin aku ingin kau membawa gadis itu tanpa sepengetahuan orang-orang kekasih ku " Jelas Nadia .

" Baik Queen, saya undur diri " Ucap Jimy.

Nadia hanya mengangguk kan kepala nya, Jimy segera pergi meninggalkan ruangan tersebut untuk melaksanakan tugas yang di berikan oleh Nadia. Sebenarnya Nadia sudah tau anggota bayangan kekasihnya yang ingin menjaga dirinya, namun ia biarkan saja .

" Saatnya kau bermain denganku bit*h" Gumam Nadia tersenyum.

1
Setianingrum Ningrum
Luar biasa
Siti Masrifah: makasih kak atas dukungan nya 🤗🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!