NovelToon NovelToon
Immortal Another World

Immortal Another World

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Dunia Lain / Fantasi Isekai
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Spiral King

Artara terpisah dari teman-temannya saat satu kelas terpanggil ke dunia lain.

Disaat semua orang terpanggil di sebuah kerajaan, hanya Artara yang terpanggil ke sebuah pulau aneh.

The Island Of Dark Forest, pulau yang dipenuhi monster-monster mengerikan bersemayam.

Artara bertahan hidup di pulau yang mengerikan itu, tapi dia tidak usah khawatir tentang kematian, berkat job Immortal yang dia miliki.

Walaupun begitu, dia mengalami kematian yang terus berulang, dan di setiap kematiannya, dia akan naik level. meski harus menahan sakit dari kematian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Spiral King, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pulang

Ombak kembali bergemuruh menghantam bibir pantai, empat kapal yang awalnya berlabuh dipinggiran pantai sudah lenyap, hanya menyisakan puing-puing yang tersapu oleh ombak. Sea Serpent lah penyebab hancurnya kapal, setelah terbangun dari tidurnya, mereka yang merasakan sesuatu dibibir pantai, lekas menyerang kapal tanpa awak, hingga berakhir dengan hancurnya kapal.

"Apa semua ini perbuatan dari Sea Serpent?"tanya Elrick meratapi kapal yang hanya menyisakan papan kayu.

"Tentu saja! Ini sudah pasti perbuatan mereka."balas Gurandal ikut menatap puing kapal.

Artara merasakan keberadaan mahluk kuat mengarah mereka, gelombang besar secara cepat memasuki perairan pantai, bukan ombak biasa.

"Semua menyingkir dari pantai, segera masuk ke dalam hutan!"teriak Artara tegas.

Seratus meter dari bibir pantai, ukuran gelombang semakin besar, pergerakannya sangat cepat. Beberapa detik berikutnya, muncul mahkluk seperti belut bersisik dengan panjang dua puluh meter, dia mengangkat kepalanya, lalu mengaum keras selayaknya auman harimau. Air laut bahkan berhamburan karena kedatangannya.

"Jadi kau Sea Serpent yang tinggal di sekitar pulau."ucap Artara menatap Sea Serpent.

"Manusia, apa kau tidak takut dengan ku?"

"Untuk apa? Kau bahkan tidak bisa menjangkau ku!"balas Artara santai.

"Kau terlalu percaya diri untuk seukuran manusia! Energi di tubuhmu bahkan tidak ku rasakan, tapi kau masih berani berdiri di sana dengan wajah menantang."ucap Sea Serpent yang mulai marah.

Sea Serpent menarik nafas dalam-dalam, lalu dengan cepat membuka mulutnya, air keluar menyembur mengarah Artara, tekanan air sangat kuat. Namun dapat halau hanya dengan tangan Artara, dia bahkan tidak berekspresi.

"Apa hanya begini kemampuan mu?"tanya Artara meledek."Bahkan ini tidak membasahi tubuhku."tambahnya.

Wajah Sea Serpent tambah mengkerut tajam, dia semakin marah kerena ledekan Artara. Sekali lagi dia menyemburkan air dari mulut, tapi sama saja, itu dapat ditangkal oleh Artara.

"Apa kau sudah selesai? Sekarang seharusnya jadi giliran ku!"

"Grand Flame Spears!"

Tiga bilah tombak yang terbuat dari api muncul, tombak raksasa terbang di atas kepala Artara, berkobar-kobar dengan panas yang tak bisa dibayangkan.

"Tunggu dulu. Aku menyerah!"ucap Sea Serpent mundur menjaga jarak.

"Apa-apaan dengan manusia ini? Saat dia menggunakan sihir, aku langsung merinding dibuatnya. Ku yakin jika dia bukanlah manusia biasa!"ucap Sea Serpent dalam hati.

"Karena kau menyerang, seharusnya kau tidak keberatan menjadi tumpangan untukku."ucap Artara menjentikkan jari. Semua tombak api menghilang.

"Tumpangan? Kalau hanya jadi tumpangan, aku tidak masalah, selama tidak terkena sihir tadi!"ucap Sea Serpent mantap.

Sea Serpent menundukkan kepalanya, mempersilahkan Artara untuk naik. Tubuh Sea Serpent tidak berlendir seperti yang dia bayangkan, lebih terasa seperti karpet kasar yang mudah untuk berpijak.

"Kalian tunggulah disini, jangan memasuki area pantai kalau tidak mau mati!"ucap Artara yang sudah berada di kepala Sea Serpent.

Semua orang hanya mengangguk mengerti, mereka mulai menjaga jarak dengan bibir pantai, setelah melihat Sea Serpent secara langsung.

Tubuh Sea Serpent mulai menjauh dari pantai, dia berenang dengan kepala yang tegak, untuk pijakan Artara. Semakin jauh dari pulau, hanya hamparan laut yang terlihat, Sea Serpent sangat cepat berenang mengarungi laut, berkali-kali lipat daripada sebuah kapal. Selama mengarungi lautan, tidak terlihat satupun Sea Serpent lain selain yang di tunggangan Artara, itu karena Sea Serpent yang dia tunggangi memiliki level di atas rata-rata, tidak ada yang berani mendekatinya.

"Kalau saja aku bisa terbang, mungkin tidak perlu menunggangi Sea Serpent! Tapi tidak buruk juga menungganginya, ini pengalaman baru."ucap Artara dalam hati, sambil memandang hamparan laut.

"Apa kau mau menjadi bawahan ku?"tanya Artara pada Sea Serpent.

"Aku tidak menyukai tunduk pada makhluk lain, walau dia lebih kuat dari ku! Dengan sopan aku menolak."ucap Sea Serpent santai.

"Kalau kau tidak mau, tidak masalah! Aku bukan orang yang suka memaksa kehendak."balas Artara cukup kecewa.

Daratan mulai terlihat dari kejauhan, Artara menyuruh Sea Serpent untuk berbelok ke tempat lain. Tidak mungkin mereka akan berlabuh di pelabuhan, orang-orang akan ketakutan melihat makhluk sebesar kapal. Artara menyuruh Sea Serpent untuk berlabuh ke sisi pelabuhan yang tidak ada orang, dengan cara memutar jalur.

Sisi pelabuhan adalah tempat yang tertutup, tidak terpakai. Tidak ada satupun orang yang akan melihat mereka, karena itu tempat yang sudah terbengkalai. Artara turun dari kepala Sea Serpent."Terima kasih atas tumpangannya."ucap Artara. Sea Serpent mulai masuk kembali ke dalam air.

"Ini tempat yang pas untuk membuka Gate!"ucapnya setelah kepergian Sea Serpent.

"Gate!"

Muncul Gate yang sama seperti sebelumnya, Artara langsung saja memasukinya. Dia langsung berada di hutan dekat dengan pesisir pantai dan bertemu kembali dengan para manusia.

"Apa kalian bosan menunggu?"tanya Artara sekedar basa-basi.

"Apa anda sudah sampai di pelabuhan?"tanya Roku yang wajahnya terkejut.

"Tentu saja! Menunggangi Sea Serpent saat mengarungi lautan, ternyata menyenangkan."balas Artara santai.

"Padahal tidak sampai satu jam, jika Sea Serpent monster yang jinak, mungkin bisa menjadi alternatif dalam mengangkut barang."ucap Roku.

Artara mengangguk kecil."Itu mungkin ide yang sangat bagus!"balasnya tersenyum.

Satu persatu mulai memasuki Gate yang dibuat Artara, akhirnya mereka kembali ke kerajaan Gurona setelah hampir dua minggu berada di pulau. Wajah senang tentu terpancar, pulang ke tempat yang dikenali memang sesuatu yang lebih aman, tidak ada lagi rasa was-was atau khawatir.

"Tuan, jika anda berkenan. Apa anda mau mengunjungi raja? Anda tentu boleh menolaknya jika tidak mau!"ucap Gurandal sopan.

"Tidak masalah, lagi pula aku memang mau mengunjungi raja kalian."balas Artara pada Gurandal."Jadi, apa kita akan jalan kaki menuju istana?"tambahnya bertanya.

"Tentu saja tidak! Saya sudah menyuruh para prajurit untuk mengambil kereta kuda, dari kota pinggir dermaga cukup jauh untuk sampai ke istana."balas Gurandal.

Dua kereta kuda dan 6 gerobak sampai beberapa menit setelahnya. Kereta kuda memiliki pintu dan ukiran mewah, selayaknya milik bangsawan, berbeda dengan gerobak yang hanya beratap terpal putih. Artara, Gurandal, dan Elrick masuk ke kereta kuda, dan petualang White Cloud masuk ke kereta satunya. Untuk gerobak sendiri di khususkan untuk para prajurit.

Kusir melibas tali kendali ke tubuh kuda, bersamaan dengan itu, kereta mulai bergerak ditemani suara sepatu kuda yang berirama senada.

1
Hadrian Raven
Bagus👍👍👍👍
PotatoBoy
lanjut kan thor, crazy up
Cze Jeje
cukup bagus ceritanya
Pemula WN [--Ig alnpndhyhy ]
lanjutin jangan sampe terputus tengah jalan ngab
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!