Spin of novel TOUCH ME, UNCLE DOM!
The Prisoner of mafia menceritakan tentang seorang gadis yang di tawan oleh Bos Mafia yang paling di takuti di Negara Italia.
Arracelia nama gadis itu. Dia adalah gadis riang dan bar-bar yang mampu menjungkir balikkan hidup Carlos sang Bos Mafia.
Follow IG me @thalindalena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Harus sabar lagi
New York.
Tidak terasa Arra menjalani pernikahan dengan Carlos sudah 3 minggu lamanya.
Arra keluar dari kamarnya saat merasakan perutnya terasa lapar, dan waktu sudah siang hari, akan tetapi Carlos tidak nampak batang hidungnya.
Arra menjadi kesal. Wanita cantik itu berjalan menuju ruang makan sambil terus menggerutu.
Sampai di ruang makan, Arra menggertakkan giginya dengan kuat saat melihat suaminya sedang asyik makan di sana.
"Hei, sudah selesai marahnya?" Carlos bertanya dengan santai sembari menyuapkan nasi ke dalam mulutnya, saat istrinya berdiri tidak jauh dari sana.
Arra tidak menjawab pertanyaan Carlos. Wanita itu langsung mendudukkan dirinya di kursi ruang makan.
Salah satu pelayan menghampirinya untuk melayaninya seperti istri raja.
"Terima kasih," ucap Arra kepada pelayan yang sudah selesai mengambilkan makan siang untuknya.
"Sama-sama, Nyonya," jawab Pelayan tersebut seraya memundurkan langkahnya dan berdiri di belakang kursi Arra.
"Bibi tidak makan? Sini duduk, dan temani aku makan," pinta Arra kepada pelayan tersebut.
"Maaf, Nyonya, saya sudah makan siang," tolaknya dengan sopan, mana berani dia menerima tawaran Arra, sang Nyonya Rumah itu.
"Ah, begitu ya," gumam Arra, lalu segera memakan makan siang dengan lesu, tanpa memedulikan Carlos yang sejak tadi menatapnya.
"Sayang, kau tidak menganggapku!" Carlos kesal karena merasa di abaikan istrinya.
"Kembalikan ponselku dan belikan aku Macbook, karena aku sudah hampir tiga minggu tidak kuliah!" ucap Arra tanpa menjawab ucapan suaminya.
"Oke, tapi apa bayaran yang akan aku dapatkan?" tanya Carlos menatap wajah cantik istrinya yang terlihat semakin kesal.
"Carl! Apakah kau tidak mempunyai rasa kasihan kepadaku? Apakah kau tidak lelah menggarap tubuhku yang kecil ini?!" Arra menjawab perkataan suaminya dengan kesal, karena ia tahu jika yang diinginkan Carlos adalah bercinta.
Semua pelayan yang ada di sana langsung pamit undur diri saat mendengar obrolan intim pasangan suami istri itu.
"Apakah kau tidak bisa menjaga perkataanmu?!" Carlos menatap tajam istrinya, lalu beralih manatap para pelayan yang satu persatu pergi dari sana.
Sebenarnya iblis tampan itu merasa sedikit malu dengan ucapan istrinya yang tidak berfilter.
"Tidak bisa!" Arra beranjak dari duduknya. Dia sudah tidak berselera makan lagi.
"Sayang, makan dulu makananmu!" seru Carlos pada istrinya yang kembali menuju lantai atas.
"Aku mual melihat wajahmu!"
Carlos mengusap wajahnya dengan kasar, kemudian ia beranjak dari duduknya, mengejar istrinya yang masih merajuk kepadanya.
"Sayang!" Carlos masuk ke dalam kamar sambil menutup pintu, menatap istrinya yang duduk di tepian tempat tidur.
"Jangan mengajakku berdebat!" tegas Arra tanpa memandang Carlos. Saat ini dia merasa sedih karena dia sangat merindukan keluarganya dan rindu beraktivitas di luar rumah.
Carlos mendudukkan dirinya di samping istrinya, lalu merengkuh pundak Arra.
"Ck! Jangan menyentuhku!" Arra menepis tangan Carlos dengan kesal.
"Apakah kau tidak lelah marah-marah setiap hari?" tanya Carlos.
"Aku marah karena kau yang selalu membuatku kesal!" Arra menoleh pada Carlos dan menatap tajam suaminya itu.
"Aku terus yang kau salahkan! Mau mu apa?!" tanya Carlos yang sudah kehabisan kesabaran menghadapi tingkah Arra yang belakangan ini semakin aneh.
Bukannya menjawab, wanita itu malah menangis histeris, sambil menangkup wajahnya.
"Kau membentakku, Carl? Pulangkan aku saja kepada Papa dan Mama ku di indonesia!!" teriak Arra di barengi dengan tangisan yang tersedu-sedu.
"Hu hu hu hu, kau jahat sekali kepadaku! Katanya cinta tapi kau membentakku!!" teriak Arra sambil mengusap wajahnya yang basah air mata.
"Sini!" Arra menyuruh suaminya agar mendekatinya.
"Ada apa lagi? Sudah selesai menangisnya?" tanya Carlos yang sudah berdiri di hadapan istrinya.
"Aku masih belum puas menangis!" jawab Arra sambil menarik ujung baju suaminya.
"Hidungku terasa penuh ... Sroottt!"
"Sayang!!!!" Carlos menggeram kesal, saat bajunya di guanakan istrinya untuk membuang cairan berlendir yang keluar dari hidung.
"Apa?!! Aku mau lanjut menangis lagi ... hu hu hu."
Carlos sepertinya harus menyiapkan stok kesabaran lebih banyak lagi.
"Jika kau bukan istriku, sudah aku pastikan kepalamu ada lubangnya!" geram Carlos, akan tetapi ia hanya berkata di dalam hati.
***
Sabar ya Carl 🤣🤣🤣
/Facepalm/
bisa bikin bos mafia kocar kacir