Aku Kembali, Tunggu Saja!!!
NB: HI HI... Buntib dateng lagi nih dengan kisah Jack & Rose😋.
seperti biasa, cerita yg buntib buat hanyalah karangan semata. Tidak ingin menyinggung hal - hal di dunia nyata.
Happy reading~
TIT TIT TIT TIT
Hanya terdengar bunyi dentingan monitor pendeteksi jantung yang berada di sampingku..
Di ruangan yang sepertinya hanya berada di kelas 2 biasa ini, aku hanya bisa terbaring sendiri. Tubuhku mati total. Sakit ku rasakan dari semua bagian tubuhku, aku baru saja mengalami kecelakaan tunggal. Rem mobil ku blong dan mengakibatkan aku menabrak pembatas jalan.
Sedari tadi aku siuman, aku hanya merasakan kesakitan yang sangat, tapi aku juga merasa bingung.
Kemana suamiku ? Kenapa ia tidak menjengukku ?
Lalu sahabatku ? Apa mereka belum mendengar berita tentang kecelakaan yang menimpaku ?
CEKLEK
sudut mataku melirik, melihat siapa yang datang. Hatiku bersorak gembira. Segera mendekat dua sosok yang begitu aku kenal.
Tunggu !
Seperti nya ada yang salah dengan .. Mataku !
Aku melihat, mereka berjalan dengan bergandengan .... Mesra ?
Yang datang adalah suamiku, suami yang ku cintai dengan sepenuh hati meski kami di pertemukan atau bahkan di jodohkan oleh sahabatku, tetapi kenapa mereka datang bersamaan ? Lalu kenapa mereka bergandengan mesra ? Firasat buruk mulai menyerang pikiranku.
"Hai, Rose sayang," sapa Jessie dengan senyuman sinis di bibirnya.
Dia sahabat ku, Jessica Cord. Kami berasal dari panti asuhan yang sama. Sedari kecil aku memang sudah tinggal di sebuah panti asuhan.
Ibu panti berkata, aku di temukan di depan pintu panti asuhan saat berumur 10 hari. Tergeletak di keranjang bayi hanya berbekal selimut tebal dan beberapa baju tipis di sana. Ibu panti menemukanku saat hujan turun begitu deras. Beruntung aku tidak mengalami hipotermia karena saat itu aku mengenakan baju tebal beserta jubah sutra serta selimut tebal.
Jessica memiliki masa lalu yang lebih sadis dariku, dia dengan sengaja di jual oleh orang tua nya untuk membayar judi ayah nya, dan ibu panti dengan baik hati langsung menebusnya.
Saat kecil, kami semua di berikan pendidikan yang layak oleh ibu panti. Ibu panti sendiri adalah seorang wanita paruh baya yang sudah di tinggal mati suaminya. Mereka belum sempat memiliki anak. Sang suami meninggalkan banyak warisan dan ia gunakan untuk membangun sebuah panti asuhan dan memilih untuk merawat anak yang terlantar.
Sejak kecil aku dan Jessica lumayan akrab. Kami bagaikan kakak adik kembar yang selalu bersama. Hingga kami lulus kuliah, aku memutuskan untuk membangun sebuah perusahaan berbasis kecantikan, aku mendirikan sebuah pabrik kosmetik dan mulai memasarkannya.
Brand ROSE_V mulai di kenal dan tersebar luas bahkan go internasional. Menjadikanku milyader muda yang menjanjikan.
aku sangat beruntung di karunia di kecantikan dan juga kejeniusan sehingga perusahaanku di kenal di dalam negeri bahkan ke luar negeri.
Aku mengajak Jessi untuk ikut denganku, aku menjadikannya direktur perencanaan karena ia memiliki basis di bidang itu. Kami saling menjaga sedari kecil.
...****************...
"Jee.. Jessie," ucapku putus - putus. Tanganku bergerak ingin meraih nya. Sungguh aku sangat bahagia melihat Jessie yang menjengukku. Ku kesampingkan rasa penasaran ku saat melihat Jessi yang datang dengan Mario, suami yang sudah menikah denganku 2 tahun yang lalu.
Kami pacaran hampir 2 tahun lama nya, Mario mendekatiku atau lebih tepat nya di kenalkan oleh Jessi sejak masih menempuh pendidikan kuliah. Kami bertiga menjadi akrab dan akhirnya Mario menyatakan perasaannya kepadaku.
Setelah merintis perusahaan kosmetikku. Aku mendulang kesuksesan, aku memang sangat menyukai bidang ini. Bahkan aku mengambil jurusan kuliah yang agak susah hanya untuk mendalami hobiku, teknologi farmasi dan kosmetik.
untung saja otakku bisa menerima semua pelajaran dengan mudah.
Jessie nampak mengernyit jijik saat aku mengulurkan tangan ku untuk meraih nya.
DEG
Ada apa ini ?
Bukan kah selama ini Jessie selalu penuh dengan kasih sayang terhadap ku?
Lalu kenapa ia seperti ini?
"Ke .. Kenapa Jessie?" tanya ku lemah.
Jessie nampak tersenyum mengejekku, ia semakin mengeratkan pelukan nya di lengan mario. Mario bahkan tidak mau repot - repot untuk menatapku.
Hei,
Adakah yang bisa menjelaskan sebenarnya ada apa dengan ini ?
"Ka .. Kalian ? " tanya ku lemah. Pikiran buruk langsung saja terlintas di benakku.
"Oh, aku mau beri kamu kejutan, rose sayang" ucap Jessie dengan suara nya yang mendayu lembut. Aku mengernyitkan kening ku heran saat jessi merogoh tasnya, terlihat sedang mencari sesuatu di dalam sana.
DEG
In .. Ini ... Testpack ? Garis dua biru ?
Mataku bergetar hebat saat mengetahui benda apa yang di keluarkan oleh Jessi dari tasnya. Ia bahkan sengaja mengguncangkan di depan mataku.
Bibirku kelu ingin menanyakan beberapa hal, testpack garis dua adalah sesuatu yang sangat tabu bagiku, karena selama 2 tahun ini aku sangat berjuang untuk mendapatkan hasil itu di dalam kehidupan pernikahanku.
"Ini milikku, Rose. Aku hamil!! Kamu bahagia kan ?" ucap Jessie riang, ia nampak kegirangan. Aku tersenyum meski dalam hati ku kebingungan. Jessi belum menikahkan ? Bagaimana ia bisa hamil ?.
Namun, ucapan nya setelah nya membuat seluruh dunia ku hancur.
" ... Ini milikku dan ... Mario," bisik Jessi tepat di telinga ku.
JEDER
Seperti tersambar petir di siang bolong, aku merasa sangat terkejut dengan apa yang aku dengar dari jessi.
"Nggak ,,, nggak mungkin, kalian nggak mungkin tega terhadapku, " ucapku panik.
jessi nampak menikmati tanggapan ku yang mulai lepas kendali. Sementara Mario nampak segera merangkul pinggang Jessi dengan manja, melindungi Jessi dari guncangan yang mungkin saja aku lakukan.
Tidak ada sorot mata teduh dan lembut dari mario untukku, yang ada hanya sorot mata dingin dan tajam bercampur dengan rasa jijik.
"Oh ayolah, Rose. Apa yang tidak mungkin ?" ucap Jessi lagi setelah aku sudah di ikat dengan tali oleh petugas medis yang di panggil oleh Jessi.
Mata ku menatap nyalang ke arah Jessi dan Mario. Sementara Jessi malah mendekat ke arahku, sengaja memprovokasi ku.
"Kamu tahu, kami bahkan sudah menikah, sebulan yang lalu ... "
DEG
" ... Mario bahkan memberikan mahar yang sangat mahal untukku, dia tinggal di tempatku saat ia bilang tengah ada pekerjaan di luar kota, "
Jessi nampak sangat gembira saat ia mengucapkan ini di telingaku. Air mataku mengalir begitu saja, aku tidak pernah menyangka jika Jessi begitu tega terhadap ku.
"APA SALAH KU, JESSI " raungku keras
PLAK
Jessi menamparku keras, pipiku sampai menoleh, bibirku pecah, darah bahkan mengalir dari sana.
Sungguh, aku tidak bisa berpikir jernih saat ini.
"Karena kau, kau merebut semua kasih sayang semua orang ... "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Ari Peny
kelihatane bagus coba baca nih
2024-10-28
1
Daliffa
mampir, nyimak thor
2024-11-07
1
Araaa
.!ki
2024-10-20
1