NovelToon NovelToon
Istri Kedua Tuan Mafia

Istri Kedua Tuan Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Mafia / Cinta Terlarang / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:15.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Qinan

Mengisahkan Mafia yang jatuh cinta pada seorang gadis meski ia telah menikah dengan wanita lain, berbagai upaya ia tempuh agar gadis itu menjadi miliknya meski harus memaksanya menjadi istri keduanya sekalipun.

Luka dan air mata tentu akan mengiringi perjalanan kisah mereka yang tak biasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part~24

"Aku harus memeriksa ruang kerja itu sekarang." gumam Merry mengingat William sedang tak ada di Mansionnya saat ini.

Merry segera keluar kamarnya, tak peduli dengan penampilannya yang acak-acakan karena bangun tidur.

Dengan berjalan mengendap-endap wanita itu menuruni anak tangga yang kebetulan sedang sepi.

Sesampainya di lantai bawah, Merry segera menuju sebuah lorong yang mengarah ke ruang kerja suaminya yang terletak di ujung lorong tersebut.

Klik

Merry langsung membuka pintu yang tak pernah di kunci tersebut saat sang tuannya tak berada di dalam sana.

Merry segera masuk, lalu menutup kembali pintunya dari dalam dengan pelan.

Ini bukan pertama kalinya wanita itu masuk ke dalam ruangan tersebut, sudah beberapa kali suaminya membawanya kesana saat ingin menyalurkan hasratnya.

Selain sebuah meja kerja dan lemari besar di belakang meja tersebut, di sana juga nampak sebuah sofa panjang dan rak buku berjejer.

Sepertinya William sangat suka membaca, di lihat dari berbagai buku yang tertata rapi di sana.

Tak ada satu pun bingkai foto di sana namun hanya sebuah lukisan abstrak seorang pria dan anak perempuan kecil yang nampak saling bergandengan tangan.

"Apa anak kecil itu Emely ?" gumam Merry, namun ia terlihat mengerutkan dahinya saat wajah anak kecil tersebut lebih mirip dirinya.

"Mungkin hanya kebetulan." gumamnya kemudian.

"Bukannya, ini buku favoritku." Merry nampak tercengang saat melihat beberapa deretan buku bahkan hampir satu rak adalah penulis favoritnya semua.

"Mungkin hanya kebetulan juga, bukankah semua orang pasti menyukai buku-buku ini." gumamnya.

Kemudian pandangannya mulai menelisik setiap sudut ruangan tersebut.

Tak ada tanda-tanda penyiksaan di sana, semua terlihat rapi, bersih dan sebutir debu pun tak ada yang menempel.

"Jadi apa yang ku dengar kemarin itu salah ?" Merry mulai ragu dengan pendengarannya sendiri.

"Atau jangan-jangan William memasukkan seorang wanita ke dalam sini lalu memperkosanya." gumamnya lagi dengan kesal.

"Dasar bajingan." umpatnya seraya memukul rak buku dan tanpa ia sangka rak buku tersebut tiba-tiba tebelah menjadi dua lalu bergeser sendiri ke kanan dan kirinya.

Merry terperanjat, lalu ia berjalan mundur. "Bukannya itu sebuah pintu ?" gumamnya saat melihat sebuah pintu di antara rak buku tersebut.

Rasa penasaran Merry yang begitu menggebu membuat wanita itu langsung mendekati pintu tersebut lalu menyentuh handel pintunya dan bersamaan itu suara James langsung mengagetkannya.

"Nyonya, apa yang sedang anda lakukan di sana ?" tanya James menatap nyonya mudanya tersebut.

"Ti-tidak James, aku hanya ingin membaca buku. Iya buku ini." Merry langsung mengambil buku secara acak lalu menunjukkannya pada James.

Pandangan James nampak tak ramah dan itu membuat Merry tiba-tiba takut, belum lagi suasana ruang kerja suaminya yang di desain minim penerangan.

Merry segera berjalan mendekati James yang berdiri di ambang pintu. "Aku sudah selesai membaca buku dan aku merasa gerah sekarang, jadi lebih baik aku segera mandi." ucapnya pada James kemudian Merry langsung meninggalkan pria tersebut.

"Nyonya, tolong jangan banyak cari tahu tentang apapun itu di rumah ini jika anda ingin selamat." ucap James yang langsung membuat Merry menghentikan langkahnya lalu berbalik badan menatap pria itu.

"Aku hanya ingin membaca buku James dan aku tidak menyangka tuanmu itu mempunyai banyak koleksi penulis favoritku." Merry nampak meyakinkan dan setelah itu Merry bergegas pergi meninggalkan lorong tersebut.

"Anda pasti akan tercengang jika mengetahui lebih banyak nyonya, tapi lebih baik anda tidak tahu demi kewarasan anda." gumam James menatap kepergian nyonya mudanya tersebut, kemudian pria itu masuk ke dalam ruangan kerja sang tuan.

"Ruangan apa itu ?" gumam Merry saat mengingat pintu rahasia yang berada di belakang rak buku di ruangan suaminya tadi.

Apalagi saat mengingat perkataan James tadi, membuatnya semakin penasaran untuk tahu lebih jauh sisi tersembunyi ruangan suaminya tersebut.

"Kenapa belum mandi, hm ?" ucap William tiba-tiba yang langsung membuat Merry terlonjak kaget, namun tubuhnya tak bisa bergerak saat pria itu memeluknya dari belakang.

William nampak mengecup tengkuk istrinya itu lalu menghirup aromanya yang selalu membuatnya candu sejak pertama kali meyentuhnya.

"I-iya ini aku mau mandi." sahut Merry dengan gelagapan, semoga saja James tak melaporkan perbuatannya tadi yang diam-diam masuk ke dalam ruangan kerja pria itu.

"Kenapa jantungmu berdetak kencang, honey ?" William langsung memutar tubuh Merry hingga menghadap ke arahnya.

"Ti-tidak, mungkin aku terkejut karena kamu tiba-tiba datang dan memelukku." sahut Merry beralasan.

"Benarkah ?" William menaikkan sebelah alisnya menatap istri kecilnya itu.

"Tentu saja, baiklah sepertinya aku mau mandi sekarang." Merry segera melangkahkan kakinya ke kamar mandinya tapi William langsung menahan tangannya.

"Aku juga belum mandi, kita mandi sama-sama." ucap William yang langsung membuat Merry melotot.

"Jangan berpikir macam-macam, honey." William tersenyum kecil lalu menarik tangan istrinya ke dalam kamar mandi.

Pria itu nampak telaten melepaskan pakaian istrinya lalu melepaskannya pakaiannya sendiri.

Membuka kemejanya lalu melemparkan ke keranjang cucian, Merry yang diam-diam memperhatikan tubuh suaminya nampak melebarkan matanya saat melihat punggung pria itu.

Di sana nampak terdapat beberapa luka baru dan juga lama, biasanya Merry tak begitu memperhatikannya namun kali ini wanita itu melihatnya dengan jelas dan itu terlihat seperti sebuah cambukan.

Tak ingin melihat lebih lama, Merry segera berdiri di bawah shower. Membasahi tubuhnya dengan pikiran penuh spekulasi terhadap suaminya itu.

Merry merasa lega karena William benar-benar hanya mengajaknya mandi, bukan yang lain seperti bayangannya.

"Aku bisa melakukannya sendiri." Merry menolak saat William hendak mengeringkan tubuhnya.

Namun bukan seorang William yang bisa di perintah oleh siapapun baik itu istrinya sendiri.

Pria itu terlihat mengeringkan tubuh istrinya dengan telaten, lalu memakaikan kimono mandinya untuk menutupi tubuh polos wanita itu.

"Segeralah berganti pakaian honey, aku ingin mengajakmu ke suatu tempat." perintah William saat Merry berada di ambang pintu.

"Kemana ?" Merry berbalik badan menatap suaminya itu, namun sekejap ia memalingkan wajahnya saat melihat tubuh polos pria itu di bawah guyuran shower.

Terlihat keperkasaan William berdiri dengan kokoh seakan sedang menantang dirinya, rupanya pria itu menahan gejolak hasratnya saat memandikan istrinya itu.

William tersenyum kecil. "Jangan banyak bertanya honey, cepat ganti pakaian atau kita bergulat sepanjang hari di ranjang." ucapnya yang langsung membuat Merry melebarkan matanya lalu berlari menjauh dari kamar mandi tersebut.

William nampak terkekeh, sepertinya kehadiran Merry membuat hidupnya yang tadinya suram kini penuh warna.

Beberapa saat kemudian William dan Merry berlalu pergi meninggalkan mansionnya dengan mobil yang di kendarai oleh James.

Di belakang mobilnya nampak juga mobil para bodyguardnya yang melaju kencang mengikuti.

"Kita mau kemana ?" Merry terlihat penasaran saat melihat sisi kanan dan kiri jalan yang sepertinya belum pernah ia lewati sebelumnya.

"Suatu tempat honey, kamu pasti akan suka." sahut William yang terlihat sedang memainkan ponselnya.

Merry nampak mencebik, namun ia bisa apa jika seorang William sudah berkehendak.

"Bandara ?" Merry melotot saat mobil yang ia tumpangi nampak berhenti di sebuah Bandara internasional.

1
Atik
Luar biasa
Atik
Lumayan
Nelly Defia
Luar biasa
Nelly Defia
Lumayan
Bzaa
kayaknya Ariel segera launching 🤣.
aku baca novelmu dr mulai hai suami, stlh itu baru baca yg lainnya.. jdinya menyambungkan sendiri,
bagusnya novelmu gampang di pahami, jdi gak perlu mikir buat sambung menyambung kannya🤣.
sehat dan sukses sll ya tor 😘😘
Imas Masripah
mungkinkah Merry cinta pertama Wiliam,dulu Wiliam pernah jatuh cinta tp Merry masih bocil 🤔
Juniati Paslah
semangat Thor ku suka karya -karyamu
Yulvita Darnel
aku suka ceritanya, alur ceritanya mudah dipahami.
QueenBee
Kalimat andalan, udah muak aku dengernya🐽
Yulvita Darnel
mungkin anak yang dikandung Grace anaknya nick
meira
menggengam rindu novel yang aku baca pertama kali,,,aku inget kisah martin dan sera karena martin yang membawa kabur sera keluar negeru untuk memulai hidup baru dan sera yang bertobat karena martin yang tulus
Tia Umar
Celindet hamil anaknya marcoplo
Tia Umar
🤣🤣🤣
Tia Umar
Grace ada main sama Nick
Tia Umar
Martin agoiss

suatu saat nanti akan menyesal😣
Sri Wahyuni
meleleh
Yoas Romualdes
Buruk
Rita dunggio
mantap thor
Malikh Atun
Luar biasa
mini89
merry anaknya bunda sera ???
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!