NovelToon NovelToon
Is This A Perfect Marriage?

Is This A Perfect Marriage?

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Konflik etika / Selingkuh
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Byerlyan

Adelia Kirani seorang mahasiswi cantik terpaksa menikahi Azzam Prasetyo mantan kekasihnya, karena sebuah jebakan.
Mereka putus karena Azzam terlalu mengekang dan berani bermain api di belakangnya.
Akankah pernikahan mereka berjalan dengan lancar?
Bagaimana cara Adel bertahan dengan sikap Azzam yang tidak pernah Ia ketahui?

Yuk simak terus kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Byerlyan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

Setelah kejadian beberapa hari yang lalu, Adel berusaha bersikap seperti biasa. Dia bed rest selama tiga hari penuh, dengan di temani sang Ibu. Adel tak mau sedikit pun jauh dari Ibunya. Bahkan ketika tidur Ibu harus berada di sampingnya. Azzam sebagai suami, terpaksa mengalah menuruti keinginan istrinya.

Beberapa kali Ayah datang menjenguk namun Adel bersikeras tidak mau menemui sang Ayah. Belum ada kelanjutan pasti selesainya masalah mereka. Azzam hanya tutup mulut demi menghargai Ibu dan menunggu hingga Adel sudah lebih baik.

Azzam sempat marah terhadap ayah Adam, dia tak segan melayangkan umpatan dan ancaman kepada sang mertua. Namun Azzam tidak mau melihat satu sudut pandang saja, mungkin nanti dia mencoba berbicara empat mata dengan Ayah. Pelan pelan dia memberi pengertian pada Adel, yang akhirnya bisa di terima.

Seperti pagi ini, Ayah sudah duduk anteng di meja makan, bersama papa Juan. Mengamati Ibu serta mama Sinta yang sedang berkutat menyiapkan sarapan hari ini. Tidak ada pembicaraan yang berarti, Ibu cenderung datar dan Ayah bingung memulai pembicaraan dari mana. Sedangkan Papa menatap Mama yang menggeleng pelan.

Azzam dan Adel berjalan turun melewati tangga, melihat keluarganya berkumpul di satu meja. Azzam yang seakan mengerti kondisi istrinya terus memegang tangannya erat.

"Sayang..." sambut Mama melihat menantunya turun. Walau hanya di balas senyum tipis, tak apa Mama berusaha memahami pertikaian Ayah dan anak itu. Dia tau apa yang terjadi tapi memilih bungkam karena bukan ranahnya mencampuri urusan rumah tangga besannya.

"Mau makan apa?" tanya Azzam ketika mereka duduk.

"Biar aku saja."

Penolakan Adel tidak digubris oleh suaminya, Azzam tetap melayani Adel dengan telaten. Mereka makan dalam suasana yang hening, hanya ada suara dentingan sendok diantara mereka.

Papa juan yang biasanya sering banyak berbicara, hari ini mulutnya terkunci rapat. Sesekali menatap ayah Adam yang mencuri curi pandang kepada Ibu dan Adel.

Saat selesai sarapan, Adel dan Azzam kembali ke kamar mereka. Papa dan Mama pamit pulang setelah semalam menginap di rumah putranya.

Azzam sedang di depan cermin, seraya berusaha membelitkan dasinya. Entah percobaan keberapa dia tetap tidak bisa. Memang Azzam sama sekali tidak pernah memakai dasi, sejak menikahlah dia terbiasa ada dasi menggantung di lehernya. Karena Adel tidak suka melihat dirinya tanpa dasi, terlalu berantakan katanya.

Adel baru saja keluar kamar mandi, melihat wajah Azzam tengah frustasi. Dia menghampiri sang suami, mengambil alih dasi dari tangannya. Meraih leher Azzam, namun tangannya ditepis pelan. Adel terkejut dengan tindakan Azzam, namun sedetik kemudian dia mengerti.

Kaki Azzam menjulur ke kolong kasur, menarik kursi pendek dengan punggung kakinya. Adel tersenyum menatap wajah tampan itu, memahami apa yang Azzam inginkan. Dia naik ke atas kursi, mulai membuat simpul dasi.

"Selesai. Maaf ya sayang, beberapa hari ini aku selalu merepotkan kamu" Adel tersenyum senang, dia merapikan kerah baju Azzam yang sedikit kusut.

"Aku tidak suka kamu berbicara seperti itu, aku suamimu. Wajar wajar saja bukan" Azzam menjitak kepala Adel pelan. Adel memajukan wajahnya mencium kening suaminya.

Azzam sedikit terkejut apa yang dilakukan Adel, dia membalas dengan melumat bibir Adel lembut. Di rasa cukup, dia menyudahi aksinya itu.

"Kebiasaan deh" ucap Adel dengan bibirnya yang cemberut.

Azzam tertawa senang melihat Adel marah. Dari pada melihat nya murung, Azzam lebih suka Adel ngambek. "Argh!" teriak Azzam merasakan sakit pada dadanya.

"Sayang kok di cubit sih" rengeknya.

"Kamu malah ketawa sih."

"Lucu."

"Dasar" sahut Adel malas, Azzam tak menjawab apapun.

Dia berjongkok menghadap perut Adel yang sudah tampak sedikit berisi. "Hai,, baby, kamu baik baik saja kan di dalam. Hari ini, Daddy kerja demi masa depan kamu. Mohon kerja samanya ya sayang, jangan membuat mommy sakit ya nak." walau belum berbentuk janin, Azzam selalu setia mengajak calon buah hatinya berbicara.

"Ya Daddy" jawab Adel menirukan suara anak kecil.

Azzam tersenyum, kemudian dia berdiri kembali bersiap siap bekerja setelah beberapa hari libur demi menjaga Adel.

...****************...

Sementara di ruangan lain, hanya tersisa Ayah dan Ibu yang duduk berhadap-hadapan. Sambil melipat tangan di dada, Ibu memandang lurus ke arah Ayah.

Ayah hanya bisa menunduk, tanpa berucap apa apa. Dia menarik napas dalam lalu menghembuskannya. Mengangkat kepalanya dan membalas tatapan Ibu. Tatapan penuh kerinduan bisa Ibu lihat dalam mata suaminya.

"Ayah minta maaf" ucapnya lirih.

"Minta maaf? Untuk kesalahanmu yang mana?"

"Bu... Ayo kita pulang. Kita bicarakan semua masalah dengan kepala dingin. Jangan sampai melibatkan anak dan menantu kita. Ayah tidak ingin semakin jauh dari Adel."

"Sebenarnya gampang saja, kau tinggal memilih antara perempuan itu atau diriku. Jika kau keberatan meninggalkan anak laki laki mu, maka pilihlah mereka. Walau jika dilihat dari rupa anak itu tidak mirip sama sekali denganmu maupun istrimu, Adam." Ucap Ibu sinis.

Ayah berusaha menekan rasa marah yang berkobar di dadanya, mendengar istri yang dia cintai dengan lancang memanggilnya tanpa embel embel.

"Terlalu banyak kesalah pahaman diantara kita. Ayah tidak bisa secara gamblang membeberkannya disini. Jadi, ayo kita selesaikan semuanya bu...." ucap Ayah memohon.

Ibu terdiam sebentar, dia sedang berpikir. Ingin tetap di sini demi kesehatan mental dan jiwanya. Namun, jika dia tetap diam, masalah akan berlarut-larut tanpa adanya penyelesaian.

"Aku akan pulang sendiri, setelah mengurus Adel. Kau pulanglah, jangan sampai putrimu muak melihatmu di sini."

Ayah terpaksa menuruti titah Ibu. Dia bangkit dari duduknya, bersamaan dengan Azzam yang melangkah turun tangga.

"Pulanglah, nanti Ibu akan ku antar sendiri" ucap Azzam menatap Ayah. Tanpa menunggu jawaban ayah Adam, dia menghampiri Ibu.

Dia berpamitan pada Ibu, lalu melenggang berjalan ke luar. Azzam tidak mau repot repot berpamitan pada Ayah mertuanya.

Ayah yang melihat itu, sangat kesal dia merasa tidak dihargai oleh menantunya. Mencoba menenangkan diri, mengikuti Azzam yang berjalan ke luar. Ternyata Azzam masih berdiri di samping mobilnya, seolah dia tengah menunggu Ayah.

"Ceraikan salah satunya Ayah, atau tidak dapat sama sekali. Ayah tidak pantas memiliki dua duanya."

"Azzam! Jangan ikut campur kamu!" ucap Ayah berang menatap Azzam.

"Terserah" Azzam tidak peduli dengan sikapnya yang kurang ajar. Dia masuk ke dalam mobil meninggalkan Ayah yang sedang marah.

Tiba tiba ponsel dalam saku Ayah bergetar, dia segera mengecek siapa gerangan yang meneleponnya. Tertera nama Astika pada layar, membuat Ayah malas mengangkatnya.

"Halo."

"Dimana?"

"Tunggu disana."

Ayah memutus panggilannya, dia buru buru masuk ke dalam mobil. Tanpa Ayah sadari gerak geriknya di pantau oleh Ibu diatas balkon.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Little Sister
mampir di novelku jg kak
Little Sister
lanjut lg kak, episode selanjutnya
byerlyan: Update besok ya kak
Thank you!
total 1 replies
I'm your.hero
semua anak ttp jd anak kecil dihadapan orang tuanya
I'm your.hero
kayaknya emaknya adel bener² definisi emak² di Indonesia, klo liat jam dilebihin/Sob//Sob/
seftiningseh@gmail.com
wah novel ini tuh menurut aku bagus bgt
dan tak membosankan kan sama sekali
oh ya jangan lupa dukungan nya di novel ku judul nya
istri kecil tuan mafia dan juga
dia imam ku Jagan lupa mampir
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!