PENDEKAR MATA LANGIT

Tak terasa pertempuran dengan level tingkat tinggi telah terjadi selama 2 jam, Tigris sangat mendominasi jalannya pertempuran itu, beberapa kali roh Biyao harus terhempas jauh kebelakang akibat gelombang kejut dari Qi yang berasal tubuh Tigris.

"Prajurit hantu kegelapan," ucap Biyao sambil mengarahkan kedua telapak tangannya kebawah hingga menyentuh pasir yang berlapiskan es, maka terciptalah sebuah segel yang mengelilingi tubuh Biyao, segel berwarna gelap itu membentuk sebuah tabung yang Langsung menutup tubuh Biyao.

Dari dalam tabung yang berukuran diameter 20 meter dan tinggi 20 meter, bermunculan prajurit hantu berupa tengkorak berwarna putih yang ribuan banyaknya, prajurit hantu tengkorak itu dengan cepat menabrakkan dirinya ke tubuh Tigris.

Ledakan susul menyusul di tubuh Tigris membuat Qi di tubuhnya menurun derastis.

"Kurang ajar, aku tak menyangka dia memiliki tehnik kutukan yang sangat melegenda itu," batin Tigris.

Melihat Tigris melemah, Biyao semakin meningkatkan daya serangnya, prajurit hantu tengkorak semakin bertambah banyak keluar dari dalam segel yang di buat oleh Biyao.

"Ha..ha...ha..sebentar lagi aku akan melumpuhkan mu," teriak Biyao dengan senyuman penuh kemenangan.

"Segel kegelapan," teriak Biyao kembali.

Tubuh Tigris terkurung dalam segel dengan level tingkat tinggi, segel itu menyerupai tabung yang setiap dindingnya tertuliskan aksara segel, yang mampu menyerap Qi yang berada di dalam Dantian Tigris.

"Ternyata dia ahli dalam menggunakan Segel," batin Tigris.

"Tuan muda aku butuh bantuanmu!!, cepat lakukan tehnik penggabungan, dan aktifkan mata langitmu," ucap Tigris.

Yan Lan membuka matanya, Qi di dalam tubuhnya telah penuh kembali.

"Tehnik penggabungan roh kultus surgawi," teriak yan Lan.

Yan Lan memukulkan tinjunya kebawah, seketika segel terbuka, yang membuat Yan Lan bergabung dengan dengan binatang rohnya untuk pertama kali.

"Paman aku akan menghancurkan segel kegelapan ini" teriak Yan Lan.

"Singa es memecah kesunyian," teriak Yan Lan kembali.

Seberkas sinar membentuk bulan sabit segera melesat kearah segel kegelapan melalui tebasan pedang pemecah salju.

"Duar..!!" segel kegelapan akhirnya hancur.

"Kurang ajar!!, anak muda ini ternyata tidak dapat di remehkan," batin Biyao.

Yan Lan yang telah bergabung dengan binatang rohnya semakin membuat Biyao bersemangat untuk mengalahkannya, agar Biyao dapat memiliki mata langit yang bisa membuatnya menjadi manusia.

"Prajurit hantu kegelapan," teriak Biyao .

Ribuan prajurit hantu menyerang ke arah Yan Lan.

"Aku akan menggunakan salah satu tehnik dari mata langit, untuk menghancurkan kekuatan Biyao," Batin Yan Lan.

"Paman Tigris bantu aku untuk menyeimbangkan Qi murni di dalam Dantian ku," ucap Yan Lan.

"Baik tuan muda," ucap Tigris.

"Mata langit gerbang kehancuran," ucap Yan Lan.

Yan Lan duduk bersila di udara, dengan kedua telapak tangan terbuka menghadap keatas dengan masing masing pergelangan tangan bertumpu diatas lutut.

Kedua mata Yan Lan terpejam, mata langit yang berada di kening Yan Lan terbuka, seketika gelombang cahaya emas susul menyusul keluar dari dalam mata langit yang langsung menghancurkan para prajurit hantu kegelapan hingga menjadi debu.

"Mata langit gerbang pemusnah," ucap Yan Lan kembali.

Kedua telapak tangan Yan Lan menyatu di depan dada, yang membuat tubuh Biyao terangkat ke atas bersama segel yang di buatnya, yang serta Merta membuat segel itu hancur berkeping keping dan biyao terluka parah.

Biyao terhempas, Rohnya semakin lama semakin memudar.

"Tolong saya, jangan biarkan saya memudar tuan muda," ucap Biyao memelas.

"Sudah cukup kejahatan yang kau buat selama ini Biyao, mungkin sudah suratan takdir para dewa kalau kau harus mati di tanganku," ucap Yan Lan.

"Ampun tuan muda!!, ijinkan aku untuk menjadi abdimu, aku berjanji akan mengikuti semua perintahmu," ucap Biyao kembali memelas.

"Tuan muda kekuatannya sangat dasyat, itu akan sangat berguna bagimu kelak, tak ada salahnya kau menerima dia," ucap Tigris.

"Baiklah paman Tigris," jawab Yan Lan.

Biyao masih bersujud meminta belas kasihan dari Yan Lan.

"Biyao aku akan menerimamu, tapi aku masih ragu dengan kesetiaan mu!!," ucap Yan Lan.

"Tuan muda aku sepenuh hati ingin mengabdi padamu!," jawab biyao.

"Kalau kau benar benar ingin mengabdi padaku, aku akan menyegelmu dengan segel darah, hanya itu yang bisa menolongmu dari kemusnahan," ucap Yan Lan.

"Aku siap tuan muda, karena kau telah mengalahkan ku, tak ada lagi keraguan di hatiku untuk menjadikanmu Tuan bagiku," jawab Biyao.

"Kalau begitu bersiaplah untuk menyatu dengan pedang pemecah salju yang berada di dalam genggamanku ini," ucap Yan Lan.

Yan Lan melepaskan pedang pemecah salju ke udara, pedang itu berputar seperti gasing dimana mata pedang menghadap ke kebawah..

"Singa es segel darah semesta," ucap Yan Lan.

Pedang pemecah salju tebang kesana kemari, tak lama kemudian pedang itu kembali berputar seperti gasing satu jengkal di atas kepala Biyao.

Yan Lan menggigit jari telunjuknya, dan memercikkan darah segar yang keluar dari jari telunjuknya itu ke wajah biyao.

Perubahan besar terjadi, tampak di hadapan Yan Lan seorang pemuda dengan tubuh kekar dan wajah yang tampan berjubah hitam berlutut di hadapan Yan Lan.

"Terimakasih Tuan muda," ucap Biyao sambil menggenggam tinjunya memberi hormat.

Yan Lan tersenyum, segel darahnya telah menyatu dengan Biyao.

"Sekarang jadilah abdiku, kalau kau berhianat!? aku bisa membunuhmu kapan saja dengan segel darah yang ada di tubuhmu, sekarang menyatulah dengan pedang pemecah salju itu," ucap Yan Lan.

"Baik tuan muda," ucap biyao.

Pedang pemecah salju kini di selimuti kabut hitam yang auranya sangat kuat. Yan Lan mengambil pedang pemecah salju dan menyimpannya di dalam cincin penyimpanannya. Setelah berpamitan dengan Yan Lan, Tigris pun kembali ke alam batin Yan Lan.

Seketika suasana berubah, Yan Lan kini berada di hutan yang tak jauh dari Goa tempat rombongannya beristirahat.