Rania, mempunyai suami yang sempurna sebagai laki-laki. Dengan wajah yang tampan, tubuh yang bagus, Sudah bisa di pastikan ia adalah laki-laki sejati, tapi pernikahannya sudah berlangsung 1 tahun. laki-laki yang menjadi suaminya, tidak pernah menyentuhnya. Tapi kenapa? Apa alasannya sampai harus menikahi Rania jika ia tidak mencintainya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elleya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memiliki anak?
"Tuan, saya membawakan baju ganti untuk Nyonya. Ucap Tania, seraya mengulurkan sebuah tas berisi pakaian yang di butuhkan Rania. Althaf menerimanya dan meminta Rania untuk pergi.
Althaf meletakkan tas tersebut di atas tempat tidur, ia kembali duduk di atas sofa hotel. ia membuka beberapa berkas miliknya. Dari balik pintu kamar mandi Rania keluar untuk mengambil pakaian gantinya.
"Gaun? Rania sedikit terkejut melihat pakaian ganti miliknya sebuah gaun mewah berwarna hitam dengan aksen diamond di bagian dadanya.
" Pakailah sebentar lagi Tania akan membantumu bersiap, Malam ini ada tamu penting yang datang.
"Siapa tamunya?
" Kepala pemimpin daerah, kita akan membahas proyek baru bersama mereka. Bacalah ini" Althaf memberikan proposal yang sejak tadi di bacanya.
Rania mengambil proposal tersebut, ia mulai membuka dan membacanya. Pupil matanya membulat sempurna, "Apa kau gila? ini tidak masuk akal? kau berencana menghancurkan perusahaan?" Ucapnya kesal
"Bagaimanapun ini proyek yang sangat menguntungkan di masadepan. kau akan menjadi penguasa perhotelan di dalam negeri setelahnya. ini hanya permulaan.
" Aku tidak setuju. bagaimana bisa kau berencana meminjam dana sebesar ini? Aku harus segera memberitahu kakek. Rania segera berjalan menuju telpon, ia bergegas memencet nomor rumah kakeknya. Tapi langkahnya terhenti saat Althaf menariknya.
"Kakek sudah tahu, lihatlah proposalnya sampai akhir, terdapat tanda tangannya di sana. Kini hanya tinggal menunggu persetujuan mu.
" Aku tidak akan setuju dengan ide gila mu,Sejak awal harusnya aku tahu kau berencana menghancurkan perusahaan itu. Iya kan? Atau diam-diam kau sudah mengalihkan sebagian besar harta keluargaku? Aku tidak percaya kakek menikahkan ku dengan orang yang ingin merampok keluargaku!. Terlihat Rania sangat kesal dan marah, ia benar-benar tidak bisa menerima ide suaminya yang berencana mengajukan pinjaman yang nominalnya sangat besar dari bank, untuk membeli tanah sekaligus perizinannya mendirikan resort dan hotel di bibir pantai.
Kesabaran Althaf yang sudah menipis membuat dia menarik tangan Rania dengan paksa. ia membubuhkan Tanda tangan Rania di atas sana, dengan memaksa tangan istrinya mengikuti gerak tangannya.
Prakkkk. .. Pukulan keras mengenai wajah Althaf, sampai meninggalkan bekas tepak tangannya di wajah putih itu. Bukannya marah Althaf justru tersenyum kecut, lalu pergi meninggalkan istrinya di sana.
Sekitar pukul delapan malam. Althaf akhirnya bertemu dengan Pimpinan wilayah tersebut, untuk membahas kerjasama mereka. "Selamat datang,Tuan Daren dan Nyonya Audy. Terimakasih sudah bersedia meluangkan waktunya untuk datang ke penginapan kami. Althaf memperlihatkan senyum ramahnya
" Wahh ini kali kedua kami datang ke hotel kalian,benar-benar menakjubkan, kalian merubah hutan kami menjadi tempat seindah ini. Sahut Daren, Ia Sempat datang menghadiri pernikahan Althaf dan Rania.
"Benar, hotel kalian sekarang jauh lebih indah ya. banyak perubahan yang kalian lakukan, Tapi bukan berarti dulu tidak indah," Nyonya Audy ikut menimpali
"Terimakasih atas pujiannya, mari kita masuk ke dalam. Althaf dengan di dampingi oleh kedua asistennya menyambut kedatangan Daren dan Audy.
" Silahkan duduk. Suara pelayan yang melayani para tamu penting malam itu.
"Tuan Al, tapi sejak tadi saya tidak melihat kehadiran istri Anda? Apa beliau tidak ikut ke sini? Tanya Audy
" Sebenarnya is _ "
"Saya di sini, Maaf saya tidak ikut menyambut kalian, karena ternyata pelayan memerlukan waktu lebih lama untuk membantu saya merias. " Rania yang tiba-tiba hadir memotong ucapan Althaf.
"Ya Tuhan,,, Anda tampak lebih cantik dari sebelumnya Nyonya Rania,
" Terimakasih untuk pujiannya, Nyonya Audy juga sungguh terlihat cantik dan awet muda ya! Sama sekali tidak ada perubahan dari saat pertemuan di pernikahan saya dulu.
"Hahaha. Lihatlah Tuan Al, para wanita benar-benar menganggap Kecantikan adalah hal utama dalam hidup" Daren ikut menimpali sedangkan Althaf hanya tersenyum saja.
Rania duduk persis di samping Althaf. sejenak keduanya saling memandang. Althaf yang terkejut melihat kehadiran istrinya di sana. awalnya dia mengira jika Rania tidak mungkin akan hadir di sana. siapa sangka kini wanita itu datang. Banyak pertanyaan yang ingin dia tanyakan pada istrinya. hanya saja saat itu tidak memungkinkan untuk nya bertanya.
Beberapa pelayan datang dengan nampan mereka yang sudah terisi hidangan yang di masak khusus oleh Koki terbaik.
"Silahkan di nikmati Tuan dan Nyonya. Suara pelayan yang ramah saat meletakkan piring saji.
Mereka menikmati makan malamnya sambil sesekali berbincang.
" Sudah hampir satu tahun, kapan rencananya kalian ingin memiliki anak? ucap Audy yang membuat Pasangan suami istri itu kaget bukan main. pasalnya dia tidak menyangka akan mendapat pertanyaan itu.
"Hemmmm. Althaf mencoba mencairkan suasana.
" Saya masih terlalu muda, jadi saya berencana untuk menunda dulu soal memiliki anak. jawab Rania
"Astaga, Memiliki anak itu bisa menjadi pengikat dalam pernikahan yang membuat pernikahan berlangsung lama sampai salahsatu dari kami meninggal. Ya kan Sayang?
" Bener, setidaknya memeiliki satu atau dua anak itu sangat menyenangkan. mereka seperti boneka saat masih bayi. "Daren ikut menimpali ucapan istrinya. Sementara Althaf dan Rania hanya bisa tersenyum kecut.
Makan malam itu berjalan cukup lancar, sampai tiba di sesi pembahasan tentang hubungan kerja. Althaf lebih dulu mengajar tamunya untuk membahas di ruangan yang lebih privat. terdapat sebuah Room Buisnes di hotel tersebut yang di lengkap dengan berbagai keamanan untuk menjamin kerahasiaan di dalamnya.
"Silahkan di lihat. jika ada sesuatu yang tidak sesuai kita bisa mendiskusikan nya.
Daren menerima Proposal kerja sama yang di berikan Althaf. ia memeriksa dengan seksama poin poin yang akan menguntungkan bagi dirinya. dan syarat-syarat yang lainnya.
" Apa ini? Anda meminta saya untuk tidak memberikan izin bagi perusahaan lain untuk melakukan pembangunan di wilayah saya?
"Benar, Sebagai gantinya. Saya akan memberikan sepuluh persen dari keuntungan perusahaan setiap tahunnya, di tambah dengan pajak yang tinggi, dan juga pemanfaatan warga lokal dan hasil pertanian lokal. bukankah itu sudah lebih dari cukup untuk anda dan keluarga hidup nyaman?
"Anda benar, ini memang sangat menguntungkan untuk saya. tapi melarang perusahaan lain, bukankah itu sama saja anda membatasi pendapatan saya?
"Itu benar, tapi sebagai seorang pengusaha, saya harus menghitung kerugian saya, jika anda memeberikan izin perusahaan lain di wilayah anda. bukankah pendapatan saya yang akan terancam?
" Hahaha. Aku tidak menyangka bahwa kau sebegitu jeli melihat peluang. Baiklah dimana saya harus memberikan tanda tangan saya? Akhirnya Daren menyetujui kerja sama antara mereka.
Althaf tersenyum puas. kini perusahaan milik ayahnya akan segera merugi, karena tidak akan memiliki ijin pembangunan di wilayah itu. sedangkan mereka sudah membeli sebidang tanah yang harganya tidaklah murah. "Rasanya sangat tidak sabar untuk melihat bagaimana kalian akan hancur" Althaf berkata dalam hatinya.
Sementara Rania sejak tadi hanya memperhatikan setiap percakapan dan bahkan pergerakan Althaf.
Malam itu Daren dan istrinya di persilahkan untuk menginap di sana. dan di berikan sebuah layanan terbaiknya dari penginapan tersebut.
Sedangkan Rania memilih untuk berjalan-jalan di sekitar halaman hotelnya. Ia masih kesal. dan tidak ingin berada di satu ruangan dengan Althaf. Langkah kakinya kini terhenti saat dirinya mendengar suara yang tak asing untuknya
"Apa kau bisa memastikan jika dia benar-benar wanita bernama Rara dan berambut pirang?
Terlihat Alex tengah berbicara dengan seseorang di sana.
" Aku berani jamin. jika kali ini tidak akan salah lagi. dia baru saja kembali dari Inggris.
"Bagus. tahan dia di sana dan jangan sampai kehilangan dia. besok aku akan segera membawa Althaf untuk menemuinya.
" Baiklah, aku akan pergi sekarang. ucap laki-laki misterius yang berbicara dengan Alex.
"Akhirnya pekerjaan melelahkan ini akan segera berakhir. Ucap Alex yang tidak menyadari seseorang tengah mendengarkannya
Menyadari Alex akan pergi dari sana. Rania bergegas untuk sembunyi. ia sangat penasaran. tugas apa sebenarnya yang Althaf perintahkan pada Alex.
ditunggu up selanjutnya
semangat 💪🏻💪🏻💪🏻 dan sehat selalu kak