NovelToon NovelToon
Istri Pengganti

Istri Pengganti

Status: tamat
Genre:Romantis / Misteri / Perjodohan / Balas Dendam / CEO / Pengantin Pengganti / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:67M
Nilai: 4.9
Nama Author: Yenita wati

Menjadi istri pengganti calon suami kakaknya yang meninggal dalam kecelakaan karena dirinya. Alena harus merasakan siksaan dari suaminya sebagai bentuk balas dendam.

Namun, apakah yang terjadi jika akhirnya kebenaran terungkap mengenai kecelakaan itu?

Season 2
Alea Prasetya adalah anak pertama dari Shaka dan Alena. Namun kepribadiannya yang introvert membuatnya dijauhi teman dan membuat orang tuanya menjodohkannya dengan anak rekan bisnis mereka. Bagaimana kisahnya?

COVER BY NOVELTOON

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenita wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Usaha Tia

Sudah seminggu sejak kehadiran Shaka di Desa itu. Didalam rumah sederhana itu, Shaka terus dibimbing Alena untuk melaksanakan ibadah meski harus dilakukan dengan penuh perjuangan.

Seperti pagi ini, Alena sudah duluan melaksanakan Sholat subuh. Namun dia begitu kesulitan membangunkan Shaka. Ya, Alena membangunkan Shaka untuk melaksanakan Sholat subuh namun Shaka sangat susah untuk membuka matanya. Mungkin karena malam tadi Shaka ikut ronda dan baru pulang pukul 2 pagi.

"Shaka, bangun lah." Alena mencoba menggoyangkan tubuh Shaka namun yang terdengar hanyalah igauan Shaka yang tidak begitu jelas.

"Shaka ayolah. Ini sudah subuh. Bukalah matamu." ucap Alena lagi.

Shaka menggeliat. Kedua tangannya terangkat dan meraih Alena lalu memeluknya erat seperti bantal guling. Alena mencoba melepaskan pelukan Shaka namun tenaga Shaka sangatlah kuat. "Shaka, lepaskan aku." ucap Alena yang masih terus berusaha melepaskan diri.

"Emmhh ya sebentar lagi. Ini sangat nyaman." ucap Shaka yang masih memejamkan matanya.

Alena terpaksa menggigit lengan Shaka agar dia terbangun. Dan benar saja, Shaka langsung bangun dengan sebuah jeritan kecil. "Aaaarrrggghhh."

Shaka memperhatikan apa yang terjadi dan dia terkejut melihat Alena yang tengah berada didalam dekapannya. Seketika, dia langsung melepaskan pelukannya. Alena berdiri dan merapikan rambutnya yang acak-acakan karena ulah Shaka.

"Maafkan aku." ucap Shaka.

"Jika kau sudah bangun. Ayo Sholat dulu." ucap Alena yang berlalu meninggalkan kamar Shaka. Jantungnya terus berdebar setelah kejadian tadi. Pipinya bersemu merah kala mengingat begitu nyamannya pelukan Shaka tadi. Dia bahkan bisa merasakan betapa gagahnya otot tangan dan dada bidang Shaka. "Ah apa yang aku pikirkan." Alena mencoba menepis pikiran liarnya.

Shaka bergegas ke kamar mandi dan langsung mengambil wudhu untuk melaksanakan Sholat subuh. Selesai dengan itu dia kembali lagi ke kamarnya dan melanjutkan tidurnya.

Alena mengerti jika Shaka sangat lelah dan mengantuk jadi dia membiarkannya. Dia pergi ke dapur dan memasak makanan untuk mereka.

1 jam kemudian makanan sudah selesai. Lagi-lagi wangi masakan itu membangunkan Shaka dari tidurnya. Mereka pun sarapan bersama.

"Apa setelah ini kau akan tidur lagi?" tanya Alena.

"Tidak, tidur pagi itu tidak sehat. Aku akan tidur siang hari saja." ucap Shaka.

"Ada apa dengan kulit dan wajahmu." ucap Alena yang baru menyadari bahwa kulit dan wajah Shaka terdapat bintik merah.

"Oh ini hasil meronda malam tadi. Aku hanya kebagian sedikit lotion anti nyamuk karena Pak Ngatiran hanya membawa sedikit." ucap Shaka. Dan aku tau si Bujang Lapuk itu sengaja melakukannya. Batin Shaka.

"Setelah ini oleslah dengan salep. Kau bisa mengambilnya dikamarku. Aku buru-buru." ucap Alena yang mempercepat laju makannya.

"Apa aku boleh kesana?" tanya Shaka.

"Kemana?"

"Ke tempat usaha konveksimu." ucap Shaka.

"Boleh, asal jangan menganggu." ucap Alena.

"Apa kau tidak merindukan Lea Boutique?" tanya Shaka.

Alena terdiam. Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja aku merindukannya. Batin Alena.

"Aku berangkat dulu. Taruh saja piring kotornya ke belakang. Aku akan mencucinya nanti." ucap Alena yang mencoba mengalihkan pembicaraan. Dia menaruh piring bekas makannya dan mencium punggung tangan Shaka dan berangkat ke Konveksinya.

Sesampainya disana. Alena melihat semua pegawainya sudah datang dan mulai bekerja. Dia senang mempunyai pegawai yang sangat rajin tanpa harus diawasi.

Alena bergegas masuk ke ruangannya. Menerima orderan setiap harinya adalah aktivitas konveksinya. Saat tengah sibuk, tiba-tiba Alena mendengar suara gaduh diluar. Alena bergegas keluar dan dia terkejut melihat kedatangan Tia dan beberapa ibu-ibu yang merupakan para pedagang pakaian di Desa itu.

"Ada apa ini." ucap Alena seraya melangkahkan kakinya menuju kerumunan yang memadati halaman konveksinya.

"Alena, lebih baik kau tutup saja usaha konveksimu. Kau hanya membuat para pedagang pakaian kehilangan omset mereka karena kau sudah membuat semua penduduk dalam maupun luar Desa membeli pakaian di konveksimu ini." ucap Tia dengan lantang.

"Maafkan saya. Saya tidak bermaksud menurunkan omset para pedagang. Saya hanya berusaha menciptakan lapangan pekerjaan disini. Jika saya tutup usaha ini bagaimana dengan mereka? Mereka akan kehilangan mata pencaharian." ucap Alena.

"Kau menciptakan lapangan kerja disini tapi kau juga mematikan mata pencaharian para pedagang pakaian di Desan ini." ucap salah satu pedagang.

"Iya, sejak kau dirikan konveksi ini, pelanggan kami malah beralih kepadamu. Kami mau makan apa jika kau terus merebut pelanggan kami." ucap pedagang lainnya.

Alena hanya bisa terdiam. Dia merasa sangat dilema dengan semua ini. Tidak disangka usaha konveksinya ini akan berpengaruh pada pedagang pakaian yang ada di Desa itu.

"Saya punya usul." ucap seorang pria yang baru saja datang. Para pedagang menoleh ke arahnya dan seketika tatapan kesal mereka berubah menjadi tatapan penuh kekaguman.

"Shaka." ucap Alena. Shaka tersenyum padanya. Dia ikut berdiri disamping Alena dan berbicara dengan penuh wibawa.

"Saya punya usul untuk mengatasi masalah ini." ucap Shaka.

Alena dan semua yang ada disitu terdiam dan terlihat penasaran dengan usul yang ingin disampaikan Shaka. "Begini, konveksi Alena menciptakan bermacam ragam pakaian. Jadi usul saya, Alena bisa mendistribusikan pakaian itu ke para pedagang sesuai dengan jenisnya. Contohnya begini. Ibu cantik, jenis pakaian apa yang kau jual?" tanya Shaka kepada seorang wanita paruh baya yang sedang berdiri didepannya.

Seketika wajah wanita itu memerah sangking senangnya. Shaka memanggilnya cantik. "Saya menjual pakaian anak-anak." ucap wanita itu.

"Nah, maka konveksi Alena akan mendistribusikan pakaian anak-anak ke toko Ibu dan Ibu bisa menjualnya kepada para pelanggan Alena. Dia akan mengarahkan semua pelanggannya ke toko para Ibu-Ibu cantik sekalian." ucap Shaka.

Wajah para Ibu-Ibu bersemu merah. Tak terkecuali Mbah Mona. Seorang janda berusia 65 tahun yang merupakan pedagang pakaian sekolah. Dia sampai tersenyum lebar dan memamerkan deretan gusi yang sudah tak di tumbuhi gigi lagi.

"Bagaimana dengan harganya?" tanya salah seorang pedagang.

"Untuk harga saya akan menjual kepada Ibu-Ibu dengan harga yang lebih murah. Dengan begitu Ibu-Ibu bisa menjualnya dengan harga yang sama saat saya menjualnya kepada para pelanggan saya, bagaimana?" tanya Alena.

"Baiklah kami setuju." ucap salah seorang dari mereka sedangkan yang lain mengangguk mengiyakan.

Tia terlihat kesal karena usahanya kali ini gagal. Dia pun pergi dari kerumunan para pedagang itu. Dia ingin mempengaruhi para pedagang itu agar menolak saran itu namun keberadaan Shaka mengurungkan niatnya.

Alena mulai mendata para pedagang yang berjumlah 10 orang itu untuk jenis pakaian apa yang mereka jual. Semua pedagang sudah pergi, tinggallah Mbah Mona. Perlahan dia berjalan mendekati Shaka dan memegang lengannya. "Nak, terima kasih ya. Selain tampan kau juga sangat pintar." ucap Mbah Mona.

Shaka terkejut dengan keberadaan Mbah Mona yang kini menempel dilengan kekarnya. Alena melongo melihat kelakuan Mbah Mona. Dia hanya bisa menahan tawa.

Shaka mencoba melepaskan lengannya namun Mbah Mona masih menempel. "Nenek, lepaskan ya. Nenek seharusnya pulang bersama mereka." ucap Shaka sesopan mungkin.

"Panggil aku Mbah Mona ya anak tampan." ucap Mbah Mona.

"Apakah Mona adalah nama Nenek?" tanya Alena.

"Nama asli Mbah adalah Munaroh. Tapi Mbah lebih senang di panggil Mbah Mona." ucapnya.

Alena semakin cekikikan melihat tingkah Nenek yang sedikit centil itu.

Shaka masih berusaha melepaskan tangannya. "Mbah Mona tolong lepaskan ya." ucapnya.

"Tidak, panggil cantik dulu baru aku lepaskan." ucap Mbah Mona.

"Baiklah, Mbah Mona cantik tolong lepaskan ya." ucap Shaka.

"Uuuh kau sangat tampan dan menggemaskan." Mbah Mona mencium pipinya dan dia bergegas pulang.

Mata Alena membulat. Dia tidak bisa menahan tawanya lagi. Dia pun tergelak melihat kejadian yang baru saja dialami Shaka. Shaka hampir pingsan karena baru saja mengalami pelecehan dari seorang Nenek tua. Bahkan pipinya itu ibarat masih perawan karena belum pernah dicium seorang gadis. Dia terus mengelap pipinya dengan perasaan kesal yang membuncah. "Mimpi apa aku semalam." ucap Shaka sambil melangkah kedalam dan diikuti Alena yang masih tertawa. Sedangkan para pegawai Alena berusaha untuk tidak tertawa mengingat Shaka adalah suami bos mereka.

1
dornand click
eeaa
Memyr 67
𝖺𝗄𝗎 𝗌𝗎𝗄𝖺. 𝖼𝖾𝗋𝗂𝗍𝖺𝗇𝗒𝖺, 𝗋𝖾𝗒𝗓𝖺 𝗆𝖺𝗎 𝗆𝖾𝗇𝖾𝗋𝗂𝗆𝖺 𝖺𝗅𝖾𝖺 𝗒𝗀 𝗌𝗎𝖽𝖺𝗁 𝖽𝗂𝗃𝖾𝖻𝖺𝗄 𝖻𝖾𝗅𝗅𝖺 𝖽𝖺𝗇 𝖼𝗁𝗂𝗄𝗈
Memyr 67
𝖺𝗊 𝗅𝗎𝗉𝖺. 𝗂𝗇𝗂 𝗋𝖾𝗒𝗓𝖺 𝖺𝗇𝖺𝗄 𝗌𝖾𝖺𝗇 𝗒𝗀 𝗉𝖾𝗇𝖽𝗂𝖺𝗆 𝖺𝗍𝖺𝗎 𝗒𝗀 𝖼𝖾𝗋𝖾𝗐𝖾𝗍 𝗒𝖺?
Memyr 67
𝖻𝖾𝗇𝖾𝗋𝖺𝗇 𝖻𝖾𝗀𝗈 𝖺𝗅𝖿𝗂𝖺𝗇 𝗌𝖺𝗆𝗉𝖺𝗂 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝗍𝖺𝗎 𝗂𝗌𝗍𝗋𝗂 𝖻𝖾𝗋𝗌𝖾𝗅𝗂𝗇𝗀𝗄𝗎𝗁. 𝗆𝖺𝗅𝖺𝗁 𝗇𝗎𝗋𝗎𝗍 𝗍𝖾𝗋𝗎𝗌 𝖺𝗉𝖺𝗉𝗎𝗇 𝗄𝖺𝗍𝖺 𝗂𝗌𝗍𝗋𝗂 𝗉𝖾𝗇𝗀𝗄𝗁𝗂𝖺𝗇𝖺𝗍 𝗉𝖾𝗆𝖻𝗎𝗇𝗎𝗁. 𝖻𝖾𝗇𝖾𝗋 𝖻𝖾𝗇𝖾𝗋 𝖼𝗈𝗐𝗈𝗄 𝖻𝖾𝗀𝗈.
Memyr 67
𝖺𝗅𝖿𝗂𝖺𝗇 𝖻𝖾𝗀𝗈 𝖺𝗆𝖺𝗍. 𝗉𝗋𝖾𝗆𝗉𝗎𝖺𝗇 𝗒𝗀 𝗆𝖾𝗇𝗃𝖾𝖻𝖺𝗄 𝖽𝗂𝖺 𝖽𝖺𝗇 𝗆𝖾𝗆𝖻𝗎𝗇𝗎𝗁 𝗂𝗌𝗍𝗋𝗂 𝗒𝗀 𝖽𝗂𝖺 𝖼𝗂𝗇𝗍𝖺𝗂 𝖽𝗂𝗉𝖾𝗋𝗍𝖺𝗁𝖺𝗇𝗄𝖺𝗇. 𝖻𝖺𝗁𝗄𝖺𝗇 𝗇𝗎𝗋𝗎𝗍 𝖺𝗃𝖺 𝗍𝗎 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝗉𝖾𝗆𝖻𝗎𝗇𝗎𝗁.
Memyr 67
𝗆𝖺𝗎 𝗉𝖾𝗋𝗀𝗂 𝗄𝖾 𝗆𝖺𝗇𝖺? 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗅𝗈 𝗌𝖾𝗇𝖽𝗂𝗋𝗂 𝗒𝗀 𝗆𝖾𝗇𝗒𝖾𝗋𝖺𝗁𝗄𝖺𝗇 𝖻𝖺𝖽𝖺𝗇 𝗅𝗈 𝗄𝖾 𝗌𝖺𝗇𝖺 𝖼𝖾𝗐𝖾𝗄 𝖻𝖾𝗀𝗈.
Memyr 67
𝖺𝗅𝖾𝗇𝖺, 𝗃𝖺𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗄𝖺𝗋𝖾𝗇𝖺 𝗌𝗎𝖺𝗆𝗂 𝖽𝖺𝗇 𝖻𝖾𝖻𝖾𝗋𝖺𝗉𝖺 𝗄𝗅𝗂𝖾𝗇 𝖼𝗈𝗐𝗈𝗄 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝗍𝖺𝗎 𝖽𝗂𝗋𝗂, 𝗍𝖾𝗋𝗎𝗌 𝗆𝖾𝗋𝖺𝗌𝖺 𝗌𝖾𝗆𝗎𝖺 𝖼𝗈𝗐𝗈𝗄 𝗃𝖺𝗁𝖺𝗍. 𝖺𝗒𝖺𝗁𝗆𝗎 𝗂𝗍𝗎 𝗃𝗎𝗀𝖺 𝖼𝗈𝗐𝗈𝗄. 𝖽𝖺𝗇 𝗌𝖾𝗅𝖺𝗅𝗎 𝖻𝖺𝗂𝗄 𝖽𝖺𝗇 𝗉𝖾𝗋𝗁𝖺𝗍𝗂𝖺𝗇 𝗄𝖾 𝖺𝗅𝖾𝗇𝖺.
Memyr 67
𝗇𝖺𝗆𝖺 𝗍𝗈𝗄𝗈𝗁𝗇𝗒𝖺 𝖻𝖺𝗇𝗒𝖺𝗄 𝗒𝗀 𝗍𝖾𝗋𝗍𝗎𝗄𝖺𝗋 𝗒𝖺?
Memyr 67
𝗂𝖻𝗎𝗇𝗒𝖺 𝗌𝗁𝖺𝗄𝖺 𝖺𝗇𝖾𝗁. 𝗄𝗈𝗄 𝗆𝗂𝗇𝗍𝖺 𝖺𝗅𝖾𝗇𝖺 𝗆𝖾𝗇𝗒𝖾𝗅𝖺𝗆𝖺𝗍𝗄𝖺𝗇 𝗁𝖺𝗋𝗍𝖺 𝗌𝗎𝖺𝗆𝗂𝗇𝗒𝖺. 𝗁𝖺𝗋𝗎𝗌𝗇𝗒𝖺 𝗌𝗁𝖺𝗄𝖺 𝗒𝗀 "𝖽𝗂𝗁𝖺𝗃𝖺𝗋" 𝗌𝗎𝗉𝖺𝗒𝖺 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝗌𝖾𝖾𝗇𝖺𝗄𝗇𝗒𝖺 𝗆𝖾𝗆𝗉𝖾𝗋𝗅𝖺𝗄𝗎𝗄𝖺𝗇 𝗉𝖾𝗇𝗒𝖾𝗅𝖺𝗆𝖺𝗍 𝗁𝖺𝗋𝗍𝖺 𝗐𝖺𝗋𝗂𝗌𝖺𝗇.
Memyr 67
𝗈𝗍𝗁𝗈𝗋 𝗆𝖾𝗆𝖺𝗇𝗀 𝖺𝗁𝗅𝗂𝗇𝗒𝖺 𝗆𝖾𝗇𝗀𝗀𝖺𝗆𝖻𝖺𝗋𝗄𝖺𝗇 𝗌𝗎𝖺𝗆𝗂 𝗌𝖺𝖽𝗂𝗌
Memyr 67
𝖼𝗈𝗐𝗈𝗄 𝖻𝖾𝗀𝗈 𝗌𝗁𝖺𝗄𝖺. 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝗍𝖺𝗎 𝖻𝖺𝗀𝖺𝗂𝗆𝖺𝗇𝖺 𝗄𝖺𝗋𝖺𝗄𝗍𝖾𝗋 𝖺𝗌𝗅𝗂 𝗇𝖺𝖽𝗂𝖺, 𝖻𝖾𝗀𝗂𝗍𝗎 𝗆𝖾𝗆𝗎𝗃𝖺 𝗇𝖺𝖽𝗂𝖺 𝖽𝖺𝗇 𝗆𝖾𝗇𝗂𝗌𝗍𝖺𝗄𝖺𝗇 𝖺𝗅𝖾𝗇𝖺
🧟‍♂️🧟‍♂️
kok cerita nya rendahan sekali, drmaa, semua cerita mu terlalu murahan thor
Elara: Mampir di cerita aku yuk, Kak.
Judulnya Reveal The Facts.
total 1 replies
Hartini Donk
pak ngatiran...jempol 4 pokoke
Jelita
ngeprank yg tak sehat... hati manusia mn yg bisa dibaca.. lek aku da tak tinggal pergi.. mau suprise apa enggak... da sakit duluan.. menyakiti hti istri seret rejekinya
Jelita
kalau phm hukum agama.. tak seharusnya meeting dlm ruangan tertutup dg lawan jenis.. apalagi bajunya tak menutupi auratnya.
Hartini Donk
q paling suka part ketemu mbah Mona sama p ngatiran
Hartini Donk
beloknya jauh amat ya.tiba2 gitu g pke send
Hartini Donk
penulisan yg ringan.mudah dimengerti.intriknya pun mudahbdan tdk berbelit belit.mungkin kurang greget aja.yg penting semangat thor smoga bisa lebih baik lagi..💪💪
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
ya kan emang ga harus satu dunia kenal ente wkwk emang situ christiano ronaldo atau messi, itu aja belum tentu mbah2 jualan sapu yg ngider tau wkwk
Elvia Fitri
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!