NovelToon NovelToon
Cinta Kita Terhalang Benteng Yang Kokoh

Cinta Kita Terhalang Benteng Yang Kokoh

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: indah Mayaddah f

Urusan perasaan itu ajaib sekali, bahkan bisa membuat sepi di tengah keramaian dan ramai di tengah kesepian. Sekuat apa pun kita bertahan, perpisahan memang jalan terbaiknya. Sejauh apa pun kita berjalan semua akan terasa percuma karena iman kita yang berbeda. Aku dengan tasbih di tanganku dan kamu dengan rosariomu. Meskipun semua menentang cinta kita, aku akan mempertahankannya sampai salah satu diantara kita memutuskan untuk menyerah.
Meceritakan tentang kisah cinta antara dua insan yang awalnya di pertemukan karena salah satu dari mereka mecari keperluan untuk berkemah, dan teman sang wanita meminta bantuan temannya dari luar untuk mencarikan tenda dan peralatan kemah lainnya. Saat untuk pertama kalinya mereka bertemu sang pria teralihkan pandangannya kepada cewek tersebut, dan merasakan cinta pada pandangan yang pertama. Tetapi ibu sang pria menentangnya, akan kah cinta mereka bersatu dalam ikatan suci pernikahan. Siapa yang akan merelakan agamanya ?. Yuk simak selengkapnya !

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35 Perjodohan

Usai sholat isya berjamaah kecuali Rangga dan Sinta yang memang Nasrani, mereka menyiapkan pemanggangan dan menyiapkan bahan. Mareka para perempuan bertugas menyiapkan bahan dan para laki-laki yang memanggang.

Nayla melihat Rizky, Rangga, Ali dan gus Riqza yang sepertinya terlihat terlibat perbincangan seru yang paling banyak ekspresi ya tentu saya Rizky.

“Mari makan” Seru Rizky membawa nampan yang berisi makanan

“Aku mau” Ucap Sinta langsung mengulurkan tangan mengambil salah satu makanan

Nayla mengambil beberapa di dalam wadah lalu memberkan kepada mamahnya yang duduk di teras.

“Ini buat mamah” Ucap Nayla

“Makasih sayang” Ujar Rasti

“Sama-sama mah” Jawab Nayla

Lalu dia bergabung dengan yang lainnya.

“Ini buat kamu” Ucap Rangga menyerahkan satu piring kecil

“Maksaih” Jawab Nayla tersenyum

“Aku mulai besok bantu-bantu di toko, jadi kita akan jarang bertemu” Ucap Rangga saat mereka saudah duduk

“Iya gak papa, aku juga akan bantu-bantu kak Ali di pabri kok” Jawab Nayla

“Dia anak pemilik pondok pesantren ya ?” Tanya Rangga menunjuk kearah gus Riqza

Nayla melihat gus Riqza sekilas yang sedang berbicara dengan kakaknya.

“Iya, dia anak pemilik pondok pesantren Al-Mukmin” Jawab Nayla

“Aku tadi mendengar suaranya saat menjadi imam, bacaannya bagus dan suaranya juga merdu sekali” Ucap Rangga merasa insecure

Nayla menoleh kearah Rangga yang tidak lagi mengeluarkan suara, Nayla mengamati wajahnya yang sepertinya tidak lagi berselera.

“Kenapa ?” Tanya Nayal

“Gak papa” Jawab Rangga

Ddddrrrrtttt

Ponsel Rangga berbunyi dan di biarkan saja, Rangga hanya melihatnya sekilas.

“Siapa ?” Tanya Nayla

“Mami” Jawab Rangga singkat

“Angkat it umami telpon lagi, jangan jadi anak durhaka” Omel Nayla

“Iya” Jawab Rangga lalu mengangkat telpon dari maminya

Rangga {Hallo mi}

Maryam {Kamu dimana ?, cepat pulang ada teman mami di rumah}

Rangga {Aku di rumah Nayla}

Maryam {Pulang, jangan bikin mamih malu di hadapan teman mami. Mereka jauh-jauh datang ke rumah}

Rangga {Hmmmmmm}

Rangga langsung mematikan ponselnya, lalu menatap Nayla samar-samar Nayla mendengar tadi maminya memintanya pulang.

“Pulang aja gak papa, jangan bikin mami kamu marah” Ucap nayla lembut

“Tapi …” Jawab Rangga terpotong

“Pulang Rangga ! kamu ma umami kamu makin nggak suka sama aku ?” Tanya Nayla

“ya sudah aku pulang ya, aku pamit dulu tante” Jawab Rangga dan berpaimtan kepada yang lain

*****

Setelah Rangga pulang, Nayla bergabung dengan yang lainnya. Mereka membicarakan banya hal. Saat sedang asik makan, Nayla tersendak karena ucapan Sinta.

“Rangga mau di jodohin ya Nay ?” Tanya Sinta

“Uhuk uhuk uhuk” lalu gus Riqza mengulurkan air minum dan Nayla menerimanya

“Terima Kasih” Ucap Nayla yang di balas dengan anggukan

“Kamu tahu dari mana ?” Tanya Nayla

“Cuma tanya aja sih” Jawab Sinta

“Ih dasar, kirain beneran” Ucap Nayla sewot

“Ekheeeeem, maaf saya mau pamit pulang” Ujar Gus Riqza

“Loh kok cepat banget gus ?” Tanya Nayla

“Iya, saya au istirahat kaena besok saya harus pulang lagi ke Bandung setelah suhuh” Jawab Gus Riqza

Nayla maggot-mnggut lalu masuk ke dalam rumah untuk mengambil pesanan sandal gus Riqza, karena Nayla tak kuat mengangkatnya jadi dia memilih mendorongnya.

“Ini pesanannya gus” Ucap Nayla di ambang pintu, gus Riqza mengangguk lalu mengangkatnya masuk ke dalam mobil

“Saya permisi pulang, terima kasih undangannya mala mini. Assalamu’alaikum” Ujar Gus Riqza

“Wa’alaikumsalam” Jawab Nayla

*****

Di sisi lain Rangga yang sedang berkumpul di ruang tamu setelah makan malam bersama keluarga dan teman maminya tampak tidak nyaman.

“Ajak Cristin ngobrol di depan Rang” Ucap Maryam mendorong Rangga

Rangga melirik tidak suka kea rah maminya, lalu melirik kearah gadis bernama Cristin yang terlihat mengembangkan senyumnya.

“Ayo sana cepetan” Ucap Maryam melotot kearah Rangga dan terus memaksa Rangga hingga akhirnya Rangga berdiri dan berjalan keluar

Rangga duduk di bangku taman rumah kakaknya, Rangga mendongkak menatap kea rah bintang-bintang di langit. Di tengah kerisauan hatinya yang melihat kedekatan kaluarga Nayla dengan gus Riqza yang sudah jelas masuk kriteria calon idaman keluarganya, walaupun respon Nayla biasa saja namun kenapa malah maminya menambah kerisauan dalam hati Rangga dengan menjodohkannya dengan anak temannya.

“Aku tahu kamu gak suka sama perjodohan ini kan” Ucap Cristin Rangga meliik kea rah gadis bernama Cristin yang kini duduk di sebelahnya

“tapi kenapa tidak mencoba jalani dulu, siapa tahu kita cocok” Lanjut Cristin tanpa ragu yang dibalas senyum miring

“Maaf tetapi aku sudah punya kekasih, mami hanya menjadikan kamu tameng agar aku berpisah dengan kekasihku” Jawab Rangga

“Kenapa tante Maryam menjadikan aku tameng, memangnya pacar kamu nggak baik ?” Tanya Cristin dengan nada sedikit mengejek

“Jaga ucapan kamu” Geram Rangga

“Pergilah, karena sebisa mungkin aku akan berusaha mencari cara memutuskan perjodohan ini” Lanjut Rangga dingin

“Ck, silahkan saja semakin kamu berusaha untuk menggagalkan perjodohan ini semakin keras dan semakin kuat pula aku berusaha untuk mempertahankannya” Jawab Cristin tersenyum santai

Rangga tak menggubris ucapan gadis itu, dari awal Rangga melihatnya punta tak suka pada gadis itu. Rangga membuka ponsel dan mengirim pesan pada Nayla.

“Pacar kamu cantik juga, tapi kenapa tante Maryam tidak menyukainya ?” Tanya Cristin saat melihat wallpaper Rangga

“Tanya saja kepada mamaku” Jawab Rangga

“Kasih aku waktu 2 bulan, kalau kamu masih nggak berpaling aku sendiri yang akan bicara sama tante Maryam buat mutusin perjodohan ini” Ucap Cristin membuat langkah rangga berhenti

“Maaf, aku gak berminat” Jawab Rangga dam melanjutkan langkahnya ke dalam rumah

*****

Rangga mencoba mnghubungi Nayla, malam ini temannya menginap jadi pasti Nayla belum tidur.

Nayla {Hallo Rang}

Rangga {Kamu lagi ngapain sayang ?}

Nayla {Lagi nonton drakor sama Sinta, kamu sendiri ngapain ?}

Rangga {Kangen sama kamu}

Nayla {Hahaha apa sih, tadika udah ketemu beb}

Mendengar tertawa Nayla membuat Rangga tersenyum, suaranya yang lembut juga menenangkan hati Rangga yang sempat di landa kegelisahan.

Nayla {Rang, hallo Rangga}

Rangga {Eh iya Nay, sorry kenapa ?}

Nayla {Kamu yang kenapa ?}

Rangga {Gak papa, kamu istirahat ya. I love you}

Nayla {Iya, I love you to}

Sambungan terputus tapi Rangga masih belum merasa mengantuk, dia pergi ke balkon dan merokok.

“Nay, kenapa serumit ini jalan kita. Kenapa agama menjadi halangan kita untuk bersama” Gumam Rangga

TOK TOK TOK

Ceklek

Rangga menoleh kea rah pintu yang di buka ternyata itu adalah kakak iparnya Zidan.

“Boleh mas masuk ?” Tanya Zidan

“Masuk aja mas” Jawab Rangga

“Mas tahu kamu pasti nggga bisa tidur makanya mas bilang sama kakak kamu mau nengok kamu di kamar sebentar” Ucap Zidan

“Mas sama kakak kamu bakalan bantu kamu buat batalin perjodohan ini, tapi kami hanya bisa membantu sebisa kami” Lanjut Zidan

“Makasih mas, aku benar-benar ingin menjadi mualaf, aku sudah bisa membaca huruf hijaiyah meskipun baru iqro 1 dan aku juga sudah bisa tata cara sholat yang baik. Nizar sedikit mengajari ku” Jawab Rangga

“Ya bagus, tapi mas minta sama kamu untuk benar-benar memantapkan hati sebelum mengucapkan 2 kaliamat syahadat dan istirahat sana. Mas keluar dulu” Ucap Zidan menepuk Pundak Rangga sebelum berlalu

“Aku sangat yakin mas, hanya butuh waktu yang tepat untuk itu” Batin Rangga

#Akankah Rangga menjadi mu’alaf ?#

#Bagaimana respon kedua orang tuanya saat tahu anaknya akan berpindah keyakinan ?#

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!