NovelToon NovelToon
Hati Yang Terlepas Dari Belenggu

Hati Yang Terlepas Dari Belenggu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Keluarga
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Meymei

Mengetahui kebenaran identitasnya sebagai anak angkat, tak membuat perempuan berumur 18 tahun itu bergeming. Bahkan kematian ibu angkat dan ayah angkat yang mengusirnya dari rumah, tidak membuatnya membenci mereka. Arumi Maharani, gadis lulusan SMA yang dibesarkan di keluarga patriaki itu memilih mencari jati dirinya. “Aku tunanganmu. Maafkan aku yang tidak mengenalimu lebih awal.” Izqian Aksa. Siapa Izkian Aksa? Bagaimana Arumi menjalani kehidupan selanjutnya? Dan akankah pencariannya mendapatkan hasil? Haloo semuanya… ketemu lagi dengan author.. semoga semua pembaca suka dengan karya baru author…

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meymei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Karang Taruna

“Apa kamu tidak bosan berada di dalam rumah terus, Rum?” tanya Puji, saat Arumi berkunjung sekaligus mengantarkan kue buatannya.

“Alhamdulillah tidak, Bu.”

“Bagaimana kalau kamu ikut kegiatan karang taruna desa? Jadi, kamu tidak di rumah terus.”

“Karang taruna?” Puji mengangguk.

Karang taruna adalah organisasi pemuda yang bertujuan mengembangkan potensi generasi muda dan menyejahterakan masyarakat, khususnya di tingkat desa/kelurahan. Arumi tentu tahu karena ia pernah diajak oleh ketua karang taruna di desanya dulu, tetapi sang nenek melarangnya.

“Kalau kamu berminat, bisa datang ke rumah malam minggu ini. Pertemuan rutin sekali seminggu akan diadakan di rumah karena khusus membahas kegiatan menjelang hari kemerdekaan.”

“Akan saya pikirkan, Bu.” Kata Arumi yang disambut senyuman Puji.

Sejak mengenal Arumi, Puji merasa akrab dan sudah menganggapnya seperti anak sendiri. Melihat Arumi hanya mengurung diri di dalam rumah, tentu Puji akan memikirkan cara demi pergaulan Arumi.

Selain karang taruna, Puji sudah memikirkan kegiatan luar rumah Arumi, yaitu mengikuti pengajian ibu-ibu. Entah Arumi setuju atau tidak, Puji tetap akan mengajaknya nanti saat acara rutin akan diadakan.

“Oh iya, apa beberapa hari yang lalu ada yang bertamu?” tanya Puji.

“Ada, Bu. Kak Aksa, dari Kota Minyak.” Jujur Arumi agar tidak menimbulkan fitnah.

“Kalau boleh tahu, ada hubungan apa?”

“Tidak ada, Bu. Kak Aksa mencari saya karena ada hal yang ingin dibicarakan. Kenapa, Bu?”

“Tidak. Ibu hanya bertanya. Lain kali jika ada tamu lawan jenis, usahakan ada yang mendampingi agar tidak menimbulkan fitnah.”

“Baik, Bu.” Arumi melanjutkan mengupas buncis yang akan Puji masak.

Puji percaya dengan Arumi yang tidak akan berbuat sesuatu di luar batas. Tetapi ia tidak bisa menjamin pemikiran orang yang iri.

Kemarin ia mendengar ada yang mengatakan kalau seseorang melihat Arumi menerima tamu laki-laki. Hal ini juga diperkuat dengan pengakuan istri dari pengurus masjid yang mengatakan jika suaminya bertemu dengan pemuda yang mencari Arumi, saat berkunjung ke rumah.

Arumi yang tinggal sendiri, memanglah riskan dengan gunjingan. Maka dari itu, dengan membawa Arumi bergaul dengan masyarakat, Puji berharap mereka bisa mengenal Arumi dan tidak menggunjingkan hal yang tidak pasti.

Setelah selesai membantu Puji memasak, Arumi berpamitan pulang dan kembali berkutat dengan tugas kuliahnya.

+628522xxxx: Assalamu’alaikum Arumi… Ini Aksa. Apa kabarmu hari ini?

Arumi membaca pesan masuk dari Aksa dan memutuskan untuk membalasnya. Tidak ada salahnya menjalin hubungan silahturahmi dengan laki-laki yang bisa membuat Om Yanuar dan Tante Nanik mendukungnya.

Arumi: Wa’alaikumsalam… Alhamdulillah baik, Kak.

+628522xxxx: Sedang apa?

Arumi: Mengerjakan tugas kuliah.

+628522xxxx: Kamu kuliah dimana? Jurusan apa?

Arumi: UT, PGSD.

+628522xxxx: Mulia sekali cita-citamu. Setelah pulang kemarin, aku sudah menceritakannya kepada Ayah dan Ibuku. Menurut mereka, perantara yang tepat adalah Om Yanuar. Sayangnya, beliau tidak bisa karena tidak tega meninggalkan istrinya yang hamil. Jadi, orang tuaku akan menugaskan adik sepupuku sebagai perantara kita. Minggu depan saat berkunjung, aku akan membawanya bersamaku.

Arumi: Iya, Kak.

Aksa yang mendapatkan jawaban singkat dari Arumi merasa sedikit kecewa. Entah mengapa ia berharap lebih dari balasan Arumi.

“Dasar! Perempuan seperti Arumi, jelas akan menjawab dengan singkat karena ia tidak mengenalmu dan tentunya belum percaya denganmu!” gumam Aksa.

“Woy!”

Plak!

Aksa memukul dengan map yang ada ditangannya.

“Tega sekali kamu!” keluh teman Aksa, Ryan.

“Makanya jangan jahil!”

“Aku hanya mengagetkan sedikit saja!” Aksa tidak menggubrisnya.

“Kamu sedang kasmaran ya?”

“Bukan urusanmu!”

“Aku kira kamu akan pindah agama dan memilih menjadi pendeta. Tapi ternyata kamu masih menyukai perempuan.” Goda Ryan.

Aksa dan Ryan sudah berteman sejak berkuliah di luar negeri. Keduanya satu tempat tinggal sehingga hubungan keduanya cukup dekat karena saling bergantung satu sama lain.

Ryan selama ini melihat Aksa adalah laki-laki yang lurus. Setiap kali ada perempuan yang mendekat, Aksa akan menjauhkan diri. Entah sudah berapa banyak perempuan yang sudah Aksa tolak.

Dan sekarang ia melihat Aksa yang biasanya rajin bekerja, sedang menatap ponselnya sembari bergumam. Ini adalah pemandangan langka baginya, Ryan tidak akan melewatkannya.

“Siapa dia? Coba kenalkan denganku.”

“Aku akan mengenalkan kalian jika sudah resmi. Untuk sekarang kamu cukup tutup mulut saja!”

“Kamu mau langsung menikah?” seru Ryan tidak percaya.

“Kenapa?”

“Tidak apa-apa. Hanya terkejut saja. Kamu yang selama ini menghindari perempuan ternyata mainnya gerak cepat. Aku acungi jempol!” Aksa tidak menjawab.

Melihat Aksa sudah kembali ke mode rajin, Ryan tidak lagi menggoda temannya dan kembali ke pekerjaannya sendiri.

Sementara itu, Arumi yang sudah selesai mengerjakan tugas kuliah mendapatkan panggilan dari Om Yanuar yang memberikan kabar kelahiran anaknya.

Arumi sangat Bahagia mendengarnya. Tetapi ia ingat, jika bulan ini bukanlah bulan yang seharusnya.

“Tantemu kepleset di kamar mandi dan pendarahan. Saat dilarikan ke rumah sakit, dokter menyarankannya untuk melahirkannya melalui operasi Caesar karena tali pusat janin sudah terlepas.” Jelas Om Yanuar.

“Innalillah… Bagaimana keadaan Tante sekarang?”

“Alhamdulillah baik. Hanya saja masih susah bergerak pasca operasi.”

“Arumi akan pulang besok. Arumi sudah tidak sabar ingin menggendong bayi Tante.”

“Kalau mau pulang kemari, tunggu adik kamu keluar dari rumah sakit dulu.”

“Kapan?”

“Om juga tidak tahu karena saat ini adik kamu masih dalam pemantauan. Usianya yang prematur membuatnya harus masuk inkubator dan saat ini masih menggunakan alat bantu pernafasan.”

“Baiklah. Om kabari saja kalau Om sudah membawa adik pulang. Arumi akan pulang hari itu juga.”

“Kamu yakin?”

“Tentu saja! Arumi sudah menghafalkan rute transportasi jalan pulang.”

“Hati-hati, ya?”

“Iya, Om.”

Arumi yang Bahagia mendengar kabar kelahiran bersenandung sambil melanjutkan melipat pakaian. Dalam pikirannya ia sudah memikirkan hadiah apa yang akan dibeli untuk keponakannya.

Sayangnya, ia kembali teringat jika dirinya kembali ke sana, maka ia akan bertemu dengan abi dan neneknya. Apakah ia akan baik-baik saja?

Arumi menggelengkan kepalanya. Ia hanya akan berpikiran positif. Selain ingin menjenguk adiknya yang baru saja lahir, Arumi juga ingin mengunjungi pusara uminya.

Malam minggu datang, Arumi pergi ke rumah kepala desa untuk ikut dalam karang taruna. Semua orang menyambutnya dengan terbuka dan bahkan langsung memberikannya kaos dan batik organisasi.

Kaos digunakan saat mereka sedang ada kegiatan dan batik digunakan saat mereka membantu acara warga atau ada kegiatan formal.

Selama mengikuti forum, Arumi mendengarkan dengan seksama. Sampai akhirnya saat penyusunan panitia, Arumi masuk ke dalam seksi acara. Arumi tidak keberatan begitu juga dengan anggota yang lain, sehingga rapat malam itu diakhiri dengan makan bersama.

“Arumi betah di sini?” tanya ketua karang taruna, Dwi.

“Alhamdulillah, Mas.”

“Kalau ada yang ingin ditanyakan, jangan sungkan untuk bertanya kepadaku.” Arumi menganggukkan kepalanya.

Arumi masih tidak terbiasa dengan pergaulan, sehingga ia masih terkesan tertutup dibandingkan dengan anggota lain yang berbaur antara laki-laki dan perempuan. Arumi tidak tahu kalau sikapnya yang mencolok akan mengundang rasa penasaran dan iri.

1
indy
syukurlah siti mau mencari arumi
Sunaryati
Setelah lamaran segera halali menurut agama dan negara, semoga niat Diti tulus seperti Ramlan
Sunaryati
Kehidupan sosial itu biasa Arumi ada yang suka dan ada yang tidak suka, apalagi jika iri, yang penting kita bisa membawa diri dan tidak melanggar norma
Sunaryati
Ayo Arumi tunggu apalagi, bukankah Aksa membebaskan kamu jika ingin kuliah, mungkin Aksa yang dikirim untuk menjemput bahagiamu Arumi
Sunaryati
Aku juga berharap Arumi berjodoh dengan Aksa dan segera menikah
indy
ayo Arumi, jawab dong...
indy
kasihan arumi. kok ada emak kayak gitu
Meymei: Ada kak 😊
total 1 replies
Sunaryati
Sabar, semangat Arumi, Bush kesabaran dan ikhlas menerima takdir biasanya hasilnya manis.
Meymei: Aamiin…
total 1 replies
Sunaryati
Terima kasih Thoor semoga sehat dan selalu semangat menulis, yang kuharap up. Mudah-mudahan Arumi dan Sisa berjodoh dan membawa kebahagiaan keduanya, apalagi Arumi, yang sejak kelas 5 SD, seperti ART.
Meymei: Aamiin…
total 1 replies
Susanti
semangat arumi
Meymei: Iya kak (Arumi)
total 1 replies
indy
kasihan arumi, kayak bener bener dibuang keluarganya. semoga ramlan bisa membuat rumi punya keluarga yang sebenarnya
Meymei: Aamiin…
total 1 replies
Sunaryati
Semakin menarik, kutunggu Thoor
Sunaryati
Arumi gadis kuat, sejak kelas 5 SD sudah bisa menyelesaikan semua pekerjaan rumah tangga dan merawat uminya dengan baik, aku percaya Arumi akan lapang dan ikhlas menerima takdirnya
Meymei: Aamiin…
total 1 replies
Sunaryati
Arumi tunggu apalagi jemput bahagiamu bersama Aksa
Meymei: Sabar kak, nanti cepat tamatnya 😅
total 1 replies
Sunaryati
Semoga hari dan kehidupanmu semakin baik Arumi, dan berjodoh pada orang yang bisa membahagiakan kamu
indy
ditunggu kakak...
Meymei: Siap kak😁
total 1 replies
Susanti
berasa kurang
Susanti: lanjut
Meymei: Kurang apa kak?
total 2 replies
indy
lanjut Arumi...
Sunaryati
Semoga Ramlan benar menunggu dan menerima Arumi dengan sepenuh hati
indy
Ramlan kakaknya Arumi ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!