kehampaan dan kesempurnaan, ada seorang siswa SMP yang hidup dengan perlahan menuju masa depan yang tidak diketahui,"hm, dunia lain?hahaha , Hmm bagaimana kalau membangun sebuah organisasi sendiri, sepertinya menarik, namanya... TCG?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mult Azham, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KEBANGKITAN
2049
Nama: Azam
Umur: 43
Anggota TCG yang mengalami koma/tak sadarkan diri: ±700.000 jiwa
Seluruh manusia di Bumi yang mengalami koma: ±1,5 miliar jiwa
Total populasi manusia di Bumi: ±9 miliar
****************
Di dalam rumah Azam
(Suara berita dari TV.)
Ponsel Azam berdering. Ia meraihnya dari meja dan menjawab panggilan.
"Halo, Abah, sekarang Abah lagi ngapain?" Suara Yorde terdengar dari seberang.
"Abah lagi dengar berita. Kamu sendiri lagi ngapain, Yorde?"
"Aku lagi mempelajari tentang HAJ. Sepertinya aku mulai bisa mengendalikan kekuatan ini dengan lebih stabil," kata Yorde dengan nada penuh semangat. "Gimana, Bah? Abah mau lihat? Hihi."
Azam tersenyum tipis. "Boleh. Abah nyalakan video call, ya."
"Baik, Bah!"
"Siap-siap, ya. Satu… dua… tiga!" Azam menekan tombol video call.
Di layar, Yorde muncul bersama beberapa anggota TCG lainnya yang berkumpul di belakangnya.
Azam juga melihat wajah-wajah baru di sana.
Di belakang mereka, berdiri megah Sekolah HAJ, sebuah institusi khusus yang mengajarkan HAJ serta berbagai disiplin ilmu lain yang berkaitan dengannya, seperti Matematika, Fisika, Kimia, Sihir, Kultivasi, dan banyak lagi.
Sebagai sekolah ternama di seluruh dunia, Sekolah HAJ menjadi pusat utama dalam mempelajari dan mengembangkan konsep HAJ. Pembangunan sekolah ini sendiri menelan biaya fantastis, mencapai 325 triliun.
Pada awalnya, aku dan Arkan mengembangkan metode pengajaran HAJ. Setelah itu, kami menyampaikannya kepada beberapa orang yang memiliki pemahaman mendalam tentang spiritualitas, para profesor, serta keluarga Arkan. Awalnya, mereka merasa bingung karena HAJ adalah konsep yang benar-benar baru bagi mereka.
Namun, berkat kepiawaian Arkan dalam menjelaskan, aku tidak terlalu kerepotan dalam menyampaikan materi.
Selama tiga tahun, kami mengajarkan ilmu HAJ kepada mereka sambil mengawasi pembangunan Sekolah HAJ. Proses pembangunan ini memakan waktu dua tahun, didukung oleh teknologi modern dan sumber daya terbaik.
Akhirnya, Sekolah HAJ berhasil didirikan, menjadi simbol kemajuan dalam pemahaman dan pengembangan HAJ di dunia.
Sekolah HAJ menjadi impian banyak orang. Mereka ingin belajar dan memahami HAJ, kekuatan yang berlandaskan Kepercayaan, Tekad, dan Kerja keras.
Namun, Azam adalah pengecualian. Ia tidak bisa menggunakan HAJ. Azam menduga bahwa ini berkaitan dengan sesuatu yang pernah dikatakan perwujudan HAJ kepadanya.
Di dalam Sekolah HAJ, terdapat murid-murid dengan berbagai kekuatan unik. Beberapa di antaranya adalah:
Sihir "Sihir adalah kekuatan yang kuat sekaligus efisien."
Kekuatan tubuh "Tubuh yang kuat sama dengan kekuatan sejati."
Telekinesis (atau kekuatan psikis) "Telekinesis jelas merupakan kekuatan yang sangat menghancurkan."
Kultivasi, Aura, dan berbagai kekuatan lainnya yang pernah dibaca Azam—semua ada di sekolah ini.
Hari itu menjadi momen yang menyenangkan bagi Azam. Namun, ada satu masalah. Tidak ada monster atau tantangan nyata yang bisa digunakan para murid untuk melatih kemampuan mereka.
Seperti yang diketahui, HAJ memiliki tiga pilar utama, dan yang terakhir adalah Tempa. Jika seseorang ingin menjadi lebih kuat, mereka harus melewati Tempa. Selain berlatih, mereka juga perlu mengisi Tempa melalui pertempuran dan pengalaman nyata.
Menyadari hal ini, Azam mengizinkan diadakannya turnamen sebagai ajang bagi para murid untuk mengasah keterampilan bertarung mereka.
Itulah sisi terang dari keberadaan HAJ—kekuatan ini membawa banyak manfaat.
Namun, di sisi lain, HAJ juga bisa disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Jika bukan karena keberadaan TCG, dunia mungkin sudah jatuh ke dalam kekacauan
Meski begitu, Azam tidak menyesalinya.
Bukankah ini juga membawa kebaikan? Sejak HAJ dipelajari, jumlah orang yang koma dan tak sadarkan diri berkurang drastis—seolah HAJ adalah obat dari kondisi itu.
Hari ini, Azam berniat pergi ke Sekolah HAJ.
...----------------...
Saat ia tiba, suasana di sekolah menjadi riuh. Para murid mulai berbisik, berghibah, dan berbincang satu sama lain.
"Wah, itu Yorde! Dia sangat berbakat! Andaikan saja dia lebih muda..." bisik seorang siswi kepada dua temannya.
"Eh, siapa orang di sampingnya? Bukankah dia terlihat terlalu menghormatinya?"
"Iya, aku juga berpikir begitu. Aku bahkan tidak merasakan energi darinya."
"Mungkin dia orang tuanya?" seorang siswa tiba-tiba ikut dalam percakapan.
"Oh? Halo, Agam. Hmm... masuk akal juga."
Semua murid Sibuk menerka-nerka, hingga tiba-tiba kepala sekolah membungkuk di depan Azam.
"Selamat datang, Abah. Kenapa Abah datang jauh-jauh ke sini?" ucap Zabran sambil menunduk hormat.
Itulah Guardian Zabran. Ia memahami HAJ dengan sangat mudah—seolah-olah kekuatan ini memang diperuntukkan untuknya.
Namun, yang membuatnya diangkat sebagai kepala sekolah bukan hanya karena pemahamannya yang luar biasa, tetapi juga karena peningkatan kekuatannya yang begitu pesat.
Untuk seseorang seusianya, Zabran berkembang terlalu cepat—bahkan Azam sendiri tidak tahu "Asal" mana yang dipilihnya hingga mampu membangun "Pilar" sekuat ini. Jika pertumbuhannya seperti ini, maka pengorbanannya untuk mengisi "Tempa" pasti tidak main-main.
Azam menatapnya sebentar sebelum berkata, "Kamu tidak perlu menunduk saat melihatku, Zabran. Apalagi sekarang kamu sudah menjadi kepala sekolah."
Azam menepuk bahu Zabran dengan ringan.
Zabran hanya tertawa pelan. "Haha, tapi saya tidak bisa."
Azam menghela napas. "Lagipula, cara menundukmu salah. Jangan sampai terlalu dalam seperti itu. Kalau memang ingin menunduk, cukup bungkukkan kepala saja."
Azam melanjutkan sambil menggelengkan kepala, "Aduh, kamu ini… Kamu membuat Abah jadi canggung." Ia kemudian melangkah masuk ke dalam sekolah.
Zabran tersenyum kecil. "Hehe."
Di belakang mereka, suasana mendadak hening. Semua murid terdiam.
Ekspresi terkejut mereka sudah cukup untuk menggambarkan betapa tidak percayanya mereka terhadap apa yang baru saja terjadi.
Seorang kepala sekolah yang terkenal keras kepala—yang bahkan tidak mau menunduk kepada presiden—kini menunduk kepada seseorang yang bahkan tidak memancarkan energi apa pun.
Kenapa Azam masih belum bisa mencapai Mortal Genesis?
Percuma. Tubuhnya menolak HAJ.
Ini membuat beberapa orang di TCG mulai khawatir. Dengan usianya yang terus bertambah, mereka bertanya-tanya—apakah ini takdir Azam? Apakah dia benar-benar ditakdirkan untuk pergi lebih cepat dari mereka?
Namun, Azam tidak membiarkan pikiran itu mengganggunya. Hari ini, ia datang ke Sekolah HAJ untuk sebuah rapat penting.
Saat ia melangkah masuk, ruangan itu langsung sunyi.
Para guru baru yang belum pernah bertemu dengannya terlihat kebingungan.
Bagaimana mungkin pemimpin TCG—yang bahkan tidak memiliki energi—mampu menekan semua orang di ruangan ini hanya dengan kehadirannya?
Setiap kali ada yang ingin berbicara, kepala sekolah menatap tajam, membuat mereka langsung terdiam.
"Jadi… apakah kalian setuju dengan rencana ini?" tanya Azam, suaranya tenang, tapi penuh tekanan.
Seorang guru tampak ragu-ragu. "A..."
Namun sebelum sempat melanjutkan, Zabran, Kamajaya, Basupati, Pradipto, Bobby, dan Ami serentak menoleh.
Zabran langsung memotong.
"Baik, Abah. Kami setuju!"
Azam melihat ketegangan di wajah mereka dan hanya bisa tersenyum kecil.
Mereka ini sudah dewasa, tapi dalam pandangan Azam, mereka masih seperti anak-anak.
Namun, ia tidak ingin orang-orangnya seperti ini.
Azam tersenyum tipis. "Kamu."
Jarinya mengarah ke perempuan yang tadi ingin berbicara.
"Ah!?- Y-ya!?" ucapnya gugup.
"Silakan, apa yang ingin kamu sampaikan tadi?" tanya Azam, suaranya tetap tenang.
Perempuan itu melirik ke sekeliling ruangan. Para anggota TCG masih menatapnya. Tatapan yang begitu dalam, seakan menghakimi.
Aida menelan ludah. Bagaimana ia bisa berbicara dalam suasana seperti ini?
Azam menghela napas, lalu berdeham.
"KALIAN."
Suaranya bergema, menusuk setiap sudut ruangan.
Semua anggota TCG langsung menunduk panik—mereka tidak berani lagi menatap Aida.
Ruangan itu mendadak hening.
Dingin. Mencekam.
Para guru lain hanya bisa menatap Azam dengan kaget.
Satu kalimat saja… dan orang-orang paling berpengaruh di ruangan ini langsung bungkam.
"...Boleh aku tahu namamu?" tanya Azam, kali ini dengan nada lebih lembut.
Aida tersentak. "A-Ah, nama saya Aida!" jawabnya masih gugup.
"Kamu tidak perlu formal begitu, Aida."
Cara Azam mengucapkan namanya berbeda. Ada kelembutan di sana—hampir seperti seorang kakak yang menenangkan adiknya.
Sejenak, Aida merasa tenang.
Bukan sekadar tenang… tapi nyaman.
Namun, pikirannya segera kembali ke kenyataan.
'Tidak, tidak! Aku tidak boleh lengah!' ucapnya dalam hati.
'Dia baru saja membuat orang-orang paling ditakuti di sini diam dalam sekejap. Aku harus tetap waspada!'
Aida menarik napas dalam-dalam.
"Saya izin mengutarakan pendapat saya."
Matanya melirik Zabran dan yang lainnya.
'Mereka benar-benar diam…' pikirnya, masih tidak percaya.
Meskipun gugup, Aida tetap memberanikan diri untuk berbicara.
Azam mendengarkan dengan saksama.
Pendapat Aida masuk akal.
Meskipun ada bagian yang kurang ia pahami, Azam menyadari satu hal—dia sudah tua.
Untuk beberapa hal, lebih baik diserahkan kepada mereka yang lebih muda.
****************
2050 - Era Kebangkitan HAJ
Pada tahun 2050, tingkatan kekuatan tertinggi di dunia mencapai Second Soul Transcender.
Meskipun tidak semua orang bisa menggunakan HAJ, penggunaannya sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Dari industri, kesehatan, hingga transportasi—semua mengalami perubahan besar.
Negara-negara di dunia mulai menyesuaikan kebijakan mereka, menciptakan hukum baru yang mengatur penggunaan HAJ dalam masyarakat.
Namun, masih ada jurang besar antara mereka yang bisa dan tidak bisa menggunakannya.
2051 - Munculnya Pemberontakan
Di berbagai tempat, mulai muncul kelompok-kelompok yang menyalahgunakan HAJ untuk kepentingan pribadi.
Mereka menuntut kekuasaan lebih, bahkan ada yang berusaha menggulingkan pemerintahan.
Namun, TCG bergerak cepat.
Dalam waktu singkat, pemberontakan-pemberontakan itu berhasil diberangus, membuktikan bahwa organisasi ini masih menjadi kekuatan terbesar di dunia.
2052 - TCG—Cinta, Takdir,
Rata-rata anggota TCG sudah bisa menggunakan HAJ, membuat organisasi ini semakin kuat.
beberapa anggota TCG mulai menemukan pasangan hidup.
Yorde, Farel, dan lainnya akhirnya memilih untuk melanjutkan hidup mereka dengan seseorang yang mereka cintai.
Azam, meskipun sempat berpikir untuk mencari pasangan, akhirnya mengurungkan niatnya.
Tubuhnya tidak mendukung.
Takdirnya mungkin sudah ditentukan sejak awal.
2053 - Diskriminasi dan Perekrutan Besar-besaran
Dengan semakin banyaknya orang yang memiliki HAJ, mereka yang tidak memilikinya mulai terpinggirkan.
Diskriminasi terjadi di mana-mana.
Banyak yang kehilangan pekerjaan. Banyak yang dianggap lemah dan tidak berguna.
Namun, TCG mengambil langkah berbeda.
Mereka merekrut orang-orang biasa yang memiliki keahlian khusus—terutama dalam strategi, teknologi, dan kepemimpinan.
Bagi mereka yang ingin menghindari diskriminasi, bergabung dengan TCG menjadi satu-satunya pilihan.
2054 - Separuh Populasi Menghilang
Fenomena koma mendadak semakin meluas.
Hampir setengah dari populasi dunia menghilang, menyisakan hanya mereka yang memiliki HAJ dan sekitar 3 miliar manusia biasa yang masih bertahan.
Dunia mulai panik.
Bagaimana mungkin hampir 4 miliar orang hilang dalam waktu singkat?
Jawaban masih belum ditemukan.
2055 - Krisis Kemanusiaan
Dengan banyaknya korban koma, beban ekonomi negara-negara meningkat.
Para pemimpin dunia mulai mempertimbangkan kebijakan efisiensi brutal—tidak lagi membiayai kehidupan mereka yang koma.
Namun, seseorang menggagalkan rencana ini, mencegah kebijakan tidak manusiawi itu diterapkan.
Dunia masih bertahan, tapi benih perpecahan mulai tumbuh.
2056 - Kekuatan TCG
Dalam satu dekade, TCG berkembang pesat.
Anggotanya telah mencapai 50 juta orang, dan jumlahnya terus bertambah setiap tahun.
Pengguna HAJ menjadi mayoritas, sedangkan manusia biasa semakin jarang.
Namun, Azam tetap berdiri sebagai pemimpin utama TCG.
Beberapa anggota mulai mempertanyakan:
"Bagaimana mungkin seorang manusia biasa masih memimpin mereka yang sudah melampaui batas kekuatan dunia?"
Namun, tanpa suara dan tanpa jejak, mereka menghilang tidak tau ke mana.
Di era ini, senjata ringan sudah hampir tidak berguna—kecuali bagi mereka yang masih manusia biasa.
2057 - Dunia yang Berubah
Pada tahun ini, dunia sudah benar-benar berbeda dari sebelumnya.
Mereka yang memiliki HAJ mengendalikan peradaban, sementara manusia biasa semakin tersisih.
Bahkan, di beberapa negara, hukum mulai membedakan perlakuan antara pengguna HAJ dan non-pengguna.
Beberapa kota hanya menerima penduduk yang memiliki HAJ, memaksa manusia biasa untuk mengungsi ke tempat-tempat yang lebih terpencil.
Ketimpangan semakin jelas.
Di sisi lain, TCG terus menguat.
Banyak yang berpendapat bahwa TCG kini bukan lagi sekadar organisasi—tapi kekaisaran dalam bayangan.
2058 - Krisis Kepemimpinan
Seiring berjalannya waktu, Azam semakin melemah.
Meskipun masih terlihat sehat di luar, semua orang tahu bahwa tubuhnya menolak HAJ sepenuhnya.
Tanpa HAJ, dia tetaplah manusia biasa di tengah era yang dipenuhi kekuatan luar biasa.
Beberapa anggota TCG mulai bertanya-tanya:
"Berapa lama lagi dia bisa bertahan?"
"Siapa yang akan menggantikannya?"
Beberapa bahkan berani mengusulkan pemimpin baru, tetapi mereka yang berbicara terlalu jauh menghilang tanpa jejak.
TCG masih setia kepada Azam.
Namun, bayang-bayang perpecahan mulai terlihat.
Apakah TCG tetap bersatu setelah Azam pergi?
Ataukah mereka akan terpecah menjadi faksi-faksi yang saling bertarung?
Tak ada yang tahu.
2059 - Titik Balik
Tahun ini menjadi tahun yang menentukan segalanya.
Fenomena koma mendadak kini mulai terjadi pada beberapa pengguna HAJ.
Tidak banyak, tetapi cukup untuk menimbulkan pertanyaan besar:
"Apakah HAJ benar-benar solusi?"
Di sisi lain, sebuah kelompok misterius muncul.
Mereka bukan bagian dari TCG, bukan juga bagian dari pemerintahan.
Namun, mereka tahu terlalu banyak.
Mereka memiliki pengetahuan tentang HAJ yang bahkan TCG sendiri belum mengungkapnya.