THE HAUNTED VOW

Tidak akan pernah ada waktu yang tepat untuk menghubungi Lily Daciana. Tetapi membicarakan persoalan sebesar itu per telepon juga bukan hal yang ingin dilakukan Cassandra. Untuk itu dia berpikir keras hal apa yang akan membuat Lily Daciana datang ke Valea Umbrelor. Harus ada sesuatu yang sangat besar yang membuatnya tidak berdaya dan memenuhi desakan Cassandra.

Bergegas Cassandra menuju ke Kamar Lily Daciana. Dia merasa ada sesuatu yang jelas bisa dijadikan alat untuk memojokkan Lily, tapi entah apa. Sesaat sebelum naik ke Lantai 4, Cassandra berpapasan dengan Adrian. Hari itu Adrian tampak segar dan seperti ingin mengajak Cassandra berbicara. 

“Halo Cassandra,  sepertinya kau tergesa gesa, apakah ada hal penting yang bisa kau bantu?” tanya Adrian

“Ah Tidak, aku hanya ingin jalan jalan ditaman dan menghirup udara segar,” jawab Cassandra.

“Hemm jika begitu, kita bisa melakukannya bersama,” sahut Adrian. Cassandra mengangguk dan mereka pun berjalan berdampingan menuju ke Taman bunga. 

Mereka duduk di bungalow taman yang asri dan indah. Suasana nampak santai. Tak lama Rudolf datang menghidangkan teh hangat dan beberapa camilan untuk mereka. Adrian memandang lekat wajah Cassandra, di satu sisi menanyakan apa yang diceritakan Rudolf pada nya beberapa hari lalu pada Cassandra, juga bukan hal yang mudah bagi dirinya. 

“Bagaimana kondisimu  Cassie,” Adrian bertanya dengan penuh empathy

“Baik, hanya saja ada beberapa hal yang mengganggu pikiranku. Nampaknya aku sering melakukan banyak hal diluar kendaliku,” Cassandra menjawab sambil merenung

“Apakah sebelum ini kamu pernah menerima tamu, mungkin di malam hari?” Adrian kembali bertanya. Cassandra tampak terkejut, namun dia berusaha tetap tenang. 

“Entahlah, aku pusing. Ada banyak sekali peristiwa yang terjadi sejak aku di Mansion ini. Dari hal yang masuk akal sampai yang tidak masuk akal. Kadang aku meragukan kewarasan otakku sendiri,” Cassandra berkilah

“Mansion ini adalah tempat yang sangat asing bagiku, tetapi aku seperti dipaksa menghadapi sebuah kenyataan berbeda tentang masa laluku. Ada banyak hal yang terungkap tanpa sengaja sejak aku disini,” lanjut Cassandra

“Menarik, apa contohnya,” sahut Adrian, dengan tatapan penuh selidik.

“Makam ibuku, hubunganku secara Formil dengan Klan Daciana, dan masih banyak lagi,” ujar Cassandra. Adrian tampak terkejut, kemudian bertanya, “Apakah kau yakin makam ibumu ada di kompleks pekuburan keluarga ini? Perlu kamu tau, keluarga Daciana, sangat tertutup. Riwayat mereka dan isu kelam yang menyelimuti, membuat keluarga ini makin dijauhi masyarakat desa.”

“Isu bahwa mereka klan penyihir? Isu macam apa lagi yang beredar di tengah masyarakat?” Tanya Cassandra.

“Beberapa Orang yakin, bahwa keluarga ini dan aktivitas gelapnya, menjadi penyebab kutukan di Danau Lacul Negru. Keluarga ini juga dianggap sebagai pengikut sekte Azazil. Sebuah sekte yang melakukan pemujaan terhadap Iblis Azazil untuk memenuhi segala kebutuhan mereka. Mereka juga dianggap sering mengorbankan manusia sebagai tumbal,” jelas Adrian

“Hemm begitu banyak rumor negatif. Hal itu pula yang membuat aku bingung. Jika memang Daciana adalah marga yang sama dengan ibuku, jika benar bahwa makam  itu adalah makam beliau, maka itu berarti aku juga tersangkut dengan masa lalu negatif Klan ini. Dan tentu itu menjadi penjelasan utama, mengapa peristiwa di danau terjadi padaku. Bukan begitu?” Jawab Cassandra.

Adrian terdiam. Dalam hati dia berkata, banyak sekali kebetulan yang misterius tentang gadis ini. Kemudian dia berkata,” Apa rencanamu berikutnya?”

“Saat ini jelas, kehadiranku di mansion ini bukan lagi sebagai penulis yang mencari inspirasi seperti mungkin yang aku dan kamu pahami sebelumnya. Diriku, identitasku dan riwayat keluargaku ada di sini juga,” Cassandra berbicara sambil menyodorkan Map kulit coklat dengan Tulisan Confidential di atasnya pada Adrian. 

Adrian membuka map itu, dan didapati nya, akta lahir Cassandra serta foto pernikahan orang tua Cassandra dan tentu saja Sertifikat Hak waris. Adrian menggelengkan kepala dan menyerahkan semua dokumen itu pada Cassandra.

“Aku rasa kau perlu bertanya pada Nonya Lily pemilik Mansion ini sekarang. Mungkin dia bisa memberikanmu petunjuk yang kau butuhkan,” tukas Adrian. 

“Ya tetapi aku perlu membuat sebuah alasan kuat yang bisa mendesaknya ke sini. Karena aku juga tidak tau, apakah dia tau dokumen ini, atau tidak. Karena ini aku temukan di sebuah aula rahasia di basement. Sehingga aku berpikir, perlu mendesaknya untuk mengatakan hal sebenarnya yang dia tahu dan memaksanya ke sini,” Cassandra memberi penjelasan

“Apa yang kau rencanakan?” Tanya Adrian.

“Aku butuh Informasi yang akan mengaitkan Klan ini dengan Sekte Azazel dan hilangnya beberapa orang gadis dari Valea Umbrelor. Nampaknya itu akan menjadi alasan kuat mendesaknya datang ke Mansion ini,” Jawab Cassandra dengan tegas.

“Menurut penjelasan Rudolf, Lily pernah berkata padanya, bahwa tidak ada klan Daciana yang terlibat dalam Sekte Azazel. Tetapi “Armcoat” (simbol) Klan ini digunakan oleh beberapa orang tidak bertanggung jawab dari sekte Azazel sehingga membuat tuduhan mengarah pada Klan,” jelas Adrian.

“Semuanya mungkin, termasuk mungkin juga mereka terlibat, atau ada rebelion, diantara klan ini yang kemudian memang membuat Klan ini terlibat dengan Sekte Azazel,” jawab Cassandra.

Adrian menyampaikan rasa prihatinnya atas Informasi yang Cassandra dapatkan selama berada di dalam Mansion ini. Bagaimanapun berpisah dengan ibu sekian puluh tahun, dan berakhir dengan hanya menyaksikan makamnya di sebuah tempat terasing yang menyimpan banyak misteri dan riwayat gelap, tentu bukan lah hal yang membahagiakan. 

Adrian meminta Cassandra untuk mengantarkannya ke makam Ibu Cassandra. Dia ingin ikut menunjukkan simpati dan kepedulian selain juga berdoa. Berdua mereka menuju makam ibu Cassandra dan menaruh bunga. Lalu Adrian pulang dan tinggalah Cassandra sendiri memikirkan cara terbaik untuk mendesak Lily ke Valea Umbrelor

***

Malam itu Cassandra kembali menenggelamkan dirinya dalam tumpukan Manuskrip dan buku yang ada di perpustakaan. Perlahan dia membuka satu demi satu lembar dari kliping koran yang disimpan juga di dalam perpustakaan. Sampailah dia pada sebuah kliping koran yang memberitakan tentang hilangnya Caroline. 

Dalam pemberitaan itu ternyata pada kasus Caroline banyak dugaan yang mengatakan bahwa dia tenggelam di danau Lacul Negru. Karena banyak sekali saksi mata yang mengatakan melihat Caroline pada malam dia diduga menghilang, ada di seputaran danau. Ada sementara dugaan masyarakat setempat yang mengaitkan antara hilangnya Caroline dengan Keberadaan Sekte Azazel yang secara rahasia diikuti oleh warga desa. Namun penyelidikan berhenti ketika tidak ditemukannya bukti terkait keberadaan sekte Azazel di Valea Umbrelor.

Cassandra mengambil beberapa catatan lalu memfoto potongan berita itu dengan Hp nya. Setelah itu dia bermaksud mengembalikan Kliping tersebut pada tempatnya. Tanpa sengaja dia menyenggol tumpukan buku yang ada di dekat meja baja. Tumpukan buku itu sudah lama ada di sana, namun tidak sedikitpun Cassandra ingin membukanya. 

Dipungutnya beberapa buku yang jatuh, dilhatnya salah satu buku itu dan dibacanya,"Bazele Ritualurilor și Principiile Cultului lui Azazel” yang artinya adalah buku dasar ritual dan prinsip peribadatan sekte Azazel. Seketika Cassandra terbelalak lalu tersenyum tipis. 

Segera diambilnya buku itu, lalu dibuka dan dibacanya. Yup intisari dari buku itu adalah tentang apa dan bagaimana sekte Azazel, serta berbagai ritual dan tata cara peribadatan mereka. Lalu lebih dalam dia membuka buku itu dan ditemukannya halaman yang menjelaskan tentang Struktur Organisasi sekte Azazel. Struktur itu berasal dari tahun 1850 an. Dimana pada puncak Struktur organisasi terdapat nama Anastasia Daciana, yang digelari sebagai pendiri. Cassandra tersenyum puas, seperti telah mendapatkan apa yang dia butuhkan. 

Segera dia menghubungi nomer Handphone Lily, dan berkata, “ Hallo selamat sore( di paris sore  hari saat Valea Umbrelor malam), apakah saya berbicara dengan Nyonya Lily Daciana? “

Sebuah suara wanita yang lembut tapi berat menjawab,” Ya, saya Lily Daciana.”

“Ohw Hallo Nyonya Lily, Saya Cassandra Daciana, anak dari Mirella Daciana, saya ingin bertemu dengan anda dan menanyakan banyak hal,” ujar Cassandra

Hening sejenak di seberang, lalu Lily Daciana menjawab, “ Sekarang bukan saat yang tepat, nanti aku akan mengontakmu kembali.” 

“Ah, tidak ada waktu yang lebih tepat dari besok. Jika tidak, saya mempunyai cukup bukti, 

untuk membuka kembali kasus hilangnya beberapa gadis di Valea Umbrelor, dengan sekte Azazel, termasuk keterkaitan keluarga Daciana dan Sekte itu,” jawab Cassandra penuh emosi. 

Lily Daciana terdiam, lalu berkata, “ Baiklah, besok aku segera terbang menuju Bucharest dengan pesawat pertama.” Klik.

Cassandra tersenyum puas, tidak lupa dia mengirim semua foto yang diambil selama di Mansion, mulai dari aula bawah tempat ritual, kliping surat kabar dan buku tentang sekte Azazel beserta Anastasia Daciana sebagai pendirinya.

Tangannya bergetar hebat menahan emosi. Demikian pula dengan bibirnya. Hanya ada satu dalam pikirannya saat ini. Mengetahui Rahasia dibalik kehidupan ibunya dan Klan Daciana.