🌹NOVEL DENGAN 20 BAB TERBAIK VERSI EDITOR NOVELTOON🌹
SINOPSI
Sendu, seorang gadis desa yang nekat menginjakkan kaki ke ibu kota hanya untuk mencari sang calon suami yang tak kunjung kembali, padahal hari pernikahan mereka tinggal menghitung hari.
Bukannya bertemu dengan sang calon suaminya, Sendu justru di hadapkan kepada masalah yang menyeretnya masuk ke dalam gemerlapnya dunia malam.
"Cepat layani aku!" Ucap pria berbaju jas hitam itu.
"Tuan, saya bukan wanita penghibur... " Sendu menangis tersedu.
"Munafik! Kalau kamu bukan pelacur, lantas kenapa kamu bisa ada di sini?"
🍂🍂🍂🍂🍂
NOVEL : AKU BUKAN WANITA PENGHIBUR
PENULIS : LV EDELWEISS
GENRE : CINTA PERNIKAHAN - NIKAH PAKSA
APP : @noveltoon_ind
NOTES : KARYA ASLI, DILARANG KERAS PLAGIAT ATAU MEMALSUKAN DENGAN SENGAJA. PENJARA DAN DENDA MILYARAN RUPIAH.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lv Edelweiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SALAH PAHAM.
Mama Gita sedang duduk di tepi kolam renang sambil menikmati secangkir teh hangat dan beberapa potong roti yang sudah di olesi oleh selai coklat dan stroberi. Sesekali pandangannya beralih pada ponsel yang ada di genggaman tangannya.
"Pagi ma... " Alex datang membuyarkan keheningan mama Gita. Pria berjas itu langsung mengecup pucuk kepala sang ibunda.
"Anak nakal ini... Kamu mau apa lagi sih Lang?" Mama Gita memukul lengan Alex pelan.
"Mama kenapa sih, Alex ada bikin salah apa lagi sih ma?" Tanyanya yang merasa heran dengan sambutan sang mama.
"Kamu mau sampai kapan menghabiskan umur mu, dengan gonta ganti perempuan terus? Mama khawatir Lang. You must stopped." Ucap mama Gita.
"Aku udah berhenti ma. Nggak lagi ke klub dan main sama perempuan."
"Are you sure?"
"Of course.. "
"Tapi mama nggak percaya. Kamu pasti ngibulin mama lagi."
"Astaga ma. Nggak mungkin lah Gilang bohongi mama lagi."
"Why? Kamu udah dapat tambatan hati baru?"
Alex tak menjawabnya. Dia mengambil sepotong roti dan mulai mengunyahnya. Kemudian Alex melempar pandangannya ke arah kolam renang. Pikirannya langsung tertuju pada satu gadis saat sang Mama menyebut kata 'tambatan hati'.
Sendu, kenapa dia begitu sulit untuk Alex taklukkan. Padahal dia tak tahu, jika pria yang saat ini jatuh cinta padanya, adalah tipikal pria yang tak mudah untuk menautkan hati pada satu wanita.
Sendu harusnya merasa beruntung karena Alex sudah memberanikan diri untuk menikahinya. Sebab pernikahan pernah menjadi momok yang sangat menakutkan bagi Alex. Dia pernah sangat membenci yang namanya ijab qabul. Bahkan pernah berjanji untuk tak lagi melakukan ikrar pernikahan suci itu. Alex tak suka. Alex trauma.
"Come on my son. Tidak semua perempuan itu seperti dia. Masih banyak wanita baik di luar sana. Mama yakin, kamu pasti akan menemukannya. Dan dia pasti akan mencintai mu dengan sangat luar biasa. Percaya sama mama." wanita paruh baya itu menyentuh tangan Alex seraya tersenyum lebar.
"Ya udah ya ma. Gilang... berangkat kantor dulu." Alex hendak beranjak dari duduknya, namun mama Gita dengan cepat memegang tangan Alex.
"Kalau kamu udah dapat, siapa pun dia... bawa pada mama... " Mama Gita tersenyum seraya menaikkan kedua alisnya.
"Oke ma... " Ucap Alex. Kemudian dia berlalu meninggalkan mama Gita yang masih merasa tak siap jika Alex akan memilih untuk terus hidup dalam kesendiriannya.
...****************...
Alex berjalan masuk ke dalam gedung utama GAW Group. Setiap karyawan yang berpapasan dengannya menyapanya seraya menundukkan sedikit kepala mereka. Tak tua tak muda, semua hormat pada CEO keren ini. Namun Alex tetap membalas sapaan mereka semua. Meski terlahir dari keluarga kaya dengan kekayaan yang tak luput tujuh turunan, Alex tak memiliki sifat sombong atau angkuh. Dia tak pernah bersikap semena-mena pada bawahannya.
Sikapnya tegas dan profesional. Kalau salah ya salah, kalau benar ya tetap benar. Tidak ada manipulatif. Semua berjalan sebagaimana mestinya. Dia juga memberikan hak yang semestinya pada setiap karyawannya. Tak salah, jika semua karyawannya menyukainya. Bahkan sebagian dari mereka sangat mengidolakan seorang Alex.
Alex berjalan menuju ruangan kerjanya. Namun seketika dia berhenti dan mengamati seseorang. Siapa lagi kalau bukan si gadis bermata jelita itu.
Sendu sedang membuat kopi dan teh untuk para karyawan kantor. Dia juga merapikan meja dan melapnya. Menutup toples gula dan kopi. Saking fokusnya bekerja, dia tak sadar jika tengah di perhatikan oleh big boss-nya.
Alex tersenyum tipis. Kemudian dia berlalu masuk ke dalam ruang kerjanya.
Sementara di luar gedung, seorang wanita turun dari mobil spot berwarna merah cabai dengan memakai kaca mata jenis Aviator. Wanita itu memakai sheath dress berwarna gelap dan heels yang senada.
Dia berjalan masuk ke dalam gedung dengan langkah yang sangat cepat. Rambutnya yang panjang sedada dan tampak di buat menjadi lebih Wavy itu pun ikut melambai-lambai mewah. Dari tampilannya, jelas jika dia bukan OG atau pun karyawan di kantor Alex. Lalu siapa wanita itu?
"Gilang... " Wanita itu membuka pintu ruangan CEO begitu saja.
"Astaga Gianna. Kamu bisa nggak sih, kalau masuk ruangan aku ketuk dulu kek. Jangan asal masuk aja."
"Ups. Sorry... Aku lupa lagi. .." Ucap wanita yang ternyata bernama Gianna itu.
"Kamu ya Na. Ya udah, dimaafin lagi... " Ucap Alex datar.
"Ngapain kamu kemari. Kalau mau curhat aku lagi sibuk." Kata Alex to the point. Matanya masih terfokus pada laptop yang ada di depannya.
"Kok kamu tau sih?"
"Ngapain lagi kalau kamu udah kemari kalau bukan mau curhat soal hubungan Backstreet kamu tuh."
Gianna sumringah. Dia lalu mendekat ke meja Alex. Kemudian merebahkan sebagian badannya ke meja seraya menatap kearah Alex.
"Dasi mu miring ya?" Ucap Gianna.
"Aku tadi buru-buru karena telat bangun... "
"Dari hotel lagi?" Tebak Gianna.
"Ya nggak lah. Aku udah nggak gitu-gitu lagi..."
"Sure? Udah impoten kamu?"
"Astaga... fitnah apa lagi itu?" Seru Alex dengan nada tinggi.
Gianna lalu lebih mendekat kepada Alex dan mulai menyetel ulang dasi CEO muda tersebut.
Tok tok tok
Suara pintu ruangan Alex diketuk tiga kali. Alex mempersilakan yang mengetuk untuk masuk.
"Permisi pak. Saya mau... Astaghfirullah.... "
PRAAANNGG!
Nampan yang dibawa oleh Sendu jatuh seketika dari tangannya kala dia melihat Alex dan Gianna sedang dalam posisi seperti orang tengah bercumbu.
Gianna dan Alex langsung melihat ke arah Sendu. Menyadari yang datang adalah Sendu, Alex dengan cepat bangkit dari duduknya dan segera menuju ke arah Sendu.
"Maaf...maaf...Pak... Saya nggak sengaja...Saya... " Sendu tampak sangat gugup. Namun ia terus berusaha mengumpulkan serpihan pecahan gelas yang berserakan di lantai.
"Nggak papa sendu.." Ucap Alex mencoba membuat Sendu tenang.
"Tapi ini pecah semua pak. Nanti saya akan ganti ya pak... " Sendu mulai menangis. Dia masih berusaha untuk mengumpulkan pecahan kaca-kaca tersebut.
"Sendu udah... aku bilang nggak papa.. "
"Tapi ini pecah semua pak... " Sendu semakin terisak. Namun ia masih berusaha membuat lantai bersih seperti semula.
Entah apa yang membuatnya begitu sedih. Apa karena takut dipecat karena sudah menjatuhkan gelas kantor atau karena yang lain?
Melihat sendu yang tak mendengar perkataannya. Alex pun menarik kedua tangan Sendu dengan sangat cepat.
"Sendu, udah! Udah aku bilang!" Alex membentak Sendu.
"Kamu bisa terluka, Sendu... Nanti biar Cleaning Service yang membersihkannya, ya?"
Air mata Sendu terus mengalir seolah tak mengerti caranya berhenti.
"Kamu nggak papa kan?" Alex menatap sendu khawatir.
Sendu mengambil nampannya dan segera pergi meninggalkan Alex tanpa sepatah kata pun lagi. Alex hanya bisa diam melihat sendu pergi begitu saja. Seolah bibirnya kelu walau hanya untuk sekedar berkata tetaplah di sini Sendu.
Alex tentu sangat ingin mengejar wanitanya itu. Dia bahkan ingin sekali memeluknya seraya berkata : tenanglah, semua akan baik-baik saja, Sendu.
Namun Alex tahu jika dia masih harus merahasiakan hubungan dengan Sendu dari orang-orang disekitarnya, termasuk dari Gianna. Kakak kandung Alex.
Sendu tampaknya salah paham lagi pada Alex. Dia mengira Gianna adalah kekasih Alex dan mereka sedang bermesraan tadi di ruangan Alex. Nyatanya, Gianna hanyalah kakak Alex yang memang sering mendatangi adik laki-laki satu-satunya itu.
Namun hati Sendu terlanjur menyimpulkan jika Tuannya itu sedang bermain cinta dengan wanita lain. Dan seperti seorang istri yang tengah terbakar cemburu pada suaminya, Sendu hanya bisa meratapinya di dalam kamar mandi. Agar tak ada yang tahu jika saat ini ia sedang menangis dan kecewa berat.
"OG baru? Kok aku belum pernah lihat?'" Ucap Gianna.
"Iya, OG baru. Pindahan dari cabang." Jelas Alex.
Alex tampak gelisah sekali. Duduknya mulai tak tenang. Dia ingin menyusul Sendu namun masih ada Gianna di sana. Mungkin jika Gianna sudah pergi, barulah Alex bisa menghampiri Sendu. Dia ingin menenangkan gadis itu lebih dari apa yang sudah dia lakukan tadi. Mungkin satu buah pelukan dan kecupan, cukup membuat Sendu tenang. Pikir Alex.
Sendu, tunggu aku...
*Bersambung
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Mau lihat dialog di novel-novel author yang dibuat dalam versi video reels, follow instagram @lvedelweiss_ 😇
karena miras adalah Sumber dari segala kejahatan dan kemaksiatan....
padahal kau sdh hijrah lohh Lex!!!!
Semangat up Thor...💪💪💪