Jeffrey Roderick, seorang aktor tampan dengan segudang prestasi yang diraihnya, namun banyak berita miring yang melingkupi namanya. Dari mulai skandal gay dan berita perselingkuhan semua itu tak luput dari namanya. Hingga sebuah ide terbit di otaknya, saat dia melihat Mytha sahabat dari orang yang dicintainya.
“Jadilah pacarku selama tiga bulan dan kau akan mendapat bayaran untuk itu.” Jeff.
–
“Dia wanita kuno yang ketinggalan jaman.” Jeff.
“Cih, laki-laki dengan makeup tebal, apa bagusnya.” Mytha.
Sekuel dari novel "Terpaksa Menikahi Pria Belok" disarankan untuk membaca novel itu terlebih dahulu agar memahami isi cerita.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Whidie Arista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 4 - Masalah yang semakin pelik
Mytha menuruti apa yang Jeff katakan, baru kali ini dia merasakan ternyata betapa sulitnya menggenggam tangan seorang Pria, karena dia belum pernah melakukannya selama hidupnya.
Dia bukannya tak pernah menjalin hubungan, dulu sekali saat dia masih duduk di bangku kuliah dia pernah punya pacar namanya Jonatan, pria sederhana dengan otak cerdas hanya saja dia memilih untuk berdagang dari pada bekerja kantoran. Hingga di akhir masa kuliahnya-nya, hubungan Mytha dan Jonatan harus berakhir karena ternyata orang tua mereka adalah sepasang kekasih dan memutuskan untuk menikah.
“Bagus, kau harus terbiasa dengan alami untuk menyentuhku atau saat aku menyentuhmu setidaknya di depan orang lain,” Ucapnya.
Mytha melepaskan tautan jarinya di jari laki-laki itu. “Sudahlah, aku mengerti. Aku hanya perlu terbiasa saling bersentuhan denganmu kan.”
“Itu benar. Sebagai sepasang kekasih interaksi kita harus alami.” jelasnya, Mytha mengangguk sebagai jawaban.
Setelah banyak penjelasan yang ia dapat dari Jeff, Mytha pun kembali pulang dia sampai sekitar pukul empat sore. Dia mendapat kabar jika Luna ternyata sedang ada di rumah sakit karena akan segera melahirkan.
“Besok saja aku datang menjenguknya, hari ini aku agak lelah.” Ucapnya pelan.
***
Mytha berjalan terburu-buru menuruni tangga, dia baru saja mendapat kabar dari Jeff tentang Demo yang di lakukan fansnya di depan kantor dan Rumah Luna.
“Sial, apa mereka benar-benar segila itu!” rutuk Mytha di telpon.
“Ya, kau tahu fans itu seperti pedang bermata dua. Mereka tidak akan segan membelamu jika kau mendapat masalah, dan dia juga tidak akan ragu untuk menyerangmu jika hati mereka kecewa,” terang Jeff.
“Haish, benar-benar merepotkan,” keluh Mytha dengan wajah gusar.
“Apa mobilnya sudah sampai?” tanyanya.
“Belum,” sahut Mytha sambil mengedarkan pandangannya mencari mobil yang biasa Jeff kirim untuk menjemputnya.
“Mengapa kau tidak menginap saja di rumahku agar lebih mudah.” ucapnya lagi.
“Apa? Yang benar saja, bisa-bisa aku di bantai hidup-hidup oleh Ibuku, kalau tahu aku menginap di rumah laki-laki,” balasnya sengit.
“Kau ini bodoh atau bagaimana, ya jangan sampai ada yang tahu. Jarak dari Rumahmu ke Rumahku itu cukup jauh, kau lihat keadaan sekarang, bahkan satu jam tidak cukup untuk sampai kesana.”
“Nanti aku pikirkan lagi. Aku matikan dulu telponnya orang yang kau kirim sudah sampai.” Mytha mematikan sambungan telepon sepihak, tanpa mendengar jawaban dari sang lawan bicara.
“Pagi Nona Mytha.” sapanya.
“Ya, bagaimana situasinya?” tanya Mytha.
“Ya lumayanlah, apa lagi Dean Adiyasa menekan perusahaan kami agar cepat menangani masalah ini. Dia ingin masalah ini cepat selesai tanpa istrinya tahu. Nona temannya istrinya Dean Adiyasa kan?”
“Ya, karena itulah aku membantu Jeff. Kalau bukan karena Luna, aku mana mungkin mau terlibat dengan masalah konyol seperti ini.” sahutnya dingin.
“Wah, Nona Mytha benar-benar sahabat sejati, orang lain biasanya acuh tak acuh dengan masalah yang terjadi pada temannya, tapi Nona maju tanpa ragu” pujinya.
“Hah, itu biasa saja. Aku dan Luna sudah seperti saudara, aku mana mungkin tega membiarkannya dalam masalah seperti itu. Lagi pun si Jeff tidak memintaku membantunya secara cuma-cuma,” Mytha mengedikkan bahunya ringan.
Setelah cukup lama menempuh perjalanan akhirnya mobil yang Mytha tumpangi pun sampai, dia sudah tidak terlalu asing lagi dengan rumah mewah milik Jeff ini karena kemarin dia baru saja dari sini.
Di dalam sudah ada beberapa orang yang hadir termasuk wanita berkacamata yang waktu itu bersama Jeff.
“Hay Mytha,” sapanya, ketegangan di wajahnya tak mampu tertutup oleh senyum sapaan yang ia hadirkan.
“Aku tidak mau tahu, bersihkan nama istriku dari masalah ini.” Suara Dean terdengar dari ponsel yang di pegang Jeff.
“Kau tenanglah Dean, aku pasti akan membuat nama Luna kembali bersih.” sahutnya.
“Aku harap kau menepati janjimu, Jeff. Aku beri kalian waktu satu Minggu, aku tidak ingin Luna sampai tahu masalah ini, saat ini bahkan dia masih berjuang untuk melahirkan anak kami, aku tidak ingin dia memikirkan hal lain.”
“Aku bersumpah Dean, aku akan memperbaiki semuanya, untuk Luna.”
❤❤❤❤❤❤😀😀😀😀
cemburu bilang aja jefff...
❤❤❤❤❤❤😀😀😀😀😀
dia kesal ama mytha..
makanya ruangannya diobrak abrik..
❤❤❤😀😀😀😀😀
jeff cemburu ama reyhan...
mulai bucin ..
❤❤❤❤❤
yg ringan aja terlalu berat kasihan Jeff 😂😂
secuek apa jefff kalo lihat jo deketin mytha....
😀😀😀❤❤❤❤
❤❤❤❤❤❤
astaga..
❤❤❤❤❤
kapoookkkkk..
❤❤❤❤❤❤
tapi ngapain jga jrles ama asistennya yg dikatakan jelek