"Tolong lepaskan saya!" seru gadis cantik itu saat tubuhnya di seret menuju ke kamar yang sangat ingin dia hindari, salah rasanya dia telah menerima tawaran dari teman nya karena dia sangat butuh uang sekali.
"KAU! BISA DIAM ATAU TIDAK, ATAU KAU INGIN AKU PENGGAL DI SINI JUGA KEPALAMU!" teriak pemuda tampan namun sangat mematikan itu, bahkan wanita yang tadi di bentak oleh pria itu langsung diam dengan tubuh bergetar hebat.
"Tolong lepaskan saya tuan." seru gadis itu memohon.
"ck kau lupa bahwa aku sudah membeli mu dengan harga mahal." seru pria itu.
"Akan saya ganti tuan, tapi mohon lepaskan saya."
"Aku tidak butuh uang mu, karena mulai sekarang kau akan menjadi pemuas dan j*lang ku." bisik pria itu dengan begitu tegas dan dinginnya yang terdengar sangat menyeramkan.
Bagaimana kelanjutannya??
kepoin ceritanya yaaa!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 5_Wanita Penghibur
Setelah memastikan semuanya aman Dave pun menuju ke kamarnya di mana di sana masih ada Mikaila yang tertidur begitu nyenyak, dia bahkan tidak mengusir wanita itu padahal Dave termasuk orang yang tidak suka jika ada yang masuk ke kamarnya atau bahkan menyentuh barang nya.
"Kau tidur seperti orang mati nona." gumam Dave kemudian menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Sedangkan Mikaila mulai membuka matanya, dia merasa lapar sekali hingga harus terbangun dari tidurnya.
"Eengggh aku di mana?" tanya Mikaila kepada dirinya sendiri, dia begitu linglung karena tidak tahu sekarang ada di mana.
Namun dia langsung teringat kalau dia baru saja di beli oleh seseorang, malang sekali nasib ini, karena rasa laparnya tidak bisa di tahan dia pun memilih keluar dari kamar tersebut dan menuju ke dapur yang entah di mana tempatnya.
Dia berjalan tanpa alas karena dia mencari heels nya tadi tidak ada sehingga Mikaila pun berjalan dengan kaki polosnya.
"Huhhhsss capek nya." seru Mikaila setelah turun dari lantai tiga menggunakan tangga, dia tidak tahu kalau ada lift di sana.
Dia mengendap-endap mencari dapur di mana karena jujur rumah tersebut sangatlah besar membuat Mikaila bingung dimana dapur tersebut, hingga tak lama kemudian dia melihat dapur yang dia cari-cari dari tadi.
"Di sini ternyata." seru Mikaila kemudian mencari makanan yang ada, apa pun itu yang penting bisa di makan karena perutnya begitu lapar sekali.
"Wahh ada lauk ayam, apa aku makan aja ya?" tanya Mikaila pada dirinya sendiri, dia merasa tidak sopan tapi perutnya lebih tidak sopan lagi karena dari tadi berbunyi.
Akhirnya Mikaila pun makan makanan tersebut, walau sudah dingin namun tidak apa apa dari pada tidak ada makanan yang dia makan.
Sedangkan di sisi lain Dave baru saja selesai dengan ritual mandinya, dia keluar dari kamar mandi dan melihat tempat tidur yang kosong padahal sebelumnya ada yang menepati nya.
"Kemana wanita itu?!" tanya Dave dengan wajah yang berubah menakutkan sekali.
Dave segera memakai pakaian santainya dan mencari keberadaan wanita itu, kalau sampai wanita itu kabur maka Dave tidak akan segan-segan untuk membunuh wanita itu.
Sampai di lantai bawah dia mencari keberadaan Mikaila yang tidak ketemu juga, hingga dia melihat lampu dapur yang menyala membuat dia lebih geram lagi karena peraturan di mansion nya adalah setelah jam sepuluh malam tidak boleh ada yang masuk ke mansion nya selain ada perintah darinya.
Sampai di dapur Dave dibuat terkejut karena yang berada di sana adalah wanita yang sedang dia cari-cari, dia makan begitu lahap menandakan bahwa wanita itu begitu kelaparan.
Senyum tipis, ingat ya tipis sekali hingga tidak ada yang menyadari kalau Dave sedang tersenyum melihat tingkah Mikaila yang begitu menggemaskan sekali.
"Kau begitu sangat lapar?" tanya Dave mengagetkan Mikaila yang sedang fokus dengan makanannya.
"Tu... Tuan, maafkan saya yang sudah mengambil makanan tuan." tutur Mikaila merasa tertangkap basah tenga mengambil makanan tuan nya itu.
"Makan lah aku tidak mempermasalahkan nya." ujar Dave kemudian duduk di depan Mikaila, melihat bagaimana wanita itu makan.
Mikaila pun merasa canggung karena ditatap begitu intens sekali, bahkan nafsu makannya langsung hilang karena hal tersebut.
"Kenapa?" tanya Dave.
"Saya sudah kenyang tuan." ucap Mikaila dengan takut, dia gugup sekali sekarang ini.
"Kau tidak memanaskan makanannya terlebih dahulu?" tanya Dave karena makanan tersebut terlihat baru dikeluarkan dari pendingin.
"I... Iya tuan, saya tidak tahu cara menggunakan kompornya jadi saya makan dingin saja." ucap Mikaila karena jujur dia bingung menggunakan kompornya karena biasanya dia hanya mengunakan kompor biasa tidak seperti di rumah mewah ini yang kompornya begitu canggih.
"Ck kampungan." gumam Dave dan masih bisa di dengar oleh Mikaila.
Mau menyela tapi memang kenyataan nya dia memang kampungan karena tidak tahu bagaimana cara menggunakan nya.
Dia pun ingin membersihkan sisa makanannya namun langsung ditahan oleh Dave.
"Tidak usah dibersihkan biarkan maid yang membersihkannya, lebih baik kita kembali istirahat." ucap Dave sambil menarik tangan Mikaila.
"Ta.... Tapi tuan..."
"Tidak ada tapi tapian." tegas Dave membuat Mikaila langsung diam seribu bahasa.
Dave Mambawa Mikaila menuju ke lift yang berada tak jauh dari tangga berada, hal itu membuat Mikaila terkejut karena di dalam rumah ada lift, jangan kan lift tangga saja di rumah nya tidak ada, artinya dia hanya rumah lantai satu.
Sampai di kamar yang dia tiduri tadi Dave langsung menyuruh Mikaila untuk kembali istirahat.
"Istirahat lah." seru Dave.
"Saya tidak mengantuk, tuan mau kemana?" tanya Mikaila yang malah menahan tangan Dave yang akan beranjak pergi.
"Kenapa? Kau ingin menghabiskan malam mu dengan ku?!" seru Dave dengan nada menggoda membuat Mikaila kelabakan.
"Sudah istirahat lah, aku akan ke ruang kerja." jawab Dave masuk ke dalam salah satu pintu yang ada di dalam kamar tersebut yang Mikaila tahu itu bukan pintu keluar.
Dave pun mulai disibukkan dengan pekerjaan nya, di mana pun dia akan disibukkan padahal sudah malam tapi dia masih saja sibuk dengan urusan pekerjaan baik di dunia bisnis atau bahkan dunia gelapnya.
Dia termasuk orang yang susah tidur sehingga pelampiasan satu-satunya adalah dengan bekerja.
Jam sudah menunjukkan pukul satu dini hari dan akhirnya Dave memutuskan untuk mengakhiri sesi kerjanya, dia keluar dari ruang kerjanya dan langsung melihat Mikaila yang tertidur begitu nyenyak sekali.
"Ck katanya gak ngantuk tapi di tinggal bentar udah tidur aja." gumam Dave dengan menggeleng kan kepala mendengar ucapan Mikaila tadi yang katanya tidak mengantuk.
Dave pun berbaring di samping Mikaila sambil menarik tubuh ramping tersebut hingga sekarang posisi Mikaila dna Dave begitu dekat sekali.
Dave bisa melihat wajah ayu wanita nya yang terlihat beda dari wanita-wanita malam yang sering dia temui.
Dave pun mencoba memejamkan mata nya entah mengapa dia tiba-tiba merasa mengantuk sekali, dan benar saja tak lama dia sudah terbang ke alam mimpinya bahkan sampai pagi menjelang Dave tak kunjung bangun padahal biasanya dia hanya bisa tidur satu sampai dua jam saja setiap harinya.
Jam enam pagi Dave bangun terlebih dahulu dan masih melihat Mikaila yang malah meringkuk mencari posisi ternyaman nya di pelukan Dave.
Entah dorongan dari mana tiba-tiba Dave mencium kening Mikaila dengan begitu lama, setelah itu dia beranjak karena dia ada pekerjaan setelah ini.
"Bagaimana bisa aku tidur begitu lama? Apakah insomnia ku sudah sembuh?" tanya Dave pelan kepada dirinya sendiri.
Setelah sudah rapi dia melihat sekilas ke arah Mikaila yang masih entah tidur, bahkan Dave tak habis pikir bagaimana wanita itu tidur nyenyak padahal kemarin dia sudah tidur cukup lama.
Setelah itu dia turun ke bawah dan ternyata para anak buahnya sudah siap di meja makan, yap anka buahnya setiap hari akan makan satu meja dengan Dave begitu pun Max.
"Kemana wanita penghibur itu bos?" tanya Robi yang tidak melihat wanita penghibur bos nya yang tak kunjung turun.
.
.
Bersambung.....