Ayunda Maharani seorang Siswi yang baru saja lulus sekolah SMU, telah di jebak oleh Ibu dan juga kakak tirinya, dan Ayunda di paksa menyerahkan malam pertamanya dengan seorang Duda kaya.
Demi membiayai Ayahnya yang terbaring lemah di Rumah Sakit, kini Ayunda terpaksa dan rela melakukan semua itu
Seorang duda yang telah di vonis mandul ini akhirnya nekat mengikuti rencana dari Neneknya. Dengan meminum ramuan dari sahabatnya sang Nenek, akhirnya Leon mencobanya dengan seorang wanita bayaran yang sudah dipersiapkan oleh Neneknya.
Akan kah ramuan tersebut berhasil membuat cucu satu-satunya dari generasi terakhir keluarga Argantara memiliki seorang keturunan? Padahal sebelumnya Leon pernah menikah dengan wanita yang dicintainya selama lima tahun lamanya dan pernikahannya harus kandas karena sang istri telah berselingkuh di belakangnya.
Mampukah Ayunda menjadi obat penawar luka hatinya Leon, dan memberikan kebahagiaan untuknya dan juga keluarga Argantara?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Maaf, aku tak pantas untukmu
Langit mendadak mendung, kilatan petir mulai menyambar membelah langit.
Dua insan yang saling mencintai ini pada akhirnya tidak mungkin bisa bersama karena perbedaan yang menjadi tembok penghalang, ditambah keadaan Ayunda yang sudah tak seperti dulu lagi.
"Maafkan aku Rian, aku tidak bisa menerima cintamu, aku tidak bisa menjadi kekasihmu dan aku tidak bisa menunggumu sampai kau selesai kuliah! Lupakanlah aku karena aku tak pantas untukmu, carilah wanita yang sepadan denganmu, karena aku tidak pantas mendapatkan cinta darimu!" Ayunda merasakan begitu perih dan juga sakit karena harus mengatakan hal ini, ingin rasanya ia menjerit bahwa saat ini dirinya sedang terluka, luka yang tak akan mungkin bisa terobati dan akan terus membekas sampai akhir hayat.
Kemudian Rian enggan untuk melepaskan genggaman tangannya, justru malah semakin kuat.
"Ku mohon berikan aku kesempatan, mengapa kau selalu menjadikan status sosial kita sebagai penghalang? Aku pun tahu kalau kau juga mencintaiku, iya kan?"Desaknya sambil menatap dalam.
Namun sayangnya Ayunda berusaha untuk melepaskan dirinya dan sebisa mungkin menjauh darinya.
"Sudahlah cukup, selamanya kita tidak akan pernah bisa bersatu, ku mohon lupakanlah aku!" pintanya sampai memasang wajah memelasnya.
Melihat wanita yang dicintainya bersikap seperti itu, Rian tidak bisa berbuat banyak dan memaksakan kehendaknya. Sambil menghela napas panjangnya, akhirnya ia mengalah dan menerima keputusan dari Ayunda.
Kemudian Rian mengambil sesuatu dari saku celananya, yakni sebuah kotak berwarna pink yang didalamnya terdapat sebuah kalung dengan liontin bulan sabit.
"Aku akan menerima penolakan mu Ini Yu, tapi ku mohon kau mau menerima kalung ini, sebagai tanda bahwa kau dan aku pernah saling mencintai namun tak bisa memiliki!"
Ayunda hampir tak bisa membendung air matanya, ia pun mencoba untuk mendongak ke atas dan menatap langit mendung.
'Aku tidak boleh menangis, aku harus menjadi wanita yang kuat!' batinnya lirih.
Akhirnya Ayunda mengangguk pelan, pertanda dirinya menerima hadiah dari Rian.
Lalu Rian memasangkan kalung yang memiliki liontin bulan sabit itu di lehernya Ayunda.
"Kau sangat cantik menggunakan kalung itu, semoga kau selalu menyimpannya dan jangan sampai kau menghilangkannya, karena kalung itu begitu berharga!" ucapnya sambil kembali menatap dalam Ayu.
Akhirnya dengan perasaannya yang hancur, Rian ikhlas menerima semua takdir ini, begitupun dengan Ayunda.
"Ayunda, suatu saat nanti, jika aku sudah sukses dan bisa berdiri diatas kakiku sendiri, aku akan tetap mencari mu dan aku ingin kau menjadi pasangan hidupku, aku berjanji Yu!" ucapnya bersungguh-sungguh.
Ayunda hanya diam membisu tak bergeming sama sekali, namun dari sorot matanya bisa mengartikan bahwa dirinya sangat mengharapkan semua itu bisa terjadi.
☘️☘️☘️☘️☘️
Pagi ini Ayunda sudah bersiap-siap untuk pergi ke salah satu perusahaan, dimana nantinya ia akan menggantikan posisi salah satu karyawan yang kedapatan resign dikarenakan tengah hamil tua.
"Terimakasih kak Maria, berkat kakak dan juga Jenny, akhirnya aku bisa memulai bekerja di tempat ini!" Ayunda sampai tersenyum bahagia.
"Sama-sama Yu, semoga kamu betah kerja disini, ingat ya Ayu kamu harus disiplin waktu jangan sampai telat, karena Bos besar di perusahaan ini paling tidak suka ada salah satu karyanya datang terlambat, nanti bisa-bisa kau dapat surat peringatan!" Maria mencoba memberikan peringatan keras kepada Ayunda, agar dikemudian hari ia tidak melakukan kesalahan.
"Siap kak, aku akan berusaha untuk disiplin waktu dan aku tidak ingin sampai mengecewakan kak Maria!" jawabnya meyakinkan.
Maria pun tersenyum senang saat Ayunda mengatakan hal demikian.
"Nanti ada Bu Susan yang akan membimbing mu, dia orangnya sangat baik! Yang penting kau jangan sampai membuat kesalahan Yu!" ucapnya memberikan peringatan agar Ayu tahu.
Setelah kepergian Maria, kini Bu Susi selaku kepala bagian Cleaning Service, memberikan arahan kepada Ayunda.
Tidak lupa beberapa pegawai senior yang lainnya ikut menyaksikan Ayunda yang mulai pada hari ini telah bekerja di perusahaan terkemuka di negeri ini, mereka pun menyambutnya dengan ramah.
"Baiklah Ayunda, untuk hari ini kau akan aku pandu untuk mengenal area kerjamu, dan nanti kau akan di tugaskan di lantai dua belas, kebetulan disana adalah ruangannya bos besar kita, kau adalah anak baru dan tentunya jiwa serta semangat mu sangatlah tinggi, jadi saya yakin kau pasti akan bekerja semaksimal mungkin, bukankah begitu?" tanya Bu Susan dengan matanya yang berkilat tajam.
Sedangkan karyawan yang lainnya mencoba berbisik dengan karyawan yang ada di sebelah mereka.
"Ssttt...sadis betul Bu Susan, ketahuan banget kalau dia tidak begitu menyukai anak baru itu, baru pertama bekerja, masa sudah di suruh membersihkan areanya Big bos, brrrrrrrrr....ngeri sekali aku, padahal kita paling anti bersih-bersih di ruangan itu selain Bu Susan dan Pak Jono!" ujar Evi kepada Agus
"aku jadi berbalik kasihan sama anak baru itu, mana masih muda, cantik lagi!" ujar Agus sambil terus memperhatikan ke arah Ayunda yang sedang di berikan arahan oleh Bu Susan.
"Heleh...lihat yang bening dikit langsung deh tuh mata gak berkedip!" ejek Evi sampai menggeleng.
"Biarkan saja Vi, kau kan tahu kalau aku sudah kelamaan menjomblo, lah kamu sih enak udah punya cowok!" singgung Agus terlihat kesal.
Akhirnya keduanya mengakhiri percakapan mereka karena takut ketahuan dan terkena omel.
Kemudian Ayunda bersama Bu Susan dan juga Assistennya yakni Pak Jono, mereka segera pergi menuju lantai dua belas.
Setibanya disana, Ayunda di suguhi oleh pemandangan yang cukup membuatnya tercengang. Bagaimana tidak, karena di lantai dua belas ini telah di desain dengan gaya dan interior yang sangat mewah, berbeda sekali dengan lantai yang lainnya di perusahaan ini, lalu Ayunda melihat lukisan berukuran besar yang berada di bagian area tengah, yakni sebuah lukisan seorang wanita paruh baya namun masih terlihat cantik dan menawan. Ayunda sempat menatapnya dengan tatapan yang dalam.
"Ayu..kau akan di pandu oleh Pak Jono, ya! Saya ada perlu sebentar, ingat jangan sampai kau melakukan kesalahan sedikit pun!" perintahnya mencoba memperingatkan kembali.
"Baik Bu Susan, saya tidak akan mengecewakan anda!" jawabnya bersungguh-sungguh.
Lalu peralatan tempur berupa alat kebersihan dan juga chemical, sudah berada di hadapannya.
"Baiklah Ayu, nanti kau akan aku beritahu beberapa nama chemical dan kegunaannya, disini kami menggunakan chemical terbaik, dan kau harus menuangkannya sesuai dengan takaran, dan ini adalah beberapa peralatan yang nantinya akan kau gunakan."
Ayunda sampai terkagum-kagum akan alat kebersihan yang sudah menggunakan metode canggih, dan ia pun mulai mempelajari fungsi-fungsinya, serta nama chemical dan di gunakan untuk apa saja.
Kemudian Ayunda di perintahkan untuk membersihkan di sekitar area Lobby lantai dua belas, di lantai ini masih terlihat sepi, dan hanya ada beberapa orang yang berlalu lalang.
"Ayo Ayunda, Semangat!" Ayunda menyemangati dirinya sendiri.
Bersambung...
🌹🌹🌹🌹🌹🌹
ta patut ta patut
aihhhh i don't like you lah
mereka kan ga jadian kn Thor kenapa kaya di hianati sekali tuh cowok