NovelToon NovelToon
Sketsa Baby Bee

Sketsa Baby Bee

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Unik Muaaa

"Panggil Bee aja seperti biasa. Gak ada akan ada yang curiga kan kalau kita in relationship, namaku kan Bilqis keluarga panggil aku Bi."

"We have no relationship."

Samapai kapanpun aku akan mengingat kalimat itu.

>_<

Bahkan hubungan yang aku pahami, lain dari hubungan yang kamu pahami.

Kamu tidak salah.

Aku yang salah mengartikan semua kedekatan kita.

Aku yang begitu mengangumimu sejak kecil perlahan menjelma menjadi cinta, hingga salah mengartikan jika apa yang kamu lakukan untukku sebulan terakhir waktu itu adalah bentuk balasan perasaannku.

Terima kasih atas waktu sebulan yang kamu beri, itu sudah lebih dari cukup untuk membuatku merasakan layaknya seorang kekasih dan memilikimu.

Tolong jangan lagi seret aku dalam jurang yang sama, perasaanku tulus, aku tidak sekuat yang terlihat. Jika sekali lagi kamu seret aku kejurang permainan yang sama, aku tidak yakin bisa kembali berdiri dan mengangkat kepala.

This is me, Bee Ganendra.
I'm not Your Baby Bee Qiss anymore

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Unik Muaaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hubungan

Dengan santai aku mendribel bola di tanganku, menyeringai sembari menatap tajam pada salah satu lawan mainku, sebelum akhirnya melesat berusaha melewati mereka meski kesulitan. Tubuhku yang kecil membiatku susah melawan lawan yang memiliki tubuh dua puluh sampai tiga puluh senti lebih tinggi dariku.

Aku memilih mengoper bola di tanganku pada Sakura lalu berbalik badan dan berjalan santai menuju pinggir lapangan. Sakura akan memasukkan bola basket itu.

"Chaka aus!!!."

Aku duduk di antara Chaka dan Daniel.

Kuambil botol minuman di tangan Chaka, dan meminumnya, setelah merasa cuku, kukembalikan botol Chaka lalu dengan santai bersandar pada pundak Daniel.

"Kalo lo capek bilang" ucap Chaka, "biar ada yang ganti."

"Enggak kok" bantahku, "kenapa?, lo mau main satu tim ama Sakura?, atau ...." aku duduk dengan tegap lalu menoleh pada Daniel dengan mata menyipit, "lo yang mau ma ..."

Tak ...

"Aw!!!."

Daniel memukul keningku dengan snack yang dia pegang tampa menoleh padaku.

"Aka ..." rengekku, merangkul salah satu lengan Chaka, "Niel mukul gue" aduku.

Respon Chaka hanya menjulurkan sebelah tangannya yang lain mengelus keningku lembut namun tatapan matanya tidak menatapku ataupun Daniel.

Kutolehkan kepalaku kearah tatapan Chaka, hang ternya Chaka menatap datar pada Sagara yang menatap padaku bersama salah satu temannya. Tatapanku dan Sagara saling bertautan, terlihat jelas tatapan Sagara semakin tajam saja membiatku mengerutkan kening.

"Dia kenapa?" Gumamku.

"Mari bereksperimen."

Daniel menarikku dengan melingkarkan tangannya di leherku dengan sebelah tangannya sedangkan gangannya yang lain mengacak-acak rambutku.

"Ih ... Niel ..."

"Sutt" bisik Daniel lirih, "tertawa" bisiknya lagi.

Aku menoleh padanya dengan kening mengerut.

"Ketawa Bi" ulangnya lagi, kali ini Daniel mengatakannya sembari terkekeh.

Aku yang masih tidak paham mengikutinya, terkekeh kecil dan melingkarkan sebelah tanganku di pinggang Daniel.

Apa yang kami berdua lakukan adalah hal yang biasa, bahkan terkadang aku, Chaka dan Daniel sering jiga berpelukan, yoh kita sudah seperti saudara sendiri, jadi saling rangkul begini adalah hal yang biasa.

"Bisa kita bicara sebentar?."

Aku dan Daniel menghentikan tawa kami.

Sagara, berdiri menjulang tidak jauh dari tempatku, Daniel dan Chaka duduk.

Belum juga aju mengatakan iya atau tidak, Sagara sudah menarik tanganku, membuatku mau tidak mau berdiri dan mengikuti langkahnya yang membawaku sedikit menjauh dari yang lainnya.

Sagara menghampiri, "lo deket banget ya ama Daniel?" Tanyanya setelah menghentikan langkah, tampa menghadap padaku.

"Yups" jawabku dengan semangat.

"Kalian kan bukan saudara, kenapa nempel banget begitu?."

Sagara berbalik badan menatapku dengan tajam, senyum di bibirku perlahan menghilang.

Kumiringkan kepalaku, menatapnya sedemikian rupa mencoba berfikir apa yang membuatnya terlihat marah?.

"Emangnya kenapa?" Tanyaku dengan tenang.

"Gue gak suka!" ucapnya tegas.

"Terus?" Kusentak lenganku kasar, hingga terlepas dari genggamannya.

"Ya gue gak suka Bee!!!."

Kali ini dia mengucapkannya lebih tegas dari sebelumnya, bahkan tatapannya menunjukkan amarah.

Aku yang tidak suka dibentak atau dimarahi tampa tahu apa kesalahanku, berkacak pinggang menunjukkan ketidak sukaanku pada sikapnya kali ini.

"Emangnya gue perduli lo suka atau gak suka."

"Harus!."

"Alasannya?."

Bibirnya terbuka lalu mengatup lagi, terlihat jelas rahangnya mengetat.

Kulipat kedua tanganku, membalas tatapan matanya yang semakin menajam menatapku.aku yang terbiasa mendapat tatapan seperti ini dari Abang dan Ayahku masih bisa.bersikap santai meski dadaku bergemuruh karna suatu dugaan yang muncul dalam benakku.

"Pulang yuk?."

Kurasakan ada tangan yang melingkari pinggangku, tampa aku menoleh kesamping, aku sudah tahu siapa.

Daniel menarikku mendekat, "udah siang Baby, ayo pulang."

Keningku mengerut dalam mendengar suara Daniel yang terdengar lembut, bahkan aku sampai menoleh padanya. Daniel tahu jika aku tidak suka di panggil Baby, tapi kenapa Daniel memanggilku Baby kali ini.

"Gue mau ..."

"Enggak" potong Daniel tegas memotong kalimat Sagara.

Tatapanku kembali teralih pada Sagara, kali ini tatapan matanya lebih tajam dari sebelumnya.

"Bee gue gak suka" desis Sagara penuh tekanan.

"Gak suka kenapa?" Tanya Daniel, "gak suka gue peluk dia?, emangnya siapa lo?. Hanya partner kerja demi bantu Elio aja kan?."

Tatapan tajam Sagara beralih pada Daniel.

"Sadar batasan bro" ucap Daniel sebelum menarikku hendak pergi dari sana.

"Bee lo yang lebih paham hubungan kita."

Sontak saja langkahku terhenti.

Mataku sampai membulat mendengar apa yang dia katakan, jantungku bergemuruh mendengar kata hubungan kita.

Aku tidak pernah berfikir dia akan mengatakan dua kata itu.

"Hubungan apa?, partner doang bukan pacaran."

Chaka seakan menarik kesadaranku kembali kedunia ini.

*-*

Semalam Elio sudah mengatakan rencananya untuk Sakura dimalam ulang tahun Sakura dan Sagara, lebih tepatnya diacara malan malam keluarga Atmaja.

Otakku sudah mulai tidak berfikir apa yang akan terjadi nantinya.

Apa yang sedang diterangkan guru didepan tidak masuk sama sekali kedalam otakku, dari pada aku hanya ragaku saja yang ada dikelas, aku memutuskan untuk izin tidak ikut kelas tambahan.

Aku duduk dikurai panjang didepan pos satpam, menatap kepuar pagar sekolah.

"Kenapa gak mau diantar Chaka sama Daniel?."

Aku tersenyum segaris tampa menoleh kesumber suara, karna aku tahu siapa yang bertanya barusan.

"Udah ngubungin supir gak?."

Aku terkekeh kecil dan akhirnya memutuskan untuk menoleh kesamping.

Yardan duduk disampingku, menatapku dengan tatapan khawatir, kembali membuatku terkekeh karnanya.

"Kenapa?, lo mau nganterin gue?."

"Boleh?."

Aku tersenyum lebar, "kenapa tiba-tiba mau ngomong ama gue lagi?, padahal udah seminggu cuek dan jaga jarak."

Yardan menghela nafas, menatapku lekat.

"Coba buat move on tapi susahnya minta mapun" ucap Yardan, "ditambah lo pakek acara sakit segala gini."

"Gue gak sakit Yardan."

"Gue tau, lo hanya banyak pikiran ya?. Keliatan jelas sejak lo turun dari mobil Daniel."

Aku hanya tersenyum segaris lalu mengjela nafas kembali mengingat permasalahan yang akan segera datang sebentar lagi.

Brum ...

Bunyi deruan kenalpot motor yang cukup dekat menarik perhatianku dan Yardan.

Tidak jauh dari aku dan Yardan duduk, motor yang aku kenali berhenti. mataku terbelalak menatapnya, Sagara ... Kenapa dia disini.

"Itu Ares ya?" Tanya Yardan.

Aku mendengar pertanyaan Yardan, namun aku tisak bisa membuka mulitku untuk menjawab atau sekedar mengalihkan pandanganku dari Sagara.

"Harusnya gue udah menduga akan begini" gumam Yardan.

Kepalaku seketika menoleh kesamping, Yardan sudah berdiri lalu pergi begitu saja.

Aku tidak menghubungi Sagara, aku ingin mengatakan itu tetapi itu tidaklah penting juga untuk Yardan.

"Kamu nunggu aku lama ya?."

Mataku terbelalak.

"My Baby Bee Qiss" panggil Sagara lembut.

Kepalaku seketika menoleh pada Sagara.

Pria itu berdiri tepat didepanku dengan senyum lebarnya.

"Kita langsung pulang, atau kamu mau kemana dulu?. Aku siap nganter kamu kemanapun" suara Sagara agak sedikit lebih keras dari sebelumnya.

Mataku mengerjap-ngerjap menatapnya dnegan aneh, "sumpah aneh."

Kening Sagara mengerut dalam, "apanya yang aneh?."

"Dari kapan pakek aku kamu?."

"Dari sekarang, biar kita keliatan dekat, gak ada lagi yang ngedeketin kamu, dan gak ada lagi yang nyepelehin hubungan kita?."

"Maksudnya?."

"Gue gak suka lo deket ama Daniel ataupun Yardan, Bee!."

*-*

.

Mohon untuk meninggalkan jejak ya reader 😇 Author tanggapan kalian tentang cerita ini 🤗 please ya ...

Terima kasih sudah mampir 🙏

Lope you 😘

Unik_Muaaa💋

1
Rini Anggraini
hai thor salam kenal....saya suka baca novelnya,tp g tau jg alurnya gimana cuma ngalir ngikut aja,maaf klo boleh tau alur ceritanya kearah mana ya,soale belum nemu,ini cerita ttg cinta ato gmna ....🙏🏼🙏🏼😊
Efi Nurwardani
tidak sabar menanti mu thor
Unique: Terima Kasih 😘
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!