Kau Lah Hidupku

    Jenazah Bu Soraya sudah di kebumikan Dian meminta waktu untuk tinggal sampai besok di rumah itu dia tidak mungkin mengajak Abi malam-malam begini Luntang Lantung di luaran sana.

     Paginya Dian pergi meninggalkan rumah dimana dia di besarkan dia berjalan sambil menggendong Abi tangan kanannya dibuat untuk membawa tas yang berisi pakaiannya dan Abi.

    Dian terus berjalan sampailah di salah satu rumah kos yang ada di desa sebelah Dian langsung menanyakan harga sewa per bulan ternyata uangnya tidak cukup.

    Karena kasihan Dian boleh membayar separo sewa kontrakannya Dian sangat berterima kasih.

    Dian kemudian membawa Abi masuk ke kontrakan barunya saat di buka tidak ada apapun di dalamnya cuma ada satu tikar itupun milik orang yang dulu menempatinya.

    Itu tidak jadi masalah buat Dian yang terpenting dia sudah mendapat tempat untuk istirahat malam ini.

    Saat mau menurunkan Abi dari gendongannya ada orang yang mengetuk pintu setelah di buka ternyata itu ibu kontrakan beliau membawa satu buah bisa untuk di berikan kepada Dian.

      "Makasih Bu"Ucap Dian begitu senang.

      "Sama-sama kasihan bayimu kalau harus tidur tanpa alas lagian ini juga sudah tidak terpakai".

      "Sekali lagi terima kasih Bu".

     setelah pemilik kontrakan pergi Dian langsung merebahkan Abi diatas busa.

    "Tidurlah sayangnya mama,maafkan mama yang bisa memberikan kesusahan seharusnya kamu nggak tidur seperti ini"Gumam Dian sambil meneteskan air matanya dan mencium kening Abi.

     Sedangkan abi anak sekecil itu bisa merasakan kesulitan hidup mamanya Abi tidak pernah rewel selama Dian mengalami masa sulit akhir-akhir ini.

          *********##########**********

      Andra hari ini memulai bisnis barunya kemarin dia dikasih modal pak Hermawan untuk memulai bisnisnya.

     Andra di bantu temannya yang sesama dari Indonesia temannya bernama Bara tapi dia sudah tidak kuliah lagi bara sudah wisuda tahun kemarin.

    Bara bisa kuliah disana berkat dia mendapat beasiswa bara terlahir di keluarga sederhana tidak seperti Andra.

    Awal mula mereka bertemu saat di jalan tak sengaja bara tertabrak mobil Andra saat itu bara sedang mencari pekerjaan tapi belum kunjung dapat.

    Andra meminta nomornya kalau terjadi apa-apa dia bisa menghubunginya,seminggu kemudian Andra mengajak Bara bertemu Andra mau memastikan kalau Bara tidak apa-apa.

    Saat bertemu Andra bertanya tentang lamaran kerjaan Bara apa sudah di terima apa belum ternyata Bara tidak kunjung mendapat pekerjaan.

    Dengan keberanian Andra mengajak Bara merintis usaha baru Bara dengan senang hati menerimanya.

   Mulai saat itu mereka jadi berteman Andra semakin sibuk pagi bekerja malam dia kuliah begitulah terus dia bahkan tidak pernah keluar apalagi nongkrong.

     Hari ini seperti biasa Dian juga sedang berkeliling menjual kuenya tadi pagi setelah mengantar kue yang di titipkan di kampus Dian langsung berkeliling menjual sisa kuenya.

    Hari ini keberuntungan Dian kuenya cepat habis dia pulang lebih awal dan tidak harus mengajak Abi kepanasan.

    Sampai di kontrakan dian sudah di datangi pemilik kontrakan karena hari ini Dian janji melunasi sisa pembayaran kontrakan.

    Setelah membayar kontrakan Dian masih punya sisa uang bisa untuk di buat untuk membeli bahan makanan yang bergizi.

Selama ini Dian makan seadanya,tiap malam saat Dian terbangun dia selalu ingat sama Andra.

Didalam sunyi nya malam dia sering menangis bayangan kehidupan yang menyenangkan setelah menikah sirna begitu saja yang ada hanya penderitaan dan cobaan yang terus berganti.

Pagi ini Dian mengantar kue nya agak telat dikarenakan tadi malam Abi ikut terbangun jadi kerjaannya agak terlambat.

Sampai di kampus Dian langsung membawa kuenya ke kantin saat di depan gerbang lagi-lagi Dian bertemu dengan pak Hermawan yang lagi mampir di kampus itu.

Dian diajak sarapan di cafe yang ada di depan kampus.

""Ayo di makan Dian atau kamu mau pesan yang lain?"tawar pak Hermawan.

"Nggak usah pak ini udah cukup"Tolak Dian kemudian memakan sarapannya.

Sehabis makan Dian tidak langsung pergi karena di cegah pak Hermawan,pak Hermawan juga memborong semua kue Dian.

"Kamu lulusan apa Dian?"Tanya pak Hermawan.

"SMA pak".

"Kenapa dulu nggak nerusin kuliah malah menikah muda?".

"Orang seperti saya terkendala biaya pak"Jawab Dian"Dulu temanku mau mengajak kuliah aku dengan jalur beasiswa tapi aku tolak".

"Apa sekarang kamu mau kalau bisa kuliah lagi".

"Ya mau lah pak tapi aku nggak punya biayanya pak lagian Abi sama siapa?".

"Kalau kamu mau kamu bisa kuliah di sini lewat beasiswa kamu tinggal melengkapi surat-suratnya".

"Bapak serius".

"Iya Dian,lanjutkan lah kuliah biar kelak kehidupan Abi lebih baik".

"Tapi Abi sama siapa pak?".

"Kamu bisa menitipkan ke tetangga kamu kan"Usul pak Hermawan"Kalau kamu mau bawa surat-surat yang di butuhkan setelah itu kamu tinggal serahkan pada pihak kampus".

"Terima kasih banyak pak aku nggak tahu bagaimana cara membalas kebaikan bapak".

"Belajarlah yang rajin dan didik Abi dengan benar itu cukup untuk membalasnya"kata pak Hermawan sambil berdiri dan mau pergi.

Sedangkan Dian masih memandangi kepergian pak Hermawan Dian tidak menyangka bisa melanjutkan kuliahnya.

Dian pergi dari sana untuk pulang dia mau bertemu pemilik kontrakan untuk meminta tolong menjaga Abi saat dia kuliah.