Season 2 cek IG ilona_shanum
Alexander Brandon Haidar pebisnis besar, yang ternyata memiliki cinta pada seorang gadis SMA dan menikahinya.
Pertemuan pertama berhasil mengetuk pintu hatinya yang beku, menjadikan Angelina Kayla Justin sebagai gadis pertama yang ia cintai, meski jarak usia terlalu jauh yakni 30 dan 17 tahun
Sebuah tipu muslihat Carlos, telah membuat mereka semakin dekat dan menikah. Akankah pernikahan itu berhasil?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shanum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 34
" Apa kau berjualan sekarang ?" tegur Brandon begitu sampai di rumah Angel dan mendapati Olivia tengah memasukkan beberapa kotak makanan kedalam keranjang yang ia ikat di belakang jok motor.
" Tuan, apa yang membawa Anda kemari ? " seru Olivia yang terkejut dengan teguran Brandon tiba tiba.
" Iya Tuan, saya sudah sehat sekarang berkat uang yang anda pinjamkan, jadi saya sudah bisa membantu Angel untuk mencicil hutang kami " tambah Olivia menghentikan kegiatan nya.
" Bolehkah aku masuk ? ada sesuatu yang harus aku bicarakan " sahut Brandon yang masih berdiri bersama Pieter di luar.
" Oh tentu Tuan, silahkan masuk tapi maaf rumah kami sangat kecil dan kotor " sahut Olivia mempersilahkan Brandon dan Pieter untuk masuk ke dalam rumah lalu mempersilahkan mereka duduk di ruang tamu.
Mata Brandon terus melihat ke sekeliling rumah kecil yang bahkan hanya setengah dari ukuran kamar nya. Ia memperhatikan setiap langit langit rumah serta barang barang yang terdapat di dalam rumah yang hanya memiliki dua kamar dengan cat yang telah usang.
" Apa ini rumah mu ? " tanya Brandon usai melihat semua isi rumah yang menurutnya sangat tak layak huni.
" Bukan Tuan, ini hanya rumah sewa. Apa kalian mau minum sesuatu ? biar saya ambilkan " sahut Olivia yang duduk di hadapan Brandon dengan adanya sebuah meja di antara mereka.
" Tidak perlu, aku akan langsung saja berbicara padamu. Aku kemari ingin meminta Putri mu sebagai istri ku ?" ucap Brandon tanpa basa basi ke Olivia yang langsung membulatkan mata Olivia juga Pieter yang tak mengetahui alasan di balik ajakan Brandon ke rumah Angel usai makan siang tadi.
" A..a...apa Anda bercanda Tuan ? bagaimana bisa Anda menikahi putri saya, dia masih sangat kecil dan usia nya baru 17 tahun " jawab Olivia dengan terbata.
" Aku tahu berapa jauh usia ku dengan putri mu, tapi apa usia kami bisa jadi penghalang jika kami sama sama ingin hidup bersama ? " sahut Brandon semakin mengejutkan Olivia juga Pieter yang tak berani membuka suara sama sekali.
" A...a...apa maksud Anda Angel juga menginginkan pernikahan ini ?" tanya Olivia tak mempercayai apa yang ia dengar.
" Ya, aku sudah melamar nya dan berbicara padanya akan menemui mu. Apa dia ada ? panggillah dan tanyakan sendiri pada nya " sahut Brandon dengan penuh keyakinan.
" Angel sedang bekerja Tuan, pukul dua setelah sekolah ia langsung pergi bekerja " jelas Olivia.
Mendengar jawaban Olivia, Brandon menarik nafas dan membuangnya kasar seraya menutup mata nya kilas.
" Apa dia tidak pulang dan beristirahat ?" tanya Brandon.
" Tidak Tuan, pagi hari sepulang bekerja di pom bensin ia hanya pulang mengganti pakaian lalu berangkat ke sekolah setelah itu dia bekerja di kafe dan malam nya kembali lagi ke pom bensin " jelas Olivia menceritakan semua kegiatan Angel yang juga membuatnya sangat khawatir dengan putri nya tersebut.
" Apa dia tak pernah tidur ?" tanya Brandon dengan suara sedikit meninggi ketika mendengar semua yang dilakukan oleh Angel setiap hari nya.
" Dia hanya tidur sewaktu berganti berjaga di pom bensin dan sebelum ke sekolah biasanya dia akan tidur sejenak di rumah " jelas Olivia membuat Brandon memijat kening nya semakin tak percaya dengan hidup yang diajalani Angel.
" Baiklah, apa kau menyetujui lamaranku untuk Angel ? " tanya Brandon yang ingin segera menyusul Angel ke kafe dan melihat kondisi Angel di sana.
" Jika memang Angel menginginkan nya, saya tidak bisa melarang nya Tuan. Tapi bisakah dia lulus sekolah lebih dulu ? aku takut jika ia menikah sekarang dan ia akan......." ucap Olivia tak berani untuk melanjutkan perkataan nya.
" Hamil ? tenang sasja aku tak akan membuat nya hamil sebelum ia siap " jelas Brandon.
" Maaf Tuan saya hanya khawatir saja. Baiklah jika memang itu sudah kalian berdua bicarakan saya hanya bsa mendukung keinginan kalian, saya mohon jagalah Angel dan buatlah dia bahagia jika itu mungkin " ucap olivia searaya memohon kepada Brandon.
" Tenanglah aku akan menjaga nya. Terimakasih banyak " sahut Brandon merasa lega karena tinggal selangkah lagi ia akan mampu melindungi Angel sepenuh nya.
Usai mengutarakan semua yang ia ingin sampaikan, Brandon dan Pieter undur diri dengan di antar Olivia hingga depan pintu. Brandon dengan segera melajukan kendaraan nya menuju kafe tempat Angel bekerja di ikuti oleh Pieter di belakang nya bersama dua orang bodyguard.
Sampai nya di parkiran mall, dia bergegas menuju kafe tempat Angel bekerja sesuai dengan petunjuk yang di berikan oleh Yudha melalui sambungan telfon. Mata nya tak mempercayai apa yang ia lihat di dalam kafe tempat calon istri nya bekerja. Ia menatap Angel yang mengenakan celemek kerja dengan wajah lebih pucat dari ia terakhir melihat Angel. Langkah kakinya ia percepat untuk menghampiri Angel yang sedang berjalan membawakan pesanan pelanggan.
" Apa kamu sudah gila ? kenapa kamu masih saja bekerja ?" seru Brandon dengan menarik pergelangan tangan Angel.
" Badan mu demam " tambah Brandon ketika ia memegang lengan Angel yang panas dan dengan cepat telapak tangan nya memegang kening gadis yang telihat pucat dan berkeringat dingin di hadapan nya.
" Kenapa kamu selalu mengganggu waktu ku bekerja, pergilah " sahut Angel lirih ke arah Brandon.
" Pulang sekarang " pinta Brandon dengan tegas.
" Lepas, jam kerja ku masih lama jangan membuatku berada dalam masalah " seru Angel yang mulai berbalik badan untuk pergi dari hadapan Brandon begitu tangan nya terlepas dari genggaman pria yang terlihat marah dan khawatir tersebut.
" Angel ! pulang ! " teriak Brandon kencang mengundang tatapan semua orang ke arah lelaki yang berdiri dengan wajah tersirat amarah di wajah tampan nya.
Pemilik kafe segera keluar begitu mendengar adanya suara teriakan yang sangat kencang hingga memekik telinga semua yang ada di sana. Pemilik kafe yang mengenal Brandon sebagai pebisnis besar menundukkan diri nya di hadapan lelaki tinggi dan berbadan tegap yang masih berdiri menatap ke arah Angel.
" Tuan, mari silahkan duduk " seru pemilik kafe tersebut kepada Brandon.
" Apa kau pemilik tempat ini ? apa kau ingin aku lempar keluar dari tempatku ini ? bagaimana bisa kau mengijinkan pegawai yang sedang sakit bekerja " seru Brandon berteriak ke arah pemilik kafe dengan sangat emosi.
" Tidak Tuan, maafkan saya. Saya akan meminta nya pulang " sahut pemilik kafe tersebut karena tak ingin usaha nya harus bangkrut karena berurusan dengan Brandon selaku pemilik mall.
Pemilik kafe mengjampiri Angel dan meminta nya untuk pulang dan beristirahat baru bisa kembali ketika Angel sudah benar benar sembuh. Angel yang menolak untuk pulang membuat pemilik kafe tersebut memohon kepada gadis yang masih berdiri dengan membawa nampan ditangannya, karena takut jika Brandon benar benar mengusik usaha nya. Angel mengerti dengan rasa takut pemilik kafe tersebut dan memutuskan untuk melepas celemek dan mengambil tas nya lalu pulang. Ia melewati Brandon dengan tatapan jengkel menuju keluar kafe dan dengan sigap Brandon berbalik mengejar Angel lalu menarik lengan gadis tersebut membawa nya masuk ke dalam lift khusus. Brandon membawa Angel ke ruang kerja nya di atas karena kondisi Angel yang tak memungkinkan untuk nya kembali pulang sekarang. Brandon terus melingkarkan tangan di piggang Angel demi membopong tubuh gadis yang masih menatap jengah ke arah Brandon tanpa berkata apapun.