mengkisahkan seorang wanita yang di ajak menikah oleh seorang laki laki yang adalah CEO sebuah perusahaan besar di jakarta. yang hanya nya seorang gadis miskin dan sederhana tiba tiba menjadi angsa yang indah.
namun semua tidak berjalan dengan baik, ada rahasia yang tidak pernah di ketahui oleh laki laki yang menikahi nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti_San, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35 - Pakaian Macam Apa
Saat Senja keluar dari kamar mandi, Ia terkejut saat melihat Adrian sudah ada di depan nya. Mata Senja yang sembab membuat ia lekas menurunkan pandangan nya agar Adrian tidak mengira ia menangis.
"Untuk apa kamu berdiri disini?." Tanya Senja gugup, namun tetap pandangan nya tidak berani menatap Pria itu.
Adrian memberikan sebuah Paper bag yang tadi di berikan oleh ibunya. Senja dengan heran menatap paper bag itu, memikirkan untuk apa Adrian memberikan nya ini.
Dengan rasa penasaran, senja pun lekas mengambil sesuatu yang ada di dalam. Seketika mata Senja membulat lebar saat ia melihat lingerie yang di berikan pada nya.
"Kamu memberikan ku ini, untuk apa, lagian pakaian macam apa ini, bolong sana sini." Senja menatap Adrian penuh curiga. ia membuka pakaian itu dan melebarkan di hadapan nya.
Adrian mengerutkan kening nya melihat pakaian seksi yang ternyata di berikan untuk istri nya.
"Dasar pria mesum, bisa bisa nya dia tersenyum."Gumam Senja di dalam hati.
"Mungkin kau akan lebih cantik kalau kau mengunakan pakaian dari Mama itu."
"Mama?."
"Tapi ingat, kau memakai itu hanya boleh di depan ku saja. Tidak boleh di depan orang lain."Ucap Adrian menyunggingkan senyum pada Senja.
Senja yang tidak mengira kalau itu pemberian ibu mertua nya, ia pun lalu hanya diam salah tingkah saat mendengar ucapan Adrian.
Adrian lalu berjalan pergi dasar sana, sebuah usapan di kepala Senja membuat wanita itu kembali membatu. Mata nya melihat Adrian yang keluar dari kamar itu.
Malam itu. senja tidak bisa tidur. Ia membolak balik tubuh nya, heran dengan Adrian yang belum kembali ke kamar membuat senja kepikiran dan sulit memejamkan mata nya.
Melihat jam yang sudah menunjukkan pukul tengah malam, senja pun lalu memutuskan untuk keluar mencari Adrian.
Terlihat beberapa lampu rumah telah di matikan, menandakan kalau semua orang sudah kembali ke kamar untuk beristirahat. Senja pun berjalan ke arah dimana ruangan kerja Adrian berada, hanya ruangan kerja yang menjadi tempat favorit Adrian berada.
Dengan perlahan ia membuka pintu kamar, sangat pelan untuk tidak menimbulkan suara, Saat ia menengokkan kepala nya ke dalam, melihat Adrian tampak tertidur di kursi kerja nya.
"Dia tidur." Batin Senja.
Ia berjalan perlahan ke arah Adrian, dan kini ia berdiri di samping laki laki itu terlelap. Ia melihat layar laptop Adrian yang masih menyala, Ia pun dengan hati hati mematikan laptop itu. Namun tanpa sengaja ia Melihat foto Lusi ada di dalam laci kerja Adrian yang posisi terbuka.
"Apa Adrian masih mencintai Nona Lusi?." Batin Senja. Ia melihat wajah Adrian yang tertidur sendu.
Senja lalu ingin memegangi pundak Adrian untuk membangunkan nya, namun ia ragu ragu lalu ia mengurungkan niat nya.
Ia pun berjalan kembali keluar dari ruangan Itu, lalu beberapa saat ia kembali dengan selimut di tangan nya. Dengan hati hati ia menyelimuti Adrian agar tubuh pria itu hangat.
Setelah itu, senja pun berjalan pergi, sebelum pergi, ia menutup laci yang berisikan foto Lusi.
Saat Adrian terbangun, ia melihat dirinya sudah di selimuti selimut, ia pun mengusap wajah nya dan melihat jam sudah menunjukan pukul 3. Adrian pun lalu berjalan untuk kembali ke kamar nya. Melihat senja yang tertidur tanpa selimut membuat Adrian menyadari sesuatu, selimut di tangan itu dari senja.
Ia lalu berjalan ke arah senja. Menutup tubuh wanita itu yang tampak meringkuk dengan selimut.
Suara gemericik air.
Senja terbangun saat ia mendengar suara gemericik air. melihat dirinya di selimuti, ia pun tahu kalau yang mandi di kamar mandi adalah Adrian.
"Untuk apa dia mandi subuh subuh begini?." Batin Senja Heran.
"Apa jangan jangan dia..." Sesuatu kegelian lewat di pikiran nya membuat senja lekas menutup dirinya dengan selimut dari ujung kepala hingga kaki.
•••
Keesokan pagi nya.
Adrian ke meja makan dan tampak senja sedang bergelut di dapur.
"dimana Papa dan Mama?." Tanya Adrian pada salah satu pelayan.
"Tuan dan nyonya sedang pergi ke rumah Paman anda Tuan, mereka bilang akan kembali besok." Tutur nya.
"Selamat pagi." Sapa Senja dengan ceria meletakan sarapan di depan suami nya.
Adrian menatap senja heran, wanita itu tampak begitu semangat pagi ini.
"Tidak usah senyum terlalu lebar, itu sangat jelek."Ucap Adrian.
"Ya yah, kau memang tidak bisa menghargai usaha ku, lagi pula kalau bukan Mama meminta ku melayani suami harus dengan senyuman, aku tidak akan melakukan nya."Balas Senja ketus dan duduk untuk menikmati sarapan nya.
"Baguslah kalau begitu, jadilah istri yang baik."Balas Adrian. Senja memutar bola mata malas nya, karena ucapan Adrian seperti ledekan untuk nya.