NovelToon NovelToon
Selalu Menunggu

Selalu Menunggu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Windia

Seorang perempuan yang selalu menunggu kedatangan lelaki tercintanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Windia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penantian

Kini Devan dan Lila sudah berada di taman restoran.

"Dev turunin gue, gue nggak suka Lo kayak gini" ucap Lila yang masih berada di atas gendongan Devan.

Mendengar ucapan Lila akhirnya Devan menurunkan Lila dari gendongannya.

"Sorry Lil tapi aku benar-benar mau ngomong sama kamu"

"Nggak ada yang perlu di omongin lagi" ketus Lila yang mengerti arah pembicaraan Devan.

"Aku cuma mau minta maaf sama kamu dan mau ngejelasin semuanya Lil" ucap Devan dengan penuh harap.

"Apa yang perlu di jelasin selama 2 tahun kita udah nggak ada hubungan apa-apa"

"Nggak Lil itu nggak bener, aku tetep pacar kamu Devan yang kamu kenal" jelas Devan.

"Pacar Lo gue nggak ngerasa punya pacar kayak Lo"

"Lil plis dengerin aku dulu" Devan menarik tangan Lila.

"Trus tunangan kamu mau di apain, oh atau jangan-jangan kamu ngajak aku buat jadi selingkuhan kamu"

"Lil plis kamu harus dengerin aku dulu"

"Nggak ada yang perlu di jelasin" ucap Lila tercekat.

"Lo udah ngebohongin gue selama ini gue benci sama " ucapan Lila terhenti karena sekarang Devan langsung mencium bibirnya

Begitu lama melihat tindakan Devan Lila berusaha memberontak dan akhirnya Devan langsung melepaskan kecupannya lalu memeluk tubuh Lila yang sangat ia rindukan sejak 2 tahun ini.

"Plis jangan kayak gini Dev, gue nggak bisa kalo di giniin" ucap Lila.

Lila yang heran dengan Devan yang tak kunjung melepaskan pelukannya kini Lila langsung melepaskan pelukannya. Secara tiba-tiba Devan langsung tertunduk dan berlutut di depan Lila.

"Aku minta maaf sayang" ucap Devan yang sangat tercekat dan suaranya kini tengah serak.

"Dev" Lila langsung berlutut sama seperti Devan dan tangannya bergerak mengangkat muka Devan yang sedang tertunduk di hadapannya sekarang.

Tak di duga Devan tengah menangis sekarang yang membuat Lila langsung terdiam.

"Dev Lo ngapain sih"

"Aku minta ma maaf Lil" Devan semakin terisak.

Lila yang sudah tak tahan melihat Devan langsung Segara memeluk Devan dan begitu juga dengan Devan langsung membalas pelukan Lila yang masih tetap terisak.

"Lo ngapain sih harus nangis kayak gini"

"Aku kangen sama kamu sayang, aku nggak mau pisah dari kamu" Devan semakin mengeratkan pelukannya.

Sekita 5 menit pelukan Devan dan Lila sudah terlepas.

"Aku akan jelasin semuanya kamu harus percaya sama aku" ucap Devan namun tak ada suara dari Lila.

"Nggak perlu di jelasin Dev gue udah tau semuanya"

"Tapi yang kamu tau bukan kayak gitu semua aku lakuin karena bokap nyokap aku punya hutang sama nyokapnya Amanda" jelas Devan.

Lila pun terdiam mendengar penjelasan dari Devan antara percaya atau tidak Lila merasa sangat terkejut atas penuturan Devan.

"Ka kamu nggak bohong kan" terdengar suara Lila yang sudah mulai percaya akan omongan Devan.

"Kamu harus percaya sama aku Lil, aku nggak akan bohong sama kamu" suara Devan masih terdengar serak.

Tanpa di duga Lila langsung memeluk Devan dan mulai terisak dalam pelukan tersebut.

Devan tak mau menyia-nyiakan kesempatan ini dia langsung balas memeluk erat Lila yang sangat ia rindukan.

"Ma maafin aku Dev, aku nggak ada saat kamu lagi dalam situasi kayak gini" ucap Lila bersamaan dengan suara tangisnya.

"Nggak kamu nggak salah sayang, intinya yang aku minta cuma kamu terus sama aku dan makasih juga udah ngertiin aku" ucap Devan sambil mengelus lembut rambut Lila.

"Aku minta maaf karena aku udah nggak mau dengerin penjelasan dari kamu" ucap Lila.

"Nggak usah minta maaf sayang kamu nggak salah" Devan langsung mengecup kening Lila begitu lama dan keduanya langsung melepaskan pelukannya.

"Jadi sekarang gimana?" Tanya Devan sambil mengusap bekas air mata Lila.

"Apanya" jawab Lila malu-malu.

"Jadi sekarang kamu harus narik ucapan kamu 2 tahun yang lalu itu" tutur Devan.

"Maaf yah kalo aku udah pernah ngomong gitu ke kamu" ucap Lila dengan penuh penyesalan.

"Nggak papa sayang yang penting sekarang kamu udah balik ke aku lagi dan kita bisa bareng-bareng lagi sayang dan juga Akai mau ngucapin terima kasih banget sama yang udah mau nunggu aku selama ini" jelas Devan.

"Siapa juga yang nunggu kamu" elak Lila.

"Trus kenapa kamu masih jomblo" goda Devan.

"Yah em karena belum Nemu yang cocok sama aku dan buat aku nyaman" ucap Lila.

"Oh jadi cuma aku yang cocok di hati kamu dan buat kamu nyaman" Devan langsung menyunggingkan senyumnya.

"Dih apaan sih nggak jelas" Lila langsung memukul lengan Devan.

"Ternyata Lila ku nggak berubah" Devan langsung mencubit pipi Lila.

"Kamu juga belum berubah" keduanya langsung tertawa karena sadar akan tindakan yang tak pernah mereka lupaan yaitu Devan yang sering mencubit pipi Lila dan sebaliknya Lila yang sering memukul lengan Devan.Keduanya saling menukar cerita satu sama lain, mulai dari perkuliahan lila dan juga Devan yang menceritakan kehidupannya di eropa serta lingkungannya.

“aku sudah nggak kuliah sayang” ucap Devan.

“kenapa?” tanya Lila.

“Bokap aku nggak ngizinin kuliah dan nyruh aku buat lanjutin bisnisnya di eropa.

“Wow jadi sekarang sudah ada yang jadi bos muda ini” rayu Lila.

“Aku sama sekali nggak suka sama bisnis sayang, aku Cuma mau ngembangin bisnis itu supaya makin besar dan aku bisa lunasin hutang orang tua aku ke nyokap amanda” jelas Devan.

“Oh semoga kamu bisa ngelunasin semuanya ya” ucap Lila sambil mengusap pipi Devan kemudian di balas oleh Devan memegang tangan Lila yang berada di pipnya.

“Tapi aku belum ngasih tahu kamu kalau aku Cuma beberapa minggu di sini sayang” ucap Devan.

“Kok begitu?” tanya Lila

“karena aku pulang ke indo ada yang aku urusin, tapi 1 tahun lagi aku akan balik lagi ke kamu dan langsung ngelamar kamu” Devan kini menggenggam tangan Lila berusaha meyakinkan Lila.

“Iyah nggak papa aku bakal tunggu kamu dan selalu support kamu supaya kamu bisa jalanin semuanya” ujar Lila padahal di dalam hatinya sangat berat di tinggalkan oleh Devan untuk kedua kalinya.

‘Ternyata seberat ini ngelepasin seseorang yang kita sayangi meskipun Cuma beberapa saat jenjang waktu saja’ batin Lila.

“Maafin aku sayang yang buat kamu tunggu lagi” Devan tidak tega melihat Lila yang merasa tak mau berpisah lagi dengan dirinya walaupun hanya satu tahun saja.

Begitu lama mereka saling menukar cerita dan juga kerinduan, tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam.

Tingg

Suara notifikasi yang berasal dari hanepone Devan.

‘Devan papah minta kamu pulang sekarang juga’

‘Jangan bilang kamu lagi bersama perempuan itu’ Pesan tersebut berasal dari Johan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!