NovelToon NovelToon
Dewa Petir Kehancuran

Dewa Petir Kehancuran

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:263.6k
Nilai: 4.8
Nama Author: Jago

Di sebuah keluarga kultivator hidup anak bernama Lei Nan, meskipun dirinya dulu di agung-agungkan sebagai seorang jenius, namun terjadi kecelakaan yang membuat lenganya lumpuh, karena hal itu dirinya menjadi bahan cemohan di keluarganya, tapi hal itu berubah ketika dirinya tidak sengaja tersambar petir yang langsung mengubah hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jago, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Serangan Iblis Surgawi

Setelah pintu besar terbuka dengan gemuruh, suasana di dalam ruangan itu menjadi semakin tegang. Para kultivator yang berkumpul di sana, termasuk Lei Nan dan teman-temannya, melihat dinding hitam yang mulus dengan ukiran petir berkilauan. Mereka semua tahu bahwa di balik dinding ini, mungkin terdapat kekayaan dan rahasia besar yang tersembunyi.

Penatua Sekte Sembilan Guntur mengamati dinding itu dengan seksama, matanya menyipit dalam konsentrasi. "Ini seperti sebuah teka-teki. Aku yakin pintu menuju makam Kaisar Petir berada di sini," katanya dengan suara yang penuh keyakinan.

Lei Nan dan teman-temannya mulai memeriksa sekeliling dengan lebih cermat. Ukiran petir di dinding itu tampak hidup, memancarkan kilauan cahaya samar yang memberikan suasana misterius dan menegangkan. Setiap goresan pada dinding hitam itu tampak mulus tanpa celah atau petunjuk yang jelas.

"Apakah ada yang melihat sesuatu yang aneh?" tanya Zhang Wei sambil meraba-raba dinding di dekatnya. Tangannya menyusuri setiap lekukan, berharap menemukan petunjuk tersembunyi.

Mei Ling mendekati salah satu ukiran petir yang lebih besar dan memperhatikannya dengan seksama. "Ukiran ini... tampaknya berbeda dari yang lain. Ada sesuatu di baliknya," ujarnya dengan nada penasaran.

Yi Hua mengangguk setuju. "Mungkin ini adalah kuncinya. Kita harus mencari cara untuk mengaktifkan ukiran ini."

Lei Nan mendekati ukiran tersebut dan menyentuhnya perlahan. Tiba-tiba, dia merasakan aliran energi yang kuat melalui tangannya. "Aku merasakan sesuatu... seperti energi yang mengalir," katanya, matanya berkilat karena terkejut.

Penatua Sekte Sembilan Guntur melihat hal itu dengan mata berbinar. "Cepat kau minggir anak muda, benar ini mungkin kuncinya. Kita harus mencoba mengarahkan energi kita ke ukiran itu secara bersamaan," ucap penatua itu dengan kasar sambil mendorong Lei Nan.

Semua orang di ruangan itu segera berkumpul di dekat ukiran tersebut, baik dari Sekte Sembilan Guntur maupun para kultivator lainnya. Mereka mulai menyalurkan energi mereka ke ukiran itu. Kilauan cahaya dari ukiran semakin terang, dan dinding hitam di depannya mulai bergetar perlahan.

Dengan suara gemuruh, sebuah pintu besar terbuka di dinding itu, mengungkapkan lorong yang gelap dan misterius di baliknya. Udara dari dalam lorong terasa dingin dan penuh dengan aura kuno yang kuat.

Lei Nan dan teman-temannya menatap satu sama lain dengan tegang. Namun, sebelum mereka sempat melangkah ke lorong, terdengar suara teriakan dari belakang.

"Akh... k-au! Apa yang kau lakukan, bajingan?" ucap seseorang di belakang Lei Nan yang lengannya berdarah terkena sabetan pedang.

"Hahaha, semua harta ini hanya milik Iblis Surgawi, dan kalian semua lebih baik mati di sini! Semua, serang!" teriak sosok berjubah hitam dengan lambang tengkorak.

Suasana yang semula tegang kini berubah menjadi kacau. Para kultivator yang sebelumnya bersiap untuk memasuki lorong, kini sibuk mengeluarkan senjata dan melindungi diri mereka dari serangan mendadak. Lei Nan, Zhang Wei, Mei Ling, dan Yi Hua segera bergerak ke posisi bertahan, dengan mata waspada mengawasi setiap gerakan musuh.

"Kita harus bertahan! Jangan biarkan mereka mendekat!" teriak Zhang Wei sambil mengeluarkan tombak panjangnya, siap bertarung.

Mei Ling dengan cekatan mengeluarkan pisau terbangnya, mengarahkan tembakannya ke arah musuh yang mendekat. "Mereka adalah anggota Iblis Surgawi! Kita harus waspada, mereka terkenal karena serangan licik mereka!"

Yi Hua, yang memiliki kemampuan spiritual yang kuat, segera membentuk perisai energi untuk melindungi kelompoknya. "Jangan biarkan mereka memisahkan kita! Kita harus tetap bersama!"

Penatua Sekte Sembilan Guntur, dengan pedang di tangan, bergerak maju untuk menghadapi sosok berjubah hitam yang memimpin serangan. "Kau! Apa tujuanmu menyerang kami?" teriaknya.

Pria berjubah hitam itu hanya tertawa keras, suaranya menggema di ruangan. "Tujuan kami? Tentu saja, untuk menguasai semua harta di dalam makam ini! Dan kalian hanyalah penghalang yang harus disingkirkan!"

Lei Nan menyadari bahwa mereka tidak bisa terus bertahan di sini. "Kalian bertiga, jangan hadapi mereka! Lebih baik kita memasuki makam ini, cepat ikuti aku sebelum mereka menyadarinya," ucap Lei Nan dengan cepat sambil melesat menuju lorong Makam Kaisar Petir.

Dengan cepat, Lei Nan, Zhang Wei, Mei Ling, dan Yi Hua melesat menuju lorong makam, meninggalkan kekacauan di belakang mereka. Suara pertempuran dan jeritan terdengar samar di kejauhan saat mereka memasuki lorong gelap dan misterius.

Lorong itu sempit dan dindingnya dipenuhi dengan ukiran petir yang bersinar samar. Setiap langkah mereka disertai oleh gema kaki yang bergema di sepanjang lorong. Cahaya dari ukiran petir itu cukup untuk menerangi jalan mereka, namun tetap ada bayangan gelap yang menyelimuti setiap sudut.

"Berhati-hatilah," bisik Yi Hua. "Tidak ada yang tahu jebakan apa yang mungkin ada di sini."

Setelah berjalan beberapa menit, mereka tiba di sebuah ruangan besar. Di tengah ruangan, terdapat sebuah patung besar yang menggambarkan seorang pria dengan pedang di tangan dan petir yang mengelilinginya. Patung itu tampak sangat hidup, seolah-olah siap bergerak kapan saja.

"Itu pasti patung Kaisar Petir," ujar Mei Ling sambil mengamati patung itu dengan penuh kekaguman.

Zhang Wei mengangguk. "Ini adalah ruangan utama. Tapi di mana makam sebenarnya?"

Lei Nan melangkah lebih dekat ke patung itu, mencoba mencari petunjuk. "Lihat ini," katanya sambil menunjuk ukiran kecil di dasar patung. "Ada tulisan di sini, tapi bahasa apa ini? Aku tidak pernah melihatnya."

Yi Hua mendekat dan membaca tulisan itu dengan saksama. "Aku tahu arti kalimat ini, 'Untuk menemukan harta yang tersembunyi, satukan pikiran kalian menjadi satu,'" ucapnya, mengartikan ukiran tersebut.

"Satukan pikiran? Apa maksudnya?" tanya Zhang Wei bingung.

"Mungkin maksudnya kita harus menggabungkan energi kita, seperti yang kita lakukan di pintu gerbang tadi," jawab Yi Hua.

"Baiklah, mari kita coba," kata Lei Nan.

Tiba-tiba patung itu mulai bergetar dan cahaya keluar dari mata patung Kaisar Petir. Cahaya itu semakin terang sampai membuat mereka harus menutup mata. Tak lama kemudian, masing-masing dari mereka membuka mata di tempat yang berbeda.

Zhang Wei membuka matanya dan melihat sekeliling. Dia berada di sebuah hutan yang rimbun, namun tidak melihat sosok Mei Ling, Lei Nan, dan Yi Hua di sekitarnya. "Lei Nan, kau di mana?" panggil Zhang Wei, namun hanya keheningan yang menyambutnya.

Di tempat lain, di sebuah dataran yang hanya terdapat air di setiap ujungnya, Lei Nan perlahan membuka matanya. Saat melihat sekeliling, yang dia lihat hanyalah genangan air seperti cermin di mana-mana.

"Anak muda, akhirnya kau sampai di sini," ucap suara tua yang datang entah dari mana.

Lei Nan segera terkejut. Saat berbalik, dia melihat sosok tua yang memandangnya dengan senyum hangat. "Tuan, siapa Anda?" tanya Lei Nan penasaran, matanya menyipit mencoba mengenali sosok di depannya.

Sosok tua itu tertawa pelan, suaranya penuh dengan kebijaksanaan. "kau bertanya siapa diriku, aku hanya orang yang terlupakan yang hanya ingin mengetahui arti sebuah keluarga yang sebenarnya."

1
Derajat
Apakah Ada hub dg Aliran hitam yg mulai bergerak
bogel
teyuuuz
bogel
lanjuuuut
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Iyeeeees
Derajat
Bocah Nakal... bagaimana tidak Hanton berpakaian seperti Biksu tapi suka Mabuk kepayang
bogel
gasss
bogel
tooop
algore
joz
algore
jos
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Iyeeeees
Derajat
Naga laut
Di AZ
Luar biasa
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yuhuuuuu
Derajat
Alur yang bagus... dan ceritanya cukup Seru 🙏
algore
joz
algore
jos
bogel
gasss
bogel
toppp
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yuhuuuuu
Yogi Yogi
semua ilustrasi ini seolah olah semua wajah mirip perempuan. bentuk dagunya lancip.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!