Dia tidak menyangka, kematiannya di sebuah pulau sangat membuat keluarga kandungnya merasa senang.
Saat ini, mereka sedang mengadakan pesta atas kematiannya.
Daniella Wang, yang saat ini telah menjadi arwah gentayangan melihat semua apa yang terjadi di kediaman Wang.
Tawa kedua orang tuanya, ke empat kakak laki-lakinya. Dan juga Ovellia Wang, putri palsu yang di sayangi mereka.
Ketika mereka mendengar tentang kematiannya, mereka hanya berkata;
"Itu akibat ulahnya sendiri, dia yang mencari kematiannya sendiri. Biarkan dia mati jauh-jauh."
Tiba-tiba ada kekuatan dahsyat yang menarik arwah Daniella. Kembali ke masa dia muda. Di mana ketika orang tua kandungnya ingin menjemputnya dari ayah angkatnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 6
"Tidak, aku tidak tinggal bersama mereka. Tapi aku akan tinggal bersama kakek Fang." Jawab Daniella.
"Siapa lagi kakek Fang?" Ibunya merasa bingung. Karena dari keterangan yang dia terima, tidak ada bermarga Fang di kediaman orang yang mengasuh putrinya ini.
"Dia orang tua yang selalu menjagaku. Ketika aku sakit, dia yang bersedia merawat ku. Dan ketika aku kelaparan, dia yang suka rela memberi aku makan sedari ku kecil." Daniella menjelaskan.
"Apa?! Jadi bagaimana dengan ibu dan ayah yang membesarkan mu selama ini?" Mereka terkejut mendengar penuturan Daniella.
"Mereka? Mereka hanya menjadikan ku sapi perah. Sedari aku berumur 7 tahun aku sudah bekerja untuk mereka." Ucap Daniella.
Karena, dari dia berumur 6 tahun yang bisa dia ingat. Sebab, umur sebelum 6 tahun, dia sama sekali tidak mengingat apapun. Dikarenakan dia pernah terjatuh dari tangga. Dan itu semua akibat kelakuan kakak angkatnya itu.
Ketika Daniel menceritakan apa yang dia alami. Kedua orang tuanya hanya bisa mengepalkan telapak tangan dengan kuat.
Di masa lampau, Daniel tidak pernah menceritakan; Bagaimana kehidupannya bersama orang tuanya. Karena, ketika itu dia sangat bersemangat ikut ke dalam keluarga Wang dan dia tidak menceritakan apapun tentang kehidupannya di keluarga orang yang mencurinya.
Tetapi, kali ini dia tidak ingin menutupi apapun. Dia harus menceritakan bagaimana sebenarnya keluarga dari Olivia.
Jika orang tuanya bisa berpikir lebih teliti, maka kedepannya mereka bisa menghindari kebangkrutan. Tetapi, kalau mereka masih membutakan mata dan telinganya terhadap Olivia dan keluarganya, maka bisa dipastikan tidak berapa lama lagi mereka akan hancur.
"Jadi, apa yang harus kami lakukan untuk memberikan kompensasi kepadamu? Karena sedari kecil kehidupan mu menderita sampai besar." Tanya ayahnya dengan nada sedikit pelan.
Dia juga menyadari, bahwa mereka muncul dengan tiba-tiba. Keterkejutan putrinya pasti ada. Dan dia tidak bisa memaksakan kehendak mereka.
"Ayah dan ibu ingin membahagiakanmu. Tetapi kamu menolak memasuki kediaman Wang. Mengapa kamu tidak mau?" Sambung ayahnya. Dia sedikit penasaran.
Anak yang di depannya ini masih berumur belasan tahun. Sama dengan Olivia yang di ratukan di rumahnya. 'Apa dia tidak takut hidup di luaran ini?' Pikirnya.
"Mungkin menurut kalian, jika aku memasuki keluarga Wang maka aku akan bahagia. Tetapi menurut pendapatku, aku belum tentu bahagia di sana. Jika ayah dan ibu ingin memberikan kompensasi kepadaku, tolong belikan aku sebuah rumah kecil agar bisa aku tempati bersama kakek. Jika pun tidak sebuah rumah, apartemen kecil atau rumah susun juga tidak apa-apa." Dia berencana hidup mandiri tanpa beban pikiran dengan ke dua keluarga ini.
"Oh, tentu, tentu bisa, jangan khawatir kalau masalah itu. Ibu dan ayah akan membelikan mu tempat tinggal. Di wilayah mana yang engkau inginkan?" Tanya ibunya. Karena dia juga tidak bisa memaksa keinginan Daniella.
"Saat ini aku bekerja paruh waktu di sebuah restoran. Kalau bisa tidak jauh dari sana, agar aku tidak terlalu jauh berjalan dari tempat tinggal ku ke tempat kerja. Kalau ke sekolah, aku bisa naik bus." Jawab Daniella.
"Kenapa harus berjalan dan naik bus? Ibu dan ayah akan membelikan sebuah mobil untukmu. Olivia juga memiliki mobil sendiri. Tentu saja kamu juga harus memiliki hal yang sama." Ibunya merasa sedih dengan permintaan sederhana putrinya.
"Tidak, tidak, aku tidak bisa menerima sebuah mobil. Jika ayah dan ibu ingin memberikanku transportasi, motor matic sudah cukup. Karena itu akan lebih simpel aku gunakan untuk kerja dan ke sekolah." Jawab Daniella.
Dia juga harus mengambil kesempatan saat ini. Karena, keadaannya memang benar-benar membutuhkan kendaraan dan tempat tinggal. Agar bisa keluar dari keluarga palsunya tersebut, dia harus memiliki pijakan untuk mandiri.
Dan saat ini juga, dia tidak memiliki simpanan uang. Karena setiap dia gajian selalu diambil oleh ibu angkatnya.
Terkadang kakak angkatnya juga mencuri simpanannya, yang dia sembunyikan di dalam kamarnya.
Melihat kesusahan putrinya, perasaan yang awalnya hambar lambat laun semakin tumbuh rasa kasihan melihat Daniella.
Tapi mereka juga tidak bisa memaksakan, agar Daniella pindah ke kediaman Wang. Karena saudaranya yang lain belum bisa menerimanya.
"Sayang Mungkin kita bisa memberikan Putri kita uang bulanan juga. Karena selama ini dia hidup dalam kesusahan. Sementara Olivia bukan putri kandung kita hidup dalam berkelimpahan." Bisiknya kepada suaminya.
Mendengar permintaan sederhana putrinya kandungnya. Tiba-tiba hatinya menjadi teriris.
"Tentu saja aku akan menuruti apa keputusanmu. Karena jika kita bawa dia ke dalam kediaman Wang, aku khawatir akan membuat dia sedih. Karena ketiga kakaknya tidak menerimanya dengan baik. Mereka telah terbiasa bersama Olivia." Jawab suami dengan nada pelan. Dan hanya mereka berdua yang bisa mendengarnya.
"Tetapi bagaimana dengan keluarga Olivia ini? Mereka sudah bertindak terlalu jauh terhadap Putri kita." Dia sedikit geram mengingat perlakuan keluarga itu.
Ada timbul rasa tidak suka terhadap keluarga kandung Olivia. Tetapi yang mereka pikirkan adalah kesengsaraan Olivia. Jika anak angkatnya itu memasuki keluarga kandungnya.
'Kasihan Olivia jika dia ikut bersama orang tua kandungnya. Dia pasti akan merasa kekurangan. Karena selama ini dia selalu hidup berkecukupan.' Pikir mereka.
Daniela mengetahui apa yang mereka bisikan. Karena, berkaca dari kehidupan yang lampau. Hati kedua orang tuanya ini masih sepenuhnya menaruh kasih sayang untuk Olivia.
Biar bagaimanapun Olivia sudah sedari bayi tinggal bersama mereka. Dan jika tiba-tiba dipisahkan, akan membuat mereka tidak rela.
Daripada membuatnya sakit hati, dan cemburu akibat kasih sayang orang tua kandungnya terhadap anak angkatnya. Lebih baik dari awal dia tidak ingin berhubungan dengan mereka.
Tetapi di dalam pikirannya, dia harus mengambil kesempatan ini untuk bisa membangun kehidupannya ke depan. Setidaknya dia harus membutuhkan modal untuk usaha yang akan dia bangun di masa depan.
"Kalau begitu, besok ayah dan ibu akan memberikanmu sebuah apartemen yang bisa kalian tempati berdua bersama kakek Fang. Dan juga kendaraan yang kamu butuhkan ayah akan mengantarkannya. Kalau boleh tahu ke mana ayah akan mengantarkannya? Dan di mana kita bisa bertemu?" Dia juga ingin mengetahui dimana saat ini putrinya tersebut tinggal.
Kemudian Daniel memberikan nomor ponselnya, dan alamat tempat dia bekerja. Orang tuanya bisa menemuinya di sana nantinya. Karena dia tidak ingin bertemu di sekolah. Karena dia sebagai anak beasiswa yang miskin. Tiba-tiba di datangi oleh orang yang menaiki mobil mahal, pasti akan di curigai.
Dan juga dia tahu, bahwa dia satu sekolah dengan Olivia. Hanya saja berbeda kelas. Seorang beasiswa tidak sama kelas dengan anak para donatur sekolah.
"Dimana kau bersekolah?" Ayahnya juga ingin mengetahui status pendidikan putrinya ini.
Dia menyebutkan nama sekolahnya yang membuat ayah dan ibunya terkejut.
"Kamu bersekolah di tempat yang sama dengan Olivia. Apakah kamu sudah mengenalnya?" Mereka tidak menyangka bahwa putrinya ini bisa bersekolah di tempat elit juga.
"Tidak, aku tidak mengenalnya. Kami di kelas yang berbeda. Aku siswa yang masuk dalam program beasiswa. Jadi kelas kami di bedakan." Jawab Daniella dengan senyum kikuk.
"Ooh.." Akhirnya mereka memahaminya mengapa mereka berdua tidak saling kenal.
"Tapi, ayah.. Ibu.. Tolong jangan ceritakan tentangku kepada Olivia. Dan aku sekolah bersama dengan dia sekolah. Aku khawatir dia menjadi tidak enak hati." Daniella mulai memasang strategi, agar orang tuanya tidak beranggapan, bahwa dia ingin menarik beasiswanya.
Dia harus tetap berjalan di jalan yang tersembunyi dengan mulus. Tanpa ada intrik dari saudara palsunya itu.
"Tapi dia saudara mu juga Daniella. Mengapa kamu tidak ingin saling kenal?" Ibunya tidak ingin status putri kandungnya di sembunyikan.
"Tidak ibu. Biarkan saja seperti ini saja. Aku belum ingin mempublikasikan diriku."
Mereka menarik nafas dalam. Mereka hanya mengangguk menerima keputusan putrinya itu.
Malam itu orang tuanya kembali tanpa membawa Daniella bersama mereka.
sementara Daniella kembali pulang. Tetapi tidak ke rumah orang tua angkatnya, melainkan ke rumah kakek Fang. Dia harus memberitahukan bahwa mereka akan segera pindah.