Azela Syakarina Adafsi, gadis cantik yang menjadi idola di sekolahnya itu harus mengalami kehidupan yang rumit.
Rumit karena di usianya yang masih sangat muda, dia di jodohkan oleh kedua orang tuanya dengan anak dari sahabat kedua Orang tuanya itu.
Awalnya Azela atau gadis yang akrab di sapa Zela itu menolak dengan keras rencana perjodohan orang tuanya, begitu juga dengan Kakaknya yang bernama Azifa Kamila Adafsi.
Tapi siapa sangka? jika dirinya di jodohkan dengan pemuda tampan dan kaya raya dari penerus keluarga Zafano.
Pemuda tampan yang menjadi Idola di kampusnya dan membuat wanita-wanita yang melihatnya begitu menggilainya, bukan hanya wanita-wanita di luaran sana saja yang mengidolakannya, tetapi kedua sahabatnyapun sangat mengidolakan pemuda yang akan menjadi suaminya itu.
Bagaimana kisah Azela dengan lelaki yang dijodohkan oleh orang tuanya..?
Ikuti ceritanya gaes.. 😊😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riria Raffasya Alfharizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pindahan
Brayen sudah tiduran diranjang kamar Zela tapi Dia masih asik dengan ponselnya, Tentu saja membalas chat Dimas yang sedang menggodanya, Zela terlihat mondar-mandir seperti sedang memikirkan sesuatu.
" Napa Loe..?? Sini..." Ucap Brayen masih memainkan ponselnya.
" Loe tidur disofa dong Kak.." Jawab Zela memelas.
" Nggak mau..." Jawab Brayen cuek.
" Kok Loe gitu sih, Masa iya Gue yang harus tidur disofa, Gue nggak terbiasa.." Jelas Zela.
" Kalau gitu sama Gue juga nggak terbiasa.. Kalau Loe nggak mau tidur sebelah Gue ya udah berarti Loe yang tidur disofa.." Jelas Brayen meletakan ponselnya lalu menyelimuti tubuhnya untuk tidur.
Dengan terpakasa Zela menghampiri Brayen. Dia tidur disebelah Brayen menarik slimut yang juga dipakai oleh Brayen tapi dengan posisi saling membelakangi.
Mereka sama-sama belum tidur, Apa lagi Zela sedari tadi hatinya tak karuan, Dia terus memejamkan mata tapi tak juga bisa tidur, sampai entah jam berapa mereka akhirnya tidur dengan sendirinya dengan posisi masih saling membelakangi.
Pukul 10:00 Zela mulai sadar dari tidurnya, dia menggeliat tapi begitu susah tak seleluasa biasanya, Saat mata Zela terbuka Dia begitu terkejut karena wajah Brayen yang tepat dihadapannya dengan tangan yang sedang memeluknya.
" Kyaaaaaaa......!!!!!! Teriak Zela yang membuat Brayen ikut terbangun.
" Apaan sih Loe..?? Sahut Brayen kesal karena diganggu oleh Zela tidurnya.
" Loee ngapain peluk-peluk Gue..?? Tanya Zela tidak terima.
" Mana Gue tau.." Jawab Brayen cuek..
Brayen melihat jam didinding kamar Zela ternyata sudah begitu siang.
" Akhhh sial... Gue kesiangan.."Gumam Brayen berlalu kekamar mandi.
" Heiiii tunggu... Gue dulu... Gue mau pipis.." Ucap Zela mencegah Brayen dan langsung nyelonong masuk kedalam kamar mandi.
" Cepetan ya.. Kita udah telat.. " Teriak Brayen lalu Dia duduk ditepi ranjang dan mengambil ponselnya.
" Ow...iya..ya.. Hari ini kan Gue sama tuh cewek masih ijin.." Gumam Brayen mengacak-acak rambutnya.
Setelah Zela selesai Dia clingak-clinguk mencari keberadaan Brayen, Karena Dia lupa lagi tidak membawa baju ganti, Ini benar-benar kebiasaan buruk Zela..
" Kenapa Loe clingukan gitu..?? Tanya Brayen santai.
" Astaga.. Bisa nggak sih Loe nggak bikin Gue kaget..." Udah cepetan mandi sana..." Jelas Zela menutupi dirinya dengan baju yang belum Dia pakai.
" Ciihh... Pakai ditutup, Gue udah pernah liat.." sambung Brayen yang membuat Zela malu sekaligus kesal.
Brayen beranjak kekamar mandi, Setelah selsai Dia juga sama seperti zela hanya memakai handuk putih, tapi yang hanya menutupi bagian bawah pusar sampai ke atas lutut, Zela yang masih dikamar karena sedang membereskan kamarnya tertegun melihat tubuh sixpack Brayen, Dengan segera Dia sadar dan melanjutkan kegiatannya.
" Ayo.. kebawah..." Ucap Brayen yang sudah memakai baju gantinya.
Mereka berdua kebawah. Tapi semua orang sepertinya sudah sarapan karena ini bukan waktunya sarapan melainkan makan siang.
Setelah sarapan Zela mencari-cari kedua orang tuanya, Biasanya Mamah Hana berada ditaman belakang kalau didapur dan ruang tamu tak ada, Dan benar saja terlihat Pak adam dan Mamah Hana sedang memberi makan ikan dikolam taman mereka,
" Mah.. Pah..." Ucap Zela menghampiri kedua orang tuanya.
" Sayang.. Udah bangun ya Kamu.. Tadi mamah sengaja nggak bangunin Kamu takut ganggu.." Jelas Mamah Hana yang menggoda Zela.
" Iikhh.. Apaan sih Mah.., Ow ya.. Kak Zifa udah berangkat..?? Tanya Zela.
" Udah dong Nak.. Kamu dan Nak Brayen bisa berangkat lagi besok..." Jelas Pak Adam.
" Tapi..Beneran kan Pah.. Teman Sekolah Zela dan teman-teman kampus Kak Brayen tidak mengetahui tentang pernikahan Kita..?? Tanya Zela dengan cemas.
" Kamu tidak perlu khawatir Nak... tidak ada yg tau kecuali Seli, Vani Dimas juga Kakak Kamu.. Dan kepala sekolah juga dosen yang mengajar mata kuliah Brayen.." Jelas Pak Adam..
" Makasih.. Pah.. Mah.." Sambung Zela memeluk Pak Adam lalu memeluk Mamah Hana.
Tak Lama Brayen menghampiri mereka,
Dia juga ingin pamit untuk pulang kerumahnya juga membawa Zela kerumahnya.
" Mah.. Pah.." Sapa Brayen.
" Sini Nak..." Jawab Pak Riko menyuruh Brayen mendekati mereka..
" Begini Pah.. Mah.. Sebentar lagi Kita akan pulang.. Dari tadi juga Bunda dan Ayah sudah menanyakan Zela.." Jelas Brayen dari maksudnya.
" Iya Ray.. Tidak apa-apa.. Memang sekarang Zela sudah menjadi tanggung jawab Kamu.. Tolong jaga anak Papah ya.." Jawab Pak Adam.
" Pasti Pah.." Jawab Brayen singkat.
" Mamah titip Zela ya Nak.. Jaga Dia.." Tambah Mamah Hana.
" Pasti Mah.. Brayen akan menjaga dan akan bertanggung jawab untuk Zela.." Jawab Brayen dengan yakin.
" Terimakasih Nak.. Mamah yakin Zela akan bahagia denganmu.."
Brayen menanggapi dengan senyuman manisnya. Begitu juga Zela yang tampak malu-malu ya setidaknya Brayen tidak bersikap kasar pikir Zela.
" Ow.. ya.. Kalian sudah makan...?? Tanya Mamah Hana.
" Sudah kok Mah.. Tadi Kita makan terus kesini deh.." Jelas Zela.
" Ya sudah kalau begitu ayo kalian siap-siap.. Pasti Bunda dan Ayah sudah tidak sabar menunggu kalian..." Jelas Pak Adam.
Zela dan Brayen segera berkemas menyiapkan keperluan yang akan dibawa oleh Zela setelah semua sudah beres mereka pamit kepda kedua orang tuanya dan juga para asisten rumah tangga Zela..
" Mah.. Pah.. Zela pamit ya.." Ucap Zela dengan muka sedihnya.
" Iya sayang... Jangan sedih dong... Kamu kan bisa sering main kesini,, " Jelas Mamah Hana yang juga sebenarnya merasa sedih karena akan ditinggalkan putri bungsunya..
" Kamu hati-hati ya Nak.. Inget harus nurut sama Suami.. Kaya Mamah kamu ini.." Pesan Pak Adam yang dianggukin Zela dan membuat Mamah Hana tersenyum malu.
" Bi ina dan semuanya Zela pamit.. ya.." Ucap Zela kepada semua asisten rumah tangga yang bekerja dengan keluarganya.
" Iya non.. Sering main kesini ya.." Jawab Bi Ina mewakili semuanya.
" Pasti.." Jawab Zela singkat.
" Mah.. Pah.. Ray pamit pulang dulu ya.. Pasti kita akan sering kesini.. " Jelas Brayen..
" Harus dong Nak.. Sekali lagi tolong jaga putri Papah ya.." Jawab Pak Adam.
" Pasti Pah.. Mah.." Jawab Brayen.
" Ow..ya..Mah salam buat kkak Zifa ya.." Sambung Zela.
" Iya sayang..Nanti Mamah sampein.." Jawab Mamah Hana.
" Bay..." Ucap Zela dan Brayen berlalu.
Semua barang yang dibawa Zela sudah dimasukan oleh sopir Pak Adam tadi. Mobilpun melaju meninggalkan rumah keluarga Adafsi, Sekarang tinggalah mereka berdua sepi, hening, sunyi hanya suara mobil yang terdengar karena diantara mereka saling diam masih canggung satu sama lain.. Entah kenapa zela jadi tak secerewet biasanya,,
Brayen terus fokus pada setirnya merasa bosan Dia segera menyalakan mp3 player dimobilnya dengan lagu-lagu barat..
Zela asik memainkan ponselnya sambil sesekali ikut menyanyikan lagu yang Ia sukai..
Setelah 45menitan dalam perjalanan akhirnya sampailah mereka dirumah besar yang begitu terliht sangat mewah bahkan rumah keluarga Zafano terlihat lebih besar dari rumah keluarga Adafsi.
Kedua satpam segera membukakn gerbang untuk tuan dan nonanya.. Setelah memarkirkan mobilnya mereka masuk kedalam, Dan benar saja kedatangan mereka sudah ditunggu Bunda Wina juga Pak Riko yag sengaja tidak berangkat kekantor.
" Selamat datang sayang..." Ucap Bunda Wina kepada Zela.
" Bunda.. Ayah.." Sapa Zela lalu mencium tangan kedua orang tua paruh baya itu.
" Selamat datang ya Nak.. Semoga Kamu betah disini.." Sambung Pak Riko.
" Pasti Bund.. Yah.." Jawab Zela dengan senyum manisnya.
" Eehemmm.... " Deheman Brayen karena sedari tadi dicueki oleh Mereka.
" Duhh anak bunda.. Kalian pasti capek ayo kekamar dulu.. Istrihat dulu ya.. Nanti bunda masakin yang special buat kalian.. Buat menantu cantik bunda tentunya.." Jelas bunda Wina yang membuat semua tertawa kecuali Brayen karena merasa ducueki oleh bundanya.
Brayenpun keatas menuju kamarnya diikuti Zela dari belakang, Sesampainya dikamar Brayen, Zela begitu kagum karena kamar Brayen begitu luas dan rapi jarang sekali kamar cowok seperti kamarnya menurut zela.
Zela melihat kesekeliling kamar di sebelah jendela terdapa pintu menuju balkon dengan banyak tampak seperti taman kecil juga ayunan dan meja kecil disana..
" Indahnya..." Gumam Zela melihat gedung gedung menjulang tinggi dari atas balkon juga jalan raya yang padat dengan kendaraan.
cuma nama2nya diganti, dan statusnya kuliah semua🤔🙏
Walaupun udah baca ulang2 tetap aja baper..wkwkwkw
itu imajinasi sy menyesuaikan sklh2 jmn skrg. kecuali SD bnyk yg msh kyk jmn dl. terlihat semua dr luar.
maafken, hny komen sj.