Tak pernah terpikir dalam hatinya menikah dengan suami orang, namun amanah sahabatnya sendiri yang membuat dirinya terpaksa menjadi istri sahabatnya sendiri.
Akankah keputusan itu di setuju keluarga???bisakah dirinya bisa di terima oleh suaminya??? Adakah cinta untuk istri yang tak di harapkan???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shakila kanza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tentang Dela
Seorang gadis melaju dengan mobilnya amat kencang setelah beberapa kali mendapat penolakan dari laki-laki yang amat dia idam-idamkan.
Sosok Dosen yang amat dia kagumi semenjak dirinya masuk di kampusnya, patah hatinya sudah untuk yang kedua kalinya.
Kali pertama saat dirinya melihat Dosen muda itu menikah dengan wanita yang jauh dari kata pantas menurut dirinya karena di pernikahan pertama dosennya justru merawat wanita yang berpenyakitan.
Dan kali kedua hatinya patah, karena Dosen itu justru menikah diam-diam dengan seorang gadis yang hampir sebaya usianya dalam sudut pandangnya.
Dela menekan pedal gas dengan penuh hingga membara emosinya, mencintai kenapa sesakit ini, berkali-kali orang yang di cintainya tak melihat dirinya.
Dela selalu terpesona pada wajah yang amat mirip dengan wajah mantan pacarnya yang sudah meninggal dunia, senyum dan suaranya amat mirip, kadang Dela berpikir jika Azzam adalah mantan pacarnya yang sudah meninggal.
Ciiiiiitttttttttttttt
Brakkkkkkk
Dela menginjak rem sekuatnya hingga mobil itu berputar dan menabrak tepi trotoar di dekat sekolah hingga mobil itu nyaris terbalik.
Pelipis Dela berdarah namun beruntung pengaman mobil cukup melindungi tubuhnya, sehingga tak terluka lebih parah.
Satpam sekolah berlari untuk menolongnya dan membuka pintu mobilnya, Dela di bantu untuk turun dan di bawa ke post satpam.
Tepat saat Zia keluar dari sekolahnya dengan motor untuk makan siang, Zia menghampiri dan melihat siapa yang di bawa ke post satpam.
"Ada apa Pak??? " Tanya Zia.
"Panggil Ambulan aja pak... segera cek Cctv..." Kata Zia lalu duduk untuk melihat gadis yang tergeletak itu.
"Kamu gimana?? Ada yang susah di gerakan?? " Tanya Zia.
Gadis itu menggeleng dan menatap Zia dari menunduknya, membuat Zia terkejut saat menatapnya, "Kamu... bukanya alumni mahasiswi Mas Azzam ya??? " Tanyanya.
"Kamu??? " Dela terkejut kenapa di saat hatinya dan tubuhnya sedang tidak baik-baik saja justru bertemu dengan istri orang yang di cintainya.
"Iya aku istri Mas Azzam... Aku antar ke rumah sakit ya??? " Kata Zia menawarkan diri.
"Tidak perlu... Aku tidak suka rumah sakit... " Kata Dela.
"Lalu??? bagaimana??? " Tanya Zia berkerut.
"Ehm... tunggu sebentar... " Zia masuk ke sekolah dan meninggalkan Dela yang masih syok di tempatnya.
"Pak... Dia ngajar di sini??? " Tanya Dela pada satpam.
"Iya neng... " Jawab Satpam.
Tak lama kemudian Zia datang dengan membawa kotak P3K dan minum mineral, Zia memberikan pada Dela kemudian dengan ragu Dela mengambilnya.
Zia membuka kotak P3K lalu membersihkan luka Dela dan mengobatinya pelan-pelan. Dela menatap Zia penuh tatapan tak terbaca membuat Zia merasa gadis di hadapannya ini aneh sekali pikirnya.
Zia menghubungi Azzam dan memberitahukan terang keadaan alumni mahasiswi nya. Kemudian Zia mengajak Dela ke Kafe untuk makan siang.
***
Di Kafe dekat sekolah.
"Kamu yakin tidak apa-apa?? " Tanya Zia sambil mengelap bibirnya dengan tisu setelah selesai makan.
Dela terus menatap dalam Zia, apa yang menarik dari gadis di hadapannya ini, mengapa Azzam lebih memilih menerima menikah dengan gadis di hadapannya yang hanya seorang guru di Sekolah Menengah Atas.
"Siapa namamu?? Sampai lupa berkenalan... " Kata Zia tersenyum manis menampakkan lesung pipi yang manis.
"Aku Dela... " Kata Dela tanpa menyambut tangan Zia.
Zia menarik nafasnya, menghadapi anak muda semacam ini ternyata lebih susah di banding dengan anak kecil.
"Aku Zia... " Kata Zia mencoba tersenyum meski merasa sedikit kesal.
"Kenapa kamu menikah dengan pak Azzam??? " Tanya Dela tiba-tiba mengejutkan Zia.
"Ehm... kenapa tiba-tiba tanya begitu??? " Tanya Zia merasa aneh.
"Aku mencintai Pak Azzam sudah sangat lama... bahkan aku mencintainya sejak awal masuk kampus... Aku kecewa karena Pak Azzam menikah dengan wanita berpenyakit itu... dan sekarang aku kecewa lagi saat harus mengetahui kenyataan jika Pak Azzam sudah menikah lagi dan itu bukan denganku melainkan dengan kamu yang tidak sebanding... "Ucap Dela menatap Zia dengan kaca-kaca dimatanya.
Zia membeku di tempatnya, hatinya merasa sedikit sesak saat mengetahui jika gadis di hadapannya ini terang-terangan menyatakan cinta pada suaminya.
"Kenapa itu kamu??? kenapa tidak aku??? " Dela terisak di hadapan Zia.
"Hatiku hancur... sejak menikah denganmu Pak Azzam menolak semua perhatianku dan pemberian ku... kenapa??? apa unggulnya kamu di bandingkan aku..." Kata Dela semakin terisak di tempatnya sambil menundukkan kepalanya.
Zia bingung harus bersikap bagaimana, Zia justru terkejut ada seorang yang amat begitu mencintai suaminya, sementara dirinya dulu bahkan belum memiliki perasaan sedikitpun.
"Zia... Aku ingin menjadi istri Pak Azzam... aku rela menjadi istri ketiganya... Ku mohon sampaikan padanya jika kamu rela... " Kata Dela menatapnya penuh iba.
Zia membeku, ini konyol rasanya, jika dulu dirinya di mohon untuk menikahi suami sahabatnya, kini dirinya di posisikan sebagai orang yang suaminya di minta untuk menikahi wanita lain.
"Maaf... aku rasa kamu sedang tidak baik-baik saja... kamu mungkin sedang melantur... " Kata Zia lalu meminum minumannya.
"Aku serius... aku bahkan tadi sudah meminta langsung pada Pak Azzam namun dia tak menganggap serius apa ucapanku... justru pergi meninggalkan aku begitu saja... " Kata Dela sambil menatap Zia.
Zia tatap gadis di hadapannya, justru prihatin melihatnya, mengapa harus menurunkan harga diri demi meraih seorang yang tidak halal baginya.
"Apa kamu percaya takdir?? " Tanya Zia kemudian.
"Yah... " Jawab Dela ragu.
"Apakah kamu bisa memilih dimana kamu akan di lahirkan dan dengan orang tua seperti apa?? " Lanjut Zia kemudian.
"Tentu saja tidak... " Jawab Dara parau.
"Kalau gitu mengapa kamu tidak meyakini juga jika Mas Azzam mungkin bukan jodohmu??? seperti apa kamu mengejarnya dan berusaha menggenggamnya namun jika itu bukan takdir yang tertulis dalam buku takdirmu maka kamu hanya akan mendapatkan kehampaan dan kecewa... " Ucap Zia sambil menatap dalam Dela yang membisu.
"Aku rasa kamu sendiri jika berada di sisiku tak akan terima jika suamimu di minta oleh orang lain... lalu mengapa kamu tega melakukan itu... " Lanjut Zia menatap Dela dengan tatapan prihatin dan kasian.
"Kamu cantik... kamu pintar... kamu wanita yang berpendidikan... Aku yakin orang tuamu menginginkan dirimu mendapatkan pasangan yang pantas dan baik namun bukan suami dari orang lain..." Kata Zia lalu bangkit dan menepuk pundak Dela yang membeku di tempatnya.
"Aku pesan kan taxi untuk pulang... maaf aku tak bisa menantimu lebih lama... aku ada jam mengajar... " Kata Zia lalu meninggalkan Dela yang masih membeku.
Zia menghela nafasnya berat, punya suami duda aja kenapa banyak sekali mahasiswa yang menyukainya, bagaimana jika suaminya seorang perjaka ganteng sepertinya Zia harus banyak mengulur rasa sabarnya.
***
Kak kasih lagi dong vote nya... yang masih punya vote... yang belum vote di tunggu ya... 🤗🙏🙏
Yang belum kasih like dan komen juga dukungannya di tunggu juga ya... 😍😍😍
Yang udah setia dukung dan tinggalin jejak makasih banget... matur thank you... love you sekebon banyak-banyak 🥰🥰🥰🥰🙏🙏
zia hrs ekstra nih jaga mas azzam 😅
ku kasih bunga dan kopi dah buat kak authornya karena udh bikin kita senyam senyum 🤭🤭