Bagaimana perasaanmu selalu dituduh mandul dan selalu diselingkuhi bahkan sang suami terus membawa pulang wanita yang berbeda-beda setiap harinya.
Hingga saat sudah tidak kuat lagi akhirnya Rialina menggugat cerai suaminya, sang suami yang mendengar itu tentu senang bukan main dan tanpa pikir panjang langsung menandatangani surat cerai itu.
Ayo simak kelanjutan ceritanya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon VivianaRV, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 35
"Jaga mulut anda! apa maksud anda masuk jalur selangkangan?!" dibilang seperti itu tentu Realina tidak terima, harga dirinya sungguh diinjak-injak saat ini.
"Memang benar kan apa yang aku bilang? jangan sok tidak tahu begitu."
Realina yang mungkin sudah dikuasai emosi dan gelap mata langsung menampar pipi orang itu dengan keras hingga mengecap lima jari. Muka orang itu langsung tertoleh ke samping.
"Kurang ajar kamu" orang itu juga tidak tinggal diam, dia membalas tamparan Realina tidak kalah keras.
Beberapa karyawan yang melihat perkelahian itu berusaha untuk memisahkan. Setelah dilerai dan dipisahkan ke ruangan yang berbeda mereka berdua mulai tenang.
"Kenapa ini ribut-ribut di pantry?" tanya Farel yang baru saja sampai. Farel ke pantry karena Realina tidak kunjung kembali ke ruangannya, padahal hanya membuat kopi pasti tidak butuh waktu lama.
"Ini tuan ada dua wanita yang baru saja selesai berkelahi."
"Siapa?" tanya Farel penasaran.
"Saya tidak tahu pak karena saya karyawan baru di sini."
Farel segera melihat siapa yang berkelahi, saat memelongokkan kepalanya di pintu Farel hanya melihat satu wanita yang tampilannya acak-acakan serta ada tanda lima jari di pipinya.
"Eh tuan Farel anda ada di sini?" tanya salah satu karyawannya yang kaget melihat keberadaan Farel.
"Siapa yang baru berkelahi?" tanya Farel kepo karena sedari tadi dia tidak melihat Realina sama sekali diantara kumpulan karyawan yang ada di sini, Farel jadi takut kalau salah satu orang yang berkelahi itu adalah Realina.
"Itu pak Intan dan nyonya Realina."
"Apa Realina?!" teriak Farel yang mengundang tatapan semua orang kearahnya.
Sontak saja semua karyawan langsung membubarkan diri masing-masing melihat Farel ada disini. Mereka semua takut terkena marah oleh Farel.
"Sekarang dimana Realina?"
"Realina ada di ruangan sebelah tuan."
Farel segera menuju ke ruangan sebelah ternyata benar Realina ada di sana, tampilan Realina sungguh sangat berantakan tidak jauh dari keadaan wanita tadi. Raut khawatir Farel langsung ketara sekali di wajahnya.
"Realina bagaimana keadaanmu? kenapa kamu bisa seperti ini?" dengan pelan jari Farel menyentuh sebelah pipi Realina yang merah.
"Shh...sakit mas jangan dipegang" ringis Realina.
"Apakah sakit sekali?" Realina mengangguk.
"Ayo ke ruanganku terlebih dahulu untuk mengobati lebam pada pipimu itu."
Realina menurut saja mengikuti langkah Farel menuju ke ruangannya. Sampai di dalam ruangan Realina langsung didudukkan di sofa, sedangkan Farel mengambil kotak P3K yang ada di laci meja kerjanya.
"Coba hadap sini dan lebih dekat denganku biar lebih mudah aku ngobatinnya" Realina kembali menurut, dia mulai mendekatkan wajahnya ke depan wajah Farel.
"Jangan terlalu ditekan ya sakit banget rasanya."
"Iya aku enggak bakal nekan terlalu kuat" Farel mulai dengan telaten dan hati-hati mengobati pipi Realina.
Brak(pintu ruangan Farel terbuka tiba-tiba)
"Tunggu kalian sedang apa ini?" tanya Keanu, yang membuka pintu dengan keras tadi adalah Keanu.
Realina segera menjauhkan wajahnya dari Farel dan melihat siapa yang baru saja masuk. "Oh ternyata kamu Rea yang aku kira tadi kak Farel sedang bersama calon istrinya."
"Ada apa kamu ke sini Keanu?" tanya Farel malas untuk berbasa-basi.
"Aku hanya ingin saja eh tidak tahunya aku malah diberi kejutan oleh Realina."
"Kenapa raut muka kamu seperti mengetahui pasanganmu selingkuh?" tanya Farel.
"Tidak aku hanya kaget aja, oh iya Rea aku ingatkan kamu jangan mendekati kak Farel karena dia seminggu lagi akan menikah" ucap Keanu memberikan peringatan.
"Memang kenapa kalau aku dekat dengan mas Farel? apakah itu merugikan kamu?mas Farel saja tidak keberatan saat aku dekat dengannya" tanya Realina menantang.
"Memang kamu mau menjadi pelakor dalam hubungan pernikahan kak Farel?"
"Tentu saja aku tidak mau lagian aku juga tidak mau menjadi seperti istri kamu itu yang pelakor, ups! Keceplosan."
"Jaga ya omongan kamu! lagian kamu juga sebentar lagi bukannya akan menjadi pelakor?"
"Siapa? aku? aku beritahu kamu kalau aku ini sedang bekerja dengan mas Farel."
"Memang benar kak?" tanya Keanu.
"Iya benar saat ini Realina kerja di kantorku menjadi asisten pribadiku."
"Kakak jangan mau ya saat dia menggoda kakak nanti kan kakak sebentar lagi menikah."
"Kamu sudah tahu dari siapa aku akan menikah? apakah dari ibu?"
"Iya tentu saja dari ibu memang siapa lagi, oh iya aku hampir lupa tolong kakak transfer lima ratus juta ke rekening pribadi ku ya."
"Uang lagi? sekarang buat apa lagi?"
"Aku minta buat liburan dengan Rinta besok."
"Kenapa kamu tidak pakai uang pribadimu saja padahal kan itu untuk kesenanganmu dan istrimu kenapa harus meminta denganku? ingat Keanu aku bukan ATM berjalan untukmu, kalau kamu meminta uang untuk perusahaan aku akan memberikannya tapi kalau untuk kebutuhan pribadimu itu maaf sepertinya aku tidak bisa."
"Kakak jangan pelit seperti itu dong, aku ini adikmu kakak sudah seharusnya kamu memberikan aku uang."
"Huft...tidak bisa Keanu."
"Kali ini aja kak tolong aku, uang dalam rekeningku menipis makanya aku minta kamu."
"Seharusnya kamu tidak boros seperti itu kalau kamu tidak mampu untuk ke Prancis tidak usah ke sana saja."
"Sekarang aku enggak butuh ceramah yang aku butuhkan kali ini adalah uang, kakak pelit dan perhitungan ya sekarang."
"Ok aku akan transfer sejumlah uang ke kamu tapi tidak lima ratus juta."
"Aku mau lima ratus juta tidak boleh kurang dari itu kalau sampai kakak transfernya kurang aku tidak segan-segan mengambil alih perusahaan ini."
"Kalau kamu mau ambil alih silahkan saja aku juga sudah mulai kewalahan mengurusi bisnis-bisnisku yang lain."
"Pokoknya kakak harus transfer segitu, sudah aku mau pulang" setelah mengatakan itu Keanu langsung pergi dari ruangan Farel.
Selepas kepergian Keanu, Realina menjadi jijik melihat tingkah Keanu yang seperti itu. Dia jadi berpikir jangan-jangan uang belanjanya saat masih menjadi istri Keanu berasal dari Farel. Sungguh Keanu laki-laki yang tidak mempunyai harga diri sekali karena dia tahunya hanya minta-minta uang kepada Farel.
"Ternyata kelakuan mas Keanu seperti itu?" tanya Realina dengan raut wajah tidak percaya.
"Iya seperti itu tidak berubah-ubah saat dia jaman SMP dulu."
"Jadi dia membiayai para ceweknya waktu itu pakai uang kamu mas?"
"Iya uang siapa lagi kalau bukan uangku karena jaman dulu ayah dan ibu hanya memberikan uang bulanan saja kalau habis ya tidak boleh minta lagi pokoknya uangnya harus jadi satu bulan."
"Tapi saat itu aku tidak seperti itu?"
"Ya kalau kamu beda lagi."