Dion Mahesa Birawa adalah seorang menantu yang tidak berguna di keluarga Wolf. Setiap hari hanya mendapat hinaan dari seluruh anggota keluarga mereka, terutama Jasmine istrinya, dengan teganya berkhianat di belakangnya.Perceraian sudah tidak bisa di elakkan lagi. Tapi, tanpa mereka sadari, lelaki yang selalu di anggap tidak berguna itu, adalah seorang putra mahkota, pewaris tunggal sebuah perusahaan besar dunia. Tidak ada yang tidak mungkin baginya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aditya Jetli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Insiden Di Pelataran Bank
"Kita naik mobil saja tuan. Aku membawa mobil sendiri, yang diparkir di sana." Jawab Ivory santai dan melanjutkan kalimatnya
"Itu mobil ku tuan. Mari!" Kata Ivory sopan, mempersilakan Dion untuk masuk ke mobilnya
Tak membutuhkan waktu lama, mereka berdua sudah berada di jalan menuju restoran, yang berada di ujung jalan yang mereka lalui itu
Satu jam setelah mereka berada di rumah makan itu. singkat cerita acara makan mereka pun selesai
Jam pada saat itu menunjukkan angka 3.30. Jadi masih ada waktu 1 setengah jam lagi, untuk mengurus masalah kartu di salah satu bank ternama di kota B itu
Dion dan Ivory menuju salah satu bank di mana uang pribadi Dion dipercayakan di sana
Tapi saat itu, Ivory mendapat telepon dari tuan Birawa untuk kembali ke kota J segera. Jadi otomatis dia tidak bisa mendampingi tuan mudanya untuk mengurus kartu debit nya itu
Tapi sebelum dia meninggalkan Dion di halaman bank UP yang sangat terkenal di kota tersebut
. Ivory terlebih dahulu mengirim SMS, kepada Presdir bank UP untuk menyambut tamu VVIP mereka
Mendapat SMS dari orang penting Birawa Group, tentu saja presdir bank UP sangat terkejut sekali. Dia buru buru turun ke lantai bawah untuk menyambut tamu VVIP mereka
Tapi sebelum presdir datang, terjadi sebuah insiden kecil pada Dion
Dikarenakan ketika itu, dia berpakaian seadanya. Bercelana jeans belel, dan berbaju sedikit lusuh, karena dia belum sempat berganti baju, atau membeli baju baru
"Berhenti.!. Hardik salah seorang satpam berwajah asing mengejutkan Dion. Dia mengira Dion adalah seorang pengemis
"Siapa?. Aku?" Jawab Dion sambil menunjuk diri sendiri
"Kalau bukan kamu, siapa lagi. Dasar pengemis. Pergi.! Bentaknya kasar
"Aku bukan pengemis atau apapun. Aku ke sini karena ingin bertemu dengan manajer Carlos atau apalah namanya itu." Bantah Dion jengkel
"Apa kau bilang?. Pengemis gembel sepertimu ingin bertemu dengan tuan Carlos presdir bank UP ini?"
"Jangan mimpi kau!" Kata satpam itu menghina Dion, sambil mendorong tubuh Dion agar pergi dari bank itu
Tubuh Dion terdorong mundur, dan hampir terjatuh, karena dia tidak menyangka akan mendapat perlakuan kasar seperti itu, ketika pertama kali mendatangi bank tempat uangnya disimpan
Setelah menenangkan diri. Dion maju melangkah, menuju satpam yang tadi mendorongnya. Tangan Dion terkepal erat, pertanda ingin menghajar satpam yang arogan tersebut. Kemudian Dion mencengkeram baju satpam dan berniat ingin memukulnya
"Berhenti..! Apa yang kau lakukan?" Hardik seorang perempuan muda, kisaran 23 tahun menghentikan aksi Dion
Dion menurunkan tangannya yang tadi ingin memukul satpam itu, ketika mendengar hardikan keras dari orang yang baru datang tersebut
"Ada apa ini?" Tanya manajer itu tidak senang
"Nona Zelina!." Jawab satpam itu ketakutan
"Ini ada pengemis gembel, yang mengaku ingin bertemu dengan presiden Carlos. Saya hanya mencoba menghentikannya saja."
"Dari bajunya saja sudah terlihat, dia bukan nasabah, tapi pengemis yang ingin mendapatkan sisa makanan di bank ini." Ujar satpam itu enteng membela diri
Terlihat benar bahwa dia ingin menjilat manajer keuangan bank UP tersebut, dengan harapan akan mendapat pujian ataupun bonus akhir tahun yang besar
Nona Zelina mengamati sejenak penampilan Dion. Dari atas sampai ke bawah. Celana panjang yang dikenakannya, memang sudah usang. Baju yang dipakainya pun juga lusuh. Tidak memakai sepatu, tetapi sandal yang sudah tidak baru lagi
Tidak perlu bertanya lagi. Zelina sudah bisa menyimpulkan, bahwa Dion memang pengemis gembel, yang mencoba peruntungan di bank ternama itu untuk mencari makan
"Seret dia dari sini!. Panggil kawan kawanmu yang lain!" Perintah Zelina tiba tiba
"Kalau masih melawan. Patahkan tangannya." Sambungnya lagi
Begitu mendapat perintah dari nona Zelina. Satpam yang tadi bersitegang dengan Dion, memanggil tiga rekannya yang lain, untuk membantunya
Tiga orang satpam penjaga bank itu, bergegas datang, setelah dipanggil oleh pimpinan mereka, dan langsung bertindak mencoba menangkap Dion
Ketika tubuh Dion sudah berhasil mereka pegang. Mereka berniat ingin menyeretnya keluar dari pelataran bank UP tersebut
Orang orang yang ada di dalam bank tersebut, mendengar keributan itu, dan mencoba mencari tahu apa yang telah terjadi
Begitu juga dengan orang orang yang berlalu lalang di jalan. Mereka juga berhenti, ingin mencari tahu, apa yang sebenarnya terjadi di pelataran bank tersebut
Apakah ada pencuri atau perampok di bank yang terkenal aman itu?, Pikir mereka
Kalau benar laki laki yang sedang dikepung 4 orang satpam itu seorang pencuri, maka nasibnya sangat lah apes, bukannya dapat, tapi malah akan babak belur, dihajar oleh penjaga bank itu
Tubuh Dion yang sudah dipegang oleh empat orang satpam bank, menegang, kemudian tiba tiba dengan sekali hentakan, keempatnya terlempar ke segala arah
Orang orang yang melihat kejadian itu terheran heran. Bagaimana seorang Dion yang kelihatan lemah itu, bisa membuat keempat satpam terlempar, tanpa mampu melakukan perlawanan sedikitpun
Nona Zelina yang masih ada di situ pun, menjadi sangat terkejut. Dia tidak menyangka, orang yang diremehkan dan dipandang rendah sedari tadi, bisa mengalahkan 4 orang satpam yang terlatih
Melihat keempat satpam bank tidak berdaya. Nona Zelina menggunakan trik kotor dengan berteriak
"Pencuri.! Tolong tangkap dia!. Dia mencoba merampok bank ini. Cepat panggil polisi!" Teriaknya kuat kuat kepada orang orang yang ada di jalanan juga di dalam bank
Hentikan..! Teriak seseorang dengan suara berat
Orang orang yang mencoba menangkap Dion mundur, begitu melihat seorang pria paruh baya keluar dari pintu bank
"Apa yang kalian lakukan?" Ujarnya marah
"Siapapun dia, jangan bertindak gegabah." Ujarnya lagi menakutkan keempat satpam, juga nona Zelina
Kemudian pria paruh baya tersebut mengamati Dion, dari atas sampai ke bawah. Dia tidak mendapati bahwa, Dion adalah tamu terhormat yang ingin ditemuinya
Tapi sebagai orang yang berpengalaman puluhan tahun. Lelaki paruh baya tersebut mencoba bersikap ramah pada Dion
"Kalau boleh tahu, ada keperluan apakah tuan datang ke bank UP ini?" Tanya lelaki paruh baya itu sesopan mungkin
"Apakah anda yang bernama tuan Carlos ?" Dion balik bertanya, tanpa menjawab pertanyaan lelaki paruh baya itu terlebih dahulu
Dengan sikap profesional nya, lelaki paruh baya itu menyahut
"Ya, saya Carlos. Kalau boleh tahu. Dengan siapa saat ini saya berhadapan? dan ada keperluan apa tuan datang ke bank ini?" Tanya tuan Carlos sekali lagi
"Apakah anda sudah mendapat pesan dari Ivory Sanders, tentang akan datang seorang tamu di kantor mu?" Tanya Dion sekali lagi, tanpa mau menjawab pertanyaan tuan Carlos
Mendapat pertanyaan seperti itu. Tubuh tuan Carlos menggigil. Kemudian buru buru berjalan ke arah Dion. Begitu sampai tuan Carlos langsung membungkukkan badannya 90 derajat ke arah Dion
"Tuan Birawa. Mohon maafkan orang tua yang tidak tahu diri ini. Yang tidak menyambut mu sebagaimana mestinya." Tuan Carlos berkata sesopan mungkin. karna dia tahu apa jadinya kalau Dion marah
Nona Zelina dan 4 orang satpam, juga orang orang yang berkerumun di sekitaran bank UP itu, dibuat terkejut oleh tingkah laku tuan Carlos, yang terkenal tidak akan mau tunduk pada siapapun
Tapi hari Ini, mereka melihat dengan mata kepala sendiri. Tuan Carlos menundukkan kepalanya pada seorang gembel atau pengemis yang tadi coba diusir oleh 4 orang satpam itu
Nona Zelina mencoba mencerna keadaan. Kemudian memberanikan diri untuk bertanya pada atasannya