NovelToon NovelToon
Sistem Pembalasan Dendam

Sistem Pembalasan Dendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Sistem / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Kaya Raya / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:252.8k
Nilai: 4.8
Nama Author: dee hwang

Kemalangan adalah hal biasa Riki dapatkan. Namun, kali itu berbeda.
Hanya dalam satu hari, dunianya telah berubah.
Dia baru saja mengetahui jika dia dijebak dan dipermalukan oleh seseorang. Lalu saat dia pulang, dia harus menghadapi kenyataan bahwa adiknya, satu-satunya keluarga yang tersisa harus meninggal karena bunuh diri.
Saat dia tahu apa yang terjadi, dia melaporkan semuanya pada pihak berwenang tapi lagi-lagi dia hanya pecundang.
Hanya kematian saja yang tersisa baginya, lebih baik mati daripada hidup penuh dengan kesengsaraan.
[Apakah anda ingin membalaskan dendam anda?]
Hah? Apa itu?
[Bergabunglah dengan sistem yang akan membantu anda mendapatkan keadilan dan kekayaan]
Kekayaan apa?
[Apakah anda setuju?]
Tapi, bukankah Riki sudah meninggal?
Saat dia bangun, kehidupan baru telah menunggunya.

Saatnya pembalasan dendam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dee hwang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

4. Ditendang dari rumah

Riki sudah semakin terbiasa dengan tubuh barunya. Dari yang awalnya terasa sangat berat hingga tidak bisa bernafas dengan benar, kini dia telah menyesuaikan diri dan bisa bergerak bebas.

Dia mengunci pintu kamarnya agar tidak diganggu. Meski tahu Anton atau Andre memanggilnya, dia tidak mau menyahut.

Riki membenci mereka hingga ke tulang-tulang, menghadapi mereka terasa sangat berat. Apalagi jika harus bertingkah seolah tidak ada yang terjadi.

Hah, itu sangat sulit.

Anton membuatnya menjadi pecundang padahal dia tidak berbuat apapun, Riki juga masih marah dengan pacarnya Anton, si Hanni itu.

Belum lagi Andre.

Jika melihat Andre, Riki ingin sekali langsung menghabisinya. Jadi, dia malas sekali bertemu dengan mereka.

Selama mengurung diri, Riki berusaha mencari berbagai informasi tentang dirinya sendiri.

Yah, tentu saja dia telah meninggal dan dimakamkan.

Apakah aneh jika mendatangi pemakaman dia sendiri?

Apakah jiwa Ricky yang ada di tubuhnya saat dia meninggal?

Berbagai pertanyaan terlintas di benaknya, membuatnya pusing dan akhirnya menyerah untuk berpikir.

Ketika akhirnya Edwin datang mengetuk pintu, Riki buru-buru membuka pintu dan menarik Edwin masuk.

“Ayah, bagaimana permintaan ku?” tanya Riki.

Edwin mendorong Riki agar tangan Riki terlepas dari tubuhnya, “kau harus memohon pada orangnya langsung agar dia mau mengajarimu. Ada seorang guru profesional yang sekarang membuka pelatihan gratis, tapi tidak mudah untuk diajari oleh dia. Meski aku menawarkan uang, dia tidak mau. Nggak tahu lah, kamu temuin dia sendiri aja.”

Riki mengangguk paham, Edwin menemukan seorang guru yang menarik. Itu tidak akan mudah, tapi jauh lebih baik daripada diajari oleh gurunya Anton dan Andre.

“Tunggu dulu ayah, aku ingin mengatakan hal lain.”

Edwin berdecak kesal, “apalagi?” matanya berkeliling pada kamar Ricky, yang sekarang entah mengapa menjadi bersih.

Padahal biasanya pelayan akan mengeluh jika disuruh membersihkan kamar Ricky, dan kamar Ricky tidak pernah bersih.

Mengapa sekarang jadi bersih?

“Aku ingin pergi ke sekolah seperti Anton dan Andre.” ucap Riki.

Edwin pun terdiam, kemudian dia mendesah malas, “kenapa tiba-tiba saja kau minta sekolah? Apakah sekolah di rumah membuatmu bosan? Jika kau sekolah di tempat yang sama dengan Anton dan Andre, lalu orang-orang tahu kamu adalah putraku, aku akan sangat malu. Apa yang akan mereka katakan jika tahu— tidak, apa yang akan pamanmu lakukan jika kau membuat malu keluarga? Dia akan membunuhmu!”

Riki hanya diam untuk beberapa saat. Edwin sangat berlebihan, Edward tidak akan membunuhnya, palingan dia akan menyiksa Riki hingga Riki mati sendiri karena tidak tahan dengan kekejamannya.

“Kalau begitu, buat saja identitas baru, aku tidak masalah jika tidak menjadi bagian keluarga ini.” ucap Riki, dengan wajah datarnya.

Edwin terdiam cukup lama.

Bagaimana bisa putranya berkata seperti itu? Biasanya dia takut saat siapapun mengancam untuk dikeluarkan dari keluarga Anggara. Ricky akan memohon agar tetap menjadi anggota keluarga, karena Ricky ingin dicintai, ingin diperhatikan, ingin diperlakukan sebagai keluarga Anggara.

“Ka-kau serius?” tanya Edwin, setelah melamun untuk tiga menit karena terkejut.

Riki mengangguk yakin, “serius. Kecualikan aku dari keluarga ini, aku tidak masalah. Lagipula, sejak kapan kalian menganggapku keluarga? Aku hanya beban bagi kalian, kan? Aku sangat memalukan. Bagaimana jika mengeluarkan aku juga dari rumah yang seperti neraka ini?” ucap Riki dengan wajah yang datar, dan nada meyakinkan.

Namun, Anton dan Andre yang kembali lagi untuk mengetahui apakah Riki sudah bisa dihajar tau belum mendengar ucapannya barusan. Mereka membuka pintu yang tidak terkunci dengan benar.

“Kau beneran mau pergi dari rumah ini dan nggak jadi bagian dari keluarga ini? Bagus kalau begitu, pergi dari rumah ini segera.” ucap Anton.

“Emang jadi gelandangan lebih cocok bagimu, daripada jadi sampah disini, mending keluar aja dari rumah ini.” sahut Andre semangat.

“Diam anak-anak, ini urusanku dengan putraku sendiri.” ucap Edwin, dia bahkan tidak berani dengan keponakannya.

“Tsk! Kau tidak becus mengurus anakmu, paman! Lihatlah dia seperti karung sampah, jelek, nggak berguna dan malu-maluin keluarga Anggara.” ucap Andre, sambil menunjuk wajah Riki.

Riki masih tetap dengan wajah datarnya, dia sudah lelah dengan perlakuan mereka.

Dia ingin sekali memukul Andre dan Anton, memukul kepala mereka dengan komputer yang ada di kamarnya.

Namun dia menahan emosinya, karena saat itu dia masih lemah dan tidak ada kuasa.

Riki harus membuat dirinya kuat terlebih dahulu, kemudian mengumpulkan bukti-bukti kuat untuk menghancurkan keluarga Anggara.

Apapun itu caranya.

Dia akan lakukan.

Termasuk menahan emosi untuk saat ini.

Alih-alih marah, Riki tersenyum saat itu, membuat yang lain menjadi heran.

“Kenapa kau tersenyum?” tanya Anton, dia mendadak sangat emosi melihat Riki yang tersenyum.

Riki menggeleng pelan, masih dengan senyumannya.

“Tidak, sekarang aku jadi tahu, jika kalian memang tidak menyukaiku dan tidak menganggapku, aku sangat lega, karena dengan begini aku bisa pergi.”

Mendengar itu, Edwin pun akhirnya mendorong Anton dan Andre keluar dari kamar Riki.

“Maaf anak-anak, kalian keluar dulu, aku akan bicara dengan Ricky.”

“Biarkan saja dia pergi!“ Teriak Andre, namun Edwin telah menutup pintu rapat-rapat.

Edwin berbalik pada Riki lalu menamparnya.

”Apa yang kau katakan? Jika mereka mengadu pada ayah mereka, lalu sungguhan mengeluarkan mu dari rumah ini bagaimana?“

Riki tertawa mendengarnya, membuat Edwin sangat heran dengan kelakuan Ricky yang tidak seperti biasanya.

”Anda peduli pada saya? Bukankah lebih baik jika saya tinggal jauh dari kalian? Aku juga tidak berguna disini, aku sudah muak.“

Tidak pernah Edwin mendengar putranya mengatakan perasaannya seperti ini sebelumnya. Biasanya dia hanya diam dan menerima semuanya, atau menangis dan memohon ampun.

Tidak.

Apa Edwin sebenarnya menyayangi putranya?

Edwin yang pengecut hanya bisa diam melihat anaknya diperlakukan tidak adil.

Hanya karena dia tidak memiliki banyak kuasa di rumah itu.

Hanya Edward yang berkuasa.

”Keluarkan aku dari rumah memuakkan ini.“

Edwin kembali menatap putranya, dia tidak memanggil ayah lagi.

”Rik…“

”Jika anda tidak setuju, saya bisa keluar sendiri dari rumah ini dan menjadi gelandangan.“

Mata Edwin membelalak mendengar ucapan Riki, ”tidak… maksudku—“

”EDWIN!“

Terdengar suara Edward datang memanggil Edwin.

”Keluar kalian berdua dari sana, dan biarkan si babi itu keluar dari rumah ini, dia harus tahu terimakasih. Sudah ditampung dengan baik, malah melawan. Lagipula dia akan kambali lagi dan merengek karena tidak tahan hidup susah.“ ucap Edward.

Jika sudah seperti itu, Edwin tidak bisa membantah. Dia membuka pintu kamar Ricky, membiarkan Edward masuk.

Kemudian yang terjadi selanjutnya tentu saja hal-hal yang biasanya terjadi.

Edward datang dalam keadaan emosi, lalu mendengar laporan Andre tentang Ricky yang ingin pergi.

Akhirnya, Ricky pun menjadi samsak Edward.

Sakit.

Tentu saja sakit.

Tapi lebih sakit lagi karena dia belum bisa melawan.

'Aku memang menyedihkan'

Setelah dipukuli hingga pingsan, Edward meminta Edwin untuk segera membuang Ricky .

Mereka meninggalkan Edwin dan Ricky yang pingsan dalam keadaan mengenaskan.

”Putraku, maafkan ayah yang pengecut ini. Kau begini karena aku yang tidak becus.“

Edwin tidak tahu, jika Riki sebenarnya masih sadar, dia mendengar ucapan Edwin.

1
NiynAyiem💖🥰💖
tambah bab min
saniscara patriawuha.
mantappppp ngkaliiii dahhh ahhh,,, lanjutttkannnn mbokkk hwanggg
Rohmat setiawan
siap diculik sama tante tante dong
saniscara patriawuha.
gasssdsd pollll manggg Rikkk,, tuntassskannnnsemuaa misiii miisimuuuu...
goresan curahan keluh kesah
riki kamu sangat tidak peka😭 kamu di kasih peri ya karena peri tidurmu terus merengek punya teman tauk😪
Shakri Aziz
Luar biasa
goresan curahan keluh kesah
wkwkwkwkwkwk riki senang tika tertekan, curiga riki membelikan Celine itu sesuai selera rena aja makanya dia bilang tak tau Celine suka atau tidak
Syaiful Ipul
salut sama super Riki👍
saniscara patriawuha.
sikatttt mangg Asssss...
MekDonall
ngapa di spasi tor/Facepalm//Facepalm/
(IG:@dee_hwang_author): kan Bang Satria 🙂😊
total 1 replies
saniscara patriawuha.
wadidawwwww,,,,, gassspolllll....
Louisa Lumingkewas Salomonsz
Luar biasa
saniscara patriawuha.
gasssssddd pollll polllannnn mangggg ikiiii....
goresan curahan keluh kesah
maaf ya thor jd jarang kasih bunga😅 tp tenang vote mingguan tetap berjalan 🤩
goresan curahan keluh kesah: bisa gitu ya😪 pdhl karya otor bagus" aku suka bahasanya ringan
(IG:@dee_hwang_author): nggak ngaruh apapun tuh levelnya 🥺 iya dulu level ngaruh di pendapatan, sekarang mah enggak ada pengaruhnya
total 6 replies
goresan curahan keluh kesah
sabar yah rik mungkin Celine memang menjadi pengganti adikmu, kalian sdh terjebak di tubuh yg lain😭 nge bayangin jd riki sakit bngt oy😭 jd inget adeku 🥺 gpp bulan depan aku pulang 🤭 setelah ini aku bisa absen tiap hari tanpa paket gratisan 🤣🤣 ada emak we jd aku punya donatur tambahan selain suami 🤭🤣🤣 jiwa ini masih kek bocil pdhl aslinya udh punya bocil 2😪
(IG:@dee_hwang_author): bener banget, udah mau kepala tiga, tapi jiwa ini masih muda banget 🥺🥺 semangat ya
total 1 replies
goresan curahan keluh kesah
waduh inimah tripel qil namanya 🤣🤣 ma gap rik dpt 3 tanpa mencari🤭.
kirain cuma aqeela agz aja yg tripel qil ternya riki sistem juga🤣🤣
(IG:@dee_hwang_author): waduh 🤣
total 1 replies
goresan curahan keluh kesah
siapa nih yg naro bom rollercoaster di sini bikin aku gemas sendiri nih🤣
NiynAyiem💖🥰💖
tambah bab mim
(IG:@dee_hwang_author): sip, ku tulis dulu
total 1 replies
saniscara patriawuha.
opo kuiii jenengeee grup idolnya...
(IG:@dee_hwang_author): sip 😊👍
goresan curahan keluh kesah: aku harap namanya ga jauh" dari harapan, impian, keinginan kedua adik kakak itu yg terpisahkan oleh tubuh 🥺
total 3 replies
goresan curahan keluh kesah
clue lagi😭 makin berharap Celine itu rena😭 semoga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!