NovelToon NovelToon
Istri Kedua Mas Dokter

Istri Kedua Mas Dokter

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Berbaikan / Selingkuh / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua / Pelakor jahat
Popularitas:42.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rani

Jatuh cinta sejak masih remaja. Sayangnya, pria yang ia cintai malah tidak membalas perasaannya hingga menikah dengan wanita lain. Namun takdir, memang sangat suka mempermainkan hati. Saat sang pria sudah menduda, dia dipersatukan kembali dengan pria tersebut. Sayang, takdir masih belum memihak. Ia menikah, namun tetap tidak dianggap ada oleh pria yang ia cintai. Hingga akhirnya, rasa lelah itu datang. Ditambah, sebuah fitnah menghampiri. Dia pada akhirnya memilih menyerah, lalu menutup hati rapat-rapat. Membunuh rasa cinta yang ada dalam hatinya dengan sedemikian rupa.

Lalu, apa yang akan terjadi setelah dia menutup hati? Takdir memang tidak bisa ditebak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

*Part 35

Lusi langsung terdiam. Kini dia baru tau akan sebuah kenyataan yang selama ini tidak dia ketahui. Pertanyaannya tentang kenapa rumah ini tidak ada taman bunga pun telah terjawab.

"Jadi ... kamu beneran alergi, Ga?"

"Ya ... ya ... gitu deh."

"Hachim."

"Tapi gak akan lama juga kok efeknya. Bentar lagi aku juga akan membaik."

Lusi terdiam sesaat. Setelahnya, dia pun angkat bicara kembali.

"Apa yang bisa aku bantu, Sagara? Katakan saja jika kamu butuh bantuan dariku."

"Apa boleh aku istirahat di kamarmu sekarang? Suasana di kamar kamu terasa sangat asri. Itu sangat menenangkan bagi aku. Bolehkah?"

Lusi terlihat berpikir sejenak. Tapi pada akhirnya dia memutuskan untuk setuju.

"Ya ... baiklah. Jika itu yang kamu inginkan. Kamu bisa istirahat di kamarku sekarang."

Senyum Saga melebar meski bersin-bersinnya tidak kunjung mereda. Sungguh, hatinya sangat bahagia sekarang. Dia diizinkan datang ke kamar Lusi untuk beristirahat.

'Luar biasa. Kalau begini, sakit juga gak papa. Meski alergi yang aku derita bikin malu diri ini. Tapi ternyata, alergi ini juga ada sepenuhnya buruk sih. Buktinya sekarang, aku bisa istirahat di kamar Lusi. Dan yang terpaling penting, dia tidak marah akan ulahku saat berada di rumah sakit tadi,' kata Saga dalam hati.

Tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan emas, Saga malah semakin berulah. Dia yang tidak pusing malah bertingkah seolah dirinya sedang sangat pusing sekarang. Hal itu dia lakukan hanya untuk menarik simpati Lusi lebih banyak lagi. Bahkan, dia berharap bisa di papah oleh Lusi dengan akting sakitnya yang berlebihan itu.

"Aduh, kepalaku."

"Kenapa?"

"Gak papa. Cuma pusing dikit aja."

"Ap-- apa? Beneran gak papa? Masih bisa jalan sendiri ti-- "

Lah, belum selesai Lusi berucap Saga malah bertingkah seolah-olah dia akan terjatuh. Lusi yang sedang prihatin tentu saja langsung menahannya dengan cepat.

"Ya Tuhan."

"Ah, biar aku bantu saja kalo gini."

"Iya, Si. Maaf."

Bahagia Saga bukan kepalang. Rencananya berjalan dengan sangat baik. Lusi membantu dirinya naik ke atas dengan cara memapah. Sungguh luar biasa hati Saga saat ini. Berbunga-bunga sangking bahagianya.

Sementara itu, di sisi lain, tepatnya di rumah sakit, Iky yang patah hati bukan kepalang sedang menyendiri di bawah pohon besar. Hatinya terluka sangat dalam. Baru merasakan jatuh cinta, tapi malah salah melabuhkan hati.

Karya ingin menghibur tapi Iky tidak menginginkannya. Sementara Dinda merasa tidak nyaman untuk terus bertahan. Dia pun memilih untuk pulang dan menangguhkan masalah besar sahabatnya yang kini membuat hatinya sangat-sangat penasaran.

Sebaliknya, Merly malah memilih bertahan. Dia coba dekati Iky secara perlahan. Setelah dia berikan waktu luang selama beberapa saat pada pria yang sedang patah hati barusan, dia pun mendekati Iky setelah dia pikir waktu menyendiri dari pria itu sudah cukup.

Terlalu sakit, Rizky tanpa sadar menjatuhkan air mata. Pelan Merly menyodorkan sapu tangan ke depan Iky. Sontak, Iky langsung menoleh.

"Siapa kamu?"

"Aku ... Merly. Teman sekaligus asisten Lusi."

"Atas nama Lusi, aku minta maaf. Aku yakin dan sangat percaya, kalau teman ku tidak pernah sedikitpun berniat untuk menyakiti hatimu. Percayalah! Lusi bukan orang yang kejam."

Penjelasan Merly membuat Iky mengulum senyum. "Ya, dia tidak salah. Aku tidak pernah berniat untuk menyalahkan dia. Karena yang salah di sini adalah aku. Tanpa pikir panjang, aku malah langsung mendekati orang yang aku suka. Tanpa aku cari tahu dulu latar belakangnya."

"Itulah yang di namakan dengan takdir, pak dokter. Kita tidak bisa memilih apa yang akan terjadi selanjutnya. Karena takdir itu sifatnya rahasia. Hanya yang maha pencipta saja yang tahu seperti apa jalannya. Meski sudah berusaha melakukan yang terbaik, jika takdirnya tidak baik maka tetap saja hasilnya akan tidak memuaskan."

Penjelasan panjang lebar yang Merly ucapkan membuat Iky sedikit tertarik hati. Dia pun menoleh ke arah Merly dengab wajah penuh tanda tanya.

"Takdir?"

"Iya."

"Apa cinta itu juga termasuk dalam kata takdir?"

"Tentu saja. Karena cinta tidak pernah bisa memilih jatuhnya pada siapa. Selagi kita tidak bisa menolak, itu namanya takdir. Karena takdir tidak punya pilihan."

"Mm ... pernah dengar cerita Laila Majnun tidak?"

Iky pun langsung menggelengkan kepalanya pelan. "Tidak ingat."

Jawaban singkat juga dia berikan. Tapi hatinya kini semakin penasaran pada wanita yang saat ini sedang mengajaknya bicara. Hal yang paling membuatnya merasa penasaran adalah ucapan-ucapan dari si wanita yang bisa menenangkan hatinya secara perlahan.

Jawaban Iky membuat Merly semakin bersemangat untuk melanjutkan obrolan.

Senyum manis Merly perlihatkan sekarang.

"Nah, mau tau kenapa aku tanya kamu dengan pertanyaan barusan? Itu karena di dalam cerita Laila Majnun ada sebuah pengajaran yang membuat aku yakin, kalau cinta benar-benar sebuah takdir."

"Bagaimana ceritanya?"

Merly pun bercerita secara singkat tentang Kais yang jatuh hati pada Laila. Bahkan, Kais tidak membutuhkan hal lain selain Laila. Seperti yang Kais bilang, "debu di sandal Laila lebih dia sukai dari pada dunia dan seisinya." Cinta yang membuat seorang pemuda jadi gila.

"Nah, sekarang kamu paham bukan? Karena jika saja Kais itu bisa memilih, dia tentu saja tidak ingin jatuh cinta pada wanita yang tidak bisa ia miliki dengan mudah. Lebih baik dia memilih jatuh cinta pada orang lain, orang yang dengan mudahnya bisa dia miliki. Benar tidak?"

Iky pun langsung mengangguk tanda setuju. Tapi Merly tidak ingin berhenti sampai di situ saja untuk meyakinkan Iky. Dia pun terus melanjutkan ucapannya lagi.

"Oh iya, aku punya contoh lain tentang takdir, pak dokter."

"Apa?"

"Mati bunuh diri itu bukan takdir ya. Karena bunuh diri itu adalah pilihan. Saat masih ada pilihan, itu bukan takdir."

"Kamu ingin mengingatkan aku tentang takdir atau tentang hal lain?"

"Eh .... "

"Tenang saja, aku tidak bodoh kok. Meski aku sangat terluka, tapi tidak akan pernah melakukan hal gila. Aku juga masih punya pikiran sehat."

Ucapan Iky hanya bisa Merly sambut dengan senyum nyengir kuda saja. Sebab, niatnya untuk bicara tentang takdir malah mengarah ke lain. Si pendengar malah mengartikan ucapannya ke arah yang tidak Merly pikirkan sebelumnya. Tapi syukur, hal itu cukup berimbas baik. Si pendengar tidak marah. Melainkan malah terkesan semakin lebih baik.

"Oh ya, ngomong-ngomong, terima kasih banyak sudah mau menghibur diriku yang sedang patah hati. Tanpa kamu aku yakin tidak akan sebaik ini sekarang."

"Mm ... boleh kita kenalan secara formal sekali lagi? Namaku, Rizky. Panggil saja Iky," ucap Iky sambil mengulurkan tangannya.

Merly ragu-ragu menyambut uluran tangan itu. Dia lihat wajah Iky dengan seksama. Benar, pria itu kini tampak semakin membaik. Jauh lebih baik dari yang pertama kali dia lihat saat dia datang mendekat tadi.

1
RieNda EvZie
/Good//Good//Good//Good//Good/
D_Mayanti
Luar biasa
Rani: makasih banyak. yuhu....
total 1 replies
Wisteria
si authornya g adil banget masak cuman segitu pembalasan buat si saganya. peran ceweknya gampang mleot
Rani: anu, aku nya lagi gak mood soale. maaf yah
total 1 replies
Angga Gati
bagus thor karyamu
Rani: makasih banyaj❤❤❤❤😘
total 1 replies
Dewi S Ayunda
berkurang lg deh.. novell ksukaan ak. moga sukses selalu thor
Rani: hiks, suka kah kamu sama karya aku ini? 😭😭 makasih buanyak lho
total 1 replies
Dewi S Ayunda
yah udah tamat saja.. kak.. lusi saja masih bersegell.haha
Rani: hiks, lagi gak mood atuh aku kemarin.
total 1 replies
mama fia
suka sama saga - lusi - Marsel..
mama fia
semangat Thor..
Bunda
Kaget baca endingny...
Tapi thank's ya thor buat tulisannya. tetep semangat menulis
Nurfaikoh Ikoh
bagus novelnya
Patrick Khan
. makasi ceritanya y kak
. q tunggu cerita br nya🥰
Patrick Khan
. biasa nya klo tamat ginie.. pasti ara cerita baru☺☺
Zainab Ddi
Ya author kok Uda tamat 😭😭😭 padahal suka ceritanya Krn memberikan pelajaran yg bagus buat kita para pembaca bahwa kita harus bisa menghargai orang yg mencintai kita jangan mengabaikan ketulusan nya ,makasih author 💪🏻💪🏻💪🏻 selalu untuk bekarya 😘😘😘ditunggu cerita selanjutnya
Yuli Ana
sehat2 terus ya kk... semangat berkarya...
sebenernya masih kurang sih... he he..
tpi kalau emang kk author lelah, y udh berhenti aja jngn dipaksakan...🥰🥰🥰
ditunggu karya barunya..🥰😍
Yuli Ana
woww.... cpt bngt tamatnya...
pdahal blm puas... he he... effort saga buat deketin lusi masoh kurang...😢
Yuli Ana
entar saga langsung tau kalau biang keroknya si hana... 🤣
Zainab Ddi
author ditunggu updatenya selalu untuk kelanjutannya 😘🙏🏻💪🏻
Zainab Ddi
dasar si saga pria bodoh istrinya jd berita trending topik malah ngak tahu sih mending cerai tuh sama suami ngak peka
Nayla Arshaka
papa Saga.. cari tau siapa org yg buat menantu mu malu di dunia ini... jgn beri ampun.. menantu kesayangan kmu lagi di fitnah..
dan satu... kmu menghukum saga aja bsa knp kmu gak bsa mnghukung org yg telah mmfitnah menantu mu itu... ayooookkk begerak cepat papa... jgn mw kalah ma cewek2 ular itu
sella surya amanda
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!